How fast is the speed of thought? - Seena Mathew

Translator: Abitama Satria Reviewer: Ary Nuansa

Your mortal enemy has captured you and hooked you up to a bizarre experiment.

Musuh bebuyutan telah menangkapmu dan mengaitkanmu dengan eksperimen aneh.

He’s extended your nervous system with one very long neuron

Dia menambah panjang sistem sarafmu dengan sebuah neuron yang sangat panjang,

to a target about 70 meters away.

ke target yang berjarak sekitar 70 meter.

At some point, he’s going to fire an arrow.

Pada suatu waktu, dia akan menembakkan anak panah.

If you can then think a thought to the target before the arrow hits it,

Kalau kamu bisa memikirkan sesuatu ke target tadi sebelum anak panah sampai,

he’ll let you go.

dia akan melepaskanmu.

So who wins that race?

Nah, siapa yang akan memenangkan balapan itu?

In order to answer, we have to examine the hardware of thought: neurons.

Untuk menjawabnya, kita harus memeriksa perangkat keras pikiran:

neuron.

The human brain has about 86 billion of these cells.

Otak manusia punya sekitar 86 juta sel tersebut.

They transmit signals down their axons by way of electrical impulses,

Mereka mengirimkan sinyal melalui akson dalam bentuk impuls elektrik,

or action potentials.

atau disebut juga potensial aksi.

One neuron can then pass that signal to the next at a synapse

Sebuah neuron lalu dapat meneruskan sinyal itu ke neuron lain di satu sinapsis

by way of chemical neurotransmitters.

dalam bentuk neurotransmiter.

The signal is received by the next neuron’s dendrites,

Sinyalnya diterima oleh dendrit neuron berikutnya,

propagated down its axon, and passed further along.

di sebar melalui aksonnya, lalu diteruskan lebih lanjut.

So, the key factors that determine how quickly you think

Jadi, faktor kunci yang menentukan secepat apa kamu berpikir adalah:

include how long it takes to generate an initial action potential;

lama waktu membuat potensial aksi awal,

propagate it down the length of the axon; and transport it through the synapse.

menyebarkannya sepanjang akson, dan mengirimkannya melalui sinapsis.

We must also factor in the number of neurons involved

Kita juga harus memikirkan jumlah neuron yang terlibat

and the distance the signal has to travel.

dan jarak yang harus ditempuh sinyalnya.

Let’s see what this looks like in a simple pathway— your knee-jerk reflex.

Mari kita lihat contoh sederhananya: tes refleks lutut.

A strike to your patellar tendon triggers an electrical impulse

Pukulan ke arah tendon patela memicu sebuah impuls elektrik

that travels up a sensory neuron to your spine.

yang bergerak ke sebuah neuron sensorik di tulang belakangmu.

There the signal branches, and for the sake of simplicity,

Di situ sinyalnya mencabang, dan supaya penjelasannya mudah,

we’ll consider the segment that jumps into a motor neuron

kita akan melihat segmen yang berpindah jadi neuron motorik

to journey back down your leg.

berjalan kembali ke kakimu.

The total length of the neurons in that pathway

Panjang seluruh neuron yang ada di jalur itu sekitar 1 meter

is about 1 meter in someone who is 5 foot 5 inches,

pada orang yang tingginya 5 kaki 5 inci (165cm),

and on average it takes 15 to 30 milliseconds from strike to kick.

dan rata-rata butuh 15-30 milisekon dari dipukul sampai menendang.

Speed is distance divided by time,

Kecepatan sama dengan jarak dibagi waktu,

so this signal travels somewhere between 120 to 240 kilometers per hour.

maka sinyal ini melaju antara 120 sampai 240 km/h.

The initial action potential accounts for 1 to 5 milliseconds

Potensial aksi awalnya perlu waktu 1-5 milisekon

and synaptic transmissions only take .1 to .5 milliseconds,

dan transmisi sinapsis hanya butuh 0.1-0.5 milisekon,

so the bulk of that time is spent within the axons.

maka sebagian besar waktunya dihabiskan di sepanjang akson-akson.

This is consistent with research findings

Hal ini konsisten dengan penemuan di penelitian

that the average individual neuron sends signals at around 180 kilometers per hour.

di mana rata-rata setiap neuron mengirim sinyal adalah sekitar 180 km/h.

But speeds can be boosted with myelination and increased axon diameter.

Namun kecepatan bisa ditingkatkan dengan mielinisasi dan penambahan diameter akson.

Myelin is a fatty sheath that insulates an axon,

Mielin adalah selubung berlemak yang menyekat sebuah akson,

preventing electrical currents from leaking out.

mencegah bocornya aliran elektrik.

Meanwhile, axons with larger diameters offer less internal resistance.

Tetapi, akson yang diameternya lebih besar memiliki resistansi internal lebih kecil.

These compounded factors can raise the speed of an action potential

Faktor gabungan ini bisa meningkatkan kecepatan potensi aksi

as high as 432 kilometers per hour.

sampai sebesar 432 km/h.

There’s plenty of variation: some people think faster than others,

Ada banyak variasinya: ada orang yang berpikir lebih cepat dari yang lain,

and your own speed of thought changes throughout your lifetime.

dan kecepatan berpikirmu sendiri berubah-ubah sepanjang hidupmu.

In particular, as you reach old age,

Misalnya, saat kamu mencapai usia senja,

the myelin sheath covering your axons wears down,

mielin yang menyelubungi akson-aksonmu akan rusak,

and other neuronal structures degrade.

dan struktur neuronal lainnya melemah.

Back to the dastardly experiment.

Kembali ke eksperimen yang nakal tadi.

Arrows shot from recurve bows fly, on average,

Anak panah yang ditembakkan dari busur melaju dengan rata-rata,

around 240 kilometers per hour.

sekitar 240 km/h.

Which means that given a sufficiently long, myelinated or large-diameter neuron,

Artinya, dengan neuron yang cukup panjang, terselubung mielin atau berdiameter besar,

your thoughts actually could win the race.

pikiranmu sebenarnya bisa memenangkan balapannya.

But… there’s a wrinkle.

Tapi... ada satu masalah kecil.

The arrow and thought don’t leave the gate at the same time;

Anak panah itu dan pikiranmu tidak melaju bersamaan.

first the arrow fires, then once you perceive it,

Pertama, anak panahnya melaju. Lalu, setelah kamu melihatnya,

your signal can start down its path.

sinyal darimu baru bisa mulai berjalan.

Processing images or music, participating in inner speech,

Memproses citra atau musik, mengobrol dengan diri sendiri,

and recalling memories all require complicated neural pathways

dan mengingat-ingat sesuatu butuh jalur-jalur neuron yang kompleks

that are nowhere close to the linearity of the knee-jerk reflex.

yang jauh sekali dibandingkan dengan tes refleks lutut.

The speed at which these thoughts occur is mostly consistent,

Kecepatan memikirkan hal-hal tersebut hampir selalu konsisten,

with variations based on myelination and axon diameter.

dengan variasi berdasarkan selubung mielin dan diameter akson.

But the duration of a thought will vary significantly depending on its routes,

Tapi, durasi sebuah pikiran akan bervariasi signifikan

berdasarkan jalurnya, titik henti, dan tujuan.

pitstops, and destination.

In this case, when you perceive a threatening stimulus,

Dalam kasus ini, saat kamu menerima stimulus yang mengancam,

you’ll invoke a fear startle response.

kamu akan memunculkan respon terkejut.

Similar to the knee-jerk response,

Mirip dengan respon pukulan lutut tadi,

a startle can be involuntary and quite fast.

kejutan bisa terjadi secara tak disengaja dan cukup cepat.

If the string twangs loud enough,

Kalau tali busurnya melecut dengan cukup keras,

you might react in less than 65 milliseconds.

kamu mungkin akan bereaksi dalam kurang dari 65 milisekon.

More likely though, your startle reaction will be based on sight.

Namun lebih mungkinnya, reaksi terkejutmu akan didasarkan pada penglihatan.

Our eyes can process an image as quickly as 13 milliseconds,

Mata kita mampu memproses citra sampai secepat 13 milisekon,

but computation of what you’re seeing and determining the danger it poses

tapi proses benda yang kamu lihat dan penentuan bahaya atau tidaknya

can take as long as 180 to 200 milliseconds.

bisa memakan waktu 180 - 200 milisekon.

In that time the arrow will have gained a head start of about 13 meters.

Pada waktu itu, si anak panah sudah mendahuluimu sekitar 13 meter.

The target is far enough away

Targetnya jauh, sehingga kamu hanya punya satu peluang untuk mengejar ketinggalan,

that you’ve got just enough of a chance to catch up,

if you can quickly, and quite literally, think your way out.

jika kamu bisa dengan cepat dan, secara harfiah, memikirkan jalan keluar.

(Kaget)

(Kesal)

(Oke, aku lepaskan)

(Tapi boong :D)