The Affordable, 3D-Printed Bionics of the Future | Enzo Romero | TED

Translator: Qomariah Najmi Reviewer: Faradila Zuchrina

One in seven people around the world has some kind of disability.

Satu dari tujuh orang di seluruh dunia menyandang disabilitas.

Being born without my right hand has defined who I am

Dilahirkan tanpa tangan kanan mendefinisikan siapa saya

over the past 30 years.

selama 30 tahun terakhir.

I was fortunate to grow [up] in the sacred valley of the Incas

Saya cukup beruntung untuk tumbuh besar di lembah suci Inca

in Cusco, Peru,

di Cusco, Peru,

surrounded by people who weren't surprised to see me driving my bike

dikelilingi orang-orang yang tidak terkejut ketika melihat saya naik sepeda

or probably playing basketball.

atau mungkin bermain basket.

When I was seven, I remember being stunned

Ketika saya berumur 7 tahun, saya ingat merasa terpana

after I watched "Star Wars: The Empire Strikes Back,"

setelah menonton Star Wars: The Empire Strikes Back,

when Luke's hand gets cut off,

ketika tangan Luke terpotong

the same one I didn't have.

sama seperti saya.

But then, being twice as stunned

Tapi, saya kemudian dua kali lipat lebih terpana

when the medical robots fitted him with a prosthesis

ketika robot medik memberikannya prostetik

that could move and feel.

yang dapat bergerak dan meraba.

From then on, no greater purpose lived in my mind,

Sejak itu, tidak ada tujuan yang lebih besar di pikiran saya,

which was to have a prosthesis like Luke Skywalker.

memiliki prostetik seperti Luke Skywalker.

This dream led me to study mechatronics engineering

Mimpi ini membawa saya untuk mempelajari teknik mekatronik

and access the Biomechanics and Applied Robotics Laboratory

dan mengakses Laboratorium Biomekanik dan Robotik Terapan

in Pontifical Catholic University of Peru,

di Universitas Pontifical Catholic Peru,

where, with a multidisciplinary team,

di mana bersama sebuah kelompok multidisiplin,

we developed a myoelectric prosthesis for a long transradial amputation,

kami mengembangkan prostesis mioelektrik untuk amputasi transradial panjang

being me, the pilot user.

dengan saya sebagai pengguna pertamanya.

I was able to move each finger individually.

Saya dapat menggerakkan setiap jari.

And also we developed a way in which we get to pass the sensation

Kami juga mengembangkan suatu cara agar kami dapat menyalurkan sensasi

from the fingertips into my forearm using haptic feedback system.

dari ujung jari ke lengan bawah saya menggunakan sistem umpan balik haptik.

Since this was a research project,

Karena ini adalah proyek penelitian,

we had enough funding to buy stuff from abroad.

kami punya cukup dana untuk membeli barang dari luar negeri.

So, for example, the motors you get to see here,

Sebagai contoh, mesin yang Anda dapat lihat di sini,

were all brought [from] Switzerland.

dibawa dari Swiss.

This is one of the main reasons why it will cost at least 40,000 dollars

Ini salah satu alasan mengapa paling tidak dibutuhkan biaya 40.000 dolar

to make this prosthesis.

untuk membuat prostetik ini.

But 40K is way too much,

Namun, 40.000 terasa terlalu mahal

considering that four out of five people with upper limb amputation

mengingat bahwa empat dari lima orang dengan amputasi pada tungkai atas

live in developing countries.

tinggal di negara berkembang.

Even the 25,000 dollars that cost a robotic prosthesis imported from abroad

Bahkan, alat prostesik robotik seharga 25.000 dolar yang diimpor dari luar negeri

is way too much.

masih terlalu mahal.

In Peru, that is equivalent to work full time

Di Peru, angka tersebut sama dengan pekerjaan purnawaktu

on a minimum wage for almost seven years,

dengan gaji minimum selama hampir tujuh tahun,

hanya untuk membeli prostetik ini.

just to buy the prostheses.

Never mind pay for your food or your house.

Jangan harap membayar makanan atau rumah Anda.

It is often that people get injured while doing manual labor activities

Seringkali orang-orang terluka ketika melakukan aktivitas kerja manual

like farming or metal manufacturing.

seperti bertani atau manufaktur besi.

Getting back to work and having access to money demands a functional hand.

Kembali bekerja dan mendapatkan uang menuntut tangan yang fungsional.

It took me time to realize what a huge privilege I had

Butuh waktu untuk menyadari betapa beruntungnya saya

to study a career that would help fulfill my dreams.

dapat mempelajari karier yang akan membantu mencapai mimpi-mimpi saya.

But actually,

Namun, sebenarnya

what was preventing me from developing a solution

apa yang mencegah saya mengembangkan sebuah solusi

that was both affordable and functional.

yang terjangkau dan fungsional.

The very first step in order to reducing the cost

Langkah paling awal untuk mengurangi biaya

was to reduce the number of motors

adalah mengurangi jumlah mesin

because they were all imported and therefore expensive.

karena semuanya diimpor sehingga mahal.

So we get to arrange occupational focus groups

Jadi, kami merancang kelompok pekerjaan terfokus

with our amputee volunteers

dengan relawan kami yang diamputasi

in order to identify which gestures they will use the most, and of those,

untuk mengidentifikasi gerakan mana yang paling mereka sering gunakan

dan dari situ berapa banyak yang bisa dilakukan menggunakan satu mesin.

how many we could perform using just a single motor.

The answer was three:

Jawabannya ada tiga:

pinch,

mencubit,

cylindrical

mengenggam silinder,

and lateral.

dan bergerak secara lateral.

This also helps us to reduce the number of electromyography sensors, too,

Hal ini juga membantu kami mengurangi jumlah sensor elektromiografi—

from an arrangement of eight, we passed just to one.

dari delapan susunan, kami perlu menyalurkan ke satu saja.

In this way, between makes in mechanical and myoelectric prosthesis,

Dengan cara ini, dengan membuat secara mekanik dan prostetik mioelektrik,

the prices will be dramatically low.

harganya akan rendah secara drastis.

But material prices matter to.

Harga bahan pun berpengaruh juga.

And that's why we choose to 3D print our prosthesis

Itulah mengapa kami memilih mencetak 3D prostetik kami,

using mainly plastic from recycled bottles.

kebanyakan menggunakan plastik dari botol daur ulang.

Like the prosthesis I am wearing right now.

Seperti prostetik yang sedang saya kenakan sekarang.

(Applause)

(Tepuk tangan)

In order to develop our prosthesis,

Untuk mengembangkan prostetik kami,

the process will go like this.

prosesnya akan seperti ini.

First, we'll use our 3D scan

Pertama, kami akan menggunakan pemindai 3D

and our own parametrization software

dan perangkat lunak parameterisasi kami

in order to take the measures of the amputated area

untuk menghitung area yang diamputasi

and the other hand of the user.

dan tangan lainnya dari pengguna.

Then we'll recreate the entire set of fingers,

Kemudian kami akan membuat kembali keseluruhan jari,

the palm and the prosthesis socket in our computational model

telapak tangan dan sendi prostesis pada model komputasi kami

to finally 3D print each of those parts.

untuk akhirnya mencetak 3D setiap bagiannya.

So far in LAT Bionics,

Sejauh ini di LAT Bionics,

we have two types of prosthesis.

kami memiliki dua tipe prostetik.

Maki, which is a mechanical activation

Maki, yaitu aktivasi mekanik,

and Pisko, with electronic activation.

dan Pisko, yaitu aktivasi elektronik.

Pisko cost just 10 percent of an imported robotic prosthesis

Harga Pisko hanya 10 persen dari prostetik robotik impor

that will come from abroad.

yang datang dari luar negeri.

This means that even more working-class people can access our technology.

Hal ini berarti ada lebih banyak kelompok pekerja

yang bisa mengakses teknologi kami.

For me, this has been a path where I was able to develop this

Bagi saya, ini sudah jalan di mana saya dapat mengembangkan ini

in my company LAT Bionics.

di perusahaan saya, LAT Bionics.

So, for example, take Franco,

Sebagai contoh, Franco

[who] now is using his transradial Maki prostheses

yang sekarang menggunakan prostetik Maki transradial

in order to get back to work with his providers

untuk kembali bekerja dengan penyedianya

on the jungle farm he has.

di pertanian hutan yang ia punya.

I am certain that we are able to be on the side

Saya yakin kita sepakat

with technology that is brought from abroad to our region

bahwa teknologi yang dibawa dari luar negeri ke daerah kita

being sold in a very expensive way.

dijual sangat mahal.

We have the capacity to develop our own technology,

Kita memiliki kapasitas untuk mengembangkan teknologi kita sendiri,

having the necessities of our people in mind.

dengan memikirkan kebutuhan orang-orang di kepala kita.

So then people with disabilities and limited resources

Jadi, penyandang disabilitas dan sumber daya terbatas

could live a life again.

dapat hidup lagi.

For me, when people, our users, get back to work on their places,

Bagi saya, ketika orang-orang, pengguna kami,

kembali bekerja ke tempat mereka,

that look of compassion changed to astonishment.

tatapan kasihan berubah menjadi takjub.

The same astonishment which I had when I saw Luke Skywalker prosthesis.

Ketakjuban yang sama seperti saya rasakan ketika melihat prostesis Luke Skywalker.

Jadi, hal ini dimulai sebagai jalan untuk diri saya sendiri,

So this began as a path for myself,

but it now belongs to my entire region.

tapi sekarang menjadi milik seluruh daerah saya.

Would you like to join us?

Maukah Anda bergabung dengan kami?

Thank you so much.

Terima kasih banyak.

(Applause and cheers)

(Bertepuk tangan dan bersorak)