How do steroids affect your muscles— and the rest of your body? - Anees Bahji

Translator: Nathaniel Luis Reyhan Soesilo Reviewer: Azfa A

They’ve caused global scandals.

Ini telah menyebabkan skandal global.

They’re banned in most athletic competitions.

Ini telah dilarang di kebanyakan kompetisi atletik.

But are steroids actually bad for you?

Tapi, apakah steroid buruk bagimu?

The term “steroids” refers to a broad category of molecules

Istilah "steroids" mengacu kepada kategori luas molekul-molekul

that share a similar molecular structure,

yang strukturnya mirip satu sama lain, tapi fungsinya berbeda-beda.

but have many different functions.

When people talk about steroids in the context of sports,

Ketika orang-orang membicarakannya dalam konteks olahraga,

they’re referring to a subset of steroids that resemble testosterone.

mereka mengacu pada subkategori steroid yang menyerupai testosteron.

Though elite athletes and bodybuilders began using these steroids in the 1950s,

Meski atlet dan binaragawan elit mulai memakai steroid pada tahun 1950-an,

today, most steroid users are actually not competitive athletes,

sekarang, kebanyakan pengguna steroid bukanlah atlet kompetitif,

but people seeking a particular appearance.

melainkan orang-orang yang mengincar penampilan tertentu.

These steroids have two main effects: androgenic, or masculinizing,

Steroid ini punya dua efek utama: androgenik (membuat maskulin),

and anabolic, or growth-promoting.

dan anabolik (memicu pertumbuhan).

These effects mimic naturally-occurring testosterone,

Efek-efek ini meniru testosteron yang alami,

which drives the development and maintenance

yang mendorong perkembangan dan pemeliharaan

of male secondary sex characteristics and general growth in everyone.

karakteristik seksual sekunder pada pria dan pertumbuhan umum pada semua orang.

That means testosterone and the synthetic steroids based on it

Itu artinya testosteron dan steroid sintetiknya

promote body and facial hair growth, enlargement of the vocal cords

menumbuhkan rambut tubuh dan wajah, memperbesar pita suara dan

and deepening of the voice, increased muscle mass and strength,

memperdalam suara, meningkatkan massa dan kekuatan otot,

and increased stature and bone mass.

dan meningkatkan penampilan dan massa tulang.

Recreational steroid users are after the anabolic, growth promoting effects.

Pengguna steroid rekreasional mengincar efek anabolik yang memicu pertumbuhan.

To make muscles grow, steroids first promote protein synthesis—

Untuk menumbuhkan otot, steroid memicu sintesis protein--

proteins are essential building blocks of all cells, tissues, and organs,

protein adalah bahan dasar dari semua sel, jaringan, dan organ,

including muscles.

termasuk otot.

Steroids also block cortisol,

Steroid juga menghambat kortisol,

a signaling molecule that drives the breakdown of substances

molekul pemberi sinyal yang memicu pencernaan zat-zat,

including proteins.

termasuk protein.

Finally, they may push the development of muscle, rather than fat,

Akhirnya, steroid mendorong perkembangan otot daripada lemak,

and boost our metabolism, shrinking fat deposits.

dan mempercepat metabolisme kita, menyusutkan cadangan lemak.

These properties make steroids valuable for treating many illnesses and injuries.

Inilah mengapa steroid bisa mengobati banyak penyakit dan cedera.

They can help people with wasting illnesses,

Steroid bisa menyembuhkan penyakit, seperti AIDS dan kanker tertentu,

like AIDS and certain cancers,

maintain muscle mass and help burn victims recover lost muscle tissue.

mempertahankan massa otot

dan mengembalikan jaringan otot yang hilang terbakar.

So if steroids are used as medicine,

Jadi, jika steroid aman sebagai obat,

they must be safe to use recreationally, right?

itu pasti aman untuk digunakan secara rekreasional, kan?

Well, it’s not that simple.

Tidak sesederhana itu.

To create the desired muscle growth,

Agar otot bisa menjadi besar,

recreational steroid users must typically take doses orders of magnitude higher

pengguna steroid rekreasional harus memakai jumlah dosis

yang jauh lebih besar daripada steroid resep obat.

than those prescribed for a medical condition.

Long term, high dose steroid usage can have both undesirable

Dosis tinggi jangka panjang bisa mempunyai efek buruk dan berbahaya--

and outright harmful effects—

some of them dependent on factors like age, sex,

beberapa dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan.

and underlying health conditions.

We’re not sure what all the risk factors are,

Kami tidak yakin tentang semua faktor risikonya,

but we do know recreational steroid use is particularly risky for adolescents.

tapi kami tahu penggunaan steroid rekreasional riskan bagi remaja.

During puberty, steroid use can prompt bones to mature

Selama pubertas, penggunaan steroid bisa mematangkan tulang

before they’re done growing, causing growth defects.

sebelum selesai bertumbuh, menyebabkan gangguan pertumbuhan.

Adolescents are also most at risk

Remaja juga berisiko terpapar efek bahaya psikiatrik dari penggunaannya.

for the harmful psychiatric effects of steroid use.

The most common of these, increased impulsivity and increased aggression,

Yang paling umum adalah peningkatan perilaku impulsif dan agresif,

are well-known as “roid rage.”

umumnya dikenal sebagai "amukan roid."

Up to 60% of users experience these effects.

60% pengguna mengalami efek-efek ini.

But there are also less common,

Tapi, ada juga efek psikiatrik berbahaya yang lebih jarang,

more damaging psychiatric side effects like mania and even psychosis.

seperti mania dan psikosis.

Steroid use can damage organs including the liver and kidneys,

Penggunaan steroid bisa merusak organ, seperti hati dan ginjal,

and cause cardiovascular problems like high blood pressure.

dan menyebabkan masalah kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi.

While some or all of those effects may be reversible,

Meskipun sebagian atau semua efek itu bisa sembuh,

steroid use can also cause liver cancer, especially in males.

penggunaan steroid juga bisa menyebabkan kanker hati, terutama pada pria.

Though recreational users take steroids for their anabolic effects,

Meskipun para pengguna rekreasional mengincar efek anaboliknya,

they also experience androgenic effects— often undesired.

mereka juga mengalami efek androgeniknya yang tidak diinginkan.

That can mean increased body hair, enlargement of the clitoris,

Ini bisa menyebabkan peningkatan rambut tubuh,

pembesaran klitoris, dan pendalaman suara permanen pada wanita.

and permanent voice deepening in females.

At the same time, excess testosterone-like steroids can cause feminization in males,

Namun, steroid mirip testosteron berlebih bisa menyebabkan feminisasi pada pria

because the body converts the excess into estrogen.

karena tubuh mengubah kelebihannya menjadi estrogen.

This can lead to breast development and shrinking testicles.

Ini bisa mengembangkan payudara dan memperkecil testikel.

These effects are not uncommon—

Efek seperti ini tidak jarang--

about a third of male steroid users experience them to some degree.

sepertiga pengguna steroid pria mengalaminya sampai batas tertentu.

Excess steroid use can also reduce fertility in males and females—

Penggunaan berlebih juga bisa mengurangi kesuburan pada pria dan wanita

by reducing the sperm in semen or by causing missed periods and conditions

dengan mengurangi sperma dalam air mani

atau menyebabkan penundaan masa haid dan sindrom polycystic ovarium.

like polycystic ovary syndrome.

All these effects may be reversible if steroid use stops— but they may not be.

Efek ini tidak selalu bisa sembuh saat penggunaan dihentikan.

The specific steroid, the duration of use,

Jenis steroidnya, lama penggunaan,

and other factors could play a role in reversibility.

dan faktor lain mempengaruhi kesembuhannya.

Finally, there’s mounting evidence

Akhirnya, ada bukti bahwa pengguna rentan bergantung pada steroid.

that users are susceptible to steroid dependence.

They can develop tolerance and require increasingly large doses over time.

Mereka bisa menjadi toleran dan semakin memerlukan dosis besar.

This increases the risk of harmful effects,

Ini meningkatkan risiko dari efek berbahayanya,

all of which are increasingly common at higher doses

yang umumnya muncul pada penggunaan dosis tinggi dan jangka panjang.

taken for longer durations.

Still, there remains little definitive information

Tetap saja, tidak banyak informasi jelas

on how common and how reversible almost any of the harms are

tentang kelaziman dan kesembuhan bahaya yang muncul dari penggunaannya.

at different levels of use.

We don’t know enough, about either risk factors or exposure levels,

Kami tidak cukup tahu tentang faktor risiko atau tingkatan paparan

to definitively say any recreational steroid use will be harm-free.

untuk menyimpulkan bahwa penggunaan steroid rekreasional itu aman.