Mads Tang-Christensen: The brain science of obesity | TED

Transcriber:

Translator: Vanessa Lee Reviewer: Nathaniel Luis Reyhan Soesilo

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa sepasang saudara

yang tinggal di rumah yang sama dengan orang tua yang sama,

dengan makanan yang sama,

terkadang berakhir dengan berat badan yang jauh berbeda?

Have you ever wondered why a pair of siblings

living in the same house with the same parents,

Nama saya Mads,

dan selama 25 tahun terakhir,

with the same food,

saya mempelajari apa yang kita makan, kapan kita makan, dan seberapa banyaknya.

sometimes end up in opposite sides of the weight spectrum?

My name is Mads

Dan mungkin yang lebih penting,

and for the last 25 years,

saya mempelajari bagaimana setiap tubuh unik kita

I've been studying what we eat, when we eat and how much we eat.

merespons dengan cara berbeda meski makanan dan lingkungannya sama.

And probably more importantly,

Lebih tepatnya, saya mempelajari obesitas.

I've been studying how each of our unique bodies

responds differently to the same food and the same environment.

Saat pelatihan sebagai MD dan PhD,

saya terpukau oleh seri percobaan yang dilakukan oleh Barry Levin.

To be more precise, I study obesity.

Ia mengambil 100 tikus dan diberi makanan yang kaya akan lemak.

During my training as an MD, PhD,

I was very fascinated by a series of experiments done by Barry Levin.

Setelah berbulan-bulan, hasil akhirnya adalah kurva lonceng

He took 100 rats and subjected them to high-fat feeding.

dan distribusi berat badan

dengan beberapa tikus kurus, tikus gemuk,

After months of feeding,

dan tikus rata-rata.

he ended up with a bell-shaped curve

Kemudian ia mengambil tikus-tikus yang kurus

and a weight distribution

with some skinny rats and some obese rats

dan membiakkan mereka dengan sesamanya.

Tikus besar ia ambil,

dan juga dibiakkan dengan sesamanya.

and some in the middle.

What he then did was to take the skinny rats

Dan setelah beberapa kali pembiakkan, terbentuk dua populasi yang berbeda:

and breed them among themselves,

tikus yang tahan diet

and the heavy rats.

And he bred those among themselves.

dan tikus yang rentan obesitas.

And after rounds of breeding, he ended up with two distinct populations:

Dan inilah bagian yang sangat menarik.

Lalu ia mengambil yang kurus atau yang gemuk,

a diet-resistant rat

and an obesity-prone rat.

dan satu diberi banyak makan, satu diberi sedikit.

And here's the really interesting part.

Dan berat badan mereka tentunya naik dan turun

Then he took the skinny or the obese,

tergantung pola diet mereka.

and either massively over- or underfed them.

Namun tikus tersebut seakan-akan ingat berat badan sebelumnya.

And their weight would, of course, go up and down

depending on the dietary regimen.

Jadi setelah diet dihentikan,

But it was as if the little bodies would remember the same old weight trajectory.

tikus-tikus itu langsung kembali ke berat badan awalnya.

So once the dietary regimen was stopped,

Ini seakan-akan Anda memakaikan seekor tikus gemuk

the rats went right back to the initial weight trajectory.

pakaian milik seekor domba kurus.

Namun pembawaan tikus gemuknya masih berusaha menyembul keluar.

It was like as if you could dress up the obese rat

Hal yang sama terjadi pada manusia.

in a skinny sheep's clothing.

Jika seribu anak-anak ditimbang,

But the obese rat nature was still scratching to get out.

berat badan mereka juga akan terbagi menjadi seperti kurva lonceng.

The same thing applies to humans.

Beberapa kurus, beberapa rata-rata, dan beberapa gemuk.

If you take a thousand kids and weigh them,

their weight will also be distributed in a bell-shaped curve.

Kita tahu bahwa beberapa dari anak-anak yang kurus akan tetap kurus,

Some skinny, some in the middle and some heavy.

dan beberapa dari anak-anak yang gemuk akan tetap gemuk.

We know that some of the skinny kids will remain skinny throughout life,

Anda dapat berargumen berat badan mereka telah ditentukan sebagian.

and some of the obese kids will stay obese throughout life.

Anda juga dapat berargumen bahwa obesitas adalah sebuah penyakit.

You could argue that their weight, to some degree, has been predetermined.

Tunggu, apa saya baru saja mengatakan obesitas adalah penyakit?

Iya.

You could also argue that obesity is a disease.

Ada data dan ilmu yang menunjukkannya.

Dan saya menjadikannya tujuan hidup saya untuk memberikan solusi

Wait, did I just say that obesity a disease?

Yes.

There's actually data and science that shows that.

untuk mencegah, mengobati, atau bahkan menyembuhkan obesitas.

And I've made it my audacious life goal to come up with a solution

Izinkan saya menjelaskan.

Pada awal tahun 1980-an dan 1990-an,

to prevent, treat or even cure obesity.

obesitas dianggap berpotensi menjadi masalah global,

Let me explain.

masalah global yang sangat besar

yang memicu WHO pada akhir tahun 1990-an

In the early 1980s and 1990s,

obesity was considered a potential global problem,

untuk mendeklarasikan obesitas sebagai pandemi global.

Dan saya mungkin tidak harus menjelaskan alasannya.

a global problem of a magnitude

that led WHO in the end of 1990s

Tingginya angka diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskular, kanker,

to declare obesity a global pandemic.

And I probably don't have to tell you why.

osteoartritis, dan kaitan yang jelas dengan kondisi mental seperti depresi.

Higher rates of diabetes, hypertension, cardiovascular disease, even some cancers,

Jadi, semakin angka penderita obesitas bertambah,

osteoarthritis and a clear link to mental conditions such as depression.

maka semakin banyak juga orang menderita penyakit tersebut.

Saat ini, lebih dari 50 persen populasi orang dewasa di AS

So as the number of obese individuals grew,

so did the number of people suffering from these diseases.

hidup menderita obesitas atau kelebihan berat badan.

Today, more than 50 percent of the US adult population

Dari sudut pandang kesehatan, ini itu mengenaskan.

are living with obesity or overweight.

Namun ini bukan masalah di AS saja.

Lonjakan obesitas telah menjadikannya sebagai masalah kesehatan global.

From a health perspective, that is devastating.

But it's not only a US problem.

Banyak orang di dalam dan di luar komunitas medis

The obesity surge has made obesity a global health problem.

percaya bahwa obesitas bukanlah sebuah penyakit.

Mereka percaya bahwa obesitas adalah suatu kondisi,

Many inside and outside the medical community

kondisi yang ditimbulkan karena mengonsumsi terlalu banyak

believe obesity is not a disease.

dan kurang berolahraga.

They believe that obesity is a condition,

Namun faktanya, banyak orang yang menderita obesitas juga berpikir sama.

a condition brought about by too much eating

Mereka percaya bahwa berat badannya merupakan 100% kesalahan mereka sendiri,

and too little exercise.

As a matter of fact, a lot of people living with obesity think that too.

yang memicu mereka menyalahkan diri dan merendahkan rasa percaya diri,

They believe that their weight is 100 percent their own fault,

dan mungkin rasa malu atau stress eating.

Ini menyedihkan dan kontraproduktif.

which can lead to self-blame and low self-esteem,

Tapi di manakah bukti ilmiah bahwa obesitas adalah sebuah penyakit?

and perhaps even shame or stress eating,

which is both heartbreaking, as well as counterproductive.

Secara medis, ada banyak cara untuk mendefinisikan penyakit,

But where is the scientific proof that obesity is a disease?

tapi mari saya berikan tiga contoh saja.

Well, medically speaking, there's many ways to define disease,

Sebagai proses yang mengganggu fungsionalitas

dan mengurangi masa hidup Anda -- obesitas, termasuk.

but let me give you just three examples.

Anda dapat mengartikannya sebagai proses

As a process that impairs your functionality

yang membuat Anda lebih rentan terhadap atau menimbulkan penyakit lainnya.

and reduces life expectancy -- obesity, check.

Obesitas, termasuk.

You can define disease as a process

Atau Anda dapat mendeskripsikannya sebagai gangguan genetik

that leaves you more susceptible to other diseases or causes disease.

yang mengarah pada gangguan fungsional,

Obesity, check.

seperti, misalnya, duplikasi gen pada kromosom.

Or you can define disease as a genetic impairment

Ada bukti jelas bahwa

satu mutasi gen dapat mengarah menuju obesitas,

that leads to functional impairment,

seperti, contohnya, defisiensi leptin dan POMC.

like, for instance, a duplication of genes on chromosomes.

There is clear evidence

Ada juga dua atau tiga gen yang mengarah pada obesitas.

that a single gene mutation can lead to obesity,

such as, for instance, leptin deficiency and POMC deficiency.

Dan saya memprediksi bahwa kita, pada tahun 2030,

akan mampu menjelaskan kebanyakan obesitas akibat susunan genetik milik seseorang.

We also have two-three genes leading to obesity.

And it's my prediction that we, by the year 2030,

Jadi obesitas sebagai penyakit berdasarkan tolok ukur ini, termasuk.

will be able to explain most obesity by the genetic makeup of the individual.

Biar saya perjelas.

Kita telah memiliki gen yang sama selama beberapa dekade.

So obesity as a disease by this measure, check.

Dan belakangan ini, obesitas menjadi masalah yang lebih besar.

Let me be clear.

Lalu bagaimana menjelaskannya?

We humans have had the same genes for decades.

Satu hal yang jelas adalah makanan, terutama yang kaya akan kalori,

And just recently, obesity has become a bigger problem.

yang tersedia secara berlimpah.

How do we then explain that?

Relatif mudah dan juga murah

One obvious thing is actually food, especially calorie-rich food,

untuk memenuhi kebutuhan harian kalori lewat makanan cepat saji dan minuman soda.

which is much more readily available.

It's relatively easy and also relatively cheap

to eat your entire daily need of calories by a fast food or big soft drinks.

Jadi betul bahwa gen mempunyai peran,

taetapi lingkungan juga memainkan peran besar.

Kelebihan kalori di masyarakat tertentu

So genes do play a role,

merupakan hal yang relatif baru,

dan gen kita masih belum bisa beradaptasi.

but the environment also plays a huge role.

The overabundance of calories in certain communities

Dalam sejarah perjamuan dan kelaparan,

is a relatively new thing,

seleksi genetik telah menyiapkan kita jauh lebih baik untuk mengalami kelaparan,

and our genes haven't quite adapted yet.

dan untuk alasan yang baik.

In the history of feast and famine,

Kelaparan adalah hal yang buruk,

tetapi Anda pun bisa berkata obesitas itu buruk.

genetic selection has prepared us much better for famine,

Dan jika obesitas itu sebuah penyakit,

and for good reason.

lalu bagaimana kita mencegah, mengobati atau bahkan menyembuhkannya?

Starvation is bad,

but you could also argue obesity is bad.

Saya percaya bahwa otak memegang kuncinya.

And if obesity is a disease,

how do we then prevent, treat or even cure it?

Saya selalu terpesona

dengan seberapa kecil sinyal listrik pada bagian otak yang jauh

I believe that the brain holds the key.

bisa memicu perubahan perilaku yang besar.

I have always been fascinated

with how small electrical signals in discrete parts of the brain

Dan studi saya tentang otak mengarah kepada Glucagon-Like Peptide 1,

lead to big behavioral changes.

atau singkatnya GLP-1.

GLP-1 adalah hormon dan molekul sinyal

And my study of the brain led me to Glucagon-Like Peptide 1,

yang dihasilkan di usus dan di otak.

or GLP-1 for short.

Otak berbicara kepada usus dan usus berbicara kepada otak.

GLP-1 is a hormone and a signal molecule

that is produced both in the gut and in the brain.

Ya, benar sekali.

Perut dan otak Anda benar-benar terhubung.

The brain speaks to the gut and the gut speaks to the brain.

Penelitian kami memperlihatkan bahwa GLP-1 mempunyai efek pada sel saraf

Yes, that's right.

yang berada di area yang mengontrol makan kita.

Your belly and your brain are literally connected.

Jadi, misalnya, jika kita meningkatkan kadar GLP-1,

Our research led us to see that GLP-1 has an effect on nerve cells

hasrat tubuh untuk makan atau makan berlebih itu ternonaktifkan.

sitting in areas that control whether we eat or not.

So, for instance, if we increase the level of GLP-1,

GLP-1 bertindak sebagai sinyal ‘penuh’ di tangki bensin mobil Anda.

the body's desire to eat or overeat food gets turned off.

Saya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun memetakan sirkuit GLP-1

GLP-1 serves as the full signal in your car's gas tank.

dan bagaimana GLP-1 berinteraksi dengan molekul dan hormon sinyal lainnya.

I've spent years and decades mapping the circuitry of GLP-1

Semua hal ini bekerja bersama dan mengontrol asupan makanan,

and how GLP-1 interacts with other signal molecules and hormones.

berat badan, dan mengontrol perilaku makan.

All of these things go together and control food intake,

Dan apa arti dari semua itu?

Nah, saat ini, kami telah merekayasa dan mempelajari molekulnya,

body weight and the control of eating behavior.

sehingga sekarang kita punya molekul

And what does that all mean?

yang dapat memicu penurunan berat badan signifikan.

Well, today, we have engineered and studied the molecule,

Tentu, GLP-1 bukanlah jawaban lengkapnya.

so we now have a molecule

that can lead to a significant weight loss.

Kami dan yang lainnya telah menemukan banyak hormon

Obviously, GLP-1 is not the whole answer.

dan molekul sinyal lainnya

yang juga penting untuk regulasi asupan makanan dan berat badan.

We and others have discovered numerous hormones

Dan bisa saja pada akhirnya

molekul dan hormon sinyal tersebut menjadi jauh lebih penting daripada GLP-1.

and other signal molecules

that are also pivotal for the regulation of food intake and body weight.

Jadi ...

And it may end up

Ada banyak hal yang perlu kami lakukan.

that these signal molecules and hormones are even more important than GLP-1.

Pun banyak yang bisa kami jelajahi.

Jadi hal ini bukanlah akhir dari ini.

So ...

Hal ini bahkan bukan permulaan dari akhir.

There's plenty for us to do.

Namun ini mungkin akhir dari permulaan.

There's still plenty for us to explore.

So this is not the end.

Kita mungkin ada krisis berat badan parah di planet ini,

It's not even the beginning to the end.

tetapi kabar baiknya adalah kita berada di jalur yang tepat.

But perhaps this may be the end to the beginning.

We may have a massive weight crisis on the planet today,

Kami sekarang memiliki solusi untuk penderita obesitas,

dan langkah selanjutnya yaitu untuk memahami dengan lebih baik

but the good news is we are on the right path.

masalah-masalah yang dihadapi oleh para penderita obesitas.

We now have solutions for people living with obesity,

Untuk jauh lebih memahami bagaimana gen dan lingkungan bekerja sama.

and the next steps will be to understand even better

the problems people living with obesity are facing.

Dan akhirnya memahami bagaimana hal ini menyatu

To understand even better how genes and environment play together.

dan menentukan berat badan kita.

Kemudian, dan mungkin pada saat itu,

And understand, finally, how all these things come together

kita bisa mendapatkan pencegahan,

and determine our body weight.

pengobatan, atau bahkan penyembuhan

Then, and maybe just then,

untuk para penderita obesitas,

seperti yang kita perjuangkan dengan penyakit kronis lainnya.

we will be able to come up with a prevention,

Dan ini – ini masih menjadi tujuan hidup kami yang ambisius.

a treatment or even a cure

for people living with obesity,

like we strive for with any other chronic disease.

Terima kasih.

And this -- this still remains our audacious life’s goal.

Thank you.