It's time for the law to protect victims of gender violence | Laura L. Dunn

Translator: Rizki Febriani Reviewer: Made Pramana

Di sepanjang Amerika Serikat, terdapat pertumbuhan kesadaran sosial

bahwa kekerasan dan pelecehan seksual terjadi terlalu sering

dalam berbagai institusi --

Throughout the United States, there is growing social awareness

sering kali terjadi tanpa adanya pertanggungjawaban.

that sexual violence and harassment are far too common occurrences

Akibatnya, gerakan Me Too hadir di antara kita,

within our various institutions --

dan para penyintas di berbagai tempat berbicara untuk menuntut perubahan.

occurrences often without any accountability.

Murid-murid protes melawan kekerasan seksual di kampus.

As a result, the Me Too movement is upon us,

Anggota dewan menuntut kongres untuk mereformasi militer,

and survivors everywhere are speaking out to demand change.

dan pekerja dari bintang Hollywood hingga petugas kebersihan

Students have rallied against sexual assault on campus.

Service members have demanded Congress reform the military,

mengakui adanya pelecehan seksual di tempat kerja.

Ini adalah titik kritis.

and workers ranging from Hollywood stars to janitorial staff

Ini adalah waktunya gerakan sosial bisa membuat perubahan hukum yang permanen.

have called out sexual harassment in the workplace.

Tapi hanya jika mengganti taktik.

This is a tipping point.

Dibanding pergi dari satu ke institusi ke institusi lain, memperjuangkan reformasi,

This is when a social movement can create lasting legal change.

ini saatnya kita kembali pada Konstitusi.

But only if we switch tactics.

Instead of going institution by institution, fighting for reform,

Saat ini, Konstitusi Amerika tidak menyediakan perlindungan fundamental

bagi korban kekerasan berbasis gender misalnya kekerasan seksual,

it's time to go to the Constitution.

kekerasan oleh pasangan

As it stands, the US Constitution denies fundamental protections

dan penguntitan.

Terutama, Amandemen ke-14 dari Konsitusi,

to victims of gender violence such as sexual assault,

yang melarang pemerintah negara bagian terhadap penyiksaan warganya,

intimate partner violence

and stalking.

tidak mengharuskan negara bagian untuk mengintervensi

Specifically, the Fourteenth Amendment of the Constitution,

ketika pihak pribadi menyiksa warganya.

which prohibits state governments from abusing its citizens,

Apa artinya ini di kehidupan nyata?

Artinya ketika perempuan menelepon polisi dari rumahnya,

does not require state governments to intervene

when private parties abuse its citizens.

ketakutan jika ada orang yang mungkin menyerangnya,

dia tidak berhak mendapatkan perlindungan negara bagian.

So what does that mean in real life?

That means that when a woman calls the police from her home,

Bukan hanya polisi bisa gagal merespons,

afraid that an intruder may attack her,

tapi dia akan ditinggalkan tanpa ada pertanggungjawaban legal

she is not entitled to the state's protection.

jika kejahatan yang bisa dicegah akhirnya terjadi.

Not only can the police fail to respond,

Bagaimana bisa?

Ini karena negara bagian, secara teori,

but she will be left without any legal remedy

if preventable harm occurs as a result.

bertindak mewakili semua warga negara secara kolektif,

bukan warga negara secara individual.

How can this be?

It is because the state, theoretically,

Hasil kecacatan konstitusi ini berkontradiksi dengan hukum internasional,

acts on behalf of all citizens collectively,

not any one citizen individually.

yang mengharuskan negara mengintervensi

dan melindungi warga negaranya dari kekerasan berbasis gender oleh pribadi

The resulting constitutional flaw directly contradicts international law,

sebagai bagian dari hak asasi manusia.

which requires nation-states to intervene

Dibanding mengharuskan intervensi,

and protect citizens against gender violence by private parties

Konstitusi kita membuat pengecualian --

pengecualian yang negara lakukan untuk melakukan diskriminasi sistemis

as a human right.

untuk menolak pemulihan banyak korban.

Instead of requiring intervention,

our Constitution leaves discretion --

Berbeda dengan apa yang mungkin kalian lihat di “Law & Order: SVU”,

discretion that states have used to discriminate systemically

keadilan itu langka untuk korban kekerasan berbasis gender.

to deny countless victims any remedy.

Dan bahkan pada kasus langka itu saat penegak hukum memilih bertindak,

Unlike what you may have seen on "Law & Order: SVU,"

korban tidak punya hak selama proses pembuktian tindak kriminal.

justice is rare for victims of gender violence.

And even in those rare cases where law enforcement has chosen to act,

Anda lihat, korban bukanlah bagian dari kasus tindak kriminal.

Sebaliknya, mereka adalah saksi;

victims have no rights during the resulting criminal process.

tubuh mereka adalah bukti.

Pihak penuntut tidak merepresentasikan kepentingan korban.

You see, victims are not parties in a criminal case.

Rather, they are witnesses;

Justru pihak penuntut merepresentasikan kepentingan negara.

their bodies, evidence.

Dan negara punya pengecualian untuk mengabaikan tuntutan pidana,

The prosecution does not represent the interests of a victim.

lalu masuk kesepakatan permohonan longgar

Rather, the prosecution represents the interests of the state.

yang semakin menjauhkan suara korban dalam prosesnya,

And the state has the discretion to dismiss criminal charges,

karena lagi-lagi,

negara secara teoritis merepresentasikan kepentingan semua warganya secara kolektif

enter lax plea deals

and otherwise remove a victim's voice from the process,

dan bukan satu individual warga negara.

because again,

a state theoretically represents the interests of all citizens collectively

Meskipun ada kecacatan konstitusi ini,

beberapa korban kekerasan gender bisa dapat perlindungan

and not any one citizen individually.

dibawah UU Hak Sipil Federal,

seperti Title IX.

Despite this constitutional flaw,

Title IX bukan hanya tentang olahraga.

some victims of gender violence have found protections

Ia juga melarang semua tindakan diskriminasi seksual,

under federal Civil Rights statutes,

termasuk kekerasan dan pelecehan seksual

such as Title IX.

dalam program pendidikan yang didanai oleh pendanaan federal.

Title IX is not just about sports.

Rather, it prohibits all forms of sex discrimination,

Meskipun awalnya menyasar diskriminasi seksual dalam proses admisi,

including sexual violence and harassment

Title IX seiring waktu berkembang dan meminta

within educational programs that accept federal funding.

institusi pendidikan harus mengintervensi dan menyelesaikan kekerasan gender

While initially targeting sex discrimination within admissions,

ketika dilakukan pihak tertentu,

Title IX has actually evolved over time

misal saat guru, murid, atau pengunjung kampus melakukan kekerasan

to require educational institutions to intervene and address gender violence

atau pelecehan seksual.

when committed by certain parties,

Jadi ini artinya melalui Title IX,

such as when teachers, students or campus visitors commit sexual assault

mereka yang mengakses pendidikan dilindungi dari kekerasan gender

or harassment.

dalam cara yang tidak ada di dalam hukum.

So what this means is that through Title IX,

Title IX-lah yang mengharuskan institusi pendidikan

those who seek access to education are protected against gender violence

menerima laporan kekerasan seksual dengan serius,

in a way that otherwise does not exist under the law.

atau mereka akan menerima konsekuensinya.

It is Title IX that requires educational institutions

Dan melalui proses di level kampus,

Title IX melangkah jauh memberikan korban hak yang setara

to take reports of gender violence seriously,

or to suffer liability.

selama proses di kampus,

yang artinya korban bisa merepresentasikan kepentingannya selama proses,

And through campus-level proceedings,

Title IX goes so far as to give victims equitable rights

dibanding hanya bergantung pada institusi pendidikan untuk melakukannya.

during the campus process,

which means that victims can represent their own interests during proceedings,

Dan ini sangat penting,

karena institusi pendidikan punya sejarah menyembunyikan kekerasan gender

rather than relying on educational institutions to do so.

di bawah karpet,

seperti sistem peradilan pidana kita hari ini.

And that's really important,

because educational institutions have historically swept gender violence

Jadi, ketika Hak Sipil melindungi beberapa korban,

kita perlu melindungi semua korban.

under the rug,

much like our criminal justice system does today.

Dibandingkan pergi dari satu institusi ke institusi lain,

memperjuangkan reformasi di kampus, di militer, di dunia kerja,

So while Civil Rights protects some victims,

we should want to protect all victims.

ini saatnya pergi ke Konstitusi

Rather than going institution by institution,

dan meloloskan Amandemen Persamaan Hak.

fighting for reform on campus, in the military, in the workplace,

Awalnya diajukan pada 1923,

it's time to go to the Constitution

Amandemen Persamaan Hak akan menjamin kesetaraan gender dalam hukum,

and pass the Equal Rights Amendment.

sama seperti Title IX di kampus,

Originally proposed in 1923,

amandemen itu bisa menuntut negara bagian untuk mengintervensi

the Equal Rights Amendment would guarantee gender equality under the law,

dan menyelesaikan kekerasan gender

sebagai bentuk diskriminasi seksual yang dilarang.

and much like Title IX on campus,

that constitutional amendment could require states to intervene

Meski Amandemen Persamaan Hak tidak lolos di tahun 1970,

and address gender violence

sebenarnya ada tiga negara bagian yang mendukungnya.

as a prohibitive form of sex discrimination.

Dan tahun lalu,

While the Equal Rights Amendment did not pass in the 1970s,

setidaknya satu dari negara bagian itu meratifikasi amandemen ini,

karena kita hidup di zaman politik yang berbeda.

it actually came within three states of doing so.

Sejak Women’s March hingga gerakan Me Too,

And within the last year,

at least one of those states has ratified the amendment,

kita menumbuhkan kemauan politik masyarakat

yang diperlukan untuk menciptakan perubahan legal secara permanen.

because we live in different political times.

Jadi sebagai pengacara hak korban

From the Women's March to the Me Too movement,

yang berjuang meningkatkan kemungkinan keadilan

we have the growing political will of the people

untuk penyintas di berbagai daerah

necessary to create lasting, legal change.

dan sebagai penyintas sendiri,

So as a victims' rights attorney

saya tidak kesini untuk bilang “Waktunya sudah habis.”

fighting to increase the prospect of justice

Saya ke sini untuk bilang, “Ini waktunya.”

for survivors across the country

Ini waktunya pertanggungjawaban menjadi norma setelah kekerasan gender.

and as a survivor myself,

I'm not here to say, "Time's Up."

Ini waktunya meloloskan Amandemen Persamaan Hak,

I'm here to say, "It's time."

sehingga sistem legal kita bisa menjadi sistem keadilan,

It's time for accountability to become the norm after gender violence.

dan #MeToo bisa menjadi “tidak ada lagi.”

It's time to pass the Equal Rights Amendment,

so that our legal system can become a system of justice,

Terima kasih.

(Tepuk tangan)

and #MeToo can finally become "no more."

Thank you.

(Applause)