Emily Oster: What do we really know about the spread of AIDS?

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: handarmin -

So I want to talk to you today about AIDS in sub-Saharan Africa.

Hari ini saya ingin berbicara tentang AIDS di Afrika sub-Sahara.

And this is a pretty well-educated audience,

Anda adalah penonton yang cukup berpendidikan,

so I imagine you all know something about AIDS.

jadi saya anggap Anda tahu tentang AIDS.

You probably know that roughly 25 million people in Africa

Anda mungkin tahu bahwa sekitar 25 juta orang di Afrika

are infected with the virus, that AIDS is a disease of poverty,

terkena virus ini dan AIDS adalah penyakit kemiskinan.

and that if we can bring Africa out of poverty, we would decrease AIDS as well.

Dan jika kita dapat mengangkat Afrika dari kemiskinan, kita juga akan mengurangi AIDS.

If you know something more, you probably know that Uganda, to date,

Jika Anda tahu lebih banyak, mungkin Anda tahu bahwa Uganda

is the only country in sub-Saharan Africa

adalah satu-satunya negara di Afrika sub-Sahara

that has had success in combating the epidemic.

yang berhasil memerangi wabah ini

Using a campaign that encouraged people to abstain, be faithful, and use condoms --

dengan kampanye yang mengajak orang untuk menjauhkan diri, beriman, dan menggunakan kondom --

the ABC campaign -- they decreased their prevalence in the 1990s

kampanye ABC yang mengurangi tingkat penyebarannya pada tahun 90-an

from about 15 percent to 6 percent over just a few years.

dari 15 persen hingga 6 persen hanya dalam beberapa tahun.

If you follow policy, you probably know that a few years ago

Jika Anda mengikuti kebijakan politik, Anda mungkin tahu beberapa tahun lalu

the president pledged 15 billion dollars to fight the epidemic over five years,

presiden menjanjikan 15 miliar dolar untuk melawan wabah ini selama 5 tahun

and a lot of that money is going to go to programs that try to replicate Uganda

dan banyak uang akan digunakan pada program yang mencoba meniru Uganda

and use behavior change to encourage people and decrease the epidemic.

dan mendorong perubahan perilaku orang-orang dan mengurangi wabah ini.

So today I'm going to talk about some things

Jadi saya ingin berbicara tentang beberapa hal

that you might not know about the epidemic,

yang mungkin Anda tidak ketahui tentang wabah ini.

and I'm actually also going to challenge

Lalu saya akan menyanggah

some of these things that you think that you do know.

beberapa hal yang Anda pikir sudah Anda ketahui.

To do that I'm going to talk about my research

Dan untuk melakukannya saya ingin berbicara tentang penelitian saya

as an economist on the epidemic.

sebagai seorang ekonom tentang wabah.

And I'm not really going to talk much about the economy.

Dan saya tidak akan terlalu banyak bicara tentang ekonomi.

I'm not going to tell you about exports and prices.

Saya tidak akan mengatakan tentang ekspor dan harga.

But I'm going to use tools and ideas that are familiar to economists

Namun saya akan menggunakan alat dan ide yang akrab bagi para ekonom

to think about a problem that's more traditionally

untuk berpikir tentang masalah yang sebenarnya

part of public health and epidemiology.

lebih terkait pada kesehatan dan epidemiologi.

And I think in that sense, this fits really nicely with this lateral thinking idea.

dan saya rasa, hal itu cocok dengan ide pemikiran lateral.

Here I'm really using the tools of one academic discipline

Di sini saya akan menggunakan salah satu disiplin ilmu

to think about problems of another.

untuk berpikir tentang masalah demi masalah.

So we think, first and foremost, AIDS is a policy issue.

Jadi yang pertama dan paling kita pikirkan, AIDS adalah masalah kebijakan.

And probably for most people in this room, that's how you think about it.

Dan mungkin bagi kebanyakan orang di sini, itulah yang Anda pikirkan.

But this talk is going to be about understanding facts about the epidemic.

Namun presentasi ini adalah tentang memahami fakta tentang wabah ini.

It's going to be about thinking about how it evolves, and how people respond to it.

Tentang berpikir bagaimana hal ini berkembang dan bagaimana tanggapan orang.

I think it may seem like I'm ignoring the policy stuff,

Saya pikir itu tampak mengabaikan hal-hal berbau kebijakan

which is really the most important,

yang sebenarnya sangat penting

but I'm hoping that at the end of this talk you will conclude

namun saya harap di akhir presentasi ini Anda akan menyimpulkan

that we actually cannot develop effective policy

bahwa kita tidak dapat membuat kebijakan yang efektif

unless we really understand how the epidemic works.

kecuali kita memahami bagaimana wabah ini.

And the first thing that I want to talk about,

Dan hal pertama yang ingin saya bicarakan

the first thing I think we need to understand is:

hal pertama yang saya rasa perlu kita pahami adalah:

how do people respond to the epidemic?

Bagaimana tanggapan orang terhadap wabah ini?

So AIDS is a sexually transmitted infection, and it kills you.

AIDS adalah penyakit menular seksual yang membunuh Anda.

So this means that in a place with a lot of AIDS,

Ini berarti bahwa jika ada banyak AIDS

there's a really significant cost of sex.

ada harga yang besar untuk seks.

If you're an uninfected man living in Botswana, where the HIV rate is 30 percent,

Jika Anda bukan penderita HIV di Botswana, di mana tingkat penyakit ini adalah 30 persen,

if you have one more partner this year -- a long-term partner, girlfriend, mistress --

jika Anda berhubungan seks dengan satu orang lain -- pasangan, kekasih, simpanan --

your chance of dying in 10 years increases by three percentage points.

kemungkinan Anda meninggal dalam 10 tahun meningkat 3 persen.

That is a huge effect.

Itu dampak yang besar.

And so I think that we really feel like then people should have less sex.

Jadi saya pikir kita merasa, orang-orang harus mengurangi berhubungan seks.

And in fact among gay men in the US

Dan sebenarnya, di antara pria homoseksual di Amerika

we did see that kind of change in the 1980s.

kita melihat perubahan itu pada tahun 80-an.

So if we look in this particularly high-risk sample, they're being asked,

Jadi jika kita melihat pada contoh beresiko tinggi ini, dan mereka ditanya

"Did you have more than one unprotected sexual partner in the last two months?"

"Apa Anda berhubungan seks dengan lebih dari satu orang dalam 2 bulan terakhir tanpa perlindungan?"

Over a period from '84 to '88, that share drops from about 85 percent to 55 percent.

Selama tahun '84 hingga '88, persentasenya berkurang dari 85 menjadi 55 persen.

It's a huge change in a very short period of time.

Itu adalah perubahan besar dalam jangka waktu singkat.

We didn't see anything like that in Africa.

Kita tidak melihat hal seperti itu di Afrika.

So we don't have quite as good data, but you can see here

Kita tidak memiliki data yang sama bagusnya, namun Anda dapat melihat

the share of single men having pre-marital sex,

persentase dari pria lajang yang berhubungan seks

or married men having extra-marital sex,

atau pria beristri yang berhubungan seks dengan bukan istrinya

and how that changes from the early '90s to late '90s,

dan bagaimana hal itu berubah dari awal hingga akhir 90-an

and late '90s to early 2000s. The epidemic is getting worse.

dan dari akhir 90-an ke awal 2000-an. Wabah ini menjadi lebih buruk.

People are learning more things about it.

Orang-orang belajar lebih banyak hal tentang itu,

We see almost no change in sexual behavior.

hampir tidak ada perubahan dalam perilaku seksual.

These are just tiny decreases -- two percentage points -- not significant.

Hanya ada penurunan kecil -- 2 persen -- tidak signifikan.

This seems puzzling. But I'm going to argue that you shouldn't be surprised by this,

Hal ini tampak membingungkan, namun Anda seharusnya tidak terkejut dengan hal ini.

and that to understand this you need to think about health

Untuk memahami hal ini, Anda harus berpikir tentang kesehatan

the way than an economist does -- as an investment.

seperti para ekonom -- sebagai investasi.

So if you're a software engineer and you're trying to think about

Jika Anda adalah seorang insinyur piranti lunak dan mencoba berpikir

whether to add some new functionality to your program,

tentang apakah harus menambah kegunaan baru dalam program Anda,

it's important to think about how much it costs.

Anda harus memikirkan berapa biaya

It's also important to think about what the benefit is.

dan apa manfaatnya.

And one part of that benefit is how much longer

Dan salah satu bagian manfaat itu adalah

you think this program is going to be active.

berapa lama program ini akan aktif.

If version 10 is coming out next week,

Jika versi 10 akan keluar minggu depan

there's no point in adding more functionality into version nine.

tidak ada gunanya menambah kegunaan baru pada versi 9.

But your health decisions are the same.

Keputusan bagi kesehatan Anda juga sama.

Every time you have a carrot instead of a cookie,

Setiap kali Anda memilih wortel dibandingkan biskuit,

every time you go to the gym instead of going to the movies,

setiap kali Anda pergi ke gedung olahraga dibandingkan bioskop,

that's a costly investment in your health.

itu adalah biaya investasi dalam kesehatan Anda.

But how much you want to invest is going to depend

Namun berapa banyak yang ingin Anda investasikan akan bergantung

on how much longer you expect to live in the future,

pada berapa lama Anda berharap akan hidup --

even if you don't make those investments.

walau Anda tidak membuat investasi itu.

AIDS is the same kind of thing. It's costly to avoid AIDS.

AIDS adalah hal yang sama. Mencegah AIDS itu mahal.

People really like to have sex.

Orang-orang menyukai seks.

But, you know, it has a benefit in terms of future longevity.

Anda tahu, seks juga dapat memperpanjang usia.

But life expectancy in Africa, even without AIDS, is really, really low:

Namun harapan hidup di Afrika, bahkan tanpa AIDS masih sangat rendah

40 or 50 years in a lot of places.

di banyak tempat hanya 40 hingga 50 tahun.

I think it's possible, if we think about that intuition, and think about that fact,

Saya rasa mungkin, jika kita berpikir tentang lembaga, dan tentang kenyataan

that maybe that explains some of this low behavior change.

bahwa mungkin hal itu menjelaskan perilaku yang tidak berubah ini.

But we really need to test that.

Namun kita harus menguji hal itu.

And a great way to test that is to look across areas in Africa and see:

Dan cara yang bagus untuk mengujinya adalah mencari ke seluruh Afrika dan melihat:

do people with more life expectancy change their sexual behavior more?

apakah orang dengan harapan hidup lebih besar lebih cenderung mengubah perilaku seksnya?

And the way that I'm going to do that is,

Dan cara saya melakukan hal itu adalah

I'm going to look across areas with different levels of malaria.

saya melihat daerah dengan tingkat malaria yang berbeda.

So malaria is a disease that kills you.

Malaria adalah penyakit yang membunuh Anda.

It's a disease that kills a lot of adults in Africa, in addition to a lot of children.

Malaria membunuh banyak orang dewasa dan anak-anak di Afrika.

And so people who live in areas with a lot of malaria

Sehingga orang-orang yang tinggal di daerah dengan tingkat malaria tinggi

are going to have lower life expectancy than people who live in areas with limited malaria.

memiliki harapan hidup yang lebih rendah daripada orang-orang di daerah dengan tingkat malaria rendah.

So one way to test to see whether we can explain

Jadi satu cara untuk melihat apakah kita dapat menjelaskan

some of this behavior change by differences in life expectancy

perubahan perilaku ini dengan perbedaan harapan hidup

is to look and see is there more behavior change

adalah melihat apakah ada perubahan perilaku yang lebih besar

in areas where there's less malaria.

di daerah dengan tingkat malaria rendah.

So that's what this figure shows you.

Jadi inilah yang ditunjukkan gambar ini.

This shows you -- in areas with low malaria, medium malaria, high malaria --

Gambar ini menunjukkan -- daerah dengan tingkat malaria rendah, sedang, dan tinggi --

what happens to the number of sexual partners as you increase HIV prevalence.

apa yang terjadi dengan jumlah pasangan seksual saat tingkat penyebaran HIV meningkat.

If you look at the blue line,

Jika Anda melihat pada garis biru

the areas with low levels of malaria, you can see in those areas,

daerah dengan tingkat malaria rendah, Anda bisa melihat di daerah itu

actually, the number of sexual partners is decreasing a lot

jumlah pasangan seksual berkurang banyak

as HIV prevalence goes up.

saat tingkat penyebaran HIV naik.

Areas with medium levels of malaria it decreases some --

Daerah dengan tingkat malaria sedang agak berkurang --

it doesn't decrease as much. And areas with high levels of malaria --

tidak berkurang sebanyak sebelumnya. Dan daerah dengan tingkat malaria tinggi --

actually, it's increasing a little bit, although that's not significant.

sebenarnya, justru sedikit meningkat, walaupun tidak signifikan.

This is not just through malaria.

Ini bukan hanya tentang malaria.

Young women who live in areas with high maternal mortality

Wanita muda yang tinggal di daerah dengan tingkat kematian tinggi saat melahirkan

change their behavior less in response to HIV

lebih tidak mengubah perilaku mereka terhadap HIV

than young women who live in areas with low maternal mortality.

dibandingkan wanita muda yang tinggal di daerah dengan tingkat kematian rendah saat melahirkan.

There's another risk, and they respond less to this existing risk.

Ada resiko lainnya, dan mereka kurang menanggapi resiko itu dibanding resiko yang sudah ada.

So by itself, I think this tells a lot about how people behave.

Jadi dengan sendirinya, ini banyak menceritakan bagaimana orang berperilaku.

It tells us something about why we see limited behavior change in Africa.

Ini menjelaskan sesuatu tentang mengapa ada perubahan perilaku terbatas di Afrika.

But it also tells us something about policy.

Namun ini juga menjelaskan tentang kebijakan.

Even if you only cared about AIDS in Africa,

Walaupun Anda hanya peduli tentang AIDS di Afrika,

it might still be a good idea to invest in malaria,

masih merupakan ide bagus untuk berinvestasi memerangi malaria,

in combating poor indoor air quality,

memerangi mutu udara yang rendah,

in improving maternal mortality rates.

mengurangi tingkat kematian ibu saat melahirkan.

Because if you improve those things,

Karena jika Anda meningkatkan hal-hal ini

then people are going to have an incentive to avoid AIDS on their own.

orang akan lebih terdorong untuk menghindari AIDS.

But it also tells us something about one of these facts that we talked about before.

Namun hal ini juga menjelaskan sesuatu tentang fakta yang kita bicarakan sebelumnya.

Education campaigns, like the one that the president is focusing on in his funding,

Kampanye pendidikan, seperti yang dipusatkan oleh presiden dalam pendanaannya

may not be enough, at least not alone.

mungkin tidak cukup. Setidaknya tidak dengan sendirinya

If people have no incentive to avoid AIDS on their own,

jika orang tidak memiliki dorongan untuk mencegah AIDS --

even if they know everything about the disease,

meskipun dia tahu semua tentang penyakit itu --

they still may not change their behavior.

mereka masih tidak akan mengubah perilaku mereka.

So the other thing that I think we learn here is that AIDS is not going to fix itself.

Hal lain yang saya rasa kita pelajari di sini adalah AIDS tidak akan reda sendiri.

People aren't changing their behavior enough

Orang-orang tidak cukup mengubah perilaku mereka

to decrease the growth in the epidemic.

untuk menurunkan laju wabah ini.

So we're going to need to think about policy

Jadi kita harus berpikir tentang kebijakan

and what kind of policies might be effective.

dan kebijakan apa yang mungkin efektif.

And a great way to learn about policy is to look at what worked in the past.

Cara yang baik untuk belajar tentang kebijakan adalah melihat pengalaman masa lalu.

The reason that we know that the ABC campaign

Alasan kita tahu bahwa kampanye ABC

was effective in Uganda is we have good data on prevalence over time.

efektif di Uganda adalah ada data baik tentang laju penyebaran dari waktu ke waktu.

In Uganda we see the prevalence went down.

Di Uganda tingakt penyebarannya turun.

We know they had this campaign. That's how we learn about what works.

Kita tahu mereka mengadakan kampanye sehingga kita tahu apa yang bisa berhasil.

It's not the only place we had any interventions.

Itu bukan hanya tempat di mana kita ikut campur tangan.

Other places have tried things, so why don't we look at those places

Kita juga telah mencoba di tempat lain, lalu mengapa kita tidak melihat tempat itu

and see what happened to their prevalence?

dan melihat apa yang terjadi?

Unfortunately, there's almost no good data

Sayangnya, hampir tidak ada data yang bagus

on HIV prevalence in the general population in Africa until about 2003.

dari tingkat penyebaran HIV di Afrika sampai sekitar tahun 2003.

So if I asked you, "Why don't you go and find me

Jadi jika saya bertanya, "Mengapa kita tidak mencari tahu

the prevalence in Burkina Faso in 1991?"

penyebaran di Burkina Faso di tahun 1991?"

You get on Google, you Google, and you find,

Anda membuka Google -- dan Anda menemukan

actually the only people tested in Burkina Faso in 1991

bahwa orang yang diuji di Burkina Faso pada tahun 1991

are STD patients and pregnant women,

hanyalah penderita penyakit kelamin dan wanita hamil.

which is not a terribly representative group of people.

Bukan contoh yang benar-benar buruk.

Then if you poked a little more, you looked a little more at what was going on,

Lalu jika Anda melihat lagi tentang apa yang terjadi

you'd find that actually that was a pretty good year,

Anda menemukan bahwa itu adalah tahun yang cukup bagus.

because in some years the only people tested are IV drug users.

Karena pada beberapa tahun orang yang diuji hanyalah pengguna obat-obatan IV.

But even worse -- some years it's only IV drug users,

Lebih buruk lagi -- di beberapa tahun hanya pengguna obat-obatan IV,

some years it's only pregnant women.

beberapa tahun lainnya hanya wanita hamil.

We have no way to figure out what happened over time.

Kita tidak dapat mencari tahu apa yang terjadi dari waktu ke waktu.

We have no consistent testing.

Tidak ada pengujian yang konsisten.

Now in the last few years, we actually have done some good testing.

Dan dalam beberapa tahun terakhir, kita melakukan beberapa pengujian yang bagus

In Kenya, in Zambia, and a bunch of countries,

di Kenya, Zambia, dan beberapa negara,

there's been testing in random samples of the population.

kami telah menguji populasi secara acak.

But this leaves us with a big gap in our knowledge.

Namun hal ini meninggalkan celah besar dalam pengetahuan kita.

So I can tell you what the prevalence was in Kenya in 2003,

Jadi saya dapat memberi tahu tingkat penyebaran di Kenya pada tahun 2003,

but I can't tell you anything about 1993 or 1983.

namun tidak pada tahun 1993 atau 1983.

So this is a problem for policy. It was a problem for my research.

Ini adalah masalah kebijakan. Ini adalah masalah bagi penelitian saya.

And I started thinking about how else might we figure out

Dan saya mulai berpikir bagaimana lagi kita dapat mencari

what the prevalence of HIV was in Africa in the past.

tingkat penyebaran HIV di Afrika di masa lalu.

And I think that the answer is, we can look at mortality data,

Dan saya pikir jawabannya adalah, kita dapat melihat data kematian

and we can use mortality data to figure out what the prevalence was in the past.

dan menggunakan data kematian itu untuk mencari tahu tingkat penyebarannya di masa lalu.

To do this, we're going to have to rely on the fact

Untuk melakukannya, kita harus bersandar pada kenyataan

that AIDS is a very specific kind of disease.

bahwa AIDS adalah penyakit yang sangat khusus.

It kills people in the prime of their lives.

AIDS membunuh orang pada usia emasnya.

Not a lot of other diseases have that profile. And you can see here --

Tidak banyak penyakit yang seperti itu. Dan Anda dapat lihat di sini

this is a graph of death rates by age in Botswana and Egypt.

inilah grafik tingkat kematian berdasarkan umur di Botswana dan Mesir.

Botswana is a place with a lot of AIDS,

Botswana adalah tempat dengan banyak AIDS,

Egypt is a place without a lot of AIDS.

Mesir adalah tempat dengan sedikit AIDS.

And you see they have pretty similar death rates among young kids and old people.

Dan Anda lihat ada tingkat kematian yang cukup serupa di antara anak muda dan orang tua.

That suggests it's pretty similar levels of development.

Hal itu menunjukkan tingkat perkembangan yang serupa.

But in this middle region, between 20 and 45,

Namun di tengah, antara usia 20 hingga 45 tahun,

the death rates in Botswana are much, much, much higher than in Egypt.

tingkat kematian di Botswana jauh lebih tinggi daripada di Mesir.

But since there are very few other diseases that kill people,

Namun karena hanya ada beberapa penyakit lain yang membunuh orang-orang itu

we can really attribute that mortality to HIV.

kita dapat menghubungkan tingkat kematian itu dengan HIV.

But because people who died this year of AIDS got it a few years ago,

Namun karena orang yang meninggal karena AIDS tahun ini terjangkit beberapa tahun lalu

we can use this data on mortality to figure out what HIV prevalence was in the past.

kita dapat menggunakan data ini untuk mencari tahu tingkat penyebaran HIV di masa lalu.

So it turns out, if you use this technique,

Ternyata, jika Anda menggunakan teknik ini,

actually your estimates of prevalence are very close

sebenarnya perkiraan tingkat penyebarannya sangat dekat

to what we get from testing random samples in the population,

dengan yang kita dapatkan dari menguji populasi secara acak --

but they're very, very different than what UNAIDS tells us the prevalences are.

namun sangat berbeda dibandingkan tingkat penyebaran yang diberitakan UNAIDS.

So this is a graph of prevalence estimated by UNAIDS,

Ini adalah perkiraan tingkat penyebaran oleh UNAIDS

and prevalence based on the mortality data

dan tingkat penyebarannya berdasarkan data kematian

for the years in the late 1990s in nine countries in Africa.

selama akhir 1990-an di sembilan negara Afrika.

You can see, almost without exception,

Anda dapat melihat hampir tanpa kecuali,

the UNAIDS estimates are much higher than the mortality-based estimates.

perkiraan UNAIDS jauh lebih tinggi daripada perkiraan berdasarkan data kematian.

UNAIDS tell us that the HIV rate in Zambia is 20 percent,

UNAIDS memperkirakan tingkat HIV di Zambia adalah 20 persen

and mortality estimates suggest it's only about 5 percent.

dan perkiraan dari data kematian memperkirakan hanya 5 persen.

And these are not trivial differences in mortality rates.

dan ini bukanlah perbedaan yang dapat disepelekan.

So this is another way to see this.

Jadi ini adalah cara lain untuk melihatnya.

You can see that for the prevalence to be as high as UNAIDS says,

Anda dapat melihat jika tingkat penyebarannya setinggi yang dilaporkan UNAIDS,

we have to really see 60 deaths per 10,000

seharusnya ada 60 kematian per 10.000 orang

rather than 20 deaths per 10,000 in this age group.

ketimbang 20 kematian per 10.000 orang pada kelompok ini.

I'm going to talk a little bit in a minute

Saya akan berbicara sedikit

about how we can use this kind of information to learn something

tentang bagaimana kita dapat menggunakan informasi ini untuk mempelajari sesuatu

that's going to help us think about the world.

yang akan membantu kita berpikir tentang dunia ini.

But this also tells us that one of these facts

Hal ini juga memberi tahukan bahwa salah satu fakta

that I mentioned in the beginning may not be quite right.

yang saya sebutkan di awal presentasi mungkin tidak tepat.

If you think that 25 million people are infected,

Jika Anda berpikir ada 25 juta orang yang terjangkit,

if you think that the UNAIDS numbers are much too high,

jika Anda merasa angka dari UNAIDS terlalu tinggi

maybe that's more like 10 or 15 million.

mungkin jumlah itu sekitar 10 atau 15 juta orang.

It doesn't mean that AIDS isn't a problem. It's a gigantic problem.

Ini bukan berarti AIDS bukanlah masalah. Ini masalah yang besar.

But it does suggest that that number might be a little big.

Namun hal ini menunjukkan bahwa angkanya mungkin terlalu besar.

What I really want to do, is I want to use this new data

Apa yang ingin saya lakukan adalah menggunakan data baru ini

to try to figure out what makes the HIV epidemic grow faster or slower.

untuk mencoba mencari tahu apa yang membuat wabah HIV berkembang lebih cepat atau lambat.

And I said in the beginning, I wasn't going to tell you about exports.

Seperti tadi saya katakan, saya tidak akan menjelaskan tentang ekspor.

When I started working on these projects,

Saat kami mulai bekerja pada proyek ini,

I was not thinking at all about economics,

saya sama sekali tidak berpikir tentang ekonomi,

but eventually it kind of sucks you back in.

namun cukup menjengkelkan saat Anda harus kembali.

So I am going to talk about exports and prices.

Saya akan berbicara tentang ekspor dan biaya.

And I want to talk about the relationship between economic activity,

Dan tentang hubungan antara aktivitas ekonomi

in particular export volume, and HIV infections.

khususnya volume ekspor dengan infeksi HIV.

So obviously, as an economist, I'm deeply familiar

Jadi sudah pasti sebagai seorang ekonom saya sangat akrab

with the fact that development, that openness to trade,

dengan fakta bahwa pembangunan, perdagangan terbuka

is really good for developing countries.

sangat baik bagi negara berkembang,

It's good for improving people's lives.

bagus untuk meningkatkan kesejahteraan orang.

But openness and inter-connectedness, it comes with a cost

Namun keterbukaan dan keterhubungan mengorbankan sesuatu

when we think about disease. I don't think this should be a surprise.

saat kita berpikir tentang penyakit. Saya rasa ini bukan kejutan.

On Wednesday, I learned from Laurie Garrett

Pada hari Rabu, saya belajar dari Laurie Garrett,

that I'm definitely going to get the bird flu,

bahwa saya pasti akan terjangkit flu burung,

and I wouldn't be at all worried about that

dan saya tidak terlalu khawatir akan hal itu

if we never had any contact with Asia.

jika kita tidak pernah berhubungan dengan Asia.

And HIV is actually particularly closely linked to transit.

Dan HIV sebenarnya cukup berhubungan dekat dengan transit.

The epidemic was introduced to the US

Wabah ini mulai terjadi di Amerika Serikat.

by actually one male steward on an airline flight,

dari seorang pramugara di pesawat udara

who got the disease in Africa and brought it back.

yang terjangkit di Afrika dan membawanya kembali.

And that was the genesis of the entire epidemic in the US.

Dan itu adalah awal dari seluruh wabah di Amerika Serikat.

In Africa, epidemiologists have noted for a long time

Di Afrika, pakar epidemiologi telah mencatat bahwa sejak lama

that truck drivers and migrants are more likely to be infected than other people.

pengemudi truk dan orang yang pindah tempat jauh lebih mungkin terinfeksi.

Areas with a lot of economic activity --

Daerah dengan banyak aktivitas ekonomi --

with a lot of roads, with a lot of urbanization --

dengan banyak jalanan dan perkotaan --

those areas have higher prevalence than others.

daerah itu memiliki tingkat penyebaran yang lebih tinggi.

But that actually doesn't mean at all

Namun hal itu tidak berarti

that if we gave people more exports, more trade, that that would increase prevalence.

bahwa jika ekspor meningkat, perdagangan meningkat, tingkat penyebarannya akan semakin tinggi.

By using this new data, using this information about prevalence over time,

Dengan menggunakan data baru ini, informasi tentang tingkat penyebarannya dari waktu ke waktu

we can actually test that. And so it seems to be --

kita dapat menguji hal itu. Dan tampaknya --

fortunately, I think -- it seems to be the case

untungnya saya pikir -- itulah yang terjadi

that these things are positively related.

bahwa hal-hal ini berhubungan.

More exports means more AIDS. And that effect is really big.

Lebih banyak ekspor berarti lebih banyak AIDS. Dan pengaruhnya sangat besar.

So the data that I have suggests that if you double export volume,

Jadi data yang saya tunjukkan adalah jika volume ekspor naik 2 kali lipat

it will lead to a quadrupling of new HIV infections.

infeksi HIV baru akan meningkat 4 kali lipat.

So this has important implications both for forecasting and for policy.

Jadi hal ini memiliki dampak penting baik untuk memperkirakan dan membuat kebijakan.

From a forecasting perspective, if we know where trade is likely to change,

Dari segi perkiraan, jika kita tahu ke mana perdagangan akan berubah,

for example, because of the African Growth and Opportunities Act

sebagai contoh, karena Undang-Undang Pertumbuhan dan Kesempatan Afrika

or other policies that encourage trade,

atau kebijakan lainnya yang mendorong perdagangan,

we can actually think about which areas are likely to be heavily infected with HIV.

kita dapat memperkirakan daerah mana yang akan sangat terjangkit HIV.

And we can go and we can try to have pre-emptive preventive measures there.

Dan kita dapat pergi dan mencoba mengusahakan pencegahan.

Likewise, as we're developing policies to try to encourage exports,

Sama juga, saat kebijakan mencoba mendorong ekspor,

if we know there's this externality --

jika kita tahu hal ini secara eksternal --

this extra thing that's going to happen as we increase exports --

penyebaran ini akan terjadi jika kita meningkatkan ekspor --

we can think about what the right kinds of policies are.

kita dapat berpikir tentang jenis kebijakan apa yang tepat.

But it also tells us something about one of these things that we think that we know.

Hal ini juga memberi tahu tentang salah satu hal yang kita pikir sudah kita ketahui.

Even though it is the case that poverty is linked to AIDS,

Walaupun kemiskinan memang berhubungan dengan AIDS

in the sense that Africa is poor and they have a lot of AIDS,

dalam hal Afrika itu miskin dan ada banyak AIDS di sana,

it's not necessarily the case that improving poverty -- at least in the short run,

mengurangi kemiskinan tidak selalu -- setidaknya dalam jangka pendek --

that improving exports and improving development --

meningkatkan ekspor dan pembangunan,

it's not necessarily the case that that's going to lead

tidak selalu akan membawa

to a decline in HIV prevalence.

pengurangan tingkat penyebaran HIV.

So throughout this talk I've mentioned a few times

Jadi selama presentasi ini saya telah beberapa kali menyebutkan

the special case of Uganda, and the fact that

kasus spesial tentang Uganda, dan kenyataan bahwa

it's the only country in sub-Saharan Africa with successful prevention.

itulah satu-satunya negara sub-Sahara Afrika yang sukses mencegah HIV.

It's been widely heralded.

Hal itu sudah banyak digembar-gemborkan.

It's been replicated in Kenya, and Tanzania, and South Africa and many other places.

Hal itu telah ditiru di Kenya, Tanzania, Afrika Selatan, dan banyak tempat lain,

But now I want to actually also question that.

Namun saya ingin mempertanyakan hal itu.

Because it is true that there was a decline in prevalence

Karena memang benar ada penurunan dalam tingkat penyebaran

in Uganda in the 1990s. It's true that they had an education campaign.

di Uganda pada tahun 1990-an. Benar bahwa mereka melakukan kampanye pendidikan.

But there was actually something else that happened in Uganda in this period.

Namun sebenarnya ada hal lain yang terjadi di Uganda saat itu.

There was a big decline in coffee prices.

Ada penurunan drastis dalam harga kopi.

Coffee is Uganda's major export.

Kopi adalah ekspor utama Uganda.

Their exports went down a lot in the early 1990s -- and actually that decline lines up

Ekspor mereka turun drastis pada awal 1990-an -- dan penurunan itu sama

really, really closely with this decline in new HIV infections.

benar, benar dekat dengan penurunan infeksi HIV baru.

So you can see that both of these series --

Jadi Anda dapat melihat dalam kedua garis ini --

the black line is export value, the red line is new HIV infections --

garis hitam adalah nilai ekspor, garis merah adalah infeksi HIV baru --

you can see they're both increasing.

Anda dapat melihat keduanya menigkat.

Starting about 1987 they're both going down a lot.

Sekitar tahun 1987, keduanya sedikit menurun.

And then actually they track each other

Lalu kemudian keduanya saling berhubungan

a little bit on the increase later in the decade.

sedikit kenaikan dalam dekade itu.

So if you combine the intuition in this figure

Jadi jika Anda menggabungkan perasaan Anda dan gambar ini

with some of the data that I talked about before,

dan beberapa data yang saya bicarakan sebelumnya.

it suggests that somewhere between 25 percent and 50 percent

Grafik ini menunjukkan bahwa sekitar 25 atau 50 persen

of the decline in prevalence in Uganda

dari penurunan tingkat penyebaran di Uganda

actually would have happened even without any education campaign.

sebenarnya akan terjadi tanpa kampanye pendidikan apapun.

But that's enormously important for policy.

Namun hal ini sangat penting bagi kebijakan.

We're spending so much money to try to replicate this campaign.

Kita menghabiskan begitu banyak uang untuk mencoba mengulangi kampanye ini.

And if it was only 50 percent as effective as we think that it was,

Dan tingkat keefektifannya hanya sekitar 50 persen dari perkiraan kita

then there are all sorts of other things

sehingga ada beberapa hal lain

maybe we should be spending our money on instead.

di mana sebaiknya kita menanamkan uang kita.

Trying to change transmission rates by treating other sexually transmitted diseases.

Mencoba mengubah tingkat penyebaran dengan merawat penyakit menular seksual lainnya.

Trying to change them by engaging in male circumcision.

Mencoba mengubah dengan mendorong penyunatan.

There are tons of other things that we should think about doing.

Ada banyak hal lain yang harus kita lakukan.

And maybe this tells us that we should be thinking more about those things.

Dan mungkin hal ini memberi tahu kita mengapa kita harus lebih banyak berpikir tentang hal ini.

I hope that in the last 16 minutes I've told you something that you didn't know about AIDS,

Saya harap dalam 16 menit ini saya telah memberi tahu sesuatu yang tidak Anda ketahui tentang AIDS

and I hope that I've gotten you questioning a little bit

dan saya harap saya harus sedikit mempertanyakan

some of the things that you did know.

beberapa hal yang Anda ketahui.

And I hope that I've convinced you maybe

Dan saya harap saya telah meyakinkan Anda

that it's important to understand things about the epidemic

bahwa penting untuk memahami hal-hal tentang wabah

in order to think about policy.

untuk berpikir tentang kebijakan.

But more than anything, you know, I'm an academic.

Namun lebih penting lagi, saya seorang pengarjar.

And when I leave here, I'm going to go back

Dan saat saya pergi, saya ingin kembali

and sit in my tiny office, and my computer, and my data.

dan duduk di kantor saya, dengan komputer dan data saya --

And the thing that's most exciting about that

dan hal yang paling menarik tentang hal itu

is every time I think about research, there are more questions.

adalah setiap kali saya berpikir tentang penelitian, ada lebih banyak pertanyaan.

There are more things that I think that I want to do.

ADa lebih banyak hal yang saya ingin lakukan.

And what's really, really great about being here

dan apa yang sangat hebat dari keberadaan saya di sini

is I'm sure that the questions that you guys have

adalah saya yakin pertanyaan yang Anda miliki

are very, very different than the questions that I think up myself.

sangat berbeda dengan pertanyaan yang saya pikirkan.

And I can't wait to hear about what they are.

Dan saya tidak sabar mendengar pertanyaan itu.

So thank you very much.

Terima kasih banyak.