The sexual deception of orchids - Anne Gaskett

Reviewer: Athira Rizka

The world’s largest orchid grows several meters tall.

Anggrek tertinggi di dunia tumbuh setinggi beberapa meter lebih

The tiniest is practically invisible.

Yang terkecil hampir tak terlihat

Some bloom high up in trees,

beberapa mekar diatas pepohonan

while others live underground.

beberapa lainnya hidup di bawah permukaan

All in, there are around 28,000 species of orchid on earth –

Totalnya ada 28.000 jenis anggrek di dunia

about as many as all the bird, mammal and reptile species combined.

hampir sebanyak keseluruhan jumlah burung, mamalia dan reptil.

They grow all over the world,

Tumbuh di seluruh muka bumi,

bearing every imaginable colour, shape, and pattern.

mengkombinasikan setiap warna, bentuk dan pola berbeda

And there’s a cunning purpose behind these elaborate displays:

dengan tujuan khusus dibalik itu semua:

many orchids trick insects,

untuk menipu serangga,

sometimes even into having sex with them.

terkadang menipunya untuk perkembang biakan mereka.

Like other flowers,

Seperti jenis bunga lain,

most orchids need to attract insects

anggrek butuh menarik perhatian serangga untuk

to gather their pollen and carry it between plants.

mengumpulkan dan membawa serbuknya diantara tumbuhan lain.

But unlike most flowers,

Namun tak seperti bunga lain,

which attract a range of pollinators with sweet nectar,

yang menarik para penyerbuk dengan nektar manis,

these masters of deception deploy other tactics–

mereka ahli menipu dengan banyak taktik-

like pretending to be an insect’s mate,

seperti berpura - pura menjadi pasangan serangga,

letting off alluring scents,

melepaskan aroma menggoda,

and mimicking the appearance of other species.

dan menirukan tampilan spesies lain.

One of their most intriguing methods is sexual deception.

Salah satu trik terlicik mereka adalah tipuan seksual

Through a combination of sexy shapes and pheromones,

Dengan menggunakan kombinasi bentuk seksi dan aroma tertentu,

orchids convince insects to mate with them.

mereka menarik serangga untuk berhubungan dengan mereka.

Take the bee orchid,

Anggrek tawon misalnya,

whose petals look almost exactly like the velvety body of a bee.

yang kelopaknya terlihat persis seperti tubuh lebah yang lembut.

This disguise is so convincing that male bees land on the orchid

Penyamaran ini begitu meyakinkan sehingga lebah jantan hinggap di anggrek

and try to have sex with it,

lalu berhubungan dengannya,

picking up pollen as they go.

membawa serbuk bunga lalu pergi.

Other orchids have evolved contrasting colours and ultraviolet spots–

ada jenis anggrek yang menyesuaikan kontras warna dan ultraviolet

invisible to humans but irresistible to insects.

Tak terlihat manusia namun menarik bagi serangga

Still others have tactile ‘love-handles’

Yang lain lagi memiliki taktil ‘pegangan cinta’

that ensure insects are positioned precisely for pollination.

yang memastikan serangga diposisikan tepat untuk penyerbukan.

When a male wasp lands on the hammer orchid, for example,

Ketika seekor tawon jantan mendarat di anggrek palu, misalnya,

his enthusiastic mating motion flips a hinge in the flower,

gerakan kawinnya yang antusias membalik engsel bunga,

forcing his body into the pollen.

memaksa tubuhnya masuk ke serbuk sari.

At the next flower he visits,

Bunga berikut yang ia kunjungi,

that same hinge pushes his pollen-covered body onto the stigma,

engsel yang sama mendorong tubuhnya yang tertutup serbuk sari ke kepala putik,

fertilizing it.

dan membuahinya.

Some orchids make such convincing mates

Beberapa anggrek bisa menjadi pasangan yang begitu meyakinkan

that insects even ejaculate on them,

hingga serangga berejakulasi,

wasting valuable sperm.

membuang sperma yang berharga.

But the most vital component of sexual deception is scent:

Tetapi komponen paling penting dari penipuan seksual adalah aroma:

orchids mimic the precise scent of a single insect species.

anggrek meniru aroma yang tepat dari satu spesies serangga.

This is possible because many insects and flowers

Ini dimungkinkan karena banyak serangga dan bunga

produce simple organic compounds called hydrocarbons,

menghasilkan senyawa organik sederhana yang disebut hidrokarbon,

which form a layer that protects their bodies from drying out.

yang membentuk lapisan yang melindungi tubuh mereka dari kekeringan.

The precise blend of compounds in this layer is species-specific.

Campuran rinci dari senyawa-senyawa dalam lapisan ini spesifik untuk tiap spesies.

Its scent can double as a way for insects to attract potential mates,

Aromanya dapat berfungsi ganda sebagai cara untuk menarik calon pasangan,

known as a sex pheromone.

dikenal sebagai feromon seks.

Over the course of many thousands of years,

Selama ribuan tahun,

random compound combinations have given some orchid species

kombinasi senyawa acak telah menghasilkan beberapa spesies anggrek

precisely the same signature scent as particular insect species.

aroma khas yang persis sama dengan spesies serangga tertentu.

This matching scent allows them to attract male pollinators

Aroma yang cocok ini memungkinkan mereka untuk menarik penyerbuk pria

who fall over and over again

yang jatuh berulang kali

for the flowers masquerading as females

untuk bunga yang menyamar sebagai wanita

of their own species.

dari spesies mereka sendiri.

Sexual deception isn’t the only trick orchids have up their sleeves.

Penipuan seksual bukanlah satu-satunya trik yang dilakukan anggrek.

Their oldest scam is mimicking the shapes and colours

Penipuan tertua mereka meniru bentuk dan warna

of other nectar-producing flowers—

bunga penghasil nektar lainnya—

but without the sweet nectar.

tetapi tanpa nektar manis.

Some orchids also masquerade as places where insects lay their eggs.

Beberapa anggrek juga menyamar sebagai tempat di mana serangga bertelur.

One species not only has the colour and appearance of rotting meat;

Satu spesies tidak hanya memiliki warna dan penampilan daging yang membusuk;

it emits a scent of decay as well–

ia memancarkan aroma busuk juga–

drawing in flies who deposit their eggs on the flower

menarik lalat untuk menaruh telurnya di bunga

and unwittingly pollinate the plant.

dan tanpa disadari menyerbuki tanaman.

Other orchids look and smell just like the fungi on which certain insects

Anggrek lain terlihat dan berbau seperti jamur di mana serangga tertentu

lay their eggs.

bertelur.

Where do all these bizarre adaptations come from?

Dari mana semua adaptasi aneh ini berasal?

Random genetic mutations in orchids may result in a trait–

Mutasi genetik acak pada anggrek dapat menyebabkan sifat–

like a scent or a shape–

seperti aroma atau bentuk–

that, by chance, matches the needs of a single insect species.

yanf, secara kebetulan, sesuai dengan kebutuhan spesies serangga tunggal.

The huge diversity within the insect world also increases the likelihood

Keragaman yang sangat besar di dunia serangga juga meningkatkan kemungkinannya

that an orchid will find a unique audience.

bahwa anggrek akan menemukan audiens yang unik.

Able to make more seeds and offspring with the help of its dedicated pollinators,

Mampu membuat banyak benih dan keturunan dengan bantuan penyerbuk yang berdedikasi,

the orchid successfully reproduces in isolation,

anggrek berhasil bereproduksi secara terpisah,

and becomes a new species.

dan menjadi spesies baru.

But because of their dependence on sometimes just one pollinator species,

Tetapi karena terkadang ketergantungan mereka pada hanya satu spesies penyerbuk,

orchids are also vulnerable,

anggrek juga rentan,

and many quickly go extinct.

dan banyak yang cepat punah.

Over time, though,

Namun seiring waktu,

lebih banyak spesies anggrek telah terbentuk daripada yang mati,

more orchid species have formed than died out,

and orchids are some of the most diverse flowering plants.

dan anggrek adalah beberapa tanaman berbunga yang paling beragam.

They have such exuberant and otherworldly shapes

Mereka memiliki bentuk yang begitu meriah dan seperti dari dunia lain

that they occasionally deceive human senses, too:

hingga mereka kadang-kadang menipu indera manusia, juga:

In their petals we see what appear to be tiny, dancing people,

Dalam kelopak bunga, apa yang tampak seperti orang-orang kecil yang menari,

monkey’s faces, spiders,

wajah monyet, laba-laba,

and even birds in flight.

dan bahkan burung yang sedang terbang.