Inside a cartoonist's world - Liza Donnelly

Transcriber: Andrea McDonough Reviewer: Bedirhan Cinar

Translator: Reno Kanti Riananda Reviewer: Elda Indria Sari

What is a cartoon really?

Apa itu kartun?

Many of us love cartoons,

Banyak orang menyukai kartun,

most of us grew up reading them

sebagian besar tumbuh membacanya

or having them read to us.

atau minta dibacakan.

The fact is, cartoons have been around a long time.

Faktanya, kartun sudah ada sejak zaman dahulu.

There are all kinds of cartoons:

Ada berbagai jenis kartun:

strip comics,

komik setrip,

comic books,

buku komik,

political cartoons,

kartun politik,

single-panel cartoons,

komik satu panel,

graphic novels,

novel grafik,

web comics,

komik web,

animation,

animasi,

caricature,

karikatur,

there is something for everyone.

semuanya ada.

No matter the form them come in,

Terlepas apa pun bentuknya,

cartoons elicit all kinds of emotions from the viewer

kartun memancing semua jenis emosi pembacanya

- happiness, sadness, anger, hilarity, calm -

- kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, kegembiraan, ketenangan -

and can transmit ideas in an instant.

dan dapat menyampaikan ide dalam sekejap.

Kartun adalah media universal yang dinikmati dan dipahami

Cartoons are a universal medium enjoyed and understood

around the world and across borders.

di seluruh dunia dan lintas batas.

This is why they have survived so long as an art form.

Inilah sebabnya kartun bertahan begitu lama sebagai bentuk seni.

But how can a medium that is on the surface so simple

Namun mengapa suatu media yang sepintas terlihat sederhana

have so much influence and at times be so meaningful?

memiliki pengaruh yang begitu besar dan adakalanya sangat berarti?

Let's look at what a cartoon is.

Mari lihat apa itu kartun.

It starts with an idea.

Kartun dimulai dari sebuah ide.

The idea can be verbal,

Ide tersebut bisa verbal,

dituangkan lewat kata-kata,

written in words,

or it can be visual.

atau bisa juga visual.

A visual idea is simply

Secara sederhana, ide visual adalah

a picture,

sebuah lukisan,

a drawing,

a doodle.

gambar,

atau corat-coret.

These ideas come from a variety of places.

Ide ini datang dari berbagai sumber.

Kartunis mungkin mendapat ide dari mengamati kehidupan,

Cartoonists might find the idea from observing life,

reading a newspaper,

membaca koran,

trawling online.

atau berselancar di dunia maya.

Ide bisa muncul dari kalimat yang diucapkan seseorang

It can come from a sentence someone said

or a single word heard on television.

atau sebuah kata di televisi.

Cartoonists are like sponges;

Kartunis itu seperti spons;

they soak up people, places, mannerisms, clothing, and behavior.

mereka menyerap orang, tempat, sikap, pakaian, dan perilaku.

Sometimes they might jot them down

Kadang kala mereka mencatat semuanya

in a little black book that they carry around with them.

dalam buku hitam kecil yang selalu mereka bawa.

Other times, it is just soaked up into the cartoonist's brain

Kala lain, ide-ide terserap begitu saja ke dalam otak mereka

only to be squeezed out later when she is sitting at her drawing table.

dan baru dituangkan nanti di meja gambar.

Not only does a cartoonist have to be aware

Kartunis bukan saja harus sadar akan

of what she is seeing visually,

hal-hal yang ia lihat secara visual,

but she has to listen to herself think.

tetapi ia juga harus mendengar dirinya berpikir.

In other words, take the incoming information

Dalam kata lain, menyerap masukan informasi

and select it, shape it, and then use it for a cartoon.

kemudian memilah, membentuk, dan menggunakannya dalam kartun.

Now that you have an idea,

Jika kamu sudah punya ide,

or something you think could be good for a cartoon,

atau sesuatu yang kamu rasa menarik dijadikan kartun,

it's time to shape it.

saatnya membentuk.

A cartoon is like a staged play.

Kartun itu seperti pentas sandiwara.

A cartoonist is playwright,

Kartunis adalah penggubah,

director,

stage designer,

sutradara,

perancang panggung,

choreographer,

koreografer,

and costume designer.

dan perancang kostum.

A cartoon has characters,

Kartun memiliki karakter,

a set,

dialogue,

sebuah set,

dialog,

even if one line,

meski hanya satu baris,

and a backstory.

dan latar belakang cerita.

The characters must be dressed to fit the idea,

Karakter harus berpakaian sesuai konsepnya,

speak in a way that is natural and forwards the idea

berbicara dengan natural sesuai konsepnya

or gives the punchline.

atau kalimat andalannya.

Tak boleh ada sesuatu dalam kartun

Nothing should be in the cartoon

that is not absolutely necessary for the advancement of the idea.

yang tak berkaitan dengan pengembangan konsepnya.

The image and words have to <i>dance</i> together

Gambar dan kata-katanya harus "menari" bersama

in a way that makes sense.

secara masuk akal.

It could be a graceful dance, or an awkward dance,

Bisa berupa tarian yang anggun, atau bahkan kikuk,

if that is part of the humor or idea.

jika itu memang bagian dari humor atau idenya.

And then the execution.

Saatnya menuangkan ide.

Some cartoonists sketch the idea with pencil

Beberapa kartunis menggambar idenya dengan pensil

then ink it with pen using a light box.

kemudian ditebalkan dengan pena di atas kotak lampu.

Yang lain memvisualisasikan gambar di benak mereka

Others visualize the image in their head

and draw directly on the paper in pen.

dan langsung menggambarnya dengan pena.

Different kinds of pens are used:

Pena yang digunakan bermacam-macam:

felt-tip, mechanical pen, or a crow quill.

pena berujung felt, pena mekanis, atau pena dari bulu gagak.

Paper can be light-weight or heavy-bond.

Jenis kertas bisa yang ringan atau berat.

Many cartoonists add gray tone, called a wash,

Kebanyakan kartunis menambah warna keabu-abuan, atau wash,

by using black watercolor and a brush.

dengan menggunakan kuas dan cat air berwarna hitam.

Kartunis lain menggunakan pensil lunak untuk memberi warna tersebut.

Others use a soft pencil for the tone.

Color is usually created by using watercolor.

Pewarnaan lazimnya dilakukan menggunakan cat air.

A finished cartoon can then be scanned and adjusted,

Kartun yang telah selesai lalu dipindai dan disesuaikan,

and the caption can be added on the computer with Photoshop.

kemudian teks ditambahkan menggunakan Photoshop.

New technologies are emerging for the cartoonist's use in creating her cartoon.

Teknologi baru bermunculan bagi kartunis untuk digunakan dalam karyanya.

Photoshop can serve as a tool for color and image.

Photoshop dapat digunakan sebagai alat untuk menggambar dan mewarnai.

Some may draw directly on a tablet with a stylus.

Ada juga yang menggambar langsung di tablet menggunakan stilus.

The choices at this stage of creation work in tandem with the idea,

Pilihan-pilihan pada tahap ini berjalan seiring dengan ide,

and often when the final caption is added,

dan sering saat teks akhir sudah ditambahkan,

it gets adjusted yet again.

isinya harus disesuaikan kembali.

But, little is left to chance,

Namun kemungkinan hanya ada sedikit perubahan,

except, perhaps, some of the watercolor.

kecuali terkait pewarnaan.

All these elements function in concert with one another.

Semua elemen ini bergerak selaras.

It's almost like a dance of words, ideas, and images

Hampir seperti tarian kata-kata, ide, dan gambar

that work together in order to make the cartoon

yang bersatu menghasilkan kartun

a timeless, resilient work of art.

sebagai karya seni yang fleksibel dan tak lekang oleh waktu.