How close are we to eradicating HIV? - Philip A. Chan

Translator: Zahra Wijaya Reviewer: Ade Indarta

The world is getting closer

Dunia semakin dekat

to achieving one of the most important public health goals of our time:

ke pencapaian kesehatan umum yang terbesar pada waktu kita:

eradicating HIV.

memusnahkan HIV.

And to do this, we won’t even have to cure the disease.

Dan untuk melakukan ini, kita tidak usah menyembuhkan penyakitnya.

We simply have to stop HIV from being transmitted

Kita hanya harus menghentikan penyebaran HIV

until eventually it fizzles out.

sehingga HIV musnah sendiri.

Once, this goal would have seemed impossible.

Dulu, sasaran ini terlihat mustahil.

HIV has caused millions of deaths

HIV telah menyebabkan jutaan kematian,

and is one of the most devastating diseases that humanity has ever known.

dan merupakan salah satu penyakit paling buruk yang pernah dihadapi umat manusia.

But we’re now at a point where new advances

Namun kita sekarang berada di titik di mana kemajuan baru

such as one-pill, once-a-day medications

seperti pil, pengobatan sehari sekali

are helping us tackle HIV in effective ways.

membantu kita mengalahkan HIV dalam cara efektif.

HIV is a retrovirus–

HIV merupakan retrovirus-

meaning it integrates copies of itself into an infected cell’s DNA,

yang berarti HIV menggabungkan tiruan dari virusnya ke DNA sel terinfeksi,

allowing it to replicate and infect other cells.

agar bisa membuat replika dan menginfeksi sel-sel lain.

HIV has evolved numerous ways to evade the human immune system,

HIV telah berevolusi dengan berbagai cara untuk melawan sistem imun manusia,

which makes it difficult to cure.

yang membuatnya susah untuk disembuhkan.

But by developing ways to block HIV replication,

Tetapi dengan mengembangkan cara untuk menghalangi replikasi HIV,

we can stop the spread of HIV itself.

kita bisa mengentikan penyebaran HIV.

That’s where antiretrovirals– a.k.a. ARVs– come in.

Itu perannya obat antiretrovirus- atau ARV.

ARVs are a group of drugs which work in different ways to combat HIV.

ARV merupakan sekelompok obat yang bekerja dalam cara berbeda untuk melawan HIV.

Some block HIV’s access into immune cells,

Ada yang menghalangi akses HIV ke sel imun,

and others work by stopping the virus itself from replicating.

dan ada yang bekerja dengan menghentikan virusnya dari mereplikasi.

ARVs also work preventatively in people who don’t have HIV.

ARV juga bekerja secara preventatif dalam orang yang tidak mempunyai HIV.

This type of approach is called pre-exposure prophylaxis, or PrEP.

Pendekatan macam ini bernama profilaksis prapajanan, atau PrEP

PrEP works by accumulating in a person’s body

PrEP bertumpuk sedikit demi sedikit dalam tubuh seseorang,

and preventing HIV from establishing itself.

dan menghentikan HIV sebelum HIV menetapkan diri di tubuh.

That means an HIV-negative person who may be at risk of contracting the disease

Itu berarti seseorang yang tidak memiliki HIV yang rawan terhadap HIV

can take certain ARVs to protect themselves,

bisa menggunakan ARV tertentu untuk melindungi dir sendiri

before they become exposed.

sebelum terkena HIV.

Here’s where it gets especially interesting:

Di sini mulainya hal-hal menarik:

In people with HIV, ARVs can also dramatically reduce HIV transmission.

ARV bisa menurunkan transmisi HIV dalam penderita HIV.

This is called “Treatment as Prevention.”

Ini bernama "Pengobatan sebagai Pencegahan."

On a global scale, this has the potential to end the HIV epidemic.

Pada skala global, ini berpotensi mengakhiri wabah HIV.

It’s based on the idea that someone with HIV who takes ARV’s

Pada dasarnya, penderia HIV yang menggunakan ARV

can lower the virus level in their bodies until it becomes undetectable.

bisa menurunkan tingkat virus dalam tubuhnya hingga tak terdeteksi lagi.

That doesn’t mean the virus is gone;

Itu bukan berarti virusnya hilang;

it could still be lurking within cells, ready to reactivate if treatment stops.

bisa saja masih ada dalam sel-sel, siap hidup kembali saat pengobatan berhenti.

But so long as it’s kept dormant with drugs,

Namun, asal virusnya tetap terpendam menggunakan obat,

HIV remains undetectable.

HIV tidak bisa dideteksikan.

And when HIV is undetectable, it’s untransmittable, too.

Dan saat HIV tidak bisa dideteksi, HIV tidak bisa disebar juga.

In theory this means that by testing everyone who’s at risk of HIV

Pada dasarnya, ini berarti bahwa menguji setiap orang yang rawan terkena HIV

and treating those who test positive,

dan mengobati mereka yang mempuyai HIV,

we could stop transmission and eventually eradicate HIV.

kita bisa mengentikan penyebaran dan akhirnya membasmi HIV.

In the real world, however, things are more complex.

Dalam kehidupan yata, sayangnya, masalahnya jauh lebih rumit.

Many at-risk HIV negative people across the world

Banyak orang yang rawan terkena HIV di seluruh dunia

do not have access to PrEP or ARVs,

tidak mempunyai akses ke PrEP atau ARV,

and those who are HIV positive may experience challenges to taking ARVs.

dan mereka yang memiliki HIV cenderung menghadapi kesulitan saat menggunakan ARV.

These problems are often greatest in countries

Masalah ini sering ditemui dalam negara-negara

where the burden of HIV is highest.

di mana banyak orang terkena HIV.

Getting these medications depends on access to a functioning healthcare system–

Mendapatkan pengobatan tergantung pada adanya sistem kesehatan yang berjalan–

and this isn’t something everyone has.

yang tidak dimiliki semua orang.

That’s part of the reason why stopping the spread of HIV for good

Itu salah satu alasan mengapa membasmi HIV

will require a significant investment of resources to improve those systems.

akan membutuhkan investasi sumber daya besar untuk memperbaiki sistem tersebut.

One study carried out by the UNAIDS

Satu penelitian yang dilakukan oleh UNAIDS

estimated that between 20-30 billion dollars per year

memperkirakan bahwa sekitar 20-30 miliar dolar per tahun

would be needed to achieve a nearly 90% reduction

akan diperlukan untuk menurunkan infeksi HIV pada tahun 2030

in new HIV infections by 2030.

sebesar 90%.

This investment would ensure more people would get tested in the first place,

Investasi ini akan memastikan bahwa lebih banyak orang akan diuji,

and more would be able to access and maintain treatment.

dan lebih banyak orang bisa mengakses dan mendapat pengobatan.

Achieving this goal and improving healthcare in general

Mencapai tujuan ini dan memperbaiki kesehatan umum

is in everyone’s best interest,

menjadi keinginan semua orang,

from individual people to society as a whole.

dari orang individu hingga masyarakat sebagai keseluruhan.

We have roadmaps that could allow us

Kita sudah mempunyai gambaran

to bring the HIV epidemic to an end in the near future,

untuk bagaimana menghentikan wabah HIV dalam waktu dekat,

with the possibility of eradicating the disease altogether

dengan kemungkinan menghilangkan HIV untuk selama-lamanya

several generations in the future.

beberapa generasi di masa depan.

In the period from 1996 to 2017

Dalam periode antara 1996 hingga 2017,

we almost halved the number of new HIV infections,

kita hampir memotong jumlah infeksi baru HIV menjadi setengah,

and for the millions of people who still live with the virus,

dan untuk jutaan orang yang masih hidup dengan virusnya,

ARV treatments enable most to lead long and healthy lives.

pengobatan ARV membantu memanjangkan dan menyehatkan kehidupan.

With continued and increased investments,

Dengan investasi yang terus menerus,

we can get transmission rates low enough to end HIV once and for all.

kita bisa menurunkan tingkat transmisi agar bisa mengakhiri HIV unutk selamanya.

A world without HIV is no longer inconceivable:

Dunia tanpa HIV sekarang sudah tidak mustahil lagi:

it’s closer than ever.

justru malah semakin dekat.