To Love Is to Be Brave | Kelly Corrigan | TED

Translator: Trisya Avianka Reviewer: Reno Kanti Riananda

This is for my mom,

Ini untuk ibuku,

even though when I called her to say,

meskipun ketika saya meneleponnya untuk berkata,

"Hey, have you heard of TED, T-E-D?"

“Hei, pernahkah kamu mendengar tentang TED, T-E-D?”

She said, "Oh my God, Kelly, it's not another virus, is it?"

Dia berkata, “Ya Tuhan, Kelly, itu bukan virus lain, bukan?”

(Laughter)

(Tawa)

As a 21-year-old, I was drawn to the word brave.

Saat berusia 21 tahun, saya tertarik pada kata “pemberani”.

I had a soft spot for ripping yarns and the people who could tell them.

Saya sangat suka kisah yang berkesan

dan orang-orang yang pandai menceritakannya.

So, Odyssey on the brain,

Terinspirasi kisah Odyssey,

I went out adventure collecting.

saya pun pergi berpetualang.

Without knowing how to spell starboard or which side it referred to,

Tanpa tahu bagaimana mengeja kanan atau sisi mana yang dimaksud,

I got on a 46-foot boat and I sailed from Malta to Tunisia to Sicily.

saya naik perahu setinggi 46 kaki

dan berlayar dari Malta ke Tunisia, lalu ke Sisilia.

I traveled 11,000 miles over 13 months to seven different countries

Saya melakukan perjalanan 18.000 km selama 13 bulan ke tujuh negara berbeda

without a plan or a phone or a credit card.

tanpa rencana, telepon, atau kartu kredit.

Just 3,800 dollars in traveler's checks,

Hanya 3.800 dolar dalam bentuk cek wisatawan.

Jika Anda berusia di bawah 30 tahun,

which, if you're under 30,

it was like a little booklet of --

itu seperti buku kecil --

(Laughter)

(Tawa)

perforated, I don't know.

yang berlubang, entahlah.

(Laughter)

(Tawa)

And some expired antibiotics my mom made me bring.

Lalu beberapa antibiotik kedaluwarsa yang diminta ibu untuk saya bawa.

(Laughter)

(Tawa)

And then, running out of money,

Kemudian, saat kehabisan uang,

I landed as a nanny for two kids, four and seven,

saya menjadi pengasuh untuk dua anak, empat dan tujuh tahun,

who had just lost their mom.

yang baru saja kehilangan ibu mereka.

I moved into their house,

Saya pindah ke rumah mereka,

so I could cover things on the three days a week

supaya bisa membantu tiga hari dalam seminggu

their dad worked as a flight attendant for Qantas.

saat ayah mereka bekerja sebagai pramugara untuk Qantas.

Saya mengoleskan tabir surya di hidung mereka

I smeared sunblock on their noses and Vegemite on their toast.

dan Vegemite di roti panggang mereka.

I read them to sleep at night, I cleaned the counters.

Saya membacakan buku sebelum tidur, saya membersihkan meja dapur.

The heavy lifting was left for the truly brave,

Beban berat diserahkan kepada mereka yang benar-benar berani,

a man who organized his emotions

seorang pria yang mengatur emosinya

and answered the hardest questions,

dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersulit,

such that his kids and hers

sehingga anak-anak mereka

could feel a modicum of safety in a patently unsafe world.

bisa merasakan secuil rasa aman di dunia yang jelas tidak aman.

Questions like "what is cremation?"

Pertanyaan seperti, “Apa itu kremasi?”

And "what happens to us if you die?"

dan, “Apa yang terjadi pada kami jika Ayah mati?”

And so it is that I stood witness to the unphotographable,

Begitulah saya menjadi saksi keberanian yang tidak dapat difoto

unmeasurable bravery of some guy named Jim in Sydney, Australia.

dan tak terukur dari seorang pria bernama Jim di Sydney, Australia.

And over the years since,

Bertahun-tahun sejak saat itu,

I find I just can't stop cataloging these Olympic achievements in family life.

saya merasa saya tidak bisa berhenti

membuat katalog pencapaian terhebat dalam kehidupan berkeluarga.

The really big things often come with a game plan and a team of experts

Hal-hal yang sangat besar sering kali dilengkapi rencana permainan dan tim ahli

and enough adrenaline to lift a school bus over your head.

serta adrenalin yang bisa mengangkat bus sekolah di atas kepala Anda.

But inside every crisis you think you might be ready for

Namun, dalam setiap krisis yang Anda pikir siap untuk Anda hadapi,

are 100 dirty surprises that are not in the playbook.

ada 100 kejutan tak terduga yang tidak terdapat di buku pedoman.

I had stage-3 cancer in my 30s,

Saya menderita kanker stadium 3 di usia 30-an,

and I can tell you that following the chemo schedule

dan saya beritahu Anda bahwa mengikuti jadwal kemo

didn't take nearly as much courage

tidak membutuhkan banyak keberanian

as admitting to my husband that sex felt less sexy

sebanyak mengakui kepada suami saya bahwa seks terasa kurang seksi

after my boobs, which were once a real strong suit for me --

setelah payudara saya, yang dulunya daya tarik utama --

(Laughter)

(Tawa)

Were made weird and uneven by a surgeon's knife.

Dibuat aneh dan tidak rata oleh pisau ahli bedah.

Here's a surprise.

Ini kejutannya.

My friend's father, in his final days, addled by dementia,

Ayah teman saya, di hari-hari terakhirnya, karena demensia,

chased her around the second floor with a fork

mengejarnya di lantai dua dengan garpu yang

he hid in his pajamas.

dia sembunyikan di piyamanya.

They tell you there will be loss.

Mereka bilang akan ada penurunan.

Mereka tidak memberi tahu bahwa Anda harus tetap mencintai ayah Anda

They don't tell you you will be required to love your dad

even as he's coming for you with silverware.

meskipun beliau mengancam Anda dengan garpu.

(Laughter)

(Tawa)

I've interviewed 228 people for my PBS show and my podcast,

Saya telah mewawancarai 228 orang untuk acara PBS dan siniar saya,

people with huge careers, Grammys

orang-orang dengan karir besar, Grammy,

and Pulitzers and NBA championships.

Pulitzer, dan kejuaraan NBA.

And I listened to their stories and I'm duly impressed.

Saya mendengarkan cerita mereka dan saya sangat terkesan.

But I'll tell you the ones they know the best.

Ada satu hal yang paling mereka pahami.

The ones they can't tell without choking up.

Yang tidak bisa mereka ceritakan tanpa tercekat.

The moment when Bryan Stevenson's grandmother,

Saat ketika nenek Bryan Stevenson,

or Steve Kerr's father,

atau ayah Steve Kerr,

or Samantha Power's stepfather,

atau ayah tiri Samantha Power,

or Cecile Richards’ mom,

atau ibu Cecile Richard,

was right there with the right words

ada di sana dengan kata-kata yang tepat

or the right silence at the right moment.

atau kesunyian pada saat yang tepat.

This bravery I'm talking about might even be better understood

Keberanian yang saya bicarakan ini mungkin lebih dapat dipahami

if you look at the smaller moments of injury in family life

jika Anda melihat saat-saat cedera yang lebih kecil dalam kehidupan keluarga

when there's not really an answer, or it might be your fault,

ketika tidak ada jawaban, atau mungkin itu salah Anda,

or it might remind you of something you'd rather forget.

atau mungkin mengingatkan Anda tentang sesuatu yang ingin Anda lupakan.

Or because people are so suggestible

Atau karena orang-orang sangat mudah disugesti

and the wrong tone or expression or phrasing

dan nada atau ekspresi atau ungkapan yang salah

might somehow make things worse.

entah bagaimana semakin memperburuk keadaan.

Say your kid was dropped from a group text.

Anak Anda dikeluarkan dari grup pesan singkat.

They were in it, they mattered,

Awalnya mereka di sana, mereka berarti, mereka nyaman,

they belonged, and then, poof.

kemudian, puf.

Or your husband blew the big deal at work,

Atau suamimu menghadapi masalah besar di tempat kerja,

or your mom won't wear the diapers

atau ibumu tidak mau memakai popok

that would really help her get through mahjong on Wednesdays.

yang akan sangat membantunya selama bermain mahyong pada hari Rabu.

(Laughter)

(Tawa)

And how should we calibrate the exquisite bravery

Bagaimana seharusnya kita menyesuaikan keberanian yang luar biasa

to respond productively

untuk merespons secara produktif

when someone in our family looks at us and says,

ketika seseorang di keluarga melihat kita dan berkata,

"Do I know you?"

“Apakah saya mengenal Anda?”

"I weigh myself before and after every meal,"

“Saya menimbang diri saya sebelum dan sesudah makan,”

"I hear voices," "I steal,"

“Saya mendengar suara,” “Saya mencuri,”

"I'm using again,"

“Saya memakai obat-obatan lagi,”

"He raped me," "She says I raped her,"

“Dia memperkosa saya,” “Dia bilang saya memperkosanya,”

"I cut myself,"

“Saya mengiris tubuh saya,”

"I bought a gun,"

“Saya membeli pistol,”

"I stopped taking the medication,"

“Saya berhenti minum obat,”

"I can't stop making online bets."

“Saya tidak bisa berhenti bermain judi online.”

"Sometimes I wonder if more life is really worth all this effort."

“Kadang-kadang saya bertanya-tanya apakah kehidupan yang lebih

benar-benar sepadan dengan semua upaya ini.”

Bravery is the great guts to move closer to the wound,

Keberanian adalah nyali besar untuk bergerak lebih dekat ke lukanya,

as composed as a war nurse

seperti seorang perawat perang

holding eye contact and saying these seven words:

yang mempertahankan kontak mata dan mengucapkan tujuh kata ini:

Tell me more.

Ceritakan lebih banyak.

What else?

Apa lagi?

Go on.

Teruskan.

Begitulah cara para pemberani bersinar, hanya itu yang mereka lakukan.

That's how the brave shine, that's all they do.

They say, "Tell me more.

Mereka berkata, “Ceritakan lebih banyak lagi. Apa lagi?

What else?

Go on."

Lanjutkan.”

Even if they're scared of what might happen next,

Bahkan jika mereka takut dengan apa yang mungkin terjadi selanjutnya,

even if they have no training or experience

bahkan jika mereka tidak memiliki pelatihan atau pengalaman

to prepare them for this moment.

untuk mempersiapkan mereka untuk saat ini.

Even if it's late and they have an early flight.

Bahkan jika sudah terlambat dan mereka memiliki penerbangan lebih awal.

Here's two things the brave don't do.

Inilah dua hal yang tidak dilakukan oleh si pemberani.

They don't take over and become the hero

Mereka tidak mengambil alih dan menjadi pahlawan

like it's a battle and the moves are so obvious.

seperti pertempuran dan gerakannya sangat jelas.

You just pick up a weapon with your ripped pecs and ropey veins

Anda tinggal mengambil senjata dengan otot dadamu yang menonjol

dan urat nadimu yang kuat

and start slaying.

dan mulai membunuh.

In families, bravery is mostly just sitting there.

Dalam keluarga, sebagian besar keberanian hanyalah duduk di sana.

Dengan postur yang mengisyaratkan “Saya dapat mendengar apa pun

With a posture that communicates "I can hear anything you want to tell me."

yang ingin Anda katakan kepada saya.”

And a nice warm face of love that says, "This is so hard,

Serta wajah cinta yang hangat yang mengatakan, “Ini sangat sulit,

but you will figure it out."

tetapi Anda bisa mengatasinya.”

Personally, I thought love meant action.

Menurut saya, cinta adalah tindakan.

I had no idea it could be so still.

Saya tidak tahu cinta bisa begitu tenang.

When things get hairy for one of my people,

Saat keadaan menjadi sulit bagi salah satu kerabat saya,

everything in me wants to grab a clipboard,

semua dalam diri saya ingin mengambil papan klip,

make a to-do list, and start calendaring appointments.

membuat daftar tugas, dan mulai membuat janji temu.

Because where there's love, there's attachment.

Karena di mana ada cinta, di sana ada keterikatan.

And I don't care what the gurus say,

Saya tidak peduli apa yang dikatakan para suhu,

what's happening to them is also happening,

apa yang terjadi pada mereka juga terjadi

at least at some level, to us.

setidaknya pada tingkat tertentu, pada kita.

And all that can accidentally put us center stage.

Semua itu secara tidak sengaja dapat menempatkan kita di tengah panggung.

No longer the coach or the minister,

Bukan lagi sebagai pelatih atau pelayan,

but rather one of the afflicted.

melainkan sebagai salah satu yang menderita.

But these gritty endurance types I've been admiring

Namun, tipe daya tahan tangguh yang saya kagumi ini

have no self and no needs and no agenda.

tidak memiliki diri sendiri, kebutuhan, maupun agenda.

Or at least they know how to override all that

Atau setidaknya, mereka tahu cara mengesampingkan semua itu

for the main character who is not us.

untuk karakter utama selain diri kita.

The second thing the brave don't do?

Hal kedua yang tidak dilakukan pemberani?

Leave.

Pergi.

Or hide inside work or hobbies

Atau bersembunyi di dalam pekerjaan atau hobi

or some other socially acceptable busyness.

atau kesibukan lain yang dapat diterima secara sosial.

In my worst moments, when sitting on my hands is just unbearable,

Di saat-saat terburuk saya, saat berdiam diri jadi tidak tertahankan,

I have dreamed of going to get an MFA in Paris.

saya bermimpi akan mendapatkan gelar MFA di Paris.

(Laughter)

(Tawa)

Because if I can't help, why do I have to watch?

Karena jika saya tidak bisa membantu, mengapa saya harus menonton?

It would be nice to leave and start again.

Akan menyenangkan untuk pergi dan memulai lagi.

Hardly anyone who's been in a long marriage

Hampir tidak ada orang yang telah menikah lama

hasn't at least wondered how it is

tidak bertanya-tanya

that the object of their desire has become so burpy and farty.

bagaimana objek hasrat mereka menjadi suka serdawa dan kentut.

(Laughter)

(Tawa)

So bingo-armed and turkey-necked.

Dengan lengan dan leher yang bergelambir.

Sometimes I see myself naked.

Terkadang saya melihat diri saya telanjang.

Stretch marks from pregnancies, scars from cancer surgeries,

Bekas peregangan kulit dari kehamilan, bekas luka dari operasi kanker,

other things that I don't feel you need to be visualizing right about now.

dan hal lain yang saya rasa tidak perlu Anda visualisasikan sekarang.

(Laughter)

(Tawa)

And I think it's a miracle that man stays with me.

Menurut saya, bagaimana pria itu tetap bertahan adalah suatu mukjizat.

Namun, asal tahu saja, dia juga tidak kebal terhadap waktu.

But, you know, he's not untouched by time either.

(Laughter)

(Tawa)

And that's just the physical.

Itu baru persoalan fisik.

I mean, who here hasn't wanted to be with someone

Siapa di sini yang tidak ingin bersama seseorang

who hasn't seen us eating on the toilet or bitching at the Comcast guy?

yang belum melihat kita saat di toilet atau mengomeli orang Comcast?

(Laughter)

(Tawa)

Leaving behind our own humiliating history,

Meninggalkan sejarah memalukan kita,

maybe with the nice person we met at art school in Paris.

mungkin dengan orang baik yang kita temui di sekolah seni di Paris.

(Laughter)

(Tawa)

It's an option.

Itu pilihan.

People take it.

Orang-orang mengambilnya.

The brave hang around.

Pemberani bertahan.

They are available and ready to bear witness.

Mereka ada dan siap untuk bersaksi.

The final act of bravery was made clear for me

Tindakan terakhir keberanian menjadi jelas bagi saya

during a conversation with my friend Liz

selama percakapan dengan teman saya Liz,

while she was dying at 46.

ketika dia sekarat pada usia 46 tahun.

She said she had this weird, long,

Dia bercerita tentang mimpi yang aneh, panjang,

totally convincing dream

dan benar-benar meyakinkan

where all the parents who, as she put it,

di mana semua orang tua, yang menurutnya,

had to leave early,

harus pergi lebih awal,

were gathered.

berkumpul.

And there she was, one of thousands of moms and dads,

Di sanalah dia berada, salah satu dari ribuan ibu dan ayah,

and they were on folding chairs,

duduk di kursi lipat,

looking down at the world below through a thick glass floor.

menatap dunia di bawah melalui lantai kaca tebal.

And in this imaginary space her subconscious created,

DI ruang imajiner yang diciptakan oleh alam bawah sadarnya ini,

there was one rule.

ada satu aturan.

You could watch your child's life unfold,

Anda bisa menyaksikan kehidupan anak Anda berkembang,

but you could only intervene once.

tetapi Anda hanya bisa mengintervensi satu kali saja .

In Liz's dream, a perfect dream,

Dalam mimpi Liz, mimpi yang sempurna,

she never had to intervene.

dia tidak pernah harus turun tangan.

She had given them enough while she was here.

Dia telah memberi mereka cukup banyak saat berada di dunia.

The final act then of the truly brave

Tindakan terakhir dari mereka yang benar-benar pemberani

is leaning back and letting them go.

adalah bersandar dan melepaskan mereka.

The reward for all this bravery?

Hadiah untuk semua keberanian ini?

Not gold medals, not hero shots for Strava,

Bukan medali emas, bukan sorotan untuk Strava,

not ringing the bell at the New York Stock Exchange,

tidak membunyikan bel di Bursa Efek New York,

or owning the dinner party with Burning Man stories,

atau menjamu pesta makan malam dengan cerita Burning Man,

I think you know who you are.

saya pikir Anda tahu siapa Anda.

(Laughter)

(Tawa)

Maybe not even thanks.

Mungkin bahkan tidak terima kasih.

The reward is a full human experience,

Hadiahnya adalah pengalaman manusiawi utuh,

complete with all the emotions at maximum dosage,

lengkap dengan semua emosi pada dosis maksimum,

where we have been put to great use

di mana kita telah dimanfaatkan dengan baik

and found an other-centric love

dan menemukan cinta

that is complete in its expression

yang berpusat pada orang lain yang lengkap dalam ekspresi

and its transmission.

dan transmisinya.

The reward is to end up soft and humble,

Hadiahnya adalah berakhir lembut dan rendah hati,

empty and in awe,

kosong dan kagum,

knowing that of all the magnificence we have beheld from cradle to grave,

mengetahui bahwa dari semua keindahan yang telah kita lihat

dari buaian hingga kuburan,

yang paling mencolok adalah hubungan interpersonal.

the most eye-popping was interpersonal.

So here's to anyone who notices and reads between the lines,

Jadi ini untuk siapa saja yang melihat dan memahami yang tersirat,

who asks the right questions, but not too many,

yang mengajukan pertanyaan yang tepat, tetapi tidak terlalu banyak,

who takes notes at the doctor's office

yang membuat catatan di kantor dokter

and wipes butts, young and old,

dan menyeka bokong, muda dan tua,

who listens, holds and stays.

yang mendengarkan, menggenggam, dan tetap bertahan.

We, who, untrained

Kami, yang, tidak terlatih

and always a little off-guard,

dan selalu sedikit lengah,

still dare to do love.

masih berani mencinta.

To be love.

Untuk menjadi cinta.

That's brave.

Itu berani.

Thank you.

Terima kasih.

(Cheers and applause)

(Sorak-sorai dan tepuk tangan)