The most detailed map of galaxies, black holes and stars ever made | Juna Kollmeier

Translator: Nathaniel Luis Reyhan Soesilo Reviewer: Elda Indria Sari

When I was a kid, I was afraid of the dark.

Saat kecil, saya takut akan kegelapan.

The darkness is where the monsters are.

Kegelapan adalah tempat para monster.

And I had this little night light outside of my bedroom

Saya dulu punya lampu malam kecil di luar kamar tidur

so that it would never get too dark.

agar tidak terlalu gelap.

But over time, my fear of the dark turned to curiosity.

Lama-kelamaan, ketakutan saya akan kegelapan

berubah menjadi keingintahuan.

What is out there in the "dark-dark?"

Apa yang ada di luar sana, di dalam kegelapan?

And it turns out

Ternyata,

that trying to understand the darkness is something that's fascinated humans

usaha untuk memahami kegelapan adalah sesuatu yang memesona manusia

for thousands of years, maybe forever.

selama ribuan tahun, mungkin selamanya.

And we know this

Kita tahu hal ini

because we find their ancient relics of their attempts to map the sky.

karena adanya relik-relik purba dari upaya manusia memetakan langit.

This tusk is over 30,000 years old.

Gading ini berusia lebih dari 30.000 tahun.

Some people think that it's a carving of Orion

Beberapa orang menganggap ini adalah pahatan Orion

or maybe a calendar.

atau bahkan sebuah kalender.

We don't know.

Kita tidak tahu.

The Fuxi star map is over 6,000 years old,

Peta bintang Fuxi berusia lebih dari 6.000 tahun,

and it's from a neolithic tomb in ancient China.

dan berasal dari makam neolitik di Cina kuno.

And that little pile of clamshells

Timbunan kulit kerang kecil

underneath the dead guy's foot in the middle --

di bawah kaki orang mati itu, di tengah,

that's supposed to be the Big Dipper.

itu seharusnya Bintang Biduk.

Maybe.

Mungkin.

The Nebra disk is uncontroversial.

Cakram Langit Nebra tidak kontroversial.

You don't have to be an astronomer to know that you're looking at the Moon phases

Anda tidak perlu menjadi seorang astronom untuk tahu itu adalah fase bulan

or the Sun in eclipse.

atau gerhana matahari.

And that little group of seven stars, that's the Pleiades, the Seven Sisters.

Dan gugus kecil tujuh bintang itu adalah Pleiades, Tujuh Saudari.

But in any case, the point is clear:

Biarpun begitu, intinya jelas:

astronomers have been mapping the sky for a long time.

astronom sudah memetakan langit sejak lama.

Why?

Mengapa?

It's our calling card as a species in the galaxy

Ini adalah panggilan kita sebagai sebuah spesies di galaksi

to figure things out.

untuk mencari tahu.

We know our planet,

Kita tahu planet kita,

we cure our diseases,

kita menyembuhkan penyakit,

we cook our food,

kita memasak makanan,

we leave our planet.

kita meninggalkan planet kita.

But it's not easy.

Namun, ini tidak mudah.

Understanding the universe is battle.

Memahami alam semesta adalah sebuah pertarungan.

It is unrelenting, it is time-varying,

Ini tidak ada habisnya, selalu berubah seiring waktu,

and it is one we are all in together.

dan ini adalah perjuangan bersama.

It is a battle in the darkness against the darkness.

Ini pertarungan dalam kegelapan melawan kegelapan.

Which is why Orion has weapons.

Inilah mengapa Orion punya senjata.

In any case, if you're going to engage in this battle,

Kalau akan mengikuti pertarungan ini,

you need to know the battlefield.

Anda perlu mengenal medan perangnya.

So at its core,

Pada intinya,

mapping the sky involves three essential elements.

memetakan langit melibatkan tiga elemen esensial.

You've got objects that are giving off light,

Ada objek yang memancarkan cahaya,

you've got telescopes that are collecting that light,

ada teleskop yang menampung cahaya tersebut,

and you've got instruments

dan ada instrumen yang membantu Anda memahami cahayanya.

that are helping you understand what that light is.

Many of you have mapped the Moon phases over time

Kebanyakan dari Anda pernah memetakan fase bulan dari waktu ke waktu

with your eyes, your eyes being your more basic telescope.

dengan mata yang merupakan teleskop dasar Anda.

And you've understood what that means with your brains,

Anda juga telah memahami maknanya dengan otak

your brains being one of your more basic instruments.

yang merupakan salah satu instrumen dasar Anda.

Now, if you and a buddy get together,

Jika bersama dengan seorang kawan,

you would spend over 30 years,

Anda akan menghabiskan lebih dari 30 tahun

you would map 1,000 stars extremely precisely.

untuk memetakan seribu bintang dengan sangat akurat.

You would move the front line to the battle.

Anda akan memindahkan garis depan pertarungan.

And that's what Tycho Brahe and his buddy, or his assistant, really,

Dan itulah yang dilakukan oleh Tycho Brahe dan asistennya,

Johannes Kepler did back in the 1600s.

Johannes Kepler, pada tahun 1600-an.

And they moved the line,

Mereka memindahkan garis depannya,

figured out how planets worked,

mencari tahu cara kerja planet,

how they moved around the Sun.

caranya bergerak mengitari matahari.

But it wasn't until about 100 years ago

Namun, baru seratus tahun yang lalu

that we realized

kita menyadari

it's a big universe.

alam semesta itu besar.

It seems like the universe is just infinite, which it is,

Alam semesta terlihat tanpa batas, yang memang benar,

but the observable universe is finite.

tetapi alam semesta yang bisa diamati tidaklah tanpa batas.

Which means we can win the battle.

Artinya, kita bisa memenangkan pertarungannya.

But if you're going to map the universe,

Jika akan memetakan alam semesta,

you're not going to do it with one or two of your besties.

Anda tidak akan melakukannya dengan satu atau dua kawan.

Mapping the universe takes an army,

Memetakan alam semesta memerlukan pasukan,

an army of curious, creative, craftspeople

pasukan pengrajin yang ingin tahu dan kreatif

who, working together, can accomplish the extraordinary.

yang jika bekerja sama, bisa mencapai sesuatu yang luar biasa.

I lead this army of creatives,

Saya memimpin pasukan kreatif ini

in the fifth generation of the Sloan Digital Sky Survey, SDSS.

dalam generasi kelima Sloan Digital Sky Survey, SDSS.

And this is how astronomers have managed to shepherd individual curiosity

Inilah cara astronom menggiring rasa ingin tahu individu

through its industrial age,

melewati era industri,

preserving the individual ability to make discoveries

melestarikan kemampuan individual untuk membuat penemuan

but putting into place mega machinery to truly advance the frontier.

dengan bantuan mesin besar untuk memajukan batas ilmu manusia.

In SDSS, we divide the sky into three mappers:

Dalam SDSS, kami membagi langit menjadi tiga peta:

one for the stars, one for the black holes

satu untuk bintang, satu untuk lubang hitam,

and one for the galaxies.

dan satu untuk galaksi.

My survey has two hemispheres,

Survei saya memiliki dua hemisfer,

five telescopes, or 11, depending on how you count,

lima teleskop, atau sebelas, tergantung cara menghitung Anda,

10 spectrographs

sepuluh spektograf,

and millions of objects.

dan jutaan objek.

It's a monster.

Ini sebuah monster.

So let's go through the mappers.

Jadi, mari membahas petanya.

The Milky Way galaxy has 250 billion plus or minus a few hundred billion stars.

Galaksi Bima Sakti memiliki 250 miliar bintang,

kurang lebih sekian ratus miliar bintang.

That is not a number that you hold in your head.

Itu bukan angka yang Anda ingat.

That is a number that doesn't make practical sense

Itu sebuah angka yang tidak masuk akal

to pretty much anybody.

bagi semua orang.

You never get 250 billion jelly beans in your hand. You know?

Anda tidak pernah mendapat 250 miliar permen jeli, bukan?

We're nowhere near mapping all of those stars yet.

Kami masih jauh dari memetakan semua bintang itu.

So we have to choose the most interesting ones.

Jadi, kami harus memilih yang paling menarik.

In SDSS-V, we're mapping six million stars

Di SDSS-V, kami memetakan enam juta bintang

where we think we can measure their age.

yang kami kira usianya bisa diukur.

Because if you can measure the age of a star,

Jika usia sebuah bintang bisa diukur,

that's like having six million clocks spread all throughout the Milky Way.

akan ada enam juta jam yang tersebar di seluruh Bima Sakti.

And with that information,

Dengan informasi itu,

we can unravel the history and fossil record of our galaxy

kami bisa membongkar sejarah dan catatan fosil galaksi kita

and learn how it formed.

dan mempelajari asal-usulnya.

I'm just going to cut right to the chase here.

Saya akan bicara langsung saja.

Black holes are among the most perplexing objects in the universe.

Lubang hitam adalah salah satu objek yang paling membingungkan

di alam semesta.

Why?

Mengapa?

Because they are literally just math incarnate, in a physical form,

Karena lubang hitam hanyalah penjelmaan fisik matematika

that we barely understand.

yang hampir tak kami pahami.

It's like the number zero being animated and walking around the corridors here.

Tak ubahnya seperti animasi angka nol yang berjalan-jalan di koridor di sini.

That would be super weird.

Itu aneh, bukan?

These are weirder.

Ini lebih aneh lagi.

And it's not just like a basketball

Ini bukan hanya seperti bola basket

that you smoosh down into a little point and it's super dense and that's weird.

yang ditekan hingga menjadi sangat kecil dan padat, dan itu aneh.

No, smooshed basketballs have a surface.

Tidak, bola basket yang ditekan memiliki permukaan.

These things don't have surfaces, and we know that now.

Lubang hitam tidak memiliki permukaan, dan sekarang kami tahu.

Because we've seen it.

Karena kami telah melihatnya,

Or the lack of it.

atau kurang lebihnya.

What's really interesting about black holes

Yang menarik tentang lubang hitam

is that we can learn a lot about them by studying the material

adalah kita bisa belajar banyak dari meneliti materialnya

just as it passes through that point of no information return.

tepat saat ia melewati titik yang belum kita ketahui.

Because at that point,

Karena di titik itu,

it's emitting lots of X-rays and optical and UV and radio waves.

ia memancarkan banyak sinar-X, optika, UV, dan gelombang radio.

We can actually learn how these objects grow.

Kita bisa mempelajari pertumbuhan objek ini.

And in SDSS, we're looking at over half a million supermassive black holes,

Di SDSS, kami mengamati setengah juta lubang hitam super besar

to try to understand how they formed.

untuk memahami cara terbentuknya.

Like I said,

Seperti yang saya bilang,

we live in the Milky Way, you guys are all familiar with that.

kita tinggal dalam Bima Sakti, Anda semua familier dengan itu.

The Milky Way is a completely average galaxy.

Bima Sakti adalah galaksi yang biasa saja.

Nothing funny going on.

Tidak ada kejadian aneh.

But it's ours, which is great.

Namun, ia milik kita, baguslah.

We think that the Milky Way, and all the Milky Ways,

Kami pikir Bima Sakti dan semua Bima Sakti lainnya

have this really disturbing past

memiliki masa lalu yang amat menggelisahkan,

of literally blowing themselves apart.

yaitu meledakkan dirinya berkeping-keping.

It's like every average guy you know

Ini seperti setiap orang biasa yang Anda kenal

has a history as a punk rock teenager.

dulunya adalah remaja punk.

That's very bizarre.

Itu sangat aneh.

Stars are blowing up in these systems,

Bintang-bintang meledak dalam sistem ini,

black holes are growing at their centers

lubang hitam bertumbuh di pusatnya

and emitting a tremendous amount of energy.

dan memancarkan energi yang sangat besar.

How does that happen, how does this transformation happen?

Bagaimana itu bisa terjadi, bagaimana transformasi ini terjadi?

And at SDSS, we're going to the bellies of the beast

Di SDSS, kami mengincar pusat kejadiannya

and zooming way in,

dan memperbesar jauh ke dalam

to look at these processes where they are occurring

untuk melihat proses-proses ini, tempat kejadiannya

in order to understand how Sid Vicious grows up into Ward Cleaver.

untuk memahami bagaimana Sid Vicious menjelma menjadi Ward Cleaver.

My arsenal.

Peralatan saya.

These are my two big telescopes.

Ini adalah dua teleskop besar saya.

The Apache Point Observatory hosts the Sloan telescope in New Mexico,

Teleskop Sloan di Observatorium Apache Point di New Mexico,

and the Las Campanas Observatory in Chile

dan Observatorium Las Campanas di Chili

hosts the two-and-a-half-meter telescope, the du Pont.

menyimpan teleskop 2,5 meter yang bernama du Pont.

Two and a half meters is the size of our mirror,

Dua setengah meter adalah ukuran cermin kita,

which was huge for Tycho and Kepler.

yang termasuk besar bagi Tycho dan Kepler.

But it's actually not so big today.

Namun, sekarang tidak terlalu besar.

There are way bigger telescopes out there.

Ada teleskop yang jauh lebih besar di luar sana.

But in SDSS we use new instruments on these old telescopes

Namun di SDSS, kami menggunakan instrumen baru di teleskop lama ini

to make them interesting.

untuk menjadikannya menarik.

We capture light from all of those objects into our aperture,

Kami menangkap cahaya dari semua objek itu ke dalam bukaan lensa,

and that light is then focused at the focal plane,

kemudian cahaya itu dipusatkan di bidang fokus,

where our instruments sit and process that light.

tempat instrumen kami memproses cahayanya.

What's new in SDSS-V

Hal yang baru dalam SDSS-V

is that we're making the focal plane entirely robotic.

adalah seluruh bidang fokusnya terbuat dari sistem robotik.

That's right: robots.

Benar, robot.

(Laughter)

(Tawa)

So I'm going to show them to you,

Jadi, saya akan menunjukkannya pada Anda,

but they're fierce and terrifying,

tetapi mereka galak dan menakutkan,

and I want you all to just take a breath.

dan saya ingin Anda menarik napas.

(Exhales) Trigger warning.

(Menghela napas) Peringatan.

And with no apologies to all the Blade Runners among you,

Tanpa meminta maaf kepada para Blade Runners di antara Anda,

here they are.

inilah robotnya.

(Laughter)

(Tawa)

I have 1,000 of these,

Saya punya seribu robot ini.

500 in the focal plane of each telescope in each hemisphere.

500 dalam bidang fokus tiap teleskop di tiap hemisfer.

And this is how they move on the sky.

Inilah cara mereka bergerak di langit.

So these are our objects and a star field,

Jadi, inilah objek kami dan sebuah bidang bintang,

so you've got stars, galaxies, black holes.

ada bintang, galaksi, lubang hitam.

And our robots move to those objects as we pass over them

Dan robot kami bergerak ke objek ini saat kita melewatinya

in order to capture the light

untuk menangkap cahaya

from those stars and galaxies and black holes, and yes,

dari bintang, galaksi, lubang hitam, dan ya,

it is weird to capture black hole light,

menangkap cahaya lubang hitam memang aneh,

but we've already gone over that black holes are weird.

tetapi kita sudah membahas bahwa lubang hitam itu aneh.

One more thing.

Satu hal lagi.

Stars are exploding all the time,

Bintang-bintang meledak setiap saat,

like this one did back in 1987 in our cosmic backyard.

seperti yang ini pada 1987 di pekarangan kosmis kita.

Black holes are growing all the time.

Lubang hitam bertumbuh setiap saat.

There is a new sky every night.

Ada sebuah langit baru setiap malam.

Which means we can't just map the sky one time.

Artinya, kita tidak bisa memetakan langit sekali saja.

We have to map the sky multiple times.

Kita harus memetakannya berkali-kali.

So in SDSS-V, we're going back to each part of the sky multiple times

Jadi di SDSS-V, kami mengecek tiap bagian langit berkali-kali

in order to see how these objects change over time.

untuk melihat perubahan objeknya dari waktu ke waktu.

Because those changes in time encode the physics,

Karena perubahan waktu itu mengodekan ilmu fisikanya,

and they encode how these objects are growing and changing.

serta mengodekan pertumbuhan dan perubahan objek-objek ini.

Mow the sky.

Memindai langit.

OK, let me just recap.

Oke, saya akan merekap.

Global survey, two hemispheres,

Survei global, dua hemisfer,

five telescopes, 10 spectrographs, millions of objects, mow the sky,

lima teleskop, 10 spektograf, jutaan objek, memindai langit,

creative army, robots, yeah.

pasukan kreatif, robot-robot.

So you're thinking, "Wow.

Jadi, Anda berpikir, "Wow.

She must have this industrial machine going,

Dia pasti menjalankan mesin industri ini,

no room for the individual, curious, lone wolf genius," right?

tanpa ruang untuk individu jenius yang ingin tahu," benar?

And you'd be 100 percent wrong.

Anda 100 persen salah.

Meet Hanny's Voorwerp.

Ini adalah Voorwerp milik Hanny.

Hanny van Arkel was a Dutch schoolteacher

Hanny van Arkel adalah guru sekolah asal Belanda

who was analyzing the public versions of the SDSS data,

yang menganalisis versi publik data SDSS,

when she found this incredibly rare type of object,

saat dia menemukan tipe objek sangat langka

which is now a subject of major study.

yang sekarang merupakan subjek studi besar-besaran.

She was able to do this

Dia mampu melakukan ini

because SDSS, since its beginning and by mandate from the Sloan Foundation,

karena sejak awal, SDSS diberi mandat oleh Sloan Foundation

has made its data both publicly available

untuk menyediakan datanya bagi publik,

and usable to a broad range of audiences.

dan bisa digunakan oleh kelompok audiens yang luas.

She's a citizen -- yeah, clap for that.

Dia adalah warga -- ya, tepuk tanganlah untuk itu.

Clap for that.

Tepuk tanganlah.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Hanny is a citizen scientist,

Hanny adalah ilmuwan warga,

or as I like to call them,

atau saya suka menyebutnya,

"citizen warriors."

"pejuang warga."

And she shows that you don't have to be a fancy astrophysicist to participate.

Dia menunjukkan bahwa Anda tidak harus menjadi astrofisikawan keren

untuk berpartisipasi.

You just have to be curious.

Anda hanya perlu rasa ingin tahu.

A few years ago,

Beberapa tahun lalu,

my four-year-old asked, "Can moons have moons?"

anak saya yang berusia empat tahun bertanya,

"Bisakah bulan punya bulan?"

And I set about to answer this question

Dan saya mencari tahu jawabannya karena,

because even though many four-year-olds over all of time

meskipun banyak balita sudah mengajukan pertanyaan ini,

have probably asked this question,

many experts, including myself, didn't know the answer.

banyak ahli, termasuk saya, tidak mengetahui jawabannya.

These are the moons in our solar system that can host hypothetical submoons.

Ini adalah bulan di tata surya kita yang bisa mempunyai sub-bulan hipotetis.

And that just goes to show you that there are so many basic questions

Itu menunjukkan kepada Anda bahwa masih ada banyak pertanyaan dasar

left to be understood.

yang belum dipahami.

And this brings me to the most important point about SDSS.

Ini membawa saya ke poin terpenting tentang SDSS.

Because, yeah, the stars, the galaxies, the black holes, the robots --

Tentu saja bintang, galaksi, lubang hitam, robot --

that's all super cool.

semua itu super keren.

But the coolest thing of all

Namun, hal yang paling keren

is that eensy-weensy creatures on a rubble pile

adalah makhluk sangat kecil di atas tumpukan puing

around a totally average star in a totally average galaxy

di sekitar bintang yang biasa saja dalam galaksi yang biasa saja

can win the battle to understand their world.

bisa memenangkan pertarungan untuk memahami dunia mereka.

Every dot in this video is a galaxy.

Setiap titik di video ini adalah sebuah galaksi.

Every dot.

Setiap titik.

(Cheers) (Applause)

(Tepuk tangan) (Sorakan)

I'm showing here the number of galaxies

Saya menunjukkan jumlah galaksi

that astronomers have mapped in large surveys since about 1980.

yang sudah dipetakan astronom dalam survei besar sejak 1980.

You can see SDSS kick in around Y2K.

Anda bisa melihat SDSS dimulai sekitar tahun 2000.

If we stay on this line,

Jika kita terus berada di jalur,

we will map every large galaxy in the observable universe by 2060.

kita akan memetakan tiap galaksi besar dalam alam semesta yang bisa diamati

pada tahun 2060.

Think about that.

Pikirkan itu.

Think about it: we've gone from arranging clamshells

Pikirkan ini: kita telah berkembang dari mengatur kulit kerang

to general relativity to SDSS in a few thousand years --

ke kenisbian rampat ke SDSS dalam beberapa ribu tahun.

and if we hang on 40 more,

Jika kita bertahan 40 tahun lagi,

we can map all the galaxies.

kita bisa memetakan semua galaksi.

But we have to stay on the line.

Namun, kita harus tetap berada di jalur.

Will that be our choice?

Itukah pilihan kita?

There are dark forces in this world

Ada kekuatan gelap dalam dunia ini

that will rob our entire species of our right to understand our universe.

yang akan merenggut hak spesies kita untuk memahami alam semesta.

Don't be afraid of the dark.

Jangan takut akan kegelapan.

Fight back.

Lawan kembali.

Join us.

Bergabunglah dengan kami.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)