How a fleet of wind-powered drones is changing our understanding of the ocean | Sebastien de Halleux

Translator: Retno Damajanti Reviewer: Azfa Adid

We know more about other planets than our own,

Kita lebih mengenal planet lain dari pada planet kita sendiri,

and today, I want to show you a new type of robot

hari ini, saya ingin menunjukkan jenis robot yang baru

designed to help us better understand our own planet.

didesain untuk membantu kita lebih mengenal planet kita sendiri.

It belongs to a category

Robot ini merupakan jenis robot

known in the oceanographic community as an unmanned surface vehicle, or USV.

yang dikenal komunitas oseanografi sebagai Kendaraan Nirawak Permukaan, USV.

And it uses no fuel.

Dan robot ini tidak memakai bahan bakar.

Instead, it relies on wind power for propulsion.

Robot ini mengandalkan tenaga angin sebagai tenaga penggerak,

And yet, it can sail around the globe for months at a time.

dan, bisa berlayar mengelilingi bumi selama berbulan-bulan.

So I want to share with you why we built it,

Saya ingin menyampaikan alasan kami membuat robot ini,

and what it means for you.

dan apa gunanya untuk Anda.

A few years ago, I was on a sailboat making its way across the Pacific,

Beberapa tahun lalu, saya berlayar di Samudera Pasifik,

from San Francisco to Hawaii.

dari San Fransisko ke Hawaii.

I had just spent the past 10 years working nonstop,

Saya bekerja terus menerus selama 10 tahun terakhir,

developing video games for hundreds of millions of users,

membuat video game untuk jutaan pemain,

and I wanted to take a step back and look at the big picture

saya ingin berhenti sebentar dan melihat gambaran yang lebih besar

and get some much-needed thinking time.

dan waktu berpikir yang sangat saya perlukan.

I was the navigator on board,

Sayalah navigator di kapal itu,

and one evening, after a long session analyzing weather data

dan suatu sore, setelah cukup lama menganalisa data cuaca

and plotting our course,

dan menentukan arah pelayaran,

I came up on deck and saw this beautiful sunset.

Saya pergi ke atas dek dan melihat matahari terbenam yang indah.

And a thought occurred to me:

Sebuah pikiran muncul di benak saya:

How much do we really know about our oceans?

Berapa banyak yang kita ketahui tentang laut kita?

The Pacific was stretching all around me as far as the eye could see,

Samudera Pasifik terbentang di sekeliling, saya, sejauh mata memandang,

dan gelombang menggoyang kapal kami dengan kuat,

and the waves were rocking our boat forcefully,

a sort of constant reminder of its untold power.

seperti selalu mengingatkan atas kekuatannya yang belum diketahui.

How much do we really know about our oceans?

Seberapa jauh kita mengenal laut kita?

I decided to find out.

Saya putuskan untuk mencari tahu.

What I quickly learned is that we don't know very much.

Dengan cepat saya mengetahui bahwa kita tidak tahu banyak.

The first reason is just how vast oceans are,

Alasan pertama adalah betapa luasnya lautan kita,

covering 70 percent of the planet,

meliputi 70 persen permukaan bumi,

and yet we know they drive complex planetary systems

kita tahu bahwa lautan mempengaruhi sistem bumi yang kompleks

like global weather,

seperti cuaca global,

which affect all of us on a daily basis,

yang mempengaruhi kita semua sehari-hari,

sometimes dramatically.

kadang-kadang secara dramatis.

And yet, those activities are mostly invisible to us.

Namun aktivitas tersebut kebanyakan tidak terlihat secara kasat mata.

Ocean data is scarce by any standard.

Data kelautan sangat minim berdasarkan standar apapun.

Back on land, I had grown used to accessing lots of sensors --

Di darat, saya terbiasa mengakses banyak sensor --

billions of them, actually.

bahkan dalam jumlah miliaran.

But at sea, in situ data is scarce and expensive.

Namun di laut, data setempat sangat jarang dan mahal

Why? Because it relies on a small number of ships and buoys.

Mengapa? Karena tergantung pada sedikit kapal dan pelampung.

How small a number was actually a great surprise.

Sesedikit apa? Sebenarnya sangat mengejutkan.

Our National Oceanic and Atmospheric Administration,

Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional,

better known as NOAA,

yang dikenal sebagai NOAA,

only has 16 ships,

hanya memiliki 16 kapal,

and there are less than 200 buoys offshore globally.

dan kurang dari 200 pelampung yang digelar di seluruh dunia.

It is easy to understand why:

Sangat mudah memahami mengapa:

the oceans are an unforgiving place,

laut adalah tempat yang sangat sulit,

and to collect in situ data, you need a big ship,

dan untuk mengumpulkan data setempat, diperlukan kapal yang besar,

capable of carrying a vast amount of fuel

mampu membawa bahan bakar dalam jumlah besar,

and large crews,

awak kapal yang banyak,

costing hundreds of millions of dollars each,

dengan biaya ratusan juta dolar per kapal,

or, big buoys tethered to the ocean floor with a four-mile-long cable

atau, pelampung yang ditambatkan ke dasar laut dengan kabel sepanjang empat mil

and weighted down by a set of train wheels,

dan diberi besi pemberat berupa satu set roda kereta api,

which is both dangerous to deploy and expensive to maintain.

yang berbahaya saat digelar dan mahal pemeliharaannya.

What about satellites, you might ask?

Bagaimana dengan satelit?

Well, satellites are fantastic,

Satelit memang sangat hebat,

and they have taught us so much about the big picture

mengajari kita untuk melihat gambar yang lebih besar

over the past few decades.

selama sepuluh tahun terakhir ini.

However, the problem with satellites

Namun, satelit mempunyai masalah

is they can only see through one micron of the surface of the ocean.

karena satelit hanya dapat melihat satu mikron permukaan laut saja.

They have relatively poor spatial and temporal resolution,

Satelit mempunyai resolusi spasial dan temporal yang relatif buruk,

and their signal needs to be corrected for cloud cover and land effects

sinyalnya harus dikoreksi untuk mengatasi efek tutupan awan dan permukaan tanah

and other factors.

dan faktor-faktor lain.

So what is going on in the oceans?

Jadi apa yang sedang terjadi di lautan?

And what are we trying to measure?

Dan apa yang akan kita coba ukur?

And how could a robot be of any use?

Dan bagaimana robot bisa membantu kita?

Let's zoom in on a small cube in the ocean.

Mari kita lihat satu kotak kecil lautan secara lebih dekat.

One of the key things we want to understand is the surface,

Satu hal utama yang ingin kita pahami adalah permukaan laut,

because the surface, if you think about it,

karena, jika Anda pikirkan, permukaan laut

is the nexus of all air-sea interaction.

adalah pusat dari seluruh interaksi antara udara dan laut.

It is the interface through which all energy and gases must flow.

Permukaan laut adalah tempat yang harus dilewati oleh seluruh energi dan gas.

Our sun radiates energy,

Matahari kita memberikan radiasi energi,

which is absorbed by oceans as heat

yang diserap oleh laut sebagai panas

and then partially released into the atmosphere.

dan kemudian sebagian dilepas ke atmosfir.

Gases in our atmosphere like CO2 get dissolved into our oceans.

Gas di atmosfir kita seperti CO2 larut ke dalam lautan.

Actually, about 30 percent of all global CO2 gets absorbed.

Bahkan, sekitar 30 persen dari seluruh gas CO2 di dunia dapat diserap.

Plankton and microorganisms release oxygen into the atmosphere,

Plankton dan mikroorganisme melepaskan oksigen ke atmosfir,

so much so that every other breath you take comes from the ocean.

sedemikian banyak sehingga setiap nafas yang Anda tarik berasal dari lautan.

Some of that heat generates evaporation, which creates clouds

Sebagian dari panas itu menghasilkan penguapan, menjadi awan

and then eventually leads to precipitation.

dan akhirnya menghasilkan presitipasi.

And pressure gradients create surface wind,

Gradien tekanan menciptakan angin permukaan,

which moves the moisture through the atmosphere.

yang menggerakkan kelembapan di atmosfir.

Some of the heat radiates down into the deep ocean

Sebagian panas masuk ke laut yang dalam

and gets stored in different layers,

dan disimpan dalam berbagai lapisan,

the ocean acting as some kind of planetary-scale boiler

laut bertindak sebagai ketel planet bumi

to store all that energy,

menyimpan energi tersebut,

which later might be released in short-term events like hurricanes

yang di kemudian hari akan dilepas dalam peristiwa yang cepat seperti angin topan

or long-term phenomena like El Niño.

atau fenomena jangka panjang seperti El Nino

These layers can get mixed up by vertical upwelling currents

lapisan-lapisan ini dapat tercampur oleh arus pembalikan vertikal

or horizontal currents, which are key in transporting heat

atau arus horisontal, yang merupakan kunci dari pergerakan panas

from the tropics to the poles.

dari daerah tropis ke kutub.

And of course, there is marine life,

Dan, tentu saja, ada ekosistem laut,

occupying the largest ecosystem in volume on the planet,

yang merupakan ekosistem terbesar di planet ini,

from microorganisms to fish to marine mammals,

dari mikroorganisme hingga ikan dan mamalia laut,

like seals, dolphins and whales.

seperti anjing laut, lumba-lumba dan ikan paus.

But all of these are mostly invisible to us.

Tetapi, sebagian besar hal ini tidak terlihat oleh mata kita.

The challenge in studying those ocean variables at scale

Tantangan dalam mempelajari variabel lautan dalam skala besar

is one of energy,

adalah salah satu energi,

the energy that it takes to deploy sensors into the deep ocean.

energi yang diperlukan untuk menggelar sensor di laut dalam.

And of course, many solutions have been tried --

Tentu saja, banyak solusi yang pernah dicoba..

from wave-actuated devices

dari peralatan bertenaga gelombang

to surface drifters

ke peralatan deteksi terapung..

to sun-powered electrical drives --

ke perangkat bertenaga matahari..

each with their own compromises.

masing-masing mempunyai keterbatasan.

Our team breakthrough came from an unlikely source --

Terobosan yang kami hasilkan berasal dari sumber yang tak terduga

the pursuit of the world speed record in a wind-powered land yacht.

yaitu pemecahan rekor dunia kecepatan kendaraan roda tiga bertenaga angin.

It took 10 years of research and development

Perlu waktu 10 tahun penelitian dan pengembangan

to come up with a novel wing concept

untuk menghasilkan konsep sayap yang baru

that only uses three watts of power to control

yang hanya memerlukan tiga watt energi untuk mengontrolnya

and yet can propel a vehicle all around the globe

namun dapat menggerakkan kendaraan itu ke seluruh dunia

with seemingly unlimited autonomy.

dengan otonomi yang nyaris tak terbatas.

By adapting this wing concept into a marine vehicle,

Dengan melakukan adaptasi konsep sayap tersebut untuk kendaraan laut,

we had the genesis of an ocean drone.

kami menghasilkan cikal bakal sebuah drone laut.

Now, these are larger than they appear.

Drone ini lebih besar dari pada yang terlihat,

They are about 15 feet high, 23 feet long, seven feet deep.

Tinggi 4,5 meter, panjang 7 meter dan lebar 2 meter.

Think of them as surface satellites.

Anggaplah drone ini sebagai satelit permukaan.

They're laden with an array of science-grade sensors

Drone ini mempunyai berbagai sensor ilmiah

that measure all key variables,

yang mengukur seluruh variabel utama,

both oceanographic and atmospheric,

baik variabel oseanografik maupun atmosferik,

and a live satellite link transmits this high-resolution data

dan mempunyai link satelit yang langsung mengirim data dengan resolusi tinggi ini

back to shore in real time.

ke daratan secara tepat waktu.

Our team has been hard at work over the past few years,

Tim kami telah bekerja keras selama beberapa tahun terakhir ini,

conducting missions in some of the toughest ocean conditions

melakukan bermacam-macam misi di berbagai kondisi laut yang sulit

on the planet,

di planet ini,

from the Arctic to the tropical Pacific.

dari Kutub Utara ke Pasifik.

We have sailed all the way to the polar ice shelf.

Kami berlayar sampai lempengan es kutub.

We have sailed into Atlantic hurricanes.

Kami berlayar dalam angin topan samudera Antlantik.

We have rounded Cape Horn,

Kami mengitari Tanjung Horn,

and we have slalomed between the oil rigs of the Gulf of Mexico.

dan kami berlayar melewati banyak anjungan minyak di teluk Meksiko.

This is one tough robot.

Robot ini sungguh tangguh.

Let me share with you recent work that we did

Saya akan tunjukkan salah satu hasil kerja terbaru kami

around the Pribilof Islands.

di sekitar kepulauan Pribilof.

This is a small group of islands deep in the cold Bering Sea

Ini adalah kepulauan kecil di tengah Laut Bering yang dingin

between the US and Russia.

antara AS dan Rusia.

Now, the Bering Sea is the home of the walleye pollock,

Laut Bering adalah rumah dari walleye pollock,

which is a whitefish you might not recognize,

ikan berdaging putih yang mungkin tidak Anda kenal,

but you might likely have tasted if you enjoy fish sticks or surimi.

tapi mungkin pernah Anda rasakan bila Anda suka nugget ikan atau surimi.

Yes, surimi looks like crabmeat, but it's actually pollock.

Memang terlihat seperti daging kepiting, tapi sebenarnya itu ikan pollock.

And the pollock fishery is the largest fishery in the nation,

Penangkapan ikan pollock adalah perikanan terbesar di sana,

both in terms of value and volume --

dalam hal volume dan nilai jualnya --

about 3.1 billion pounds of fish caught every year.

sekitar 1,4 milliar kilogram ikan ditangkap tiap tahun.

So over the past few years, a fleet of ocean drones

Selama beberapa tahun terakhir, sekelompok drone laut

has been hard at work in the Bering Sea

telah bekerja keras di Laut Bering

with the goal to help assess the size of the pollock fish stock.

untuk mengetahui jumlah ikan pollock yang tersedia.

This helps improve the quota system that's used to manage the fishery

Ini membantu perbaikan sistem kuota untuk pengelolaan penangkapan ikan

and help prevent a collapse of the fish stock

dan mencegah hancurnya persediaan ikan

and protects this fragile ecosystem.

serta melindungi ekosistem yang rentan.

Now, the drones survey the fishing ground using acoustics,

Drone melakukan survey terhadap daerah penangkapan ikan, menggunakan akustik,

i.e., a sonar.

berupa sonar.

This sends a sound wave downwards,

Alat ini mengirimkan gelombang suara ke bawah permukaan,

and then the reflection, the echo from the sound wave

kemudian gelombang pantulannya, echo,

from the seabed or schools of fish,

dari dasar laut atau dari sekumpulan ikan,

gives us an idea of what's happening below the surface.

mengindikasikan tentang apa yang terjadi di bawah permukaan laut.

Our ocean drones are actually pretty good at this repetitive task,

Drone Laut kami cukup bagus dalam melakukan tugas berulang seperti ini,

so they have been gridding the Bering Sea day in, day out.

bergerak memetakan Laut Bering dari hari ke hari.

Now, the Pribilof Islands are also the home of a large colony of fur seals.

Kepulauan Pribilof juga merupakan rumah dari koloni besar anjing laut berbulu.

In the 1950s, there were about two million individuals in that colony.

Pada tahun 1950-an, ada sekitar dua juta anjing laut di koloni itu.

Sadly, these days, the population has rapidly declined.

Sayangnya, akhir-akhir ini populasi koloni itu menurun dengan cepat.

There's less than 50 percent of that number left,

Hanya sekitar 50 persen yang masih ada,

and the population continues to fall rapidly.

dan populasinya terus menurun dengan cepat.

So to understand why,

Jadi untuk mengatahui penyebabnya,

our science partner at the National Marine Mammal Laboratory

Rekan kami di Laboratorium Mamalia Laut Nasional

has fitted a GPS tag on some of the mother seals,

menggunakan GPS yang dipasang di beberapa induk anjing laut,

glued to their furs.

dilekatkkan di bulu mereka.

And this tag measures location and depth

Alat ini mengukur kedalaman dan lokasi

and also has a really cool little camera

serta punya kamera kecil yang canggih

that's triggered by sudden acceleration.

yang mengambil gambar bila mengalami akselerasi mendadak.

Here is a movie taken by an artistically inclined seal,

Ini adalah film yang diambil oleh salah satu anjing laut

giving us unprecedented insight into an underwater hunt

memberikan gambaran atas perburuan bawah laut yang belum pernah ada sebelumnya

deep in the Arctic,

jauh dari dalam Samudra Arktik,

and the shot of this pollock prey

dan gambar dari ikan pollock buruannya

just seconds before it gets devoured.

sesaat sebelum ikan ini dimakan.

Now, doing work in the Arctic is very tough, even for a robot.

Melakukan pekerjaan di Samudera Arktik sangat sulit, bahkan untuk sebuah robot.

They had to survive a snowstorm in August

Mereka harus mengatasi badai salju di bulan Agustus

and interferences from bystanders --

dan gangguan dari pengamat ..

that little spotted seal enjoying a ride.

anjing laut berbintik kecil yang menungganginya.

(Laughter)

(Tertawa)

Now, the seal tags have recorded over 200,000 dives over the season,

Perangkat tersebut merekam lebih dari 200.000 penyelaman dalam satu musim.

and upon a closer look,

dan setelah melihat lebih dekat,

we get to see the individual seal tracks and the repetitive dives.

kami dapat melihat jalur masing-masing anjing laut dan penyelaman yang dilakukan.

We are on our way to decode what is really happening

Kami sedang menguraikan apa yang sebenarnya terjadi

over that foraging ground,

dalam daerah perburuan tersebut,

and it's quite beautiful.

dan apa yang terjadi ternyata sangat indah.

Once you superimpose the acoustic data collected by the drones,

Begitu kami menggabungkan data akustik yang diperoleh dari drone,

a picture starts to emerge.

sebuah gambar mulai muncul.

As the seals leave the islands and swim from left to right,

Ketika para anjing laut meninggalkan pulau dan berenang dari kiri ke kanan,

they are observed to dive at a relatively shallow depth of about 20 meters,

mereka terlihat menyelam di kedalaman yang relatif dangkal sekitar 20 meter,

which the drone identifies is populated by small young pollock

drone mengidentifikasikan bahwa daerah itu dihuni oleh ikan pollock kecil

with low calorific content.

dengan kalori yang rendah.

The seals then swim much greater distance and start to dive deeper

Mereka kemudian berenang lebih jauh dan mulai menyelam lebih dalam

to a place where the drone identifies larger, more adult pollock,

ke daerah yang menurut drone dihuni ikan pollock besar yang lebih dewasa.

which are more nutritious as fish.

yang lebih bergizi.

Unfortunately, the calories expended by the mother seals

Sayangya kalori yang dikeluarkan oleh induk anjing laut

to swim this extra distance

untuk berenang lebih jauh

don't leave them with enough energy to lactate their pups back on the island,

menghabiskan banyak energi sehingga tak cukup energi untuk menyusui bayi mereka,

leading to the population decline.

sehingga terjadi penurunan populasi.

Selain itu, drone menemukan bahwa suhu air sekitar pulau

Further, the drones identify that the water temperature around the island

has significantly warmed.

telah menjadi lebih hangat secara signifikan.

It might be one of the driving forces that's pushing the pollock north,

Ini mungkin merupakan salah satu yang mendorong ikan pollock bergerak ke utara,

and to spread in search of colder regions.

menyebar untuk mencari daerah yang lebih dingin.

So the data analysis is ongoing,

Analisis data masih kami lakukan,

but already we can see that some of the pieces of the puzzle

namun kami dapat melihat bahwa sebagian dari kepingan teka-teki

from the fur seal mystery

dari misteri anjing laut berbulu ini

are coming into focus.

mulai terlihat.

But if you look back at the big picture,

Namun, bila Anda melihat gambaran yang lebih besar,

we are mammals, too.

kita juga mamalia.

And actually, the oceans provide up to 20 kilos of fish per human per year.

Dan lautan menghasilkan sekitar 20 kilo ikan per manusia per tahun.

As we deplete our fish stocks, what can we humans learn

Ketika kita menghabiskan stok ikan, apa yang bisa kita pelajari

from the fur seal story?

dari anjing laut berbulu?

And beyond fish, the oceans affect all of us daily

Dan selain ikan, lautan mempengaruhi keseharian kita semua

as they drive global weather systems,

karena lautan mempengaruhi sistem cuaca dunia

which affect things like global agricultural output

yang mempengaruhi hasil pangan dunia

or can lead to devastating destruction of lives and property

atau menghasilkan bencana yang menghancurkan kehidupan dan properti

through hurricanes, extreme heat and floods.

melalui angin topan, cuaca yang sangat panas dan banjir.

Our oceans are pretty much unexplored and undersampled,

Lautan kita masih belum banyak dieksplorasi dan disampel,

and today, we still know more about other planets than our own.

dan hari ini, kita lebih tahu tentang planet lain dari pada planet kita sendiri.

But if you divide this vast ocean in six-by-six-degree squares,

Namun, bila Anda membagi lautan ini dalam kotak berukuran enam kali enam derajat,

each about 400 miles long,

masing-masing dengan panjang sekitar 400 mil,

you'd get about 1,000 such squares.

Anda akan menghasilkan 1.000 kotak.

So little by little, working with our partners,

Jadi sedikit demi sedikit bekerja dengan para partner kami,

we are deploying one ocean drone in each of those boxes,

kami menyebarkan satu drone laut di masing-masing kotak,

dengan harapan bahwa dengan pencakupan diseluruh planet

the hope being that achieving planetary coverage

will give us better insights into those planetary systems

akan memberikan gambaran yang lebih baik terhadap sistem planet ini

that affect humanity.

yang mempengaruhi manusia.

We have been using robots to study distant worlds in our solar system

Kita telah menggunakan robot untuk mempelajari dunia lain di tata surya kita

for a while now.

dalam waktu yang cukup lama.

Now it is time to quantify our own planet,

Sekarang saatnya untuk mempelajari planet kita sendiri,

because we cannot fix what we cannot measure,

karena kita tidak bisa memperbaiki apa yang tidak bisa kita ukur.

and we cannot prepare for what we don't know.

dan kita tidak bisa bersiap menghadapi hal yang tidak kita ketahui.

Thank you.

Terima Kasih.

(Applause)

(Tepuk Tangan)