Itamar Mann: An app that empowers people to solve their legal problems | TED Fellows

Translator: raajwa kamila Reviewer: Maria Nainggolan

[SHAPE YOUR FUTURE]

[TENTUKAN MASA DEPAN ANDA]

I’m going to start by telling you a story about Danielle.

Saya akan menceritakan Anda sebuah cerita tentang Danielle.

When she was a senior in college, Danielle's dad passed away,

Ketika ia menjadi senior di kampus, ayah Danielle wafat,

which left her mom with no way to support herself.

dan meninggalkan ibunya tanpa dukungan.

So Danielle had to drop out of college

Sehingga Danielle keluar dari kampus

and pick up three jobs as a barista, a bartender and a car washer.

dan mendaftar tiga pekerjaan sebagai barista, bartender, dan pencuci mobil.

Altogether, the three jobs paid Danielle 23,000 dollars per year,

Secara bersamaan, tiga pekerjaan tersebut membayar Danielle 23.000 dolar per tahun,

which wasn't a whole lot,

yang mana masih kurang,

but it allowed her to feed her mom and keep a roof over their head.

namun itu mampu untuk membelikan ibunya makan dan rumah.

And for Danielle, that was enough.

Dan bagi Danielle, itu sudah cukup.

But early one morning when Danielle was driving home from one of her jobs,

Di suatu pagi, ketika Danielle dalam perjalanan pulang dari bekerja,

a deer ran in front of her car.

seekor rusa berlari di depan mobilnya.

She swerved off the road and crashed into a barn.

Ia membanting stir dan masuk ke sebuah lumbung.

And Danielle doesn't remember exactly what happened next,

Dan Danielle tidak ingat apa yang terjadi setelahnya,

but when she woke up in a hospital a few hours later,

ketika ia terbangun di rumah sakit beberapa jam kemudian,

a doctor told her that she had damaged her brain stem and C1 vertebrae.

seorang dokter mengatakan bahwa batang otak dan C1 vertebranya terserang.

Now, the good news is that Danielle was going to leave the hospital alive.

Sekarang, kabar baiknya adalah Danielle akan meninggalkan rumah sakit.

But the bad news is that Danielle had 55,000 dollars in medical bills.

Kabar buruknya, Danielle memiliki hutang sebesar 55.000 dolar kepada rumah sakit.

Now, Danielle tried so hard for the next two years to try and pay back that debt,

Danielle mencoba untuk segera melunasi selama dua tahun,

but it was impossible.

namun itu mustahil.

It was impossible for Danielle to pay back 55,000 dollars in medical bills,

Mustahil bagi Danielle untuk melunasi hutang rumah sakit 55.000 dolar,

earning just 23,000 dollars per year.

sedangkan pendapatan hanya 23.000 dolar per tahun.

She felt trapped.

Ia merasa dijebak.

One freak accident put Danielle

Satu kecelakaan konyol membuat Danielle

on the verge of homelessness, hunger, poverty.

berada di ambang gelandangan, kelaparan, dan kemiskinan.

And when you're in Danielle's shoes, bankruptcy is a lifeline.

Dan jika Anda melihat telapak kakinya, kebangkrutan menjadi garis hidupnya.

It's a powerful legal tool that allows you to relieve your debt

Itu adalah alat yang sah untuk meringankan hutang

and re-enter the economy.

dan memperbaiki ekonominya.

Medical emergency, a job loss, a divorce.

Perawatan darurat, menganggur, dan perceraian.

These are financial shocks that could happen to any of us.

Itu semua masalah keuangan yang bisa menimpa siapa pun.

And when you're living paycheck to paycheck

Dan saat Anda hidup boros

and don't have a whole lot of savings, like so many Americans,

dan tidak memiliki tabungan, seperti banyak orang Amerika,

a financial shock can ruin your life.

masalah keuangan akan menghancurkan Anda.

Bankruptcy gives you a second chance.

Kebangkrutan memberi Anda kesempatan kedua.

But when Danielle went to go find a bankruptcy lawyer,

Saat Danielle pergi mencari pengacara kebangkrutan,

she, like so many others filing for bankruptcy,

ia, seperti orang lain yang mengajukan kebangkrutan,

learned that it was going to cost her 1,500 dollars.

mengharuskannya membayar 1.500 dolar.

She didn't have that kind of money.

Ia tak memiliki uang sebanyak itu.

I mean, what a cruel irony.

Sungguh ironi yang kejam.

In America, it costs you 1,500 dollars to tell the court

Di Amerika, Anda harus membayar 1.500 dolar untuk mengatakan ke pengadilan

that you have no money.

bahwa Anda tidak memiliki uang.

When you walk into a court,

Ketika Anda di pengadilan,

everyone from the judge to the clerk to the forms themselves

mulai dari hakim, juru tulis, hingga petugas pengaduan

will tell you to go find a lawyer,

akan menyuruh Anda mencari pengacara,

no matter how little money you have.

tidak peduli berapa banyak uang Anda.

One of the great civil rights injustices in America

Salah satu ketidakadilan hak sipil di Amerika

is that we don't have equal rights under the law.

adalah kita tidak memiliki hak setara di bawah hukum.

What we have is equal rights if you can afford a lawyer.

Kita akan mendapat hak setara jika Anda mampu membayar pengacara.

Whether you're evicted from your home in an abusive relationship

Baik karena Anda diusir dari rumah karena kekerasan dalam hubungan

or need access to bankruptcy,

atau membutuhkan akses kebangkrutan,

you have no right to a free lawyer in most civil cases.

Anda tidak berhak pengacara gratis di beberapa kasus sipil.

And because there aren't even close to enough

Dan bahkan karena tidak cukup dekat dengan

pro bono or legal aid lawyers around,

pengacara ‘pro bono’ atau bantuan hukum,

four out of five low-income Americans

4 dari 5 orang Amerika berpendapatan rendah

can't get the legal help they need to access their civil legal rights.

tidak mendapat bantuan hukum untuk akses hak sipil.

Four years ago, I helped start an organization

Empat tahun yang lalu, saya membantu membuka organisasi

to fight for new civil right in America,

untuk menentang hak sipil baru di Amerika,

the right to solve your own legal problem when you can't afford a lawyer.

hak untuk memecahkan masalah hukum ketika tidak mampu membayar pengacara.

We started with bankruptcy.

Kami memulai dengan kebangkrutan.

Our nonprofit Upsolve has built an app to help people file for bankruptcy

Kami membuat aplikasi nirlaba “Upsolve" untuk membantu orang mengajukan

kebangkrutan mereka sendiri secara gratis.

on their own for free.

People like Danielle.

Seperti Danielle.

Our app asks people questions about their finances

Aplikasi kami memiliki pertanyaan tentang keuangan

in language they can understand

dalam berbagai bahasa

and then uses this information to help generate their forms.

dan kegunaan informasi ini adalah untuk membantu pengaduannya.

Last year, Danielle used Upsolve to file for bankruptcy

Tahun lalu, Danielle menggunakan Upsolve untuk mengajukan pengaduan

on her own for free.

secara gratis.

She got her final letter from the court, relieving all of her medical debt,

Ia mendapat surat dari pengadilan, yang meringankan seluruh hutang rumah sakitnya,

right after Christmas Day.

tepat setelah Hari Natal.

Today, Danielle has the highest paying job she's ever had

Sekarang, ia memiliki gaji tertinggi seumur hidupnya

and she's on track to finish her degree.

dan sedang menyelesaikan sarjananya.

There are so many opportunities to create a more just legal system

Ada banyak kesempatan untuk menciptakan sistem yang lebih sah

by empowering people to solve their own legal problems

dengan memberdayakan masyarakat menyelesaikan masalah hukum

whenever possible.

jika memungkinkan.

This is especially true in nonadversarial areas of the law,

Ini secara khusus sah dalam bidang non-adversarial hukum,

things like no-asset bankruptcies,

seperti kebangkrutan tanpa aset,

uncontested divorces and Social Security disability.

perceraian tanpa cela dan jaminan sosial disabilitas.

But there are two main barriers that stand in the way.

Ada dua penghalang utama yang menghalangi.

The first is legal complexity.

Yang pertama, kerumitan hukum.

We've designed our forms in courts around lawyers, not regular people.

Kita membuat pengaduan di pengadilan di sekeliling pengacara, bukan orang biasa.

Many legal forms are like modern day literacy tests.

Banyak lembar pengaduan hukum seperti ujian literasi.

When you can't understand them, you can't access your rights.

Jika Anda tidak memahami, Anda tidak akan mendapat akses hak.

Every year, poorly designed forms, courts and processes

Tiap tahun, pengaduan, pengadilan dan proses yang buruk

deny millions of Americans their life, their liberty and their property.

menolak hidup, kebebasan, dan kekayaan jutaan orang Amerika.

Legal complexity is a civil rights injustice.

Kerumitan legal adalah sebuah ketidakadilan hak sipil.

To start solving this problem,

Untuk mulai menyelesaikan ini,

we need to require basic user testing in courts

kita perlu mengikuti ujian dasar di pengadilan

and reviser assumption in areas of poverty law

dan penerimaan perevisi di bidang hukum kemiskinan

that everybody will be able to afford a lawyer.

yang semua orang dapat membayar pengacara.

A second barrier is a closed culture.

Penghalang kedua adalah budaya yang tertutup.

We've been met with pushback from some folks

Kita telah mendapat penolakan dari orang

who believe that you need to go see a lawyer

yang percaya bahwa Anda memerlukan pengacara

no matter what legal problem you have.

tidak peduli apa masalah hukumnya.

Imagine you had to go see a doctor

Bayangkan Anda harus konsultasi ke dokter

to cure a plain old headache

untuk mengobati sakit kepala biasa

rather than being able to buy Advil at your local pharmacy.

daripada membeli obat di apotek.

Telling a person who is poor to go find a lawyer

Menyuruh seseorang yang miskin untuk menyewa pengacara

when they obviously can't afford one

ketika mereka jelas tidak mampu

is out of touch,

sangatlah tidak berhati,

iIntimidating, unfair and wrong.

mengintimidasi, tidak adil, dan salah.

It's also a racial injustice.

Itu juga merupakan ketidakadilan rasial.

Black and brown communities disproportionately cannot afford

Komunitas kulit hitam dan coklat secara tidak merata tidak mampu

the legal fees they need to access their civil legal rights.

membayar biaya hukum untuk mengakses hak hukum sipil mereka.

Many legal fees are like modern day poll taxes.

Banyak biaya hukum seperti pajak pemungutan suara.

When you can't afford to pay the fees, you can access your rights.

Ketika Anda tidak mampu membayar, Anda bisa mengakses hak Anda.

And we have a decision to make

Kami telah memutuskan untuk membuat

about how open and equal we want our system of justice to be.

bagaimana membuka dan menyamakan sistem keadilan yang diinginkan.

The only way we're ever going to have equal rights in America

Satu-satunya cara untuk mendapat kesamaan hak di Amerika

is if we get rid of the modern day literacy tests

adalah jika kita menghilangkan ujian literasi dan

and poll taxes that dominate our courts and legal system.

pajak pemungutan suara yang mendominasi sistem pengadilan dan hukum.

We need a new civil right in America,

Kita membutuhkan hak sipil baru di Amerika,

the right to solve your own legal problem when you can't afford a lawyer.

hak untuk menyelesaikan masalah hukum Anda ketika tidak mampu menyewa pengacara.

Because in America, our rights are supposed to be inalienable,

Karena di Amerika, hak kita semestinya tidak dicabut,

our protections are supposed to be equal,

perlindungan kita seharusnya sama,

and we all deserve a chance at life,

dan kita semua layak mendapat kesempatan dalam hidup,

liberty and the pursuit of happiness,

kebebasan, dan kebahagiaan,

whether or not we can afford the legal fees.

baik kita mampu maupun tidak untuk membayar biaya hukum.

Thank you.

Terima kasih.