Why a sausage can do what your gloves cannot - Charles Wallace and Sajan Saini

Translator: Syarifa Nurbela Reviewer: Reno Kanti Riananda

In 2010, South Korea experienced a particularly cold winter.

Di tahun 2010, Korea Selatan mengalami musim dingin yang sangat dingin.

People couldn't activate their smartphones while wearing gloves,

Banyak orang tidak dapat mengaktifkan ponsel saat memakai sarung tangan,

so they began wielding snack sausages—

jadi mereka mulai menggunakan camilan sosis—

causing one company to see a 40% rise in sausage sales.

membuat sebuah perusahaan menikmati peningkatan penjualan sosis sebesar 40%.

So, what could sausages do that gloves couldn’t?

Jadi, apa kelebihan sosis dibandingkan sarung tangan?

In other words, how do touchscreens actually work?

Dengan kata lain, bagaimana layar sentuh bekerja?

In 1965, the first ever touchscreen was invented

Tahun 1965, layar sentuh pertama ditemukan

to help British air traffic controllers efficiently update flight plans.

demi membantu pengontrol lalu lintas udara Inggris

memperbarui rencana penerbangan secara efisien.

However, the technology was too unwieldy and expensive for widespread use.

Namun, teknologi tersebut sulit dipakai dan mahal untuk penggunaan luas.

Over the following decades,

Beberapa dekade setelahnya,

engineers further developed this technology

para teknisi mengembangkan lebih jauh teknologi ini

and experimented with alternative kinds of touchscreens.

dan bereksperimen dengan berbagai jenis layar sentuh.

Soon, resistive touchscreens dominated the market.

Tak lama kemudian, layar sentuh resistif mendominasi pasar.

But then, in 2007, Apple released the first iPhone.

Namun kemudian, di tahun 2007, Apple mengeluakan iPhone pertamanya.

It was a breakthrough, yet it functioned using the same principle

Itu terobosan baru, tetapi berfungsi menggunakan prinsip yang serupa

as the first touchscreen: capacitance.

dengan layar sentuh pertama; kapasitansi.

Nowadays, capacitive and resistive touchscreens

Saat ini, layar sentuh kapasitif dan resistif

are two of the most common types.

merupakan jenis layar sentuh yang paling umum.

Both use an external input to complete their electric circuits.

Keduanya menggunakan input eksternal untuk menyelesaikan sirkuit listriknya.

In conductive materials, electrons flow around atoms,

Dalam bahan konduktif, elektron mengalir di sekitar atom,

forming an electric current.

membentuk arus listrik.

In contrast to insulators,

Sementara pada insulator,

the electrons in conductors are weakly bound and flow easily.

elektron dalam konduktor terikat lemah dan mudah mengalir.

A resistive touchscreen has two layers.

Layar sentuh resistif memiliki dua lapisan.

The top is a clear, flexible material— usually plastic—

Bagian atasnya adalah bahan yang bening dan fleksibel— biasanya plastik—

while the bottom is something rigid, like glass.

sedangkan bagian bawah sesuatu yang kaku, seperti kaca.

These layers are coated with a conductive substance

Lapisan-lapisan ini dilapisi dengan zat konduktif

and separated by a thin gap.

dan dipisahkan oleh celah tipis.

When something pushes hard enough, the layers connect,

Saat sesuatu mendorong cukup keras, lapisannya terhubung,

completing the electric circuit.

melengkapi rangkaian listrik.

This causes a change in voltage that the machine’s software reacts to.

Hal ini menyebabkan perubahan tegangan yang bereaksi ke mesin perangkat lunak.

Resistive touchscreens can be a little unresponsive,

Layar sentuh resistif bisa menjadi sedikit tidak responsif,

but they're generally cheap and durable,

tetapi pada umumnya murah dan tahan lama,

so they're favored for industrial or mass use.

sehingga lebih disukai untuk penggunaan industri atau massal.

A vast majority of the touchscreens produced in 2007 were resistive.

Mayoritas layar sentuh yang diproduksi pada tahun 2007 bersifat resistif.

But in the years following the iPhone’s release,

Namun, beberapa tahun setelah iPhone rilis,

most became capacitive.

sebagian besar menjadi kapasitif.

Individual models vary, but smartphone touchscreens today

Modelnya bervariasi, tetapi layar sentuh ponsel pintar saat ini

typically consist of a protective, insulating glass exterior

biasanya terdiri dari pelindung, kaca isolasi eksterior

and an LCD screen at the bottom that produces the images you see.

dan layar LCD di bawah yang menghasilkan gambar yang Anda lihat.

Between the glass exterior and the LCD screen are several sheets.

Antara kaca eksterior dan layar LCD terdapat beberapa lapisan.

One is lined with rows of a transparent, conductive material

Satu dilapisi dengan barisan yang transparan, bahan konduktif

that carry an alternating electric current.

yang membawa arus listrik bolak balik.

A thin insulating layer separates these conductive lines from others

Lapisan isolasi tipis memisahkan saluran konduktif ini dari yang lain

that are arranged as columns.

yang disusun menjadi kolom.

One on top of the other, the lines form a grid.

Satu diatasnya, saluran dari jaringan listrik.

The points where they intersect are called nodes.

Titik di mana mereka berpotongan disebut node.

The phone's battery draws electrons along the first layer of lines,

Baterai ponsel menarik elektron di sepanjang lapisan pertama baris,

and some electrons accumulate at every node,

dan beberapa elektron berkumpul di setiap node,

creating a small electric field.

menciptakan medan listrik kecil.

These screens are called capacitive touchscreens

Layar-layar ini disebut layar sentuh kapasitif

because the nodes act like capacitors by storing charge.

karena node bertindak seperti kapasitor dengan menyimpan muatan.

They’re generally easier to use than resistive touchscreens

Itu semua biasanya lebih mudah digunakan dari layar sentuh resistif.

because they interact directly with your finger without the application of force.

karena mereka berinteraksi langsung dengan jari tanpa penerapan kekuatan.

Your body is a great conductor and is constantly transmitting electric currents.

Tubuh Anda merupakan konduktor yang hebat dan terus mentransmisikan arus listrik.

Why? Because about 60% of you is water.

Kenapa? Karena sekitar 60% diri Anda adalah air.

Now, while chemically pure water is an insulator,

Sekarang, saat air murni secara kimia adalah isolator,

most water is impure.

sebagian besar air itu kotor.

The water inside you is loaded with ions—

Air di dalam tubuh Anda penuh dengan ion—

atoms or molecules that have a net electrical charge.

atom atau molekul yang memiliki muatan listrik bersih.

So when you click on an app, your finger functions like a third electrical line.

Jadi saat mengeklik aplikasi, jari Anda berfungsi seperti saluran listrik ke-3

It interacts with the existing electric field,

Ia berinteraksi dengan medan listrik yang ada.

which induces a weak electric current that travels through your finger

yang menginduksi arus listrik lemah yang mengalir melalui jari Anda

and eventually back into the phone.

dan kemudian kembali ke ponsel.

This changes the amount of charge at the affected nodes.

Ini mengubah jumlah biaya pada node yang terpengaruh.

And voltage measurements along the second layer of lines

Dan pengukuran tegangan di sepanjang lapisan kedua saluran

tell the phone’s microprocessor which part of the screen is being touched.

memberi tahu mikroprosesor ponsel bagian mana dari layar yang disentuh.

However, if you try using a smartphone while your hands are wet or gloved,

Namun, saat Anda mencoba menggunakan ponsel pintar

saat tangan Anda basah atau bersarung tangan,

you'll probably have some trouble.

Anda mungkin akan mendapat beberapa masalah.

Both interrupt the electrical connection between your finger and phone.

Keduanya mengganggu sambungan listrik antara jari dan telepon Anda.

If water is splashed across the screen, it might trigger many underlying nodes,

Jika air terciprat ke layar, itu akan memicu banyak node yang mendasarinya,

and the phone could act like you’ve touched it in multiple places at once.

dan ponsel bertindak seperti Anda telah menyentuh di beberapa tempat sekaligus.

On the other hand, gloves are insulators, so the charge has nowhere to go.

Di sisi lain, sarung tangan merupakan isolator, jadi muatannya bergerak.

Meanwhile, objects that conduct electricity about as well as your finger—

Sementara itu, benda-benda yang menghantarkan listrik serta jari Anda—

like banana peels and certain processed meats—

seperti kulit pisang dan daging olahan tertentu—

can all activate the screen—

semuanya bisa mengaktifkan layar—

knowledge that can come in clutch, when you’re in a pickle.

ilmu yang berguna, saat Anda dalam situasi sulit.