What If a Simple Blood Test Could Detect Cancer? | Hani Goodarzi | TED

Translator: ryan aziz Reviewer: Abey Singa

Catching cancer at its earliest stages,

Mengetahui kanker sedini mungkin,

when it's most treatable, can save countless lives.

jika ditangani secara maksimal, bisa menyelamatkan jutaan nyawa.

But the million-dollar question is:

Tetapi pertanyaan utamanya adalah

in an otherwise healthy body made up of trillions of cells,

di dalam tubuh sehat yang terdiri dari triliunan sel,

how can we zero in on a small group of rogue cancer cells?

bagaimana kita bisa fokus menemukan sekelompok kecil sel kanker berbahaya?

The answer, I think,

Menurut saya jawabannya,

may be rooted in something that, thanks to the pandemic,

berakar pada sesuatu yang, berkat pandemi,

kita semua tahu yaitu RNA (Ribonucleic Acid) atau Asam Ribonukleat.

we have all come to know quite well, and that is RNA.

I think these days, everyone has a basic understanding of how RNA works.

Akhir-akhir ini, setiap orang memiliki pemahaman dasar tentang cara kerja RNA.

Again, thanks to the COVID vaccines.

Sekali lagi, berkat vaksin COVID.

But basically, RNA is transcribed from DNA in the cell,

Tetapi intinya, RNA disalin dari DNA di dalam sel,

and messenger RNA specifically serves as a template for protein synthesis.

pembawa sinyal RNA berfungsi khusus sebagai templat sintesis protein.

So usually the more mRNA you have in the cell,

Jadi biasanya semakin banyak RNA di dalam sel Anda,

semakin banyak protein yang Anda dapatkan.

the more protein you get.

But our discovery is a little bit different.

Tapi penemuan kami sedikit berbeda.

We have found a new class of RNAs

Kami telah menemukan kelas RNA baru

that have changed how we think about cancer detection.

yang mengubah pemikiran kami mengenai cara deteksi kanker.

These are relatively small RNAs,

Ini adalah RNA yang relatif kecil,

and they don't actually code for any protein.

dan mereka sebenarnya tidak mengodekan protein apa pun.

So they're non-coding.

Jadi mereka tanpa kode.

And since we found them, we got to name them.

karena kami yang menemukannya, kami harus memberinya nama.

And we have called them orphan non-coding RNAs

Kami menyebutnya Orphan non-coding RNA

or oncRNAs for short.

atau singkatnya oncRNA.

These oncRNAs have not only changed

OncRNA ini tidak hanya mengubah

and transformed our approach to cancer detection

dan mentransformasi metode kami terhadap deteksi kanker

from blood non-invasively,

dari darah non-invasif,

but they've also helped open a window into the tumor itself for us.

tetapi mereka membantu membuka akses ke dalam tumor itu sendiri bagi kami.

So leveraging these RNAs,

Dengan memanfaatkan RNA ini,

we are not only detecting cancer earlier,

kita tidak hanya mendeteksi kanker lebih awal,

we are actually peering into its biology.

tapi kita benar-benar mengamati struktur biologinya.

So with that short introduction, let me break down the science for you.

Dengan penjelasan singkat barusan, saya akan menguraikan sains untuk Anda.

As you may know, every cell in our body shares the same genetic code

Setiap sel dalam tubuh kita berbagi kode genetik yang sama

as every other cell.

dengan setiap sel lainnya.

It's as if our cells have access to the same pantry,

Seolah-olah sel kita memiliki akses ke dapur yang sama,

but then they use different recipes

tetapi mereka kemudian menggunakan resep yang berbeda

to mix the same ingredients into different dishes.

untuk mencampur bahan yang sama ke dalam hidangan yang berbeda.

It's actually the diversity in genomic recipes

Ini sebenarnya keragaman dalam resep genom

that gives us the more than 200 cell types we have in our bodies,

yang memberi kita lebih dari 200 jenis sel yang ada di dalam tubuh kita,

each with their own distinct role and function,

masing-masing dengan peran dan fungsi yang berbeda,

like skin cells, for example, or neurons.

seperti sel kulit, misalnya, atau neuron.

And as you can imagine,

Seperti yang Anda bayangkan,

there is a complex machinery in place in the cell that governs this process

ada mesin yang kompleks di dalam sel yang mengatur proses ini

and tells the cell for each of its 20,000 genes

dan menginformasikan ke sel untuk masing-masing dari 20.000 gennya

how much of them it needs to express

berapa banyak dari mereka yang perlu diekspresikan

to be a healthy, well-functioning cell.

untuk menjadi sel yang sehat dan berfungsi dengan baik.

Now, cancer cells, being the resourceful survivalists that they are,

Nah, sel kanker, yang memiliki kemahiran untuk bertahan

they actually hijack components of this machinery to their advantage.

mereka membajak komponen mesin ini untuk keuntungannya sendiri.

And they do this to increase the expression of genes

mereka melakukan ini untuk meningkatkan ekspresi gen

that will help the tumor grow and spread throughout the body,

yang akan membantu pertumbuhan tumor untuk menyebar ke seluruh tubuh,

or silence or down-regulate genes whose job is to keep cancer in check.

atau membungkam atau mengurangi produksi gen yang tugasnya mengendalikan kanker.

Another way of putting this

Dengan kata lain

is that cancer cells are basically hacking that original genomic recipe

bahwa sel kanker pada intinya meretas resep genom asli

that I told you about.

yang saya jelaskan ke Anda.

Now a few years ago, we made an interesting discovery

Beberapa tahun yang lalu, kami membuat penemuan menarik

that is actually a consequence of this genomic reprogramming

yang sebenarnya merupakan hasil dari pemrograman ulang genom

that happens in cancer cells, is actually a hallmark of cancer.

yang terjadi pada sel kanker, sebenarnya merupakan karakteristik dari kanker.

Basically, parts of the genome that is normally silent

Pada dasarnya, bagian dari genom yang biasanya diam

and inactive in healthy cells

dan tidak aktif dalam sel sehat

becomes activated in cancer.

menjadi aktif pada kanker.

And a direct consequence of this activation

Akibat langsung dari aktivasi ini

is the birth of a new kind of RNA.

adalah kelahiran jenis RNA baru.

That we only see these RNAs in cancer,

Dan kita hanya melihat RNA ini pada kanker,

but not really in healthy cells.

tetapi bukan pada sel yang sehat.

Now over the past few years,

Selama beberapa tahun terakhir,

we have spent a lot of time basically mapping these cancer-emergent RNAs

kami telah menghabiskan banyak waktu memetakan RNA yang menjadi kanker ini

across human cancers.

di seluruh kanker manusia.

And as I told you earlier,

Seperti yang saya katakan sebelumnya,

we have come to name them oncRNAs.

kami telah menamainya oncRNA.

Now, what is even more interesting

Yang lebih menarik

is that which oncRNAs I see in a given sample is not random.

oncRNA yang saya lihat dalam sampel tertentu ternyata memiliki struktur.

It's actually tied back to the type or subtype of cancer

Ini sebenarnya terkait kembali dengan jenis atau subtipe kanker

that I'm looking at.

yang saya lihat.

So collectively, oncRNAs actually provide a digital molecular barcode

Secara kolektif, oncRNA sebenarnya menyediakan barcode molekuler digital

that captures cancer cell identity.

yang menangkap identitas sel kanker.

And it's actually unique to the type or subtype of cancer.

Itu sebenarnya unik untuk tipe atau sub-tipe kanker.

But how are these molecular barcodes actually useful?

Tapi apa manfaat dari barcode molekuler ini?

So it turns out oncRNAs are not actually confined to cancer cells.

Ternyata oncRNA tidak terkurung dalam sel kanker.

Some of them are nicely packaged and released into the blood.

Sebagian dari mereka terkemas dengan baik dan dilepaskan ke dalam darah.

And this is something that healthy cells do as well with other small RNAs.

Ini sesuatu yang dilakukan sel sehat dengan RNA kecil lainnya.

And with all of this introduction, I hope you know where I'm going with this.

Dengan penjelasan ini,saya harap Anda tahu arah pembicaraan saya selanjutnya.

Basically, if oncRNAs are only expressed in cancer cells,

Pada dasarnya, jika oncRNA hanya di ekspresikan dalam sel kanker,

and some of them do in fact find their way into the bloodstream,

dan beberapa di antaranya ternyata masuk ke aliran darah,

doesn't it mean that we should be able to detect them

bukankah itu berarti kita bisa mendeteksi mereka

in blood samples from cancer patients?

dalam sampel darah dari pasien kanker?

The answer, turns out, is yes, but with an asterisk.

Jawabannya, ternyata, adalah ya, namun disertai tanda bintang.

So the oncRNAs that we detect in blood samples from patients

OncRNA yang kami deteksi dalam sampel darah dari pasien

actually form a partial barcode.

sebenarnya membentuk barcode parsial.

And it's only a partial barcode

Itu hanya barcode parsial

because only a subset of oncRNAs

karena itu hanya sebagian dari oncRNA

are actually secreted from cancer cells into the blood.

yang benar-benar dikeluarkan dari sel kanker ke dalam darah.

And even a smaller subset can be reliably detected

Bahkan bagian yang lebih kecil dapat dideteksi dengan akurat

in a small volume of blood.

dalam volume darah yang sedikit.

However, thanks to the magic of machine learning and AI,

Namun, berkat keajaiban pembelajaran mesin dan AI,

we can actually use this partial information

kita dapat menggunakan informasi parsial ini

to reconstruct the original barcode that resides in the tumor.

untuk merekonstruksi barcode asli yang berada di tumor.

And we can match that deconstruction

Kita dapat mencocokkan dekonstruksi itu

against our catalog of oncRNA barcodes across cancers

dengan katalog barcode oncRNA kita untuk seluruh jenis kanker

to not only --

tidak hanya --

to not only detect the presence of the disease,

tidak hanya untuk mendeteksi keberadaan penyakit

but also identify its type or subtype.

tetapi juga mengidentifikasi tipe atau sub-tipenya.

dan sebenarnya, saat kita tumbuh,

And actually, as we grow,

fundamentally increase the number of these oncRNA catalogs that we have built,

secara fundamental meningkatkan jumlah katalog oncRNA yang telah dibangun,

we can go deeper and deeper into the biology of the disease as well.

kita dapat masuk lebih dalam lagi ke dalam struktur biologi penyakit ini.

Now, with help from our clinical collaborators at UCSF,

Sekarang, dengan bantuan dari kolaborator klinis kami di UCSF,

we have come a step closer to actually bringing this platform to the clinic.

kami selangkah lebih dekat untuk membawa platform ini ke klinik.

In a preliminary study across 200 breast cancer patients,

Dalam studi pendahuluan terhadap 200 pasien kanker payudara,

we have actually shown that we can use oncRNAs

kami telah menunjukkan bahwa kami dapat menggunakan oncRNA

to detect residual disease in patients

untuk mendeteksi sisa penyakit pada pasien

after they have received treatment,

setelah mereka menerima pengobatan,

and knowing which patients have remaining disease,

dan mengetahui pasien mana yang memiliki penyakit yang tersisa,

tells clinicians who needs additional treatment or monitoring

memberi tahu dokter siapa yang membutuhkan perawatan atau pemantauan

after the surgery.

setelah operasi.

And this way, patients receive more treatment

Dengan cara ini, pasien menerima lebih banyak perawatan

only when it's needed.

hanya ketika dibutuhkan.

I truly believe that the next decade is the decade of cancer screening.

Saya yakin bahwa dekade berikutnya merupakan dekade skrining kanker.

And as you can imagine, blood detection of cancers

Seperti yang Anda bisa bayangkan, deteksi darah kanker

merupakan garda depan utama dalam pencegahan itu.

is a major frontier in that war.

And I hope to have convinced you today that leveraging powerful AI

Saya berharap bisa meyakinkan Anda bahwa memanfaatkan kemampuan AI

built on top of molecular barcodes of oncRNAs,

yang dibangun di atas barcode molekuler oncRNA,

we can envision a future that’s precise and sensitive,

kita dapat membayangkan masa depan yang akurat dan sensitif,

but more importantly,

tetapi yang lebih penting,

very accessible.

sangat mudah diakses.

Blood detection of cancers is not just the hope,

Deteksi kanker melalui darah bukan hanya harapan,

but it's actually a reality.

tetapi telah menjadi kenyataan.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)