How I accidentally changed the way movies get made | Franklin Leonard

Translator: carrina carrina Reviewer: Azfa Adid

This weekend,

Akhir pekan ini,

tens of millions of people in the United States

Puluhan juta orang di Amerika

dan puluhan juta lainnya di dunia,

and tens of millions more around the world,

in Columbus, Georgia, in Cardiff, Wales,

di Columbus, Georgia, di Cardiff, Wales,

in Chongqing, China, in Chennai, India

di Chongqing, Cina, di Chennai, India

will leave their homes,

akan meninggalkan rumah mereka,

they'll get in their cars or they'll take public transportation

menaiki mobil mereka, atau menggunakan transportasi umum

or they will carry themselves by foot,

atau mereka memilih untuk berjalan kaki,

and they'll step into a room

dan masuk ke suatu ruangan,

and sit down next to someone they don't know

duduk di samping orang yang tidak mereka kenal

or maybe someone they do,

atau mungkin yang mereka kenal,

and the lights will go down and they'll watch a movie.

kemudian lampu akan meredup dan mereka menonton sebuah film.

They'll watch movies about aliens or robots,

Mereka menonton film tentang alien atau robot,

or robot aliens or regular people.

atau robot alien atau tentang orang biasa.

But they will all be movies about what it means to be human.

Namun semua film itu akan berisi tentang arti menjadi seorang manusia.

Millions will feel awe or fear,

Jutaan orang akan merasa kagum atau bahkan takut,

millions will laugh and millions will cry.

jutaan orang akan tertawa dan jutaan pula akan menangis.

And then the lights will come back on,

Ketika lampu perlahan menyala kembali,

and they'll reemerge into the world they knew several hours prior.

mereka akan kembali ke dunia yang mereka jalani beberapa jam lalu.

Dan jutaan orang akan melihat dunia

And millions of people will look at the world

dengan sedikit berbeda dari sebelumnya.

a little bit differently than they did when they went in.

Like going to temple or a mosque or a church,

Seperti masuk ke dalam kuil atau mesjid atau gereja

or any other religious institution,

atau institusi keagamaan lainnya,

movie-going is, in many ways, a sacred ritual.

menonton di bioskop adalah seperti sebuah ritual suci.

Repeated week after week after week.

Diulang setiap minggu dan minggu depan dan minggu depannya lagi.

I'll be there this weekend,

Saya akan ke bioskop akhir minggu ini,

just like I was on most weekends between the years of 1996 and 1990,

sama seperti akhir minggu lainnya, antara tahun 1996 dan 1990,

at the multiplex, near the shopping mall

di dalam bioskop, dekat mall

about five miles from my childhood home in Columbus, Georgia.

sekitar lima mil dari rumah masa kecilku di Columbus, Georgia.

The funny thing is that somewhere between then and now,

Namun hal yang menarik antara waktu itu dan sekarang,

I accidentally changed part of the conversation

adalah saya kini terlibat dalam pembicaraan

about which of those movies get made.

mengenai mana film yang layak diproduksi.

Jadi, awal cerita ini dimulai di 2005, di suatu kantor di Sunset Boulevard,

So, the story actually begins in 2005, in an office high above Sunset Boulevard,

where I was a junior executive

saya seorang eksekutif junior

at Leonardo DiCaprio's production company Appian Way.

di perusahan produksi Appian Way milik Leonardo DiCaprio.

And for those of you who aren't familiar with how the film industry works,

Bagi Anda yang kurang paham dengan bagaimana industri film bergerak,

ini berarti saya adalah salah satu orang yang bekerja untuk orang

it basically means that I was one of a few people behind the person

who produces the movie for the people behind and in front of the camera,

yang memproduksi film untuk orang yang di belakang dan depan kamera,

whose names you will better recognize than mine.

yang namanya akan lebih dikenali daripada nama saya.

Essentially, you're an assistant movie producer who does the unglamorous work

Ringkasnya, saya ini asisten produser yang mengerjakan pekerjaan tidak keren,

that goes into the creative aspect of producing a movie.

yaitu di aspek kreatif dari produksi film.

You make lists of writers and directors and actors

Anda membuat daftar penulis, sutradara, dan aktor

who might be right for movies that you want to will into existence;

yang pas untuk film yang Anda harapkan dapat diproduksi;

you meet with many of them and their representatives,

bertemu dengan mereka atau perwakilannya,

hoping to curry favor for some future date.

berharap untuk adanya pertemuan lanjutan.

And you read, a lot.

Dan Anda membaca, banyak membaca.

Membaca novel yang dapat menjadi film,

You read novels that might become movies,

membaca komik yang dapat menjadi film,

you read comic books that might become movies,

membaca artikel yang dapat menjadi film,

you read articles that might become movies,

membaca naskah yang dapat menjadi film.

you read scripts that might become movies.

Dan Anda membaca naskah dari penulis yang mungkin menulis adaptasi

And you read scripts from writers that might write the adaptations

of the novels, of the comic books, of the articles,

dari novel, komik, atau dari artikel,

and might rewrite the scripts that you're already working on.

dan mungkin menulis ulang naskah yang pernah Anda kerjakan.

All this in the hope of finding the next big thing

Semua ini untuk harapan menemukan karya unggulan

or the next big writer who can deliver something

atau penulis yang menghasilkan karya besar

that can make you and your company the next big thing.

yang dapat menjadikan Anda dan perusahaan Anda populer.

So in 2005, I was a development executive at Leonardo's production company.

Di 2005, saya adalah staf pengembangan di perusahaan produksi Leonardo Dicaprio.

I got a phone call from the representative of a screenwriter

Saya ditelepon oleh perwakilan si penulis naskah

that began pretty much the way all of those conversations did:

awal percakapannya mirip dengan percakapan lain pada umumnya:

"I've got Leo's next movie."

"Saya sudah punya film baru untuk Leo."

Now in this movie, that his client had written,

Dalam film ini, yang sudah ditulis naskahnya,

Leo would play an oil industry lobbyist

Leo akan berperan sebagai pelobi industri minyak

yang pacarnya, seorang ahli meteorologi, mengancam untuk putus

whose girlfriend, a local meteorologist, threatens to leave him

karena pekerjaan Leo memicu pemanasan global.

because his work contributes to global warming.

And this is a situation that's been brought to a head

Ini berhubungan karena ada kondisi di mana

akan terjadi badai yang sedang terbentuk di Atlantik yang

by the fact that there's a hurricane forming in the Atlantic

daya rusaknya seperti badai Maria dari Maine ke Pantai Myrtle.

that's threatening to do Maria-like damage from Maine to Myrtle Beach.

Leo, sedih dengan berakhirnya hubungannya

Leo, very sad about this impending break up,

melakukan penelitian mengenai badai tersebut

does a little more research about the hurricane

and discovers that in its path across the Atlantic,

dan menyadari bahwa ketika di Atlantik, badai ini akan

melewati daerah yang kini menjadi daerah aktif gunung berapi

it will pass over a long-dormant, though now active volcano

that will spew toxic ash into its eye

dan menyemburkan gas beracun ke pusat badai

that will presumably be whipped into some sort of chemical weapon

yang kemudian menjadi semacam senjata kimia

that will destroy the world.

untuk menghancurkan dunia.

(Tertawa)

(Laughter)

It was at that point that I asked him,

Saat itu saya bertanya ke dia,

"So are you basically pitching me 'Leo versus the toxic superstorm

"Jadi idenya adalah Leo melawan badai beracun yang

that will destroy humanity?'"

akan memusnahkan umat manusia?"

And he responded by saying,

Dan dia membalas dengan

"Well, when you say it like that, it sounds ridiculous."

"Yah, kalau diringkas begitu jadinya terdengar konyol."

And I'm embarrassed to admit that I had the guy send me the script,

Saya malu untuk mengakui bahwa saya minta dikirimkan naskah itu,

saya baca 30 halaman sebelum akhirnya yakin ini seburuk yang saya kira.

and I read 30 pages before I was sure that it was as bad as I thought it was.

Now, "Superstorm" is certainly an extreme example,

Jadi, "Superstorm" adalah contoh kasus ekstrem,

but it's also not an unusual one.

namun bukan pula hal yang tidak lazim.

And unfortunately, most scripts aren't as easy to dismiss as that one.

Sayangnya, tidak semua naskah semudah itu untuk ditolak.

For example, a comedy about a high school senior,

Contoh, komedi tentang anak SMA,

who, when faced with an unplanned pregnancy,

yang ketika tiba-tiba hamil,

makes an unusual decision regarding her unborn child.

membuat keputusan tidak terduga untuk anaknya yang belum lahir.

That's obviously "Juno."

Jelas saja film itu adalah "Juno."

Two hundred and thirty million at the worldwide box office,

230 juta di jajaran film laris dunia,

four Oscar nominations, one win.

empat nominasi Oscar, satu menang.

How about a Mumbai teen who grew up in the slums

Atau tentang remaja Mumbai di permukiman kumuh

wants to become a contestant on the Indian version

ingin menjadi peserta acara kuis versi India dari

of "Who Wants To Be A Millionaire?"?

"Who Wants To Be A Millionaire?"?

That's an easy one -- "Slumdog Millionaire."

Nah itu gampang -- "Slumdog Millionaire."

Three hundred seventy-seven million worldwide,

377 juta penonton di seluruh dunia,

10 Oscar nominations and eight wins.

Sepuluh nominasi Oscar, delapan menang.

A chimpanzee tells his story

Seekor simpanse bercerita tentang

of living with the legendary pop star Michael Jackson.

kehidupannya dengan seorang legenda pop, Michael Jackson.

Anyone?

Coba tebak?

(Laughter)

(Tertawa)

It's a trick question.

Pertanyaan jebakan.

But it is a script called "Bubbles,"

Tapi judul naskahnya adalah "Bubbles,"

that is going to be directed by Taika Waititi,

yang akan disutradarai oleh Taika Waititi,

the director of "Thor: Ragnarok."

sutradara film "Thor: Ragnarok."

So, a large part of your job as a development executive

Jadi, bagian besar pekerjaan seorang staf pengembangan

adalah membedakan "Superstorm" dari "Slumdog Millionaires,"

is to separate the "Superstorms" from the "Slumdog Millionaires,"

and slightly more generally, the writers who write "Superstorm"

dan secara lebih umum, penulis naskah "Superstorm"

from the writers who can write "Slumdog Millionaire."

dan penulis naskah "Slumdog Millionaire."

And the easiest way to do this, obviously, is to read all of the scripts,

Cara paling gampang ya jelas, baca semua naskahnya,

tapi jujur saja, itu mustahil.

but that's, frankly, impossible.

A good rule of thumb is that the Writers Guild of America

Contoh rumus cepatnya, serikat penulis naskah di Amerika

registers about 50,000 new pieces of material every year,

mendaftarkan 50.000 material setiap tahun,

and most of them are screenplays.

kebanyakan berupa skenario.

Of those, a reasonable estimate is about 5,000 of them

Dari jumlah tersebut, yang berpotensi hanya 5.000 skenario

make it through various filters, agencies, management companies,

yang mampu menembus eliminasi, agensi, perusahaan manajemen,

screenplay compositions and the like,

komposisi naskah dan sejenisnya,

and are read by someone at the production company

dan dibaca oleh seseorang dari rumah produksi

or major studio level.

atau studio film ternama.

And they're trying to decide whether they can become

Merekalah yang memutuskan apakah ini akan menjadi

1 dari 300 film - dan menurun -, yang dirilis oleh studio film ternama

one of the 300-and-dropping movies that are released by the major studios

atau cabangnya setiap tahun.

or their sub-brands each year.

I've described it before

Saya sudah jelaskan

as being a little bit like walking into a members-only bookstore

rasanya seperti masuk ke toko buku khusus anggota

where the entire inventory is just organized haphazardly,

yang isi tokonya disusun secara sembarangan

and every book has the same, nondescript cover.

dan setiap buku punya sampul yang tidak mendeskripsikan.

Your job is to enter that bookstore

Tugas Anda adalah masuk ke toko buku itu dan

and not come back until you've found the best and most profitable books there.

jangan keluar sampai Anda ketemu buku yang paling menjanjikan dan menguntungkan.

It's anarchic and gleefully opaque.

Itu anarkis dan sedikit bodoh.

And everyone has their method to address these problems.

Setiap orang punya cara sendiri dalam menyelesaikan masalah.

You know, most rely on the major agencies

Banyak yang bergantung pada agensi besar,

and they just assume that if there's great talent in the world,

mereka berasumsi kalau masih ada orang yang berbakat

they've already found their way to the agencies,

tentunya mereka terdaftar di agensi tertentu,

terlepas dari kesulitan dan batasan yang ada

regardless of the structural barriers that actually exist

to get into the agencies in the first place.

untuk bisa masuk ke agensi-agensi itu.

Ada juga yang selalu membandingkan ringkasan mereka

Others also constantly compare notes among themselves

about what they've read and what's good,

soal apa yang dibaca dan mana yang bagus,

and they just hope that their cohort group is the best, most wired

dan berharap tim merekalah yang terbaik, paling seru,

and has the best taste in town.

dan paling bagus dibanding yang lain.

And others try to read everything, but that's, again, impossible.

Ada yang membaca semuanya, namun, kembali lagi, itu mustahil.

If you're reading 500 screenplays in a year,

Jika Anda membaca 500 naskah setahun,

you are reading a lot.

artinya Anda membaca sangat banyak.

And it's still only a small percentage of what's out there.

Dan itupun baru sekian kecil persen dari jumlah yang beredar.

Fundamentally, it's triage.

Istilahnya, itu triase.

And when you're in triage, you tend to default to conventional wisdom

Ketika Anda dalam triase, Anda cenderung akan setuju dengan paham umum

about what works and what doesn't.

tentang mana yang berhasil dan mana yang tidak.

That a comedy about a young woman dealing with reproductive reality

Sebuah komedi tentang kehamilan remaja yang sebenarnya

can't sell.

kurang menjual.

That the story of an Indian teenager isn't viable in the domestic marketplace

Sebuah cerita tentang remaja India kurang seru untuk pasar lokal

or anywhere else in the world outside of India.

atau di manapun di dunia ini di luar India.

That the only source of viable movies is a very narrow groups of writers

Satu-satunya sumber dari film sukses hanyalah rentetan kecil penulis

who have already found their way to living and working in Hollywood,

yang sudah mengerti seluk beluk bekerja di Hollywood,

who already have the best representation in the business,

yang sudah punya nama dalam lingkup pekerjaannya,

and are writing a very narrow band of stories.

dan yang menulis dalam kreativitas yang sempit.

And I'm somewhat embarrassed to admit, that that's where I found myself in 2005.

Dan agak malu mengakuinya, tapi begitulah saya di tahun 2005.

Sitting in that office above Sunset Boulevard,

Duduk di suatu kantor, di atas Sunset Boulevard

staring down that metaphorical anonymized bookstore,

menatap ke toko buku anonim yang tidak nyata,

and having read nothing but bad scripts for months.

dan hanya membaca naskah yang tidak menarik selama berbulan-bulan.

Lalu, saya menyadari kondisinya adalah:

And I took this to mean one of two things:

A: saya tidak cukup ahli dalam bidang ini,

either A: I was not very good at my job,

which was, ostensibly, finding good scripts,

yang adalah berpura-pura, menemukan naskah bagus,

or B: reading bad scripts was the job.

atau B: membaca naskah jelek memang pekerjaan saya.

In which case, my mother's weekly phone calls,

Padahal, telepon mingguan dari ibu saya yang

asking me if my law school entrance exam scores were still valid

menanyakan apakah nilai saya cukup untuk masuk sekolah hukum

adalah hal yang lebih butuh saya perhatikan.

was something I should probably pay more attention to.

Yang juga saya sadari

What I also knew

adalah saya akan pergi berlibur selama dua minggu,

was that I was about to go on vacation for two weeks,

yang meskipun membaca naskah buruk adalah pekerjaan Anda,

and as bad as reading bad scripts is when it is your job,

lebih menderita lagi ketika liburan.

it's even more painful on vacation.

So I had to do something.

Jadi, saya melakukan sesuatu.

Malam itu di kantor, saya membuat daftar

So late one night at my office, I made a list

yang isinya orang-orang yang pernah makan ataupun ngobrol denganku

of everyone that I had had breakfast, lunch, dinner or drinks with

that had jobs similar to mine, and I sent them an anonymous email.

punya pekerjaan yang mirip, kemudian saya kirimkan sebuah email anonim.

And I made a very simple request.

Isinya sebuah pesan yang sangat sederhana.

Send me a list of up to 10 of your favorite screenplays

Kirimkan saya daftar yang memuat 10 naskah favoritmu

namun memenuhi 3 kriteria.

that meet three criteria.

One: you love the screenplay,

Pertama: Anda menyukai naskahnya,

two: the filmed version of that screenplay will not be in theaters

kedua: adaptasi filmnya tidak akan diputar di bioskop

by the end of that calendar year,

sampai akhir tahun ini,

and three: you found out about the screenplay this year.

ketiga: Anda menemukan naskah ini di tahun ini.

This was not an appeal for the scripts that would be the next great blockbuster,

Ini tidak menarik untuk naskah yang berpotensi menjadi film besar,

not an appeal for the scripts that will win the Academy Award,

tidak menarik untuk naskah yang akan menang di Academy Award,

they didn't need to be scripts that their bosses loved

tidak usah berupa naskah yang disukai bos mereka

or that their studio wanted to make.

atau yang diharapkan diproduksi.

It was very simply an opportunity for people to speak their minds

Ini hanya sebuah kesempatan untuk bebas berpendapat

about what they loved,

tentang apa yang mereka suka,

yang sekarang semakin jarang terjadi di dunia.

which, in this world, is increasingly rare.

Now, almost all of the 75 people I emailed anonymously responded.

Hampir 75 orang yang saya email merespons.

And then two dozen other people actually emailed to participate

Dan 24 orang lainnya membalas agar dapat berpartisipasi

ke alamat email anonim tersebut,

to this anonymous email address,

but I confirmed that they did in fact have the jobs they claimed to have.

tapi saya memastikan mereka bekerja di bidang yang mereka sebutkan.

Kemudian saya rangkum hasilnya ke sebuah daftar,

And I then compiled the votes into a spreadsheet,

ke tabel pivot, lalu dibuat ke PowerPoint,

ran a pivot table, output it to PowerPoint,

and the night before I left for vacation,

dan malam sebelum saya berangkat liburan,

I slapped a quasi subversive name on it

daftar ini diberi nama yang tidak biasa

and emailed it back from that anonymous email address

dan saya balas kembali dari alamat email anonim itu

ke semua partisipan.

to everyone who voted.

The Black List.

Si Daftar Hitam.

A tribute to those who lost their careers during the anti-communist hysteria

Penghargaan untuk mereka yang putus karir saat era histeria anti-komunis

of the 1940s and 50s,

pada tahun 1940-an dan 1950-an,

and a conscious inversion of the notion

dan sengaja ingin membalikkan arti

that black somehow had a negative connotation.

bahwa hitam umumnya mempunyai konotasi negatif.

After arriving in Mexico, I pulled out a chair by the pool,

Setelah tiba di Mexico, saya duduk di pinggir kolam renang,

started reading these scripts and found, to my shock and joy,

membaca naskah-naskah tersebut dan terkejut sekalian senang

that most of them were actually quite good.

bahwa banyak naskah yang sebenarnya bagus.

Mission accomplished.

Misi terlaksanakan.

What I didn't and couldn't have expected

Tapi yang tidak disangka

was what happened next.

adalah yang terjadi berikutnya.

About a week into my time on vacation,

Seminggu memasuki liburan,

I stopped by the hotel's business center to check my email.

saya ke satu ruangan hotel untuk mengecek email.

This was a pre-iPhone world, after all.

Ini masih zaman sebelum iPhone ya.

And found that this list that I had created anonymously

Kemudian saya menemukan bahwa daftar di email anonim yang saya buat

had been forwarded back to me several dozen times,

sudah diteruskan kembali ke saya beberapa kali,

ke email pribadiku.

at my personal email address.

Everyone was sharing this list of scripts that everyone had said that they loved,

Semua orang saling berbagi daftar yang isinya apa yang mereka sukai,

reading them and then loving them themselves.

membaca naskah tersebut dan menyukainya.

And my first reaction, that I can't actually say here,

Reaksi pertama saya, yang harusnya jangan diceritakan,

but will describe it as fear,

bisa dibilang adalah rasa takut,

the idea of surveying people about their scripts

yaitu ide bahwa saya meninjau naskah orang lain

was certainly not a novel or a genius one.

bukanlah hal baru atau terobosan.

Surely, there was some unwritten Hollywood rule of omertà

Tentu, ada beberapa aturan tidak tertulis di Hollywood

sehingga ini tidak dilakukan oleh orang lain,

that had guided people away from doing that before

tapi karena saya masih baru di bidang ini maka saya masih naif.

that I was simply too naive to understand, it being so early in my career.

I was sure I was going to get fired,

Saya yakin bahwa saya akan dipecat,

and so I decided that day that A: I would never tell anybody

maka saya putuskan bahwa A : saya tidak akan cerita ke siapapun

that I had done this,

tentang hal ini,

and B: I would never do it again.

dan B : saya tidak akan melakukannya lagi.

Then, six months later, something even more bizarre happened.

6 bulan kemudian, hal yang lebih ajaib pun terjadi.

I was in my office, on Sunset,

Saya sedang di kantor, di Sunset,

and got a phone call from another writer's agent.

kemudian saya ditelepon oleh salah satu agen penulis.

The call began very similarly to the call about "Superstorm":

Awal telepon tersebut mirip dengan telepon tentang "Superstorm":

"I've got Leo's next movie."

"Saya sudah punya film baru untuk Leo."

Now, that's not the interesting part.

Nah, ini bukan yang bagian menariknya.

The interesting part was the way the call ended.

Yang menarik adalah ketika telepon ini berakhir.

Because this agent then told me, and I quote,

Karena si agen ini kemudian mengatakan, dan saya kutip,

"Don't tell anybody, but I have it on really good authority

"Ini antara kita saja ya, saya dengar dari sumber terpercaya

this is going to be the number one script on next year's Black List."

kalau ini akan jadi urutan pertama di Daftar Hitam tahun depan."

(Laughter)

(Tertawa)

Yeah.

Ya.

Suffice it to say, I was dumbfounded.

Jelas, saya tercengang.

Here was an agent, using the Black List, this thing that I had made anonymously

Seorang agen, menggunakan Daftar Hitam, hal yang saya buat secara anonim

and decided to never make again,

dan tidak akan saya buat lagi, untuk

to sell his client to me.

mempromosikan kliennya ke saya.

To suggest that the script had merit,

Dia menyatakan bahwa naskahnya pantas,

based solely on the possibility of being included on a list of beloved screenplays.

berdasarkan kemungkinan ini termasuk dalam daftar skenario favorit.

After the call ended, I sat in my office, sort of staring out the window,

Setelah teleponnya berakhir, saya duduk di kantor, menatap keluar jendela,

alternating between shock and general giddiness.

separuh terkejut dan separuh merasa geli.

Kemudian saya menyadari bahwa hal yang saya buat ini

And then I realized that this thing that I had created

had a lot more value

punya nilai lebih dari

than just me finding good screenplays to read over the holidays.

tujuan saya yang mencari naskah untuk dibaca ketika liburan.

And so I did it again the next year --

Jadinya saya lakukan lagi tahun depan --

and the "LA Times" had outed me as the person who had created it --

"LA Times" mengeliminasi saya sebagai yang membuat daftar itu --

and the year after that,

dan tahun depannya lagi,

and the year after that -- I've done it every year since 2005.

dan tahun depannya lagi -- Saya melakukannya setiap tahun sejak 2005.

And the results have been fascinating,

Dan hasilnya mencengangkan,

because, unapologetic lying aside, this agent was exactly right.

karena, tanpa merasa bersalah, agen yang tadi ternyata benar.

This list was evidence, to many people, of a script's value,

Ini adalah bukti untuk banyak orang tentang nilai sebuah naskah,

and that a great script had greater value

dan naskah bagus punya nilai lebih tinggi

that, I think, a lot of people had previously anticipated.

yang saya kira, sudah diantisipasi juga oleh banyak orang.

Very quickly, the writers whose scripts were on that list

Segera, penulis yang naskahnya ada di daftar itu

started getting jobs,

mulai mendapatkan pekerjaan,

those scripts started getting made,

naskah-naskah tersebut mulai diproduksi,

and the scripts that got made

dan naskah yang diproduksi

were often the ones that violated the assumptions

seringkali adalah yang melanggar asumsi-asumsi

about what worked and what didn't.

tentang yang berhasil dan yang tidak.

They were scripts like "Juno" and "Little Miss Sunshine"

Ada naskah seperti "Juno" dan "Little Miss Sunshine"

and "The Queen" and "The King's Speech"

dan "The Queen" dan "The King's Speech"

and "Spotlight."

dan "Spotlight."

And yes, "Slumdog Millionaire."

Dan ya, "Slumdog Millionaire."

And even an upcoming movie about Michael Jackson's chimpanzee.

Dan film yang akan datang tentang simpanse Michael Jackson.

Now, I think it's really important that I pause here for a second

Nah, saya kira ini penting untuk saya berhenti sebentar disini

and say that I can't take credit for the success of any of those movies.

dan menyatakan saya tidak mengambil kredit untuk kesuksesan film-filmnya.

I didn't write them, I didn't direct them, I didn't produce them, I didn't gaff them,

Saya tidak menulisnya, menyutradarai, memproduksi, mengkritisi,

I didn't make food and craft service --

memberi layanan katering dan kreatif --

we all know how important that is.

yang kita tahu betapa pentingnya.

The credit for those movies, the credit for that success,

Kredit untuk film-film itu, kredit untuk kesuksesannya,

goes to the people who made the films.

ada pada orang-orang yang membuat film itu.

What I did was change the way people looked at them.

Yang saya lakukan hanya mengubah cara pandang orang.

Accidentally, I asked if the conventional wisdom was correct.

Secara tidak sadar, saya bertanya apakah paham umum ini benar.

Dan jelas pula, ada film di daftar itu yang tetap akan diproduksi

And certainly, there are movies on that list that would have gotten made

tanpa Daftar Hitam,

without the Black List,

namun akan lebih banyak yang tidak akan diproduksi.

but there are many that definitely would not have.

And at a minimum, we've catalyzed a lot of them into production,

Minimumnya, kita sudah memacu banyak film untuk diproduksi,

dan saya rasa itu patut dicatat.

and I think that's worth noting.

There have been about 1,000 screenplays on the Black List

Sudah ada sekitar 1.000 naskah di Daftar Hitam

sejak dimulainya daftar itu pada 2005.

since its inception in 2005.

About 325 have been produced.

Sekitar 325 sudah diproduksi.

They've been nominated for 300 Academy Awards,

Banyak yang dinominasi untuk 300 penghargaan Academy Awards,

they've won 50.

50 di antaranya menang.

Four of the last nine Best Pictures have gone to scripts from the Black List,

Empat dari sembilan Sinematografi Terbaik berasal dari naskah di Daftar Hitam,

and 10 of the last 20 screenplay Oscars have gone to scripts from the Black List.

dan 10 dari 20 naskah Oscars berasal dari naskah di Daftar Hitam.

All told, they've made about 25 billion dollars

Singkatnya, film-film itu setara 25 miliar dolar

di kategori film laris dunia,

in worldwide box office,

which means that hundreds of millions of people

yang berarti ratusan dari jutaan orang

have seen these films when they leave their homes,

menonton film-film ini ketika meninggalkan rumah,

and sit next to someone they don't know and the lights go down.

duduk di sebelah orang yang tidak mereka kenal dan lampu meredup.

And that's to say nothing of post-theatrical environments

Itu belum termasuk kondisi setelah penayangan di bioskop

like DVD, streaming and, let's be honest, illegal downloads.

seperti DVD, layanan daring, dan jujur saja, unduhan ilegal.

Five years ago today, October 15,

Lima tahun lalu hari ini, 15 Oktober,

my business partner and I doubled down on this notion

rekan bisnis saya dan saya bertaruh dalam gagasan

that screenwriting talent was not where we expected to find it,

bahwa penulis skenario berbakat belum tentu ada di tempat yang kami duga,

and we launched a website that would allow anybody on earth

dan kami membuat sebuah situs yang memperbolehkan siapa saja

who had written an English-language screenplay

yang menulis naskah dalam bahasa Inggris

untuk mengunggah naskah mereka, dievaluasi,

to upload their script, have it evaluated,

dan mengedarkannya kepada ribuan ahli di industri film.

and make it available to thousands of film-industry professionals.

Dan saya bangga, bahwa lima tahun sejak peluncurannya,

And I'm pleased to say, in the five years since its launch,

kami telah membuktikan tesis itu.

we've largely proved that thesis.

Ratusan penulis dari seluruh dunia menemukan perwakilannya,

Hundreds of writers from across the world have found representation,

karya mereka dipilih atau terjual.

have had their work optioned or sold.

7 diantaranya melihat karyanya diproduksi 3 tahun terakhir,

Seven have even seen their films made in the last three years,

termasuk film "Nightingale,"

including the film "Nightingale,"

tentang kondisi psikologis seorang veteran perang,

the story of a war veteran's psychological decline,

di mana hanya wajah David Oyelowo yang terpampang di layar

in which David Oyelowo's face is the only one on screen

selama 90 menit film tersebut.

for the film's 90-minute duration.

It was nominated for a Golden Globe and two Emmy Awards.

Film itu dinominasikan untuk Golden Globe dan dua Emmy Award.

It's also kind of cool that more than a dozen writers

Cukup keren bahwa lebih dari puluhan penulis

who were discovered on the website

yang ditemukan dari situs itu

masuk ke daftar tahunan pada akhir tahun ini,

have ended up on this end-of-year annual list,

including two of the last three number one writers.

termasuk dua dari tiga penulis papan atas terbaru.

Simply put, the conventional wisdom about screenwriting merit --

Simpelnya, paham umum tentang mana naskah yang pantas --

where it was and where it could be found,

dan tentang keberadaan dan dimana itu dapat ditemukan,

was wrong.

sebenarnya salah.

And this is notable, because as I mentioned before,

Dan patut dicatat, seperti yang saya katakan sebelumnya,

in the triage of finding movies to make and making them,

di triase memilih film mana yang dapat diproduksi dan memproduksinya,

there's a lot of relying on conventional wisdom.

yang masih banyak ditentukan dengan paham umum.

And that conventional wisdom,

Dan paham umum tersebut,

maybe, just maybe,

mungkin, hanya mungkin,

might be wrong to even greater consequence.

sebenarnya keliru.

Films about black people don't sell overseas.

Bahwa film tentang orang berkulit hitam sulit laku.

Female-driven action movies don't work,

Film aksi tentang perempuan tidak laku,

because women will see themselves in men, but men won't see themselves in women.

karena wanita melihat diri mereka dari kacamata pria, namun tidak sebaliknya.

That no one wants to see movies about women over 40.

Film yang diperankan wanita diatas 40 tahun tidak cukup menarik.

That our onscreen heroes have to conform to a very narrow idea about beauty

Bahwa pahlawan kita di film harusnya mengikuti standar kecantikan tertentu

that we consider conventional.

sesuai asumsi yang kita bentuk.

What does that mean when those images are projected 30 feet high

Apa artinya ketika gambaran itu diproyeksikan setinggi 30 kaki

and the lights go down,

dan lampu diredupkan,

for a kid that looks like me in Columbus, Georgia?

untuk seorang anak seperti saya di Columbus, Georgia?

Or a Muslim girl in Cardiff, Wales?

Seorang anak perempuan Muslim di Cardiff, Wales?

Or a gay kid in Chennai?

Seorang anak gay di Chennai?

What does it mean for how we see ourselves

Apa artinya bagaimana kita melihat diri kita sendiri

and how we see the world and for how the world sees us?

dan bagaimana kita melihat dunia dan bagaimana dunia melihat kita?

We live in very strange times.

Kita hidup di zaman yang aneh.

And I think for the most part, we all live in a state of constant triage.

Dan saya kira kebanyakan dari kita hidup dalam kondisi triase yang konstan.

There's just too much information,

Terlalu banyak informasi,

too much stuff to contend with.

terlalu banyak hal yang harus dihadapi.

And so as a rule, we tend to default to conventional wisdom.

Jadi layaknya sebuah sistem, kita kembali ke mode paham umum.

And I think it's important that we ask ourselves, constantly,

Dan saya kira penting untuk kita bertanya terus menerus ke diri kita,

how much of that conventional wisdom is all convention and no wisdom?

sebanyak apa dari paham umum tersebut yang sifatnya umum namun bukan paham?

And at what cost?

Dan sampai sejauh mana?

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)