Alicia Chong Rodriguez: A smart bra for better heart health | TED

Translator: Indra Nugraha Putra Reviewer: Reno Kanti Riananda

Saya dengan bangga diberi nama Alicia seperti nenek saya.

Beliau mendedikasikan hidupnya untuk kesehatan wanita sebagai dokter kandungan,

di saat para wanita tidak lazim diizinkan untuk mendapatkan gelar dokter.

I am proudly named Alicia after my grandma.

She dedicated her life to women's health as an obstetrician,

Kami kehilangan beliau karena serangan jantung saat usiaku 13 tahun.

in a time when women were rarely allowed to obtain medical degrees.

Ketika salah seorang rekan saya, Monica, berusia 12 tahun,

dia menunggu Ibunya menjemputnya di sekolah.

We lost her to a heart attack when I was 13 years old.

Namun, itu tidak pernah terjadi,

When one of my cofounders, Monica, was 12,

karena Ibunya, seorang dokter berusia 44 tahun,

she was waiting at school for her mom to pick her up.

tiba-tiba meninggal karena stroke.

Only that didn't happen,

Sayangnya, cerita kami sering terjadi.

because her mom, a 44-year-old physician,

Penyakit jantung dan stroke

had suddenly passed away from a stroke.

adalah penyebab utama kematian dan disabilitas di seluruh dunia.

Unfortunately, our stories are common.

Dan bagi para wanita,

tidak hanya penyakit itu lebih sulit dikenali, didiagnosis, dan diobati,

Heart disease and stroke

are the leading causes of death and disability worldwide.

wanita juga menghadapi tingkat kematian yang lebih tinggi setelah terkena.

And for women,

it is not only harder to recognize, diagnose and treat,

Terdapat sekitar 44 juta orang wanita yang hidup dengan penyakit jantung di AS,

but after a heart attack or a stroke, women also face higher mortality.

dan tingkat terjadinya kejadian untuk wanita di bawah 65 tahun meningkat.

There are about 44 million women living in the US with heart disease,

Jadi, apa yang sedang terjadi?

and the incidences for women under 65 are on the rise.

Jawabannya ada pada titik temu dua bidang: data dan peralatan medis.

So what's going on?

Mari kita lihat datanya terlebih dulu,

The answer lies at the intersection of two areas: data and medical devices.

atau data yang kurang.

Ketika saya melakukan penelitian kardiovaskuler di MIT,

saya punya akses terhadap kumpulan data yang besar.

Let's look at data first,

Menyadari bahwa wanita adalah salah satu subkelompok terbesar

or the lack of it.

When I was doing cardiovascular research at MIT,

yang tidak terwakili mengejutkan saya.

I had access to huge data sets.

Faktanya, wanita pada dasarnya tidak termasuk dalam uji klinis kardiovaskuler

Realizing that women were one of the largest subgroups underrepresented

hingga NIH memberikan izin untuk diikutsertakan pada tahun 1993.

was eye-opening.

In fact, women were basically excluded from cardiovascular clinical trials

Inilah mengapa teknologi dan terapi yang ada sekarang ini seringnya gagal,

until the NIH mandated inclusion in 1993.

karena banyak teknologi dan terapi itu dirancang

This is why existing technologies and therapies often fall short,

menggunakan data utama dari binatang jantan dan pria.

Dan karena kecerdasan buatan membantu memperkuat kesehatan digital,

because most of them have been designed

using data primarily from male animals and men.

hal itu memunculkan bahaya,

yaitu algoritma yang sebagian besar menggunakan data pria

And as artificial intelligence helps turbocharge digital health,

serta adanya bias akan membuat masalah ini tetap ada.

there's a danger that algorithms mostly trained with male data and biases

Berikutnya, mari kita tinjau peralatan medis.

Pendekatan “satu jenis cocok untuk semua”

will actually perpetuate the problem.

bahkan tidak mempertimbangkan fakta bahwa penyakit jantung dan stroke

Next, let's look at medical devices.

dapat timbul secara berbeda pada para wanita.

The "one type fits all" approach

doesn't even take into account the fact that heart disease and stroke

Sangat sering, ambang batas wanita tidak diprogramkan.

Pembuluh arteri yang lebih kecil tidak bisa divisualisasikan

can present differently in women.

dan sistem pemantauan standar klinis yang buruk

Way too often, female thresholds are not programmed.

tidak dapat mengakomodasi dua bentuk badan

Smaller arteries cannot be visualized,

atau dua tahap dalam kehidupan yang berbeda.

and poor clinical-grade monitoring systems

Pada tahun 1800-an,

Amelia Bloomer memimpin pergerakan menentang korset yang merugikan,

cannot accommodate two different body shapes

or stages in life.

mengajak untuk memilih pakaian yang lebih nyaman dan bermanfaat untuk wanita.

In the 1800s, Amelia Bloomer led a movement against damaging corsets,

Dia menginspirasi kita untuk berpikir:

Bagaimana jika kita bisa memecahkan tantangan data dan tantangan peralatan itu

towards more comfortable and useful garments for women.

dengan menggunakan pakaian yang dikenakan banyak wanita sehari-hari?

She inspired us to think:

What if we could solve both the data and the device challenge

Bagaimana jika pakaian yang dirancang untuk menyokong wanita

dapat pula meningkatkan kesehatan mereka?

by using a garment that most women already wear daily?

Ide kami adalah mengubah bra sehari-hari menjadi penyelamat jiwa yang nyata.

What if a garment designed to support women

could also augment their health?

Dan begini cara kami melakukannya.

Ini adalah platform pakaian yang ditingkatkan.

Our idea is to turn the everyday bra into an actual lifesaver.

Bra ini memberikan wanita kemampuan

untuk mendapatkan data fisiologis secara terus-menerus tanpa kontak fisik.

And this is how we're doing it.

This is our augmented garment platform.

Dengan mengenakan bra ini,

para wanita bisa mendapatkan pemahaman dan melihat pola

It gives women the ability

serta menyimpan catatan otomatis dalam ponsel mereka,

to continuously and remotely acquire physiological data.

memberi mereka cara yang sederhana untuk mengenali gejala

By wearing these bras,

women can view insights and patterns

dan mengumpulkan data vital untuk dibagikan kepada dokter mereka

and keep an automated journal in their phones,

untuk deteksi awal dan penatalaksanaan yang spesifik.

giving them a simple way to tag symptoms

Pakaian ini bahkan juga bisa melacak keamanan dan keampuhan terapi tertentu.

and collect life-saving data to share with their doctors

Kami telah membuat sensor tekstil standar medis

for early detection and targeted management.

yang dapat beradaptasi pada berbagai jenis dan ukuran bra

It can even track the safety and efficacy of certain therapies.

untuk data yang berkelanjutan, dapat diandalkan, dan berulang

We've built medical-grade textile sensors

that can adapt to multiple bra styles and sizes

di seluruh bagian perut dan jantungnya.

Kita dapat melacak irama jantung, pernapasan, suhu, postur dan pergerakan,

for continuous, reliable and repeatable data,

all around her torso and her heart.

dan dengan menerapkan algoritma,

kita dapat memakai data ini untuk menafsirkan gejala,

We can track heart rhythm, breathing, temperature, posture and movement,

menerangkan pemicu terjadinya aritmia

dan menghasilkan penanda-penanda biologis digital yang dipersonalisasi.

and by applying algorithms, we can use this data to decode symptoms,

Tak seperti penanda biologis tradisional,

seperti darah, yang mengambil gambaran waktu tertentu saja,

articulate arrhythmia triggers

and generate personalized digital biomarkers.

penanda-penanda biologis digital bekerja lebih seperti video,

Unlike traditional biomarkers, like blood, that take a snapshot in time,

menggunakan data yang dikumpulkan selama waktu berjalan

untuk menjelaskan, memengaruhi, dan bahkan memprediksi hasil kesehatan.

digital biomarkers work more like a video,

using data collected over time to explain, influence

Penanda-penanda ini dapat menginformasikan apakah perawatan segera diperlukan.

Tidak ada lagi istilah menunggu hasil.

and even predict health outcomes.

Pemakainya punya data yang tersedia di saat dia sangat membutuhkannya.

They have the potential to enable care immediately.

Dengan teknologi standar medis, semudah mengenakan bra,

No more wait time for results.

She has the data available when she needs it the most.

kita bisa mengejar ketertinggalan, memperkecil kesenjangan data,

With medical-grade technology as easy as wearing a bra,

lebih memudahkan keikutsertaan dalam uji-uji klinis

dan membawa pelayanan kesehatan wanita menuju abad ke-21.

we could catch up, close the data gap,

Semakin banyak wanita yang mengenakan bra yang ditingkatkan ini,

enable easier participation in clinical trials

semakin cepat pula kita dapat membuat kumpulan data yang sangat bermakna

and bring women's health care into the 21st century.

dan inklusif tentang kesehatan wanita.

The more women that wear these augmented bras,

Secara bersama-sama, data ini dapat membuat terobosan

the faster we can create a truly meaningful and inclusive data set

dalam bidang pengobatan dan diagnostik digital

on women's health.

untuk memecahkan sebagian tantangan pelayanan kesehatan terbesar

Collectively, this data can enable breakthroughs

yang sekarang dihadapi oleh umat manusia.

in digital diagnostics and therapeutics

Dengan data biologis kita yang unik,

to solve some of the biggest health-care challenges

kemampuan kita untuk mengumpulkan lebih banyak lagi data tersebut

humanity faces today.

dan kemampuan kita untuk mempelajarinya menggunakan kecerdasan buatan,

With our unique biological data,

impian untuk membuat pengobatan yang bersifat pribadi tanpa adanya bias

our ability to gather more and more of it

and our ability to learn from it using AI,

dapat tercapai.

Dan hal itu, tentu saja, menguntungkan kita semua.

the dream of making medicine without bias and truly personal

Terima kasih.

(Sorakan dan tepuk tangan)

can be achieved.

And that, of course, benefits all of us.

Thank you.

(Cheers and applause)