David Rockwell: Building the Ground Zero viewing platform

Translator: Shinta Hidayati Reviewer: Ade Indarta

Kurt Andersen: Like many architects, David is a hog for the limelight

Kurt Andersen: Seperti banyak arsitek lainnya, David adalah pusat perhatian,

but is sufficiently reticent -- or at least pretends to be --

tapi ia cukup rendah hati – atau mungkin berpura-pura --

that he asked me to question him rather than speaking.

jadi ia minta saya menanyainya daripada harus berceramah.

In fact what we're going to talk about,

Sebenarnya apa yang akan kita bahas sekarang

I think, is in fact a subject that is probably better served

menurut saya memang lebih cocok disajikan

by a conversation than an address.

sebagai percakapan daripada ceramah.

And I guess we have a bit of news clip to precede.

Kita punya sedikit potongan berita untuk mulai.

Dan Rather: Since the September 11th attack on the World Trade Center,

Dan Rather: Sejak serangan 11 September pada World Trade Center,

many people have flocked to downtown New York to see

orang berbondong-bondong pergi ke New York untuk melihat,

and pay respects at what amounts to the 16-acre burial ground.

dan memberi hormat, ke sebuah lokasi penguburan seluas 6,5 hektar.

Now, as CBS's Jim Axelrod reports, they're putting the finishing touches

Seperti dilaporkan oleh Jim Axelrod dari CBS, mereka menyelesaikan pekerjaan akhir

on a new way for people to visit and view the scene.

cara baru bagi orang-orang untuk bisa mengunjungi dan melihat lokasi itu.

Jim Axelrod: Forget the Empire State Building or the Statue of Liberty.

Jim Axelrod: Lupakan Empire State Building atau Patung Liberty --

There's a new place in New York

ada tempat baru di New York

where the crowds are thickest -- Ground Zero.

yang pengunjung sangatlah banyak – Ground Zero.

Tourist: I've taken my step-daughter here from Indianapolis.

Turis: Saya membawa putri tiri saya ke sini dari Indianapolis.

This was -- out of all the tourist sites in New York City --

Dari semua tempat berkunjung di kota New York,

this was her number-one pick.

inilah pilihan pertamanya.

JA: Thousands now line up on lower Broadway.

JA: Ribuan orang sekarang mengantri di Broadway bawah.

Tourist: I've been wanting to come down here since this happened.

Turis: Saya sudah ingin kemari sejak peristiwa itu terjadi.

JA: Even on the coldest winter days.

JA: Bahkan dalam hari-hari terdingin.

To honor and remember.

Untuk menghormati dan mengingat.

Tourist: It's reality, it's us. It happened here.

Turis: Ini benar-benar terjadi. Di sini.

This is ours.

Ini milik kita.

JA: So many, in fact, that seeing has become

JA: Terlalu banyak orang, sampai-sampai

a bit of a problem.

tidak dapat melihat dengan jelas.

Tourist: I think that people are very frustrated

Turis: Saya pikir orang-orang frustrasi

that they're not able to get closer to see what's going on.

karena tidak bisa melihat lebih dekat apa yang terjadi.

JA: But that is about to change.

JA: Tapi ini akan segera berubah.

In record time,

Dalam waktu singkat,

a team of architects and construction workers

sebuah tim arsitek dan pekerja bangunan

designed and built a viewing platform to ease the frustration

mendesain dan membangun suatu balkon pengamat untuk memudahkan --

and bring people closer.

dan membawa orang lebih dekat.

Man: They'll get an incredible panorama

Pekerja: Mereka akan melihat pemandangan yang mengagumkan.

and understand, I think more completely,

Dan mungkin dapat lebih memahami,

the sheer totality of the destruction of the place.

betapa hancur-leburnya tempat ini.

JA: If you think about it, Ground Zero is unlike

JA: Ground Zero tidak tampak

most any other tourist site in America.

seperti lokasi wisata lain di Amerika

Unlike the Grand Canyon or the Washington Monument,

Tidak seperti Grand Canyon atau Washington Monument,

people come here to see what's no longer there.

orang datang ke sini untuk melihat apa yang tidak lagi ada.

David Rockwell: The first experience people will have here

David Rockwell: Pengalaman pertama yang dialami seseorang ketika datang,

when they see this is not as a construction site

mereka tidak akan melihat suatu lokasi pembangunan,

but as this incredibly moving burial ground.

melainkan suatu tempat penguburan yang luar biasa.

JA: The walls are bare by design, so people can fill them

JA: Dinding-dindingnya didesain polos, sehingga orang bisa memenuhinya

with their own memorials the way they already have

dengan kenangan mereka sendiri

along the current perimeter.

sepanjang batas ini.

Tourist: From our hearts, it affected us just as much.

Turis: Ini mempengaruhi kami juga, dari hati terdalam

JA: The ramps are made of simple material --

JA: Tangga-tangga ini dibuat dari bahan sederhana --

the kind of plywood you see at construction sites --

plywood yang biasa kita lihat di lokasi pembangunan --

which is really the whole point.

yang justru merupakan poin utamanya.

In the face of America's worst destruction

Pada wajah Amerika yang hancur,

people are building again.

orang mulai membangun kembali.

Jim Axelrod, CBS News, New York.

Jim Axelrod, CBS News, New York.

KA: This is not an obvious subject to be in the sensuality segment,

KA: Ini sebenarnya bukan subjek yang jelas di segmen sensualitas,

but certainly David you are known as -- I know, a phrase you hate --

tapi David, Anda dikenal sebagai – frasa yang Anda benci --

an entertainment architect.

seorang arsitek penghibur.

Your work is highly sensual, even hedonistic.

Karya-karya Anda sangat sensual, cenderung hedonis.

DR: I like that word.

DR: Saya suka sebutan itu

KA: It's about pleasure -- casinos and hotels and restaurants.

KA: Ok. Semua tentang kesenangan – kasino, hotel, dan restoran.

How did the shock that all of us -- and especially all of us in New York --

Bagaimana tragedi yang mengagetkan kita semua – terutama penduduk New York --

felt on the 11th of September transmute

pada 11 September mengubah Anda

into your desire to do this thing?

sehingga mau melakukan ini?

DR: Well the truth of the matter is, post-September 11th,

DR: Sebenarnya yang terjadi adalah, pasca-11 September,

I felt myself in the role originally --

saya merasa diri ini langsung terlibat --

first of all as someone who lives in Tribeca

pertama karena saya tinggal di Tribeca

and whose neighborhood was devastated,

yang seluruh lingkungannya hancur,

and as someone who works less than a mile from there --

dan sebagai orang yang bekerja kurang dari 1 mil dari tempat itu --

that I was in the role of forcing 100 people who work with me

saya memiliki kepentingan untuk memaksa 100 orang yang bekerja kepada saya,

in my firm, to continue to have the same level of enthusiasm

pada firma saya, agar tetap menjaga antusiasme

about creating the places we had been creating.

untuk tetap mengerjakan tempat-tempat yang sedang kami kerjakan.

In fact we're finishing a book which is called "Pleasure,"

Bahkan kami sedang menyelesaikan buku yang berjudul “Pleasure”,

which is about sensual pleasure in spaces.

tentang kesenangan sensual pada ruang.

But I've got to tell you -- it became impossible to do that.

Tapi saya harus mengakui -- itu menjadi mustahil untuk dilakukan.

We were really paralyzed.

Kami sungguh terpaku.

And I found myself the Friday after September 11th --

Saya menyadari, pada hari Jum’at setelah 11 September --

two days afterwards --

dua hari sesudahnya --

literally unable to motivate anyone to do anything.

benar-benar tidak mampu memotivasi orang lain dan melakukan apapun.

We gave the office a few days off.

Kami meliburkan kantor selama beberapa hari.

And in discussing this with other architects,

Ketika mendiskusikannya dengan arsitek lain,

we had seen people saying in the press

kami melihat orang-orang berkata kepada wartawan

that they should rebuild the towers as they were --

mereka harus membangun kembali gedung seperti sebelumnya –

they should rebuild them 50 stories taller.

bahkan 50 lantai lebih tinggi.

And I thought it was astonishing to speculate,

Saya berpikir, sangat mencengangkan untuk berspekulasi,

as if this were a competition,

seakan ini suatu kompetisi,

on something that was such a fresh wound.

pada sesuatu yang masih seperti luka baru.

And I had a series of discussions --

Saya berdiskusi dengan banyak orang --

first with Rick Scofidio and Liz Diller, who collaborated with us on this,

pertama dengan Rick Scofidio dan Liz Diller, yang berkolaborasi dengan kami,

and several other people --

dan beberapa orang lain --

and really felt like we had to find relevance in doing something.

dan merasa kami harus menemukan relevansi untuk melakukan sesuatu.

And that as people who create places, the ultimate way to help

Sebagai orang yang menciptakan tempat, cara terbaik untuk menolong

wasn't to pontificate or to make up scenarios,

bukan dengan menyebarkan dogma atau mengarang skenario.

but to help right now.

tapi dengan lekas menolong.

So we tried to come up with a way,

Jadi kami berusaha untuk mencari cara,

as a group, to have a kind of design SWAT team.

sebagai grup, untuk menjadi semacam tim SWAT desain.

And that was the mission that we came up with.

Itulah misi yang kami coba wujudkan.

KA: Were you conscious of suddenly --

KA: Apakah Anda menyadari bahwa Anda --

as a designer whose work is all about fulfilling wants --

desainer yang karyanya kebanyakan untuk memenuhi keinginan --

suddenly fulfilling needs?

tiba-tiba menjadi untuk memenuhi kebutuhan?

DR: Well what I was aware of was,

DR: Apa yang saya sadari,

there was this overwhelming need to act now.

bahwa ada kebutuhan untuk langsung melakukan sesuatu.

And we were asked to participate in a few projects before this.

Kami telah diminta untuk berpartisipasi pada beberapa proyek sebelum ini.

There was a school, PS 234, that had been evacuated down at Ground Zero.

Ada sebuah sekolah, PS 234, yang telah dievakuasi dari Ground Zero.

They moved to an abandoned school.

Mereka dipindah ke gedung sekolah yang tidak terpakai.

We took about 20 or 30 architects and designers and artists,

Kami mengikutkan 20 atau 30 arsitek dan desainer dan seniman,

and over four days -- it was like this urban barn-raising --

dan setelah 4 hari -- seperti membangun lumbung di tengah kota --

to renovate it, and everyone wanted to help.

merenovasinya, dan semua orang ingin membantu.

It was just extraordinary.

Sangat luar biasa sekali.

Tom Otterness contributed, Maira Kalman contributed

Tom Otterness turut serta, Maira Kalman juga

and it became this cathartic experience for us.

dan ini menjadi pengalaman melegakan bagi kami.

KA: And that was done, effectively,

KA: Dan itu dilakukan dalam waktu 3 minggu –

by October 8 or something?

selesai pada 8 Oktober sepertinya?

DR: Yeah.

DR: Ya

KA: Obviously, what you faced in trying to do something

KA: Jelas, yang Anda hadapi dalam melakukan sesuatu

as substantial as this project -- and this is only one of four

yang penting seperti proyek ini – dan ini baru satu dari empat

that you've designed to surround the site --

yang telah Anda desain mengelilingi tempat ini --

you must have run up against the incredibly byzantine,

Anda pasti berurusan dengan

entrenched bureaucracy and powers that be

birokrasi dan kekuasaan politik dan real estate

in New York real estate and New York politics.

di New York yang sangat rumit dan berliku?

DR: Well, it's a funny thing.

DR: Ya, ada hal lucu.

We finished PS 234, and had dinner with a small group.

Setelah PS 234 selesai, saya makan malam dengan grup kecil ini.

I was actually asked to be a committee chair on an AIA committee to rebuild.

Saat itu ternyata saya diminta untuk menjadi ketua komite pembangunan untuk AIA.

And I sat in on several meetings.

Saya lalu ikut dalam beberapa rapat.

And there were the most circuitous grand plans

Ada suatu rencana besar memusingkan

that had to do with long-term infrastructure and rebuilding the entire city.

yang berhubungan dengan infrastruktur jangka panjang dan membangun ulang seluruh kota.

And the fact is that there were immediate wounds and needs that needed to be filled,

Kenyataannya, ada luka menganga yang perlu diobati segera,

and there was talk about inclusion and wanting it to be an inclusive process.

dan ada keinginan ini sebagai suatu proses yang melibatkan semua pihak.

And it wasn't an inclusive group.

Padahal mereka bukan grup yang inklusif.

So we said, what is --

Jadi kami berkata, apa yang --

KA: It was not an inclusive group?

KA: Bukan grup yang inklusif?

DR: It was not an inclusive group.

DR: Bukan grup yang inklusif

It was predominantly a white, rich, corporate group

Mereka didominasi orang-orang kaya, kulit putih, dari korporasi besar

that was not representative of the city.

yang bukan perwakilan dari kota.

KA: Shocking.

KA: Mengejutkan!

DR: Yeah, surprising.

DR: Ya, mengejutkan.

So Rick and Liz and Kevin and I came up with the idea.

Jadi Rick dan Liz dan Kevin dan saya kemudian mendapat ide.

The city actually approached us.

Dewan Kota sebetulnya mendekati kami.

We first approached the city about Pier 94.

Kami kemudian memberi ide tentang Pier 94.

We saw how PS 234 worked.

Kami melihat bagaimana PS 234 berhasil.

The families -- the victims of the families --

Para keluarga korban

were going to this pier that was incredibly dehumanizing.

tadinya pergi ke tempat ini, yang sangat tidak manusiawi.

KA: On the Hudson River?

KA: Di Sungai Hudson?

DR: Yeah. And the city actually -- through Tim Zagat initially,

DR: Ya. Dan dewan kota – melalui Tim Zagat,

and then through Christyne Nicholas, then we got to Giuliani --

lalu Christyne Nicholas, kemudian Giulani --

said, "You know we don't want to do anything with Pier 94 right now,

berkata, “Anda tahu, saat ini kami tidak mau berurusan dengan Pier 94,

but we have an observation platform for the families down at Ground Zero

tapi kami menginginkan balkon pengamat untuk para keluarga, tepat di Ground Zero,

that we'd like to be a more dignified experience for the families,

yang kami ingin memberikan pengalaman yang lebih berharga bagi mereka

and a way to protect it from the weather."

dan suatu cara untuk tetap terlindung dari cuaca.”

So I went down there with Rick and Liz and Kevin,

Lalu saya pergi ke sana bersama Rick dan Liz dan Kevin,

and I've got to say, it was the most moving experience of my life.

dan saya harus mengakui, itu adalah pengalaman paling menyentuh hidup saya.

It was devastating to see the simple plywood platform with a rail around it,

Sangat mengharukan ketika melihat balkon dari kayu plywood dengan pegangan di sekitarnya,

where the families of the victims had left notes to them.

di mana para keluarga korban meninggalkan pesan.

And there was no mediation between us and the experience.

Tidak ada mediasi apapun di antara kita dan pengalaman itu.

There was no filter.

Tidak ada filter.

And I remembered on September 11th, on 14th Street,

Saya ingat ketika 11 September, di 14th Street,

the roof of our building -- we can see the World Trade Towers prominently --

atap gedung kami – kami dapat melihat menara World Trade dengan jelas –

and I saw the first building collapse from a conference room

dan saya melihat gedung pertama runtuh dari ruang konferensi

on the eighth floor on a TV that we had set up.

di tingkat 8 pada TV yang telah kami letakkan.

And then everyone was up on the roof, so I ran up there.

Ketika semua orang naik ke atap, saya berlari ke sana.

And it was amazing how much harder it was

Betapa mengagumkan bahwa jauh lebih mengerikan

to believe in real life than it was on TV.

yang terlihat di kenyataan daripada di TV.

There was something about the comfort of the filter

Ada sesuatu yang menenangkan pada sebuah filter,

and how much information was between us and the experience.

dan berapa banyak informasi yang ada di antaranya.

So seeing this in a very simple,

Jadi ini terlihat sebagai suatu yang sangat sederhana

dignified way was a very powerful experience.

dan berkelas, namun sangat mengena.

So we went back to the city and said

Kami lalu kembali ke dewan kota dan menyatakan,

we're not particularly interested in the upgrade of this as a VIP platform,

kami tidak tertarik untuk memperbaiki tempat ini menjadi balkon VIP,

but we've spent some time down there.

tapi kami sudah menghabiskan waktu di sana.

At the same time the city had this need.

Pada saat yang sama, kota ini memiliki kebutuhan.

They were looking for a solution

Mereka mencari solusi

to deal with 30 or 40 thousand people a day

untuk mengatasi 30 atau 40 ribu orang sehari

who were going down there, that had nowhere to go.

yang pergi ke tempat itu, namun tidak memiliki tujuan pasti.

And there was no way to deal with the traffic around the site.

Juga belum ada cara untuk mengatasi kemacetan di seputar lokasi.

So dealing with it is just an immediate master plan.

Sehingga dibutuhkan suatu rencana induk untuk mengatasinya segera.

There was a way -- there had to be a way --

Ada suatu cara - harus ada –

to get people to move around the site.

agar orang dapat bergerak di sekitar lokasi itu.

KA: But then you've got to figure out a way --

KA: Lalu Anda harus memikirkan cara –

we will skip over the insanely tedious process of getting permits

kita akan melompati proses panjang dan berbelit tentang perijinan

and getting everybody on board -- but simply funding this thing.

dan mencari dukungan – untuk mendanai proyek ini.

It looks like a fairly simple thing,

Hal ini nampak sangat sederhana.

but this was a half a million dollar project?

Tapi bukankah proyek ini bernilai setengah juta dolar?

DR: Well, we knew that if it wasn't privately funded,

DR: Kami tahu jika seandainya tidak didanai swasta.

it wasn't going to happen.

ini tidak akan terjadi.

And we also, frankly, knew that if it didn't happen

Kami juga tahu, dengan jelas,

by the end of the Giuliani administration,

bahwa ini tidak akan terjadi pada masa jabatan Giulani,

then everyone who we were dealing with at the DOT

lalu semua yang berurusan dengan kami di DOT,

and the Police Department and all of the --

dan Departemen Kepolisian dan semua --

we were meeting with 20 or 30 people with the city at a time,

kami bertemu dengan 20 atau 30 orang dewan kota sekaligus.

and it was set up by the Office of Emergency Management.

Dan semua ini diatur oleh Kantor Manajemen Situasi Darurat.

This incredible act on their part, because they really wanted this,

Ini berkat aksi mereka yang hebat, karena mereka sangat menginginkannya,

and they sensed that this needed to happen.

dan mereka merasa bahwa proyek ini harus terjadi.

KA: And there was therefore this ticking clock,

KA: Dan ini dilakukan dalam tempo waktu yang singkat?

because Giuliani was obviously out three months after that.

Karena tiga bulan kemudian Giulani mundur?

DR: Yeah. So the first thing we had to do was find a way to get this --

DR: Ya. Hal pertama yang harus kami lakukan adalah mencari jalan –

we had to work with the families of the victims,

kami harus bekerja bersama para keluarga korban –

through the city, to make sure that they knew this was happening.

ke seluruh kota, memastikan mereka tahu bahwa ini akan dikerjakan.

Because this didn't want to be a surprise.

Karena ini tidak dimaksudkan untuk menjadi kejutan.

And we also had to be as under the radar screen as we could be in New York,

Dan kami juga harus dapat terpantau sebisanya di New York,

because the key was not raising a lot of objection

kuncinya adalah agar tidak banyak mendapat tentangan.

and sort of working as quietly as possible.

dan bekerja setenang mungkin.

We came up with the idea of setting up a foundation,

Kami muncul dengan ide tentang suatu yayasan,

mainly because when we found a contractor who would build this,

karena ketika kami menemukan kontraktor yang akan melakukannya,

he would not agree to do this, even if we would pay him the money.

ia tidak setuju untuk melakukannya walau kami membayarnya.

There needed to be a foundation in place.

Kami membutuhkan yayasan.

So we came up with a foundation, and actually what happened was

Jadi kami mulai dengan yayasan, dan yang terjadi adalah

one major developer in New York --

satu pengembang besar di New York –

KA: Who shall remain nameless, I guess?

KA: Yang namanya tidak boleh disebutkan?

DR: Yeah. His initials are JS, and he owns Rockefeller Center,

DR: Ya. Inisialnya JS, dia memiliki Rockfeller Center

if that helps anyone -- volunteered to help.

dan dia bersedia untuk membantu.

And we met with him.

Kami bertemu dia.

The prices from the contractors were between five to 700,000 dollars.

Harga dari para kontraktor berkisar 500 – 700 ribu dolar.

And Atlantic-Heydt, who's the largest scaffolding contractor in the country,

Dan Atlantic-Heydt, kontraktor scaffolding terbesar di negara ini,

volunteered to do it at cost.

bersedia tidak dibayar.

So this developer said, "You know what, we'll underwrite the entire expense."

Jadi pengembang ini berkata, “Kalau begitu, kami akan menanggung seluruh pengeluaran.”

And we said, "That's incredible!"

Dan kami jawab “Luar biasa!”

And I think this was the 21st,

Ini terjadi pada hari ke-21,

and we knew this had to be built and up by the 28th.

kami tahu bahwa ini harus dibangun pada hari ke-28.

And we had to start construction the next day.

Kami harus mulai pembangunan keesokan harinya.

We had a meeting that evening with his contractor of choice,

Kami mengadakan rapat dengan kontraktor pilihannya,

and the contractor showed up with the drawings of the platform

dan si kontraktor muncul dengan gambar balkon

about half the size that we had drawn it.

dengan ukuran separuh dari apa yang telah kami gambar.

KA: Sort of like the Spinal Tap scene where you get

KA: Seperti pada serial Spinal Tap di mana kita mendapatkan

the tiny little Stonehenge, I guess?

Stonehenge yang sangat kecil itu ya?

(Laughter)

(Suara tawa)

DR: In fact, it was as if this was going to be window-washing scaffolding.

DR: Itu nampak lebih mirip scaffolding untuk membersihkan jendela.

There was no sense of the fact that this is next to Saint Paul --

Sama sekali tidak ada rasa bahwa tempat ini – tepat di samping St. Paul --

that this is really a place that needs to be kind of dignified,

akan menjadi tempat yang terhormat,

and a place to reflect and remember.

suatu tempat untuk mengingat dan bercermin.

And I've got to say that we spent a lot of time

Kami menghabiskan waktu

in putting this together, watching the crowds that gathered at Saint Paul --

mengamati kerumunan orang di St. Paul --

which is just to the right -- and moving around the site.

yang ada di samping kanan - dan bergerak memutari lokasi.

And I live down there, so we spent a lot of time looking at the need.

Saya tinggal di sana, sehingga kami banyak mengamati apa yang dibutuhkan.

And I think people were amazed at two things --

Saya kira orang terpesona pada dua hal --

I think they were amazed at the destruction,

pada kehancurannya,

but I think there was a sense of disbelief

tapi ada juga rasa tidak percaya

about the heroics of New Yorkers that I found very moving.

terhadap kepahlawanan penduduk New York yang sangat menyentuh.

Just the sort of everyday heroics of New Yorkers.

Seperti kepahlawanan sehari-hari penduduk New York.

So we were in this meeting and the contractor literally said,

Jadi pada rapat itu, si kontraktor benar-benar berkata,

"I'm going to lock the door, because this developer

“Saya akan mengunci pintu, karena pengembang ini

will not agree to have you leave till you've signed off on this."

tidak ingin Anda pergi sampai Anda menandatanganinya.”

And we said, "Well, this is half the size,

Kami menjawab, “Ini hanya separuh dari ukuran aslinya,

it doesn't have any of the design features

dan bahkan tidak memiliki satupun fitur desain

that have been agreed upon by everyone -- everyone in the city.

yang telah disetujui semua orang di kota ini.

We'd have to go back to the beginning to do this."

Kita harus mengulang kembali dari awal. “

And I convinced him that we should leave the room

dan saya meyakinkan dia bahwa kami harus keluar dari ruangan itu

with the agreement to build it as designed.

dengan persetujuan untuk membangunnya sesuai desain awal.

The next day I got an email from the developer

Hari berikutnya saya menerima email dari si pengembang

saying that he was withdrawing all funding.

yang menyatakan bahwa dia menarik kembali semua pendanaan.

So we didn't know what to do,

Kami tidak tahu harus berbuat apa,

but we decided to cast a very wide net.

lalu kami memutuskan untuk menjaring lebih banyak pendukung.

We emailed out letters to as many people as we could --

Kami mengirimkan email ke sebanyak mungkin orang --

several people in the audience here -- who were very helpful.

beberapa orang hadir di sini – yang telah sangat membantu.

KA: There was no thought of abandoning ship at that point?

KA: Tidakkah ada pikiran untuk meninggalkan itu semua saat itu juga?

DR: No. In fact I told the contractor to go ahead.

DR: Tidak. Saya bahkan meminta si kontraktor untuk jalan terus.

He had already ordered materials based on my go-ahead.

Dia terlanjur memesan bahan-bangunan berdasarkan instruksi saya.

We knew that one way or another this was going to happen.

Kami saling mengerti bahwa proyek ini akan berjalan.

And we just felt it had to happen.

Dan kami merasa bahwa memang harus.

KA: You were funding it yourself and with contributions and this foundation.

KA: Berarti Anda mendanai sendiri, dibantu oleh kontributor dan yayasan ini.

Richard, I think very correctly,

Richard, saya kira,

made the point at the beginning --

telah menyatakan sebelumnya -

before all the chair designers came out --

sebelum semua desainer kursi mengakuinya-

about the history of chair designers imposing aesthetic solutions

tentang sejarah para desainer kursi yang menantang semua solusi estetis

on this kind of universal, banal, common problem of sitting.

pada masalah universal tentang cara duduk.

It seems to me with this,

Sedangkan ini bagi saya,

that it was the opposite of that.

merupakan kebalikannya.

This was an unprecedented, singular design problem.

Karena proyek ini merupakan masalah desain yang spesifik dan belum punya preseden.

DR: Well here's the issue:

DR: Begini masalahnya.

we knew that this was not in the sense of --

Kami tahu bahwa ini bukan tentang --

we think about the site, and think about the need for a memorial.

suatu lokasi, dan tentang kebutuhan akan sebuah memorial.

It was important that this not be categorized as a memorial.

Sangat penting bahwa ini tidak dikategorikan sebagai memorial.

That this was a place for people to reflect, to remember --

Ini adalah tempat orang untuk bercermin, untuk mengingat –

a kind of quiet place.

semacam tempat yang hening.

So it led us to using design solutions

Kami kemudian memakai solusi

that created as few filters between the viewer --

untuk menciptakan sebisanya, filter-filter di antara pengunjung --

as we said about the families' platform -- and the experience as possible.

seperti balkon keluarga korban -- dengan pengalaman itu.

It's all incredibly humble material.

Semuanya menggunakan bahan sederhana.

It's scaffolding and plywood.

Scaffolding dan plywood.

And it allows -- by sort of the procession of the movement,

Dan memungkinkan semacam prosesi pergerakan,

up by Saint Paul's and down the other side --

naik melewati St. Paul dan turun pada sisi seberangnya,

it gives you about 300 feet to go up 13 feet from the ground

sepanjang 100 meter untuk naik 4 meter dari tanah,

to where you get the 360 degree view.

di mana kita mendapat pandangan keliling 360 derajat.

But the design was driven by a need to be quick, cheap, safe, respectful, flexible.

Desainnya didasari kebutuhan untuk fleksibilitas, aman, murah, cepat dan baik.

One of the other things is this is designed to be moveable.

Satu hal lagi, ini didesain agar dapat digerakkan.

Because when we looked at the four platforms around the site,

Ketika kami melihat keempat balkon yang mengelilingi lokasi,

one of which is an upgrade of the families' platform,

balkon keluarga yang sudah diperbaiki itu salah satunya,

we knew that these had to be moveable

kami tahu bahwa ini harus dapat digerakkan,

to respond to changing conditions,

sebagai respons akan kondisi.

and the changing definition of what Ground Zero is.

dan definisi Ground Zero yang terus berubah.

KA: Your work -- I mean, we've talked about this before --

KA: Karya Anda -- kita sudah bicara tentang ini sebelumnya --

a lot of your work, I think, is informed by your belief in, or your focus on

banyak karya Anda yang saya kira sebagai perwujudan sikap atau fokus Anda,

the temporariness of all things and the evanescence of things,

pada sesuatu yang sifatnya sementara dan tidak kekal.

and a kind of "Eat, drink, and be merry, for tomorrow we die,"

Semacam “Makan, minum, dan senang-senang, besok kita akan mati”.

sort of sense of existence.

eksistensi semacam itu.

This is clearly not a work for the ages.

Yang jelas bukan suatu karya yang tahan lama.

You know, a couple of years this thing isn't going to be here.

Anda tahu, bahwa dalam beberapa tahun ini tidak akan ada lagi di sini.

Did that require, as an architect,

Apa itu membutuhkan, sebagai seorang arsitek,

a new way of thinking about what you were doing?

semacam cara berpikir baru tentang apa yang Anda lakukan?

To think of it as this purely temporary installation?

Untuk berpikir bahwa ini hanyalah karya instalasi sementara?

DR: No, I don't think so.

DR: Saya pikir, tidak.

I think this is, obviously, substantially different

Ini adalah, tentu saja, berbeda

from anything we'd ever thought about doing before, just by the nature of it.

dengan apa yang pernah kami lakukan sebelumnya.

Where it overlaps with thoughts about our work in general is,

Letak kesamaannya dengan karya kami secara general yaitu,

number one -- the notion of collaboration as a sort of way to get things done.

satu - keinginan untuk berkolaborasi sebagai satu cara untuk menyelesaikan pekerjaan.

And Kevin Kennon, Rick Scofidio, Liz Diller

Kevin Kennon, Rick Scofidio, Liz Diller

and all the people within the city --

dan semua orang di kota –

Norman Lear, who I spoke to four hours before our deadline for funding,

Norman Lear, yang bicara dengan saya 4 jam sebelum tenggat pendanaan,

offered to give us a bridge loan to help us get through it.

menawarkan untuk memberikan pinjaman untuk membantu kami.

So the notion of collaboration --

Sehingga keinginan untuk berkolaborasi --

I think this reinforces how important that is.

saya kira, menandakan betapa pentingnya hal ini.

And in terms of the temporary nature of it,

Dan dari sifatnya yang sementara,

our goal was not to create something

kami tak bertujuan untuk menciptakan sesuatu

that would be there longer than it needed to be.

yang akan ada lebih lama dari seharusnya.

I think what we were most interested in was promoting a kind of dialogue

Saya kira kami lebih tertarik pada cara mempromosikan suatu dialog

that we felt may not have been happening enough in this city,

yang kami rasa belum cukup terjadi di kota ini,

about what's really happening there.

tentang apa yang sebenarnya terjadi.

And a day or two before it opened was Giuliani's farewell address,

Satu-dua hari sebelum dibuka, perpisahan Giulani diadakan,

where he proposed the idea of all of Ground Zero being a memorial.

ia mengajukan ide tentang keseluruhan Ground Zero sebagai tempat peringatan.

Which was very controversial, but it resonated with a lot of people.

Sangat kontroversial, namun mengena pada banyak orang.

And I think regardless of what the position is about how

Saya kira apapun posisinya dan bagaimana

this sacred piece of land is to be used,

lahan ini akan digunakan nantinya,

having it come out of actually seeing it in a real encounter,

melihatnya secara langsung

I think makes it a more powerful dialogue.

saya kira, akan membuat suatu dialog yang sangat kuat.

And that's what we were interested in.

Itulah yang membuat kami tertarik.

So that, very much, is in the realm of things

Jadi kira-kira hal-hal itulah

I've been interested in before.

yang menarik saya sebelumnya.

KA: It seems to me, among other things, a lovely piece of civic infrastructure.

KA: Bagi saya, proyek ini terlihat sebagai infrastruktur publik yang sangat menarik.

It enables that conversation to get serious.

Karena memungkinkan pembahasan menjadi lebih serius.

And six months after the fact --

Enam bulan setelah itu –

and only a few months away from the site being cleaned --

dan beberapa bulan setelah lokasi dibersihkan –

we are very quickly, now, getting to the point

kami telah mencapai titik

where those conversations about what should go there are getting serious.

di mana pembahasan mengenai apa yang harus ada di situ menjadi sangat serius.

Do you have -- having been as physically involved in the site

Apa Anda mempunyai – sebagai seorang yang secara fisik terlibat

as you have been doing this project -- have any ideas about

dalam proyek ini – bayangan tentang

what should or shouldn't be done?

apa yang seharusnya atau tidak seharusnya dilakukan?

DR: Well, I think one thing that shouldn't be done is evaluate --

DR: Saya kira satu hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengevaluasi –

I think right now the discussion is a very closed discussion on the master plan.

saat ini saya kira pembahasan berputar pada diskusi tentang rencana induk.

The Protetch Gallery recently had a show on ideas for buildings,

Protectch Gallery baru-baru ini mengadakan pameran ide-ide untuk bangunan,

which had some sort of inventive ideas of buildings.

yang di antaranya cukup inventif.

KA: But it had some really terrible ideas.

KA: Tapi mereka punya beberapa ide yang sangat buruk.

DR: And it also felt a little bit like a kind of competition of ideas,

DR: Dan sedikit terasa seperti kompetisi ide,

where I think the focus of ideas should be on master planning and uses.

di mana saya kira harusnya fokus terletak pada kebutuhan dan rencana induk.

And I think there should be a broader -- which there's starting to be --

Dan juga harus menjangkau ide yang lebih luas – yang sudah mulai terlihat

the dialogue is really opening up to,

Dialog sudah mulai mengarah,

what does this site really want to be?

lokasi ini ingin menjadi apa?

And I truly believe until the issue of memorial is sorted out,

Dan saya percaya sampai masalah memorial ini terurai,

that it's going to be very hard to have an intelligent discussion.

akan sangat sulit untuk mengadakan diskusi yang bermakna.

There's a few discussions right now that I think are very positive,

Hanya ada beberapa diskusi saat ini yang saya kira cukup positif,

about depressing the West Side Highway and connecting this over,

tentang meratakan West Side Highway dan menyambungkannya,

so that there's one uninterrupted piece of land.

sehingga akan ada satu lahan besar yang utuh.

KA: Well, I think that's interesting.

KA: Yah, saya kira itu menarik.

And it gets to another issue that was probably inappropriate

Sampai juga ke masalah yang mungkin tidak wajar

to discuss six months ago, but perhaps isn't now,

dibicarakan enam bulan lalu, tapi mungkin tidak lagi sekarang,

which is, not many of us love the World Trade Center as a piece of architecture,

tidak semua orang menyukai World Trade Center sebagai objek arsitektur,

as what it had done to this city and that huge plaza.

dan apa yang telah dilakukannya kepada kota ini, dan plaza besar itu.

Is this an opportunity, is the silver lining --

Apakah ini sebuah kesempatan, hikmah --

a silver lining, here -- to rebuild

hikmah untuk membangun kembali

some more traditional city grid, or not?

suatu tatanan kota yang lebih tradisional, atau bukan?

DR: I think there's a real opportunity to engage

DR: Saya kira ada kesempatan untuk terlibat

in a discussion of why we live in cities.

dalam diskusi kenapa kita hidup di kota besar.

And why do we live in places where such dissimilar people

Dan kenapa kita bisa hidup di suatu tempat di mana beraneka ragam orang

collide up against us each day?

bisa berpapasan dengan kita setiap harinya?

I don't think it has much to do with 50 or 60 or 70 or 80 thousand new office spaces,

Saya kira tidak ada hubungannya dengan apa ada 50, 60, 70 atau 80 ribu ruang kantor baru,

regardless of what the number is.

berapa pun jumlahnya.

So yeah, I think there is a chance to re-look at how we think about cities.

Jadi, ya, ada kesempatan untuk melihat kembali apa yang kita pikirkan tentang kota.

And in fact, there's a proposal on the table now for building number seven.

Dan bahkan, sekarang ada proposal baru tentang bangunan nomor tujuh.

KA: Which was the building just north of the Towers?

KA: Itu bangunan di sebelah utara Menara, bukan?

DR: Right, which the towers fell into.

DR: Benar, tempat kedua menara ambruk.

And the reason that's been held up is essentially by community outrage

Alasan mengapa proposal itu ditahan adalah kemarahan publik

that they're not re-opening the street

karena mereka tidak membuka kembali jalan

to connect that back to the rest of the city.

untuk menghubungkan kembali bagian kota lainnya.

I think a public dialogue -- I think, you know,

Jadi ini seperti dialog publik – saya kira, Anda tahu,

I'd like to see an international competition,

saya ingin melihat ide-ide dari kompetisi internasional.

and a call for ideas for uses.

dan ide-ide lain yang bisa dipakai.

KA: Whether it's arts, whether it's housing,

KA: Baik itu seni, perumahan,

whether it's what amount of shopping?

atau banyaknya pusat perbelanjaan?

DR: Right. And we're looking for other things.

DR: Benar. Dan kami melihat hal lain.

This small foundation we put together is looking for other ways to help.

Yayasan kecil yang kami bentuk ini sedang mencari cara lain untuk membantu.

Including taking a small piece adjacent to the site

termasuk mengambil alih lokasi kecil di sampingnya

and inviting 10 architects who currently don't have a voice

dan mengundang 10 arsitek yang belum ternama di New York

in New York to do artist housing.

untuk membuat perumahan bagi seniman.

And find other ways to encourage the discussion

Dan mencari cara untuk mendukung diskusi

to be against sort of monolithic, single solutions,

yang menghindari sebuah solusi tunggal,

and more about a multiplicity of things.

namun lebih ke arah keragaman

KA: Before we end, I know you have a piece of digital video

KA: Sebelum kita selesai, saya tahu Anda mempunyai video

of the experience of being on this platform?

tentang pengalaman berada di atas balkon ini?

DR: John Kamen -- who's here, actually -- put together

DR: John Kamen – yang juga berada di sini – membuat sebuah

a two and a half minute piece that shows the platform in use.

klip pendek yang menunjukkan bagaimana balkon ini digunakan.

So I thought that would be good to end with.

Jadi saya kira ini bisa menjadi akhir yang bagus.

DR: We're looking from Fulton Street, west.

DR: Kita melihat dari arah Fulton Street, sebelah barat.

One of the tricky issues we had with the Giuliani administration

Salah satu masalah pelik dengan masa Giulani,

was I had forgotten how anti-graffiti he was.

saya lupa betapa antinya dia dengan graffiti.

And essentially our structure was designed to be written on.

Padahal struktur kami didesain untuk dapat dicorat-coret.

KA: As you say, it's not a memorial.

KA: Seperti yang Anda bilang, bahwa ini bukan tempat peringatan.

But were you conscious of memorials? The Vietnam Memorial?

Tapi apakah Anda menyadari akan itu? Vietnam Memorial?

Those kinds of forms?

Bentuk seperti itu?

DR: We certainly did as much research as we could,

DR: Tentunya kami telah melakukan riset sebanyak mungkin,

and we were conscious of other memorials.

dan kami paham akan tempat peringatan lainnya.

And also the complexity and length of time they really take to do.

Juga kompleksitas dan panjangnya waktu yang dibutuhkan.

It's 350 people on the committee for Oklahoma City,

Ada 350 orang dalam Komite Kota di Oklahoma,

which is why we thought of this as a sort of ad-hoc, spontaneous solution

itulah mengapa kami berpikir bahwa ini semacam solusi spontan, ad-hoc,

that expanded on Union Square

yang meluas di seluruh Union Square

and the places that were ad-hoc memorials in the city already.

dan tempat-tempat yang tadinya telah menjadi tempat peringatan.

The scaffolding you can see built up over the street is de-mountable.

Scaffolding yang Anda lihat dibangun di sebelah jalan dapat dibongkar pasang.

What's interesting now is the nature of the site has totally changed,

Apa yang menarik sekarang, bahwa sifat alami dari tempat itu telah berubah,

so that what you're aware of

sehingga apa yang Anda sadari

is not just the destruction of the buildings in Ground Zero,

bukanlah kehancuran suatu bangunan di Ground Zero saja,

but all of the buildings around it --

tapi juga yang dialami oleh bangunan di sekitarnya --

and the scars on the building around it, which are enormous.

dan luka yang dialami oleh bangunan di sekitarnya, yang sangat besar.

This shows Saint Paul's on the left.

Ini gereja St. Paul di sebelah kiri.

KA: I just want to thank you on behalf of New Yorkers

KA: Saya hanya ingin berterima kasih atas nama seluruh penduduk New York

for making this happen and getting this done.

untuk mewujudkan dan menyelesaikan semua ini.

But the kind of virtually instantaneous nature of its erection,

Atas betapa cepatnya ini dibangun,

and its being there,

dan keberadaannya,

almost before you could believe

hampir tidak percaya rasanya

that a response of this magnitude could be accomplished,

bahwa respons yang demikian menarik-perhatian bisa dicapai,

is part of its extraordinary --

seperti bagian darinya, yang saya kira menakjubkan –

I don't know if beauty is the word --

saya tidak tahu kata yang tepat –

but presence.

tapi itu ada.

DR: It was an honor to do.

DR: Sebuah kehormatan untuk melakukannya.

And we were thrilled to be able to show it here.

Kami sangat senang bisa menunjukkannya di sini.