Which is stronger: Glue or tape? - Elizabeth Cox

Translator: Rifkul Uswati Reviewer: Sarmoko Sarmoko

The oldest glue in the world is over 8,000 years old

Lem tertua di dunia berumur lebih dari 8.000 tahun

and comes from a cave near the Dead Sea.

dan berasal dari gua dekat Laut Mati.

Ancient people used this glue,

Orang zaman dulu menggunakan lem ini,

made from a mixture of animal bone and plant materials,

yang terbuat dari campuran tulang hewan dan bahan tumbuhan,

to waterproof baskets and construct utensils.

untuk melapisi keranjang agar tahan air dan membuat peralatan.

And for thousands of years after,

Selama ribuan tahun setelahnya,

plants and animals were the glue that held human civilization together.

tumbuhan dan hewan adalah lem yang menyatukan peradaban manusia.

Today, we have enough types of tape and glue to build and repair almost anything.

Kini ada beberapa jenis selotip dan lem untuk membuat dan memperbaiki apa saja.

But what gives glue and tape their stickiness?

Tetapi, apa yang memberi daya lekat pada lem dan selotip?

And is one stronger than the other?

Apakah salah satunya lebih kuat daripada yang lain?

Adhesives can be made from synthetic molecules

Perekat dapat dibuat dari molekul sintetik

or natural proteins and carbohydrates

atau protein dan karbohidrat alami

like the vegetable starch dextrin,

seperti dekstrin pati sayur,

the milk protein casein,

kasein protein susu,

and the terpenes in tree resin.

dan terpene dalam resin pohon.

In order to work, glue and tape need both adhesive bonds and cohesive bonds.

Agar bekerja, lem dan selotip butuh ikatan adhesif dan ikatan kohesif.

Adhesive bonds occur between an adhesive’s molecules

Ikatan adhesif terjadi antara molekul adhesif

and the molecules of whatever it’s sticking to.

dan molekul tempat ia menempel.

Cohesive bonds happen between a glue or tape’s own molecules,

Ikatan kohesif terjadi antara molekul lem atau selotip itu sendiri,

holding it together.

yang menahannya jadi satu.

Kebanyakan lem terdiri dari polimer adhesif yang dilarutkan dalam pelarut

Most glues consist of adhesive polymers dissolved in a solvent

that prevents them from sticking to the inside of the bottle.

yang mencegahnya menempel di bagian dalam botol.

The strong smell of many glues comes from the solvent,

Bau tajam dari banyak lem berasal dari pelarut,

which evaporates when exposed to air.

yang menguap saat terpapar ke udara.

Some glues use water as a solvent,

Sebagian lem menggunakan air sebagai pelarut,

but others use chemicals that can be harmful to inhale.

tetapi yang lain menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya jika terhirup.

Glues with two or more components that chemically react instead of just drying

Lem dengan dua komponen atau lebih, yang secara kimia bereaksi alih-alih mengering

can create stronger bonds.

dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat.

Both the adhesive and cohesive bonds of glue are strong,

Ikatan adhesif dan kohesif pada lem sifatnya kuat,

but the drying process makes them irreversible.

tetapi proses pengeringan membuatnya tak terbalikkan.

This is why, if a glued surface is broken after it dries,

Itulah mengapa, jika permukaan dengan lem patah setelah lem mengering,

it can’t be reattached without new glue.

ia tidak dapat dilekatkan kembali tanpa lem baru.

By contrast, when tape is applied to a surface,

Sebaliknya, saat selotip digunakan pada permukaan,

it forms weaker, reversible bonds,

ia membuat ikatan yang lebih lemah, ikatan terbalikkan,

so you can peel a piece of tape off a surface and use it again.

jadi kamu dapat mengupas lembar selotip dari permukaan dan menggunakannya lagi.

These weak bonds, called Van der Waals forces,

Ikatan lemah ini, yang disebut kekuatan Van der Waals,

can occur between any two materials,

dapat terjadi antar dua bahan apa pun,

but only if they’re extremely close together,

tetapi hanya jika keduanya sangat rapat,

closer than the naked eye can see.

lebih erat dari yang dapat dilihat mata telanjang.

Tape usually consists of a backing coated with a combination of a rubber

Selotip biasanya terdiri dari penahan yang dilapisi kombinasi komponen karet

or rubber-like "stretchy" component,

atau komponen "elastis" serupa karet,

and a compound called a tackifier.

dan komponen yang disebut tackifier.

That’s the "sticky" component.

Itulah komponen "lengket".

A tape’s stickiness is determined

Daya rekat selotip ditentukan

by the proportion of elastic component and tackifier,

oleh perbandingan komponen elastis dan tackifier,

the thickness of adhesive spread onto the backing,

ketebalan sebaran adhesif ke bagian penahan,

and the type of backing material.

dan jenis bahan penahan.

No chemical reaction occurs when tape is pressed onto a surface.

Tidak ada reaksi kimia yang terjadi saat selotip ditekan ke permukaan.

Instead, the soft adhesive flows into the cracks and grooves of the surface.

Alih-alih, perekat lembek mengalir ke celah dan menempel di permukaan.

This ability to slide into cracks and then stay in place is called viscoelasticity.

Kemampuan untuk menyelisip celah lalu diam di tempat disebut viskoelastisitas.

Once the viscoelastic adhesive fills these microscopic crevices,

Setelah perekat viskoelastisitas mengisi retakan mikroskopis ini,

it is close enough to form Van der Waals forces.

maka sudah cukup erat untuk membentuk kekuatan Van der Waals.

So what’s the world’s strongest adhesive?

Lalu, apa perekat paling kuat di dunia?

Well, there’s no one answer.

Tidak ada jawaban pasti.

In terms of absolute strength of adhesive bonds,

Dalam hal kekuatan absolut ikatan adhesif,

glue is stronger than tape,

lem lebih kuat daripada selotip,

but no single adhesive works well in all circumstances.

tetapi tidak ada perekat tunggal yang bekerja dengan baik di segala kondisi

Of the glues, cyanoacrylates, or super glues,

Di antara lem, sianoakrilat, atau lem super,

may form the strongest bonds,

dapat membentuk ikatan terkuat,

but two-component epoxy glues have much higher resistance to heat and shearing,

tetapi lem epoksi dua komponen memiliki ketahanan tinggi pada panas dan pergeseran

and are compatible with a wider range of surfaces.

dan cocok untuk permukaan yang lebih beragam.

So, if you wanted to dangle an anvil in the air,

Jadi, jika kamu ingin menjuntaikan bantalan di udara,

super glue might be your best bet.

lem super bisa jadi pilihan terbaik.

But if you’re doing so over an active volcano,

Tetapi jika kamu melakukannya di atas gunung api aktif,

you’d want an epoxy instead.

kamu tentu butuh epoksi.

And in order to work at all,

Agar bekerja untuk semuanya,

glues need enough real estate where surfaces touch.

lem butuh area fisik yang cukup tempat permukaan bersentuhan.

If for some reason you wanted to make a chain of bowling balls,

Jika entah bagaimana kamu ingin membuat rantai bola gelinding,

duct tape would be better.

lebih baik memilih lakban.

Engineers weigh similar, if less absurd, factors all the time.

Insinyur menimbang faktor semacam itu, sedikit menggelikan, tanpa henti.

Choosing the right glue to withstand the heat inside an engine

Memilih lem yang tepat untuk menahan panas di dalam mesin

is a matter of life and death.

menjadi masalah hidup dan mati.

And though the strength of duct tape’s adhesive bonds

Dan meski kekuatan ikatan adhesif lakban

can’t compete with those of epoxy glues,

tidak dapat menyaingi lem epoksi,

tape does have the advantage of instantaneous stickiness in an emergency.

selotip memang memiliki kelebihan pada daya rekat instan saat darurat.

Glue may be necessary to get a rocket to space,

Lem bisa jadi dibutuhkan untuk menerbangkan roket ke angkasa,

but when it comes to extraterrestrial repairs,

tetapi saat butuh perbaikan di luar angkasa,

stick to duct tape: liquid glues don’t work in zero gravity.

selalu gunakan lakban: lem cair tidak bekerja pada gravitasi nol.