Tarana Burke: Me Too is a movement, not a moment | TED

Translator: Christine Deyani Reviewer: Mega Mulianisa

I've been trying to figure out what I was going to say here for months.

Aku mencoba menemukan apa yang harus kukatakan selama berbulan-bulan.

Because there's no bigger stage than TED,

Karena tak ada panggung yang bisa mengalahkan TED,

it felt like getting my message right in this moment

rasanya menyampaikan pesanku dengan benar saat ini

was more important than anything.

adalah hal yang lebih penting dari apa pun.

And so I searched and searched for days on end,

Maka aku mencari selama berhari-hari,

trying to find the right configuration of words.

mencoba menemukan konfigurasi kata yang tepat.

And although intellectually,

Dan secara intelektualitas,

I could bullet point the big ideas that I wanted to share about Me Too

aku bisa menyebutkan ide-ide besar yang ingin kubagikan tentang Me Too

and this movement that I founded,

dan gerakan yang aku ciptakan,

I kept finding myself falling short of finding the heart.

aku masih tetap membutuhkan dukungan moral.

I wanted to pour myself into this moment

Aku ingin mencurahkan hatiku di momen ini

and tell you why even the possibility of healing or interrupting sexual violence

dan berkata, bahwa peluang menyembuhkan dan menghentikan kekerasan seksual

was worth standing and fighting for.

pantas dibela dan diperjuangkan.

I wanted to rally you to your feet with an uplifting speech

Aku ingin menggerakkan Anda dengan pidato menginspirasi,

about the important work of fighting for the dignity and humanity of survivors.

pentingnya berjuang demi harga diri dan humanitas para penyintas.

Tapi entahlah, apakah aku mampu.

But I don't know if I have it.

The reality is,

Pada kenyataannya,

after soldiering through the Supreme Court nomination process

setelah berjuang menghadapi proses nominasi Mahkamah Agung

and attacks from the White House,

dan serangan dari Gedung Putih,

gross mischaracterizations,

karakterisasi yang menyedihkan,

internet trolls

pembuat onar di internet

and the rallies and marches

unjuk rasa dan pawai

and heart-wrenching testimonies,

dan kesaksian yang memilukan,

I'm faced with my own hard truth.

aku menghadapi kenyataan sulit dalam diriku.

I'm numb.

Aku mati rasa.

And I'm not surprised.

Dan aku tidak terkejut.

I've traveled all across the world giving talks,

Aku telah berpelesir keliling dunia memberikan ceramah,

and like clockwork, after every event,

dan bak otomatis, seusai setiap acara,

more than one person approaches me

dua orang atau lebih menghampiriku

so that they can say their piece in private.

sehingga mereka bisa mengobrol secara pribadi.

And I always tried to reassure them.

Dan aku selalu mencoba meyakinkan mereka.

You know, I'd give them local resources

Aku akan memberikan mereka sentuhan lokal

and a soft reassurance that they're not alone

dan meyakinkan dengan lembut bahwa mereka tak sendirian

and this is their movement, too.

dan ini gerakan mereka juga.

I'd tell them that we're stronger together

Aku akan mengatakan, kita kuat menghadapinya bersama

and that this is a movement of survivors and advocates

dan ini merupakan gerakan bagi para penyintas dan pembelanya

doing things big and small every day.

yang melakukan hal kecil dan besar setiap hari.

And more and more people are joining this movement

Dan makin banyak orang bergabung dengan gerakan ini

every single day.

setiap hari.

That part is clear.

Bagian itu cukup jelas.

People are putting their bodies on the line

Orang-orang bermunculan, mengambil risiko

and raising their voices to say, "Enough is enough."

dan bersuara untuk menyampaikan, "sudah cukup."

So why do I feel this way?

Lantas mengapa aku merasakan ini?

Well ...

Yah...

Someone with credible accusations of sexual violence against him

Seseorang yang tertuduh secara meyakinkan dalam kasus kekerasan seksual

was confirmed to the Supreme Court of the United States of America,

diseret ke Mahkamah Agung Amerika Serikat,

again.

lagi.

The US President,

Presiden Amerika Serikat,

who was caught on tape talking about how he can grab women's body parts

yang tertangkap dalam rekaman, berkata ia bisa meraba badan wanita

wherever he wants, however he wants,

di mana pun, kapan pun ia mau,

can call a survivor a liar at one of his rallies,

menyebut seorang penyintas sebagai pembohong,

and the crowds will roar.

dan orang-orang kagum.

And all across the world, where Me Too has taken off,

Dan di seluruh dunia, di tempat yang telah kukunjungi,

Australia and France,

Australia dan Perancis,

Sweden, China and now India,

Swedia, Cina dan sekarang India,

survivors of sexual violence are all at once being heard

penyintas dari kekerasan seksual semuanya didengar

and then vilified.

dan kemudian difitnah.

And I've read article after article bemoaning ...

Dan saya membaca artikel demi artikel, meratapi ...

wealthy white men

pria kulit putih yang kaya

who have landed softly with their golden parachutes,

yang datang dengan pesangon emas mereka,

following the disclosure of their terrible behavior.

mengikuti rahasia perilaku buruk mereka.

And we're asked to consider their futures.

Dan kami diminta untuk mempertimbangkan masa depan mereka.

But what of survivors?

Tapi bagaimana dengan para penyintas?

This movement is constantly being called a watershed moment,

Gerakan ini terus menerus disebut momen perubahan sejarah,

or even a reckoning,

atau bahkan sebuah perhitungan,

but I wake up some days feeling like all evidence points to the contrary.

tapi aku bangun dengan perasaan seperti semua bukti menunjukkan sebaliknya.

It's hard not to feel numb.

Sulit untuk tidak mati rasa.

I suspect some of you may feel numb, too.

Saya menduga beberapa dari Anda merasakannya.

But let me tell you what else I know.

Izinkan saya memberi tahu yang lainnya

Sometimes when you hear the word "numb,"

Ketika Anda mendengar kata "mati rasa,"

you think of a void, an absence of feelings,

Anda memikirkan kekosongan, tidak adanya perasaan,

or even the inability to feel.

bahkan ketidakmampuan untuk merasakan.

But that's not always true.

Tapi itu tidak selalu benar.

Numbness can come from those memories that creep up in your mind

Mati rasa bisa datang dari ingatan yang merayap di benakmu

that you can't fight off in the middle of the night.

Anda tidak bisa melawannya di tengah malam.

They can come from the tears that are locked behind your eyes

Mereka bisa datang dari air mata yang terkunci pada mata Anda

that you won't give yourself permission to cry.

bahwa Anda tidak diizinkan untuk menangis.

For me, numbness comes from looking in the face of survivors

Bagi saya, mati rasa datang ketika menghadapi para penyintas

and knowing everything to say

dan tahu segalanya untuk dikatakan

but having nothing left to give.

tetapi tidak ada yang bisa dikatakan.

It's measuring the magnitude of this task ahead of you

Ini mengukur besarnya beban yang Anda hadapi

versus your own wavering fortitude.

melawan kegigihan Anda sendiri.

Numbness is not always the absence of feeling.

Mati rasa tidak selalu tentang tidak adanya perasaan.

Sometimes it's an accumulation of feelings.

Terkadang itu akumulasi perasaan.

And as survivors,

Dan sebagai penyintas,

we often have to hold the truth of what we experience.

kita harus memegang kebenaran dari apa yang kita alami.

But now, we're all holding something,

Tapi sekarang, kita semua memegangnya,

whether we want to or not.

apakah kita mau atau tidak.

Our colleagues are speaking up and speaking out,

Rekan-rekan kami berbicara dan terus berbicara,

industries across the board are reexamining workplace culture,

industri di seluruh dunia memeriksa kembali budaya tempat kerja,

and families and friends are having hard conversations

dan keluarga serta teman sedang mengalami percakapan yang sulit

about closely held truths.

tentang kebenaran.

Everybody is impacted.

Semua orang terpengaruh.

And then, there's the backlash.

Dan kemudian, ada serangan balasannya.

We've all heard it.

Kita semua pernah mendengarnya.

"The Me Too Movement is a witch hunt."

"Gerakan Me Too adalah tuduhan."

Right?

Benar?

"Me Too is dismantling due process."

"Me Too sedang membongkar proses hukum."

Or, "Me Too has created a gender war."

Atau, "Me Too telah menciptakan perang gender."

The media has been consistent with headline after headline

Media telah konsisten dengan judul demi judul

that frames this movement in ways that make it difficult

membingkai gerakan ini dengan cara sulit

to move our work forward,

untuk memajukan pekerjaan kami,

and right-wing pundits and other critics

dan para pakar sayap kanan dan kritik lainnya

have these talking points that shift the focus away from survivors.

memiliki poin pembicaraan yang mengalihkan fokus dari para penyintas.

So suddenly, a movement that was started to support

Tiba-tiba, ada sebuah gerakan yang mulai mendukung

all survivors of sexual violence

semua korban kekerasan seksual

is being talked about like it's a vindictive plot against men.

dibicarakan sedang melakukan rencana balas dendam terhadap pria

And I'm like, "Huh?"

Dan aku seperti, "Hah?"

(Laughter)

(Tertawa)

How did we get here?

Kenapa bisa sampai disini?

We have moved so far away

Kami telah bergerak sejauh ini

from the origins of this movement that started a decade ago,

dari asal usul gerakan yang dimulai satu dekade lalu,

or even the intentions of the hashtag that started just a year ago,

atau bahkan niat dari tagar yang dimulai dari setahun yang lalu,

that sometimes, the Me Too movement that I hear some people talk about

terkadang, gerakan Me Too yang saya dengar dari beberapa orang

is unrecognizable to me.

tidak bisa saya kenali.

But be clear:

Tapi jelaskan:

This is a movement about the one in four girls

Ini sebuah gerakan tentang satu dari empat gadis

and the one in six boys

dan satu dari enam anak laki-laki

who are sexually assaulted every year

yang mengalami pelecehan seksual setiap tahun

and carry those wounds into adulthood.

dan membawa luka-luka itu sampai dewasa.

It's about the 84 percent of trans women who will be sexually assaulted this year

Ini tentang 84 persen wanita trans yang mengalami pelecehan seksual tahun ini

and the indigenous women

dan perempuan pribumi

who are three-and-a-half times more likely to be sexually assaulted

yang tiga setengah kali lebih mungkin untuk mengalami pelecehan seksual

than any other group.

daripada kelompok lain.

Or people with disabilities,

Atau orang-orang disabilitas

who are seven times more likely to be sexually abused.

yang tujuh kali lebih mungkin untuk dilecehkan secara seksual.

It's about the 60 percent of black girls like me

Ini tentang 60 persen gadis kulit hitam seperti saya

who will be experiencing sexual violence before they turn 18,

yang akan mengalami kekerasan seksual sebelum mereka berusia 18 tahun,

and the thousands and thousands of low-wage workers

dan ribuan pekerja bergaji rendah

who are being sexually harassed right now

yang sedang dilecehkan secara seksual

on jobs that they can't afford to quit.

mereka tidak mampu untuk keluar dari pekerjaan.

This is a movement about the far-reaching power of empathy.

Ini adalah gerakan kekuatan empati yang berjangkauan luas.

And so it's about the millions and millions of people

Jadi ini tentang jutaan orang

who, one year ago, raised their hands to say, "Me too,"

yang, satu tahun lalu, mengangkat tangan mereka untuk berkata, "Me Too,"

and their hands are still raised

dan tangan mereka masih terangkat

while the media that they consume erases them

sementara media yang mereka konsumsi menghapus mereka

and politicians who they elected to represent them

dan politisi yang mereka pilih untuk mewakili mereka

pivot away from solutions.

menjauh dari solusi.

It's understandable that the push-pull of this unique, historical moment

Bisa dimengerti kalau dinamika momen dan sejarah unik ini

feels like an emotional roller-coaster that has rendered many of us numb.

seperti roller coaster emosional yang telah membuat kita mati rasa.

This accumulation of feelings

Akumulasi perasaan ini

that so many of us are experiencing together, across the globe,

begitu banyak kita alami bersama-sama, di seluruh dunia,

is collective trauma.

yaitu trauma kolektif.

But ...

Tapi ...

it is also the first step

itu juga merupakan langkah pertama

towards actively building a world that we want right now.

untuk membangun dunia yang kita inginkan sekarang.

What we do with this thing that we're all holding

Apa yang kita lakukan dengan hal ini bahwa kita semua memegang

is the evidence that this is bigger than a moment.

bukti bahwa ini lebih besar daripada sebuah momen.

It's the confirmation that we are in a movement.

Ini mengkonfirmasi bahwa kita berada dalam suatu gerakan.

And the most powerful movements

Dan gerakan yang paling kuat

have always been built around what's possible,

selalu dibangun dari apa yang mungkin di sekitar,

not just claiming what is right now.

tidak hanya mengklaim yang sekarang.

Trauma halts possibility.

Trauma menghentikan kemungkinan.

Movement activates it.

Gerakan mengaktifkannya.

Dr. King famously quoted Theodore Parker saying,

Dr. King terkenal mengutip Theodore Parker yang berkata,

"The arc of the moral universe is long, and it bends toward justice."

"Busur alam semesta moral itu panjang, dan itu mengarah ke keadilan. "

We've all heard this quote.

Kita semua pernah mendengarnya.

But somebody has to bend it.

Tetapi seseorang harus melakukannya.

The possibility that we create in this movement and others

Kemungkinan yang kami buat dalam gerakan ini dan lainnya

is the weight leaning that arc in the right direction.

adalah bobot yang condong pada busur itu ke arah yang benar.

Movements create possibility,

Gerakan menciptakan kemungkinan,

and they are built on vision.

dan mereka dibangun di atas visi.

My vision for the Me Too Movement

Visi saya untuk Gerakan Me too

is a part of a collective vision to see a world free of sexual violence,

adalah visi kolektif untuk melihat dunia yang bebas dari kekerasan seksual,

and I believe we can build that world.

dan saya percaya kita dapat membangun dunia itu.

Full stop.

Titik.

But in order to get there,

Tetapi untuk sampai ke sana,

we have to dramatically shift a culture that propagates the idea

kita harus bergeser ke sebuah budaya yang menyebarkan gagasan

that vulnerability is synonymous with permission

kerentanan itu identik dengan izin

and that bodily autonomy is not a basic human right.

dan otonomi tubuh itu bukan dasar hak asasi manusia.

In other words, we have to dismantle the building blocks of sexual violence:

Dengan kata lain, kita harus membongkar blok bangunan kekerasan seksual:

power and privilege.

kekuatan dan hak istimewa.

So much of what we hear about the Me Too Movement

Begitu banyak yang kita dengar tentang Gerakan Me Too

is about individual bad actors or depraved, isolated behavior,

adalah tentang aktor buruk atau perilaku bejat, perilaku terisolasi,

and it fails to recognize

dan itu gagal mengenali

that anybody in a position of power comes with privilege,

siapapun yang berada dalam posisi berkuasa yang datang dengan hak istimewa,

and it renders those without that power

dan itu membuat mereka tidak memiliki kekuatan,

more vulnerable.

lebih rentan.

Teachers and students, coaches and athletes,

Guru dan murid, pelatih dan atlet,

law enforcement and citizen, parent and child:

penegak hukum dan warga negara, orang tua dan anak:

these are all relationships that can have an incredible imbalance of power.

ini semua hubungan yang bisa memiliki ketidakseimbangan yang luar biasa.

But we reshape that imbalance by speaking out against it in unison

Kami kembali membentuk ketidakseimbangan itu dengan menentangnya

and by creating spaces to speak truth to power.

dan menciptakan ruang untuk berbicara kebenaran.

We have to reeducate ourselves and our children

Kita harus mendidik diri kita sendiri dan anak-anak kita

to understand that power and privilege doesn't always have to destroy and take --

memahami kekuatan dan hak istimewa itu bukan untuk menghancurkan-

it can be used to serve and build.

itu dapat digunakan untuk membantu dan membangun.

And we have to reeducate ourselves to understand that, unequivocally,

Dan kita harus mendidik kembali diri kita sendiri untuk memahami itu,

every human being has the right to walk through this life

setiap manusia memiliki hak untuk menjalani hidup ini

with their full humanity intact.

dengan kemanusiaan penuh yang utuh.

Part of the work of the Me Too Movement

Bagian dari karya Gerakan Me Too

is about the restoration of that humanity for survivors,

adalah tentang pemulihan kemanusiaan agar selamat,

because the violence doesn't end with the act.

karena kekerasan tidak berakhir dengan tindakannya.

The violence is also the trauma that we hold after the act.

Kekerasan juga merupakan trauma yang kami pegang setelah tindakan.

Remember, trauma halts possibility.

Ingat, trauma menghentikan kemungkinan.

It serves to impede,

Ini berfungsi untuk menghalangi,

stagnate, confuse and kill.

mandek, membingungkan dan membunuh.

So our work rethinks how we deal with trauma.

Jadi pekerjaan kami memikirkan kembali bagaimana kita menghadapi trauma.

For instance, we don't believe

Misalnya, kami tidak percaya

that survivors should tell the details of their stories all the time.

bahwa mereka para penyintas harus cerita secara detail sepanjang waktu.

We shouldn't have to perform our pain over and over again

Kita seharusnya tidak menunjukkan rasa sakit kita berulang-ulang

for the sake of your awareness.

demi kesadaran Anda.

We also try to teach survivors to not lean into their trauma,

Kami juga mencoba mengajari para penyintas untuk tidak bersandar pada trauma mereka,

but to lean into the joy that they curate in their lives instead.

tetapi sadar bahwa mereka memilih dalam kehidupan mereka sebagai gantinya.

And if you don't find it, create it and lean into that.

Dan jika Anda tidak menemukannya, lakukan dan condongkan ke dalamnya.

But when your life has been touched by trauma,

Tetapi ketika hidup Anda telah tersentuh oleh trauma,

sometimes trying to find joy feels like an insurmountable task.

kadang berusaha untuk menemukan kesenangan seperti tugas yang tidak dapat diatasi.

Now imagine trying to complete that task

Sekarang coba bayangkan menyelesaikan tugas itu

while world leaders are discrediting your memories

sementara para pemimpin dunia mendiskreditkan ingatan Anda

or the news media keeps erasing your experience,

atau media berita terus menghapus pengalaman Anda,

or people continuously reduce you to your pain.

atau orang terus menerus mengurangi rasa sakit Anda.

Movement activates possibility.

Gerakan mengaktifkan kemungkinan.

There's folklore in my family, like most black folks,

Ada cerita rakyat di keluargaku, seperti kebanyakan orang kulit hitam,

about my great-great-grandaddy, Lawrence Ware.

tentang kakek buyutku, Lawrence Ware.

He was born enslaved,

Ia dilahirkan sebagai budak,

his parents were enslaved,

orang tuanya diperbudak,

and he had no reason to believe that a black man in America

dan dia tidak percaya bahwa seorang pria kulit hitam di Amerika

wouldn't die a slave.

tidak akan mati sebagai budak.

And yet,

Dan lagi,

legend has it that when he was freed by his enslavers,

legenda mengatakan bahwa ketika dia dibebaskan oleh para budaknya,

he walked from Georgia to South Carolina

dia berjalan dari Georgia ke South Carolina

so that he could find the wife and child that he was separated from.

sehingga dia bisa menemukan istri dan anaknya.

And every time I hear this story, I think to myself,

Dan setiap kali saya mendengar cerita ini, Saya berpikir sendiri,

"How could he do this?

"Bagaimana bisa ia melakukan ini?

Wasn't he afraid that he would be captured and killed by white vigilantes,

Bukankah dia takut jika ditangkap dan dibunuh oleh penjaga putih,

or he would get there and they would be gone?"

atau saat dia di sana mereka akan pergi? "

And so I asked my grandmother once

Jadi saya bertanya kepada nenek saya

why she thought that he took this journey up,

mengapa dia berpikir demikian bahwa dan mengambil perjalanan itu,

and she said,

dan dia berkata,

"I guess he had to believe it was possible."

"Kurasa dia harus percaya itu mungkin. "

I have been propelled by possibility for most of my life.

Saya telah didorong oleh kemungkinan selama hidupku.

I am here because somebody, starting with my ancestors,

Saya di sini karena seseorang, dimulai dengan leluhur saya,

believed I was possible.

percaya bahwa itu mungkin.

In 2006, 12 years ago,

Pada 2006, 12 tahun lalu,

I laid across a mattress on my floor in my one-bedroom apartment,

Saya berbaring di kasur saya di apartemen kamar saya,

frustrated with all the sexual violence that I saw in my community.

frustrasi dengan semua kekerasan seksual yang saya lihat di komunitas saya.

I pulled out a piece of paper, and I wrote "Me Too" on the top of it,

Saya mengeluarkan selembar kertas, dan aku menulis "Me Too" di atasnya,

and I proceeded to write out an action plan

dan saya beralih untuk menulis rencana aksi

for building a movement based on empathy between survivors

untuk membangun gerakan berdasarkan empati antara korban

that would help us feel like we can heal,

membantu kita untuk dapat sembuh,

that we weren't the sum total of the things that happened to us.

bahwa kita bukan jumlah total satu hal yang terjadi pada kita.

Possibility is a gift, y'all.

Kemungkinan adalah hadiah.

It births new worlds,

Ini melahirkan dunia baru,

and it births visions.

dan ia melahirkan visi.

I know some of y'all are tired,

Saya tahu kalian lelah,

because I'm tired.

karena saya juga lelah.

I'm exhausted,

Aku lelah,

and I'm numb.

dan aku mati rasa.

Those who came before us didn't win every fight,

Mereka tidak memenangkan pertarungan,

but they didn't let it kill their vision.

tetapi mereka meyakinkan visi mereka.

It fueled it.

Ini memicunya.

So I can't stop,

Saya tidak bisa berhenti,

and I'm asking you not to stop either.

dan saya meminta Anda untuk tidak berhenti.

We owe future generations a world free of sexual violence.

Kami berutang dengan generasi mendatang, dunia yang bebas dari kekerasan seksual.

I believe we can build that world.

Saya percaya kita bisa membangun dunia itu.

Do you?

Anda ingin melakukannya?

Thank you.

Terima Kasih.

(Applause)

(Tepuk Tangan)