How motivation can fix public systems | Abhishek Gopalka

Translator: Nur Shabrina Reviewer: Ade Indarta

Take a minute

Mari berdiam 1 menit

and think of yourself as the leader of a country.

dan bayangkan diri Anda sebagai pemimpin suatu negara.

And let's say one of your biggest priorities

Lalu bayangkan salah satu dari prioritas terbesar Anda

is to provide your citizens with high-quality healthcare.

adalah untuk memberikan warga sistem kesehatan berkualitas tinggi.

How would you go about it?

Bagaimana cara Anda melakukannya?

Build more hospitals?

Membangun lebih banyak rumah sakit?

Open more medical colleges?

Membuka lebih banyak kampus kedokteran?

Invest in clinical innovation?

Berinvestasi pada inovasi klinis?

But what if your country's health system was fundamentally broken?

Tapi bagaimana bila sistem kesehatan negara Anda pada dasarnya rusak?

Whether it's doctor absenteeism,

Apakah itu dokter yang terkadang absen,

drug stock-outs or poor quality of care.

stok obat yang kehabisan atau kualitas perawatan yang rendah.

Where would you start then?

Lalu darimana Anda akan memulai?

I'm a management consultant,

Saya adalah konsultan manajemen,

and for the last three years,

dan selama tiga tahun terakhir,

I've been working on a project

saya mengerjakan suatu proyek

to improve the public heath system of Rajasthan,

untuk meningkatkan sistem kesehatan publik di Rajasthan,

a state in India.

negara bagian di India.

And during the course of the project,

Dan selama menjalani proyek,

we actually discovered something profound.

kami menemukan sesuatu yang sangat penting

More doctors, better facilities, clinical innovation --

Lebih banyak dokter, fasilitas lebih baik, inovasi klinis --

they are all important.

semua itu penting.

But nothing changes without one key ingredient.

Tetapi tidak ada yang berubah tanpa satu hal kunci.

Motivation.

Motivasi.

But motivation is a tricky thing.

Namun motivasi merupakan hal yang rumit.

If you've led a team, raised a child or tried to change a personal habit,

Bila Anda pernah memimpin tim, membesarkan anak atau mencoba mengubah kebiasaan,

you know that motivation doesn't just appear.

Anda paham bahwa motivasi tidak begitu saja muncul.

Something has to change to make you care.

Ada hal yang harus berubah untuk membuat Anda peduli.

And if there's one thing that all of us humans care about,

Dan bila ada satu hal yang kita semua pedulikan,

it's an inherent desire to shine in front of society.

hal itu adalah keinginan kuat untuk bersinar di hadapan masyarakat.

So that's exactly what we did.

Jadi itulah yang kami lakukan.

We decided to focus on the citizen:

Kami memutuskan untuk fokus pada warga:

the people who the system was supposed to serve in the first place.

orang-orang yang seharusnya dilayani oleh sistem.

And today, I'd like to tell you

Dan saat ini, saya ingin memberitahukan pada Anda

how Rajasthan has transformed its public health system dramatically

bagaimana Rajasthan telah mengubah sistem kesehatan publiknya secara dramatis

by using the citizen to trigger motivation.

dengan menggunakan warga untuk memicu motivasi.

Now, Rajasthan is one of India's largest states,

Saat ini, Rajasthan merupakan salah satu dari negara bagian terbesar India,

with a population of nearly 80 million.

dengan populasi hampir 80 juta.

That's larger than the United Kingdom.

Jumlah itu lebih besar dari United Kingdom

But the similarities probably end there.

Namun kemiripannya mungkin berakhir di sana.

In 2016, when my team was called in

Pada 2016, saat tim saya dipanggil

to start working with the public health system of Rajasthan,

untuk mulai bekerja dengan sistem kesehatan publik Rajasthan,

we found it in a state of crisis.

kami beranggapan kondisinya sangat genting

For example, the neonatal mortality rate --

Sebagai contoh, laju mortalitas bayi yang baru lahir --

that's the number of newborns who die before their first month birthday --

itu adalah jumlah bayi baru lahir yang meninggal sebelum usia 1 bulan --

was 10 times higher than that of the UK.

10 kali lebih tinggi dibandingkan di UK.

No wonder then that citizens were saying,

Tidak mengherankan warga ada yang berkata,

"Hey, I don't want to go to a public health facility."

"Saya tidak ingin pergi ke fasilitas kesehatan publik."

In India, if you wanted to see a doctor in a public health facility,

Di India, bila Anda ingin bertemu dokter di fasilitas kesehatan publik,

you would go to a "PHC," or "primary health center."

Anda akan pergi ke "PKU", atau "pusat kesehatan utama".

And at least 40 patients are expected to go to a PHC every day.

Sedikitnya 40 pasien diperkirakan mengunjungi PKU setiap harinya.

But in Rajasthan, only one out of four PHCs

Tetapi di Rajasthan, hanya satu dari empat PKU

was seeing this minimum number of patients.

yang mendapatkan jumlah minimum pasien ini.

In other words, people had lost faith in the system.

Dengan kata lain, masyarakat telah kehilangan kepercayaannya pada sistem.

When we delved deeper,

Saat kami selidiki lebih dalam,

we realized that lack of accountability is at the core of it.

kami menyadari kalau kurangnya pertanggungjawaban adalah akar masalahnya.

Picture this.

Bayangkan hal ini.

Sudha, a daily-wage earner,

Sudha, pekerja dengan upah harian,

realizes that her one-year-old daughter

menyadari bahwa anak perempuannya yang berusia satu tahun

is suffering from uncontrollable dysentery.

menderita disentri yang tidak terkontrol.

So she decides to take the day off.

Lalu dia memutuskan tidak bekerja hari itu.

That's a loss of about 350 rupees or five dollars.

Dia sudah kehilangan sekitar 350 rupee atau lima dolar.

And she picks up her daughter in her arms

Lalu dia menggendong anak perempuannya

and walks for five kilometers to the government PHC.

dan berjalan lima kilometer ke PKU pemerintah.

But the doctor isn't there.

Tetapi dokternya tidak ada di sana.

So she takes the next day off, again,

Jadi dia lagi-lagi tidak bekerja keesokan harinya,

and comes back to the PHC.

dan kembali ke PKU tersebut.

This time, the doctor is there,

Kali ini, dokternya ada,

but the pharmacist tells her

tetapi apotekernya memberitahu

that the free drugs that she's entitled to have run out,

bahwa obat gratis yang seharusnya dia dapatkan telah habis,

because they forgot to reorder them on time.

karena mereka lupa untuk memesan dengan tepat waktu.

So now, she rushes to the private medical center,

Jadi sekarang, dia buru-buru ke pusat medis swasta,

and as she's rushing there,

dan saat dia ke sana,

looking at her daughter's condition worsening with every passing hour,

melihat kondisi anaknya makin memburuk setiap jamnya,

she can't help but wonder

dia bertanya-tanya pada diri sendiri

if she should have gone to the private medical center

apakah seharusnya dia pergi ke pusat medis swasta

in the first place

sejak awal

and payed the 350 rupees for the consultation and drugs.

dan membayar 350 rupee untuk konsultasi dan obatnya.

No one is held accountable for this incredible failure of the system.

Tidak ada yang bertanggungjawab atas kegagalan sistem yang luar biasa ini.

Costing time, money and heartache to Sudha.

Mengorbankan waktu, uang dan sakit hati pada Sudha.

And this is something that just had to be fixed.

Dan hal ini adalah sesuatu yang harus diperbaiki.

Now, as all good consultants,

Sekarang, seperti semua konsultan baik lainnya,

we decided that data-driven reviews

kami memutuskan bahwa tinjauan berbasis data

had to be the answer to improve accountability.

adalah jawaban untuk meningkatkan pertanggungjawaban.

So we created these fancy performance dashboards

Sehingga kami membuat papan kinerja keren ini

to help make the review meetings of the health department

untuk membuat membuat pertemuan tinjauan departemen kesehatan

much more effective.

lebih efektif.

But nothing changed.

Tetapi tidak ada yang berubah.

Discussion after discussion,

Diskusi demi diskusi,

meeting after meeting,

pertemuan demi pertemuan,

nothing changed.

tidak ada yang berubah.

And that's when it struck me.

Dan ketika itu saya menyadari.

You see, public systems

Anda pahami, sistem publik

have always been governed through internal mechanisms,

selalu diatur melalui mekanisme internal,

like review meetings.

seperti pertemuan tinjauan.

And over time,

Dan dari waktu ke waktu,

their accountability to the citizen has been diluted.

pertanggungjawabannya ke warga semakin melemah.

So why not bring the citizen back into the equation,

Jadi kenapa tidak kembali melibatkan warga,

perhaps by using the citizen promises?

mungkin dengan menggunakan janji pada warga?

Couldn't that trigger motivation?

Bukankah itu dapat memicu motivasi?

We started with what I like to call the coffee shop strategy.

Kami memulai dengan apa yang saya sebut sebagai strategi toko kopi.

You've probably seen one of these signs in a coffee shop,

Anda mungkin melihat salah satu dari papan ini di toko kopi,

which says,

yang menyebutkan,

"If you don't get your receipt, the coffee is free."

"Bila Anda tidak menerima kwitansi, kopinya gratis."

Now, the cashier has no option

Sekarang, kasir tidak punya pilihan lain

but to give you a receipt each time.

selain selalu memberi Anda kwitansi.

So we took this strategy and applied it to Rajasthan.

Jadi kami mengambil strategi ini dan mengaplikasikannya ke Rajasthan.

We worked with the government

Kami bekerja dengan pemerintah

on a program to revive 300 PHCs across the state,

untuk program menghidupkan kembali 300 PKU di negara bagian itu,

and we got them to paint very clear citizen promises along the wall.

dan kami membuat mereka menggambarkan janji pada warga dengan jelas di dinding.

"We assure you that you will have a doctor each time."

"Kami meyakinkan Anda bahwa Anda akan bertemu dokter setiap berkunjung."

"We assure you that you will get your free drugs each time."

"Kami meyakinkan Anda bahwa Anda akan mendapatkan obat gratis."

"We assure you

"Kami meyakinkan Anda

that you will get your free diagnostics each time."

bahwa Anda akan mendapatkan diagnosa gratis setiap waktu."

And finally, we worked with elected representatives

Dan akhirnya, kami bekerja dengan representatif terpilih

to launch these revived PHCs,

untuk mengajukan PKU yang hidup kembali ini,

who shared the citizen promises with the community

yang memberikan janji warga ini dengan komunitas

with a lot of fanfare.

dengan pawai yang meriah.

Now, the promise was out there in the open.

Sekarang, janji tersebut telah diutarakan di luar sana.

Failure would be embarrassing.

Bila gagal akan memalukan.

The system had to start delivering.

Sistem yang baru harus mulai menghasilkan.

And deliver it did.

Dan benar ada hasilnya.

Doctor availability went up,

Ketersediaan dokter meningkat,

medicines came on hand,

obat-obatan datang tepat waktu,

and as a result,

dan sebagai hasil,

patient visits went up by 20 percent in less than a year.

kunjungan pasien meningkat 20 persen dalam kurun kurang dari satu tahun.

The public health system was getting back into business.

Sistem kesehatan publik kembali menjalankan bisnisnya.

But there was still a long distance to go.

Namun masih banyak hal yang harus dicapai.

Change isn't that easy.

Perubahan tidaklah mudah.

An exasperated doctor once told me,

Seorang dokter yang merasa jengkel pernah memberitahu saya,

"I really want to transform the maternal health in my community,

"Saya sangat ingin mengubah kesehatan ibu di komunitas saya,

but I just don't have enough nurses."

tapi saya tidak memiliki cukup perawat."

Now, resources like nurses

Sekarang, sumber daya seperti perawat

are actually controlled by administrative officers

diatur oleh pejabat administratif

who the doctors report to.

yang menjadi atasan dokter.

And while the doctors were now motivated,

Dan walaupun dokter sekarang termotivasi,

the administrative officers simply weren't motivated enough

pejabat administratif sama sekali tidak cukup termotivasi

to help the doctors.

untuk membantu para dokter.

This is where the head of the public health department,

Di sini saat kepala departemen kesehatan publik,

Ms. Veenu Gupta, came up with a brilliant idea.

Nona Veenu Gupta, mengajukan ide brilian.

A monthly ranking of all districts.

Ranking setiap bulan pada semua daerah.

And this ranking would assess the performance of every district

Dan ranking ini akan menilai pelayanan publik di setiap daerah

on each major disease

pada setiap penyakit besar

and each major procedure.

dan setiap prosedur besar.

But here's the best part.

Tapi di sini bagian terbaiknya.

We made the ranking go public.

Kami membuat rankingnya tampil di publik.

We put the ranking on the website,

Kami menaruh ranking tersebut di situs web,

we put the ranking on social media,

kami menaruh ranking juga di media sosial,

and before you knew it, the media got involved,

dan sebelum Anda sadari, media ikut terlibat,

with newspaper articles on which districts were doing well

dengan artikel berita tentang daerah mana yang memberi pelayanan baik

and which ones weren't.

dan yang mana yang tidak.

And we didn't just want the rankings

Dan kami tidak hanya menginginkan ranking

to impact the best- and the worst-performing districts.

mempengaruhi daerah dengan pelayanan terbaik dan terburuk.

We wanted the rankings to motivate every district.

Kami menginginkan ranking tersebut memotivasi setiap daerah.

So we took inspiration from soccer leagues,

Sehingga kami mengambil inspirasi dari perkumpulan sepak bola

and created a three-tiered ranking system,

dan membuat sistem ranking tiga tingkat,

whereby every quarter,

jadi setiap tiga bulan,

if a district's performance were to decline,

bila pelayanan di suatu daerah menurun,

you could get relegated to the lower tier.

dapat ditempatkan di tingkat terbawah.

But if the district's performance were to improve,

Namun bila pelayanan di daerah tersebut meningkat,

you could get promoted to the premiere league.

dapat dipromosikan ke tingkat premier.

The rankings were a big success.

Ranking tersebut merupakan kesuksesan besar.

It generated tremendous excitement,

Hal itu membangkitkan kegembiraan yang dahsyat,

and districts began vying with each other to be known as exemplars.

dan daerah-daerah mulai bersaing satu sama lain agar dikenal sebagai teladan.

It's actually very simple, if you think about it.

Bila Anda renungkan, hal ini cukup sederhana.

If the performance data is only being reviewed by your manager

Bila data pelayanan hanya ditinjau oleh manajer Anda

in internal settings,

oleh bagian dalam

it simply isn't motivating enough.

hal ini tentunya tidak cukup memotivasi.

But if that data is out there,

Namun bila datanya di luar sana,

in the open, for the community to see,

terbuka, untuk dapat diketahui komunitas,

that's a very different picture.

hal itu tentunya sangat berbeda.

That just unlocks a competitive spirit

Hal tersebut membuka jiwa kompetitif

which is inherent in each and every one of us.

yang melekat pada masing-masing diri kita.

So now, when you put these two together,

Jadi sekarang, bila Anda gabungkan keduanya,

the coffee shop strategy and public competition,

strategi toko kopi dan kompetisi publik,

you now had a public health system

Anda sekarang memiliki sistem kesehatan publik

which was significantly more motivated to improve citizen health.

yang lebih termotivasi secara signifikan meningkatkan kesehatan warga.

And now that you had a more motivated health system,

Dan sekarang saat Anda sudah memiliki sistem kesehatan lebih termotivasi,

it was actually a system that was now much more ready for support.

ini sebetulnya sebuah sistem yang lebih siap untuk dukungan.

Because now, there is a pull for the support,

Karena sekarang, terdapat tarikan untuk dukungan,

whether it's resources, data or skill building.

apakah dalam bentuk sumber daya, data atau membangun kemampuan.

Let me share an example.

Saya berikan contoh.

I was once at a district meeting in the district of Ajmer.

Saya pernah berada dalam pertemuan di daerah Ajmer.

This is one of the districts that had been rising rapidly

Ajmer merupakan salah satu daerah yang mengalami peningkatan pesat

in the rankings.

di ranking.

And there were a group of passionate doctors

Dan terdapat sekelompok dokter bersemangat

who were discussing ideas on how to better support their teams.

yang mendiskusikan ide-ide cara untuk mendukung tim lebih baik lagi.

One of the doctors had up-skilled health workers

Salah satu dokter memiliki pekerja kesehatan dengan kemampuan tambahan

to tackle the problem of nurse shortages.

untuk mengatasi masalah kekurangan perawat.

Another doctor was using WhatsApp in creative ways

Dokter lain menggunakan WhatsApp dengan cara-cara kreatif

to share information and ideas with his frontline workers.

untuk membagikan informasi dan ide dengan pekerja garis depannya.

For example,

Sebagai contoh,

where are the children who are missing from immunization?

ke mana anak-anak yang tidak ada saat imunisasi?

And how do you convince the mothers

Dan bagaimana Anda meyakinkan para ibu

to actually bring their children for immunization?

untuk membawa anak-anak mereka untuk diimunisasi?

And because their teams were now significantly motivated,

Dan karena tim mereka sekarang telah termotivasi secara signifikan,

they were simply lapping up the support,

mereka dengan mudah menerima dukungan,

because they wanted to perform better and better.

karena mereka ingin melayani lebih dan lebih baik.

Broken systems certainly need more resources and tools.

Sistem yang rusak tentunya membutuhkan lebih banyak sumber daya dan peralatan.

But they won't drive much impact

Tetapi hal tersebut tidak akan berdampak besar

if you don't first address the motivation challenge.

bila tidak mengatasi masalah motivasinya.

Once the motivation tide begins to shift,

Ketika motivasi mulai naik,

that's when you get the real returns off resources and tools.

saat itulah Anda mulai mendapatkan hasil dari sumber daya dan peralatan.

But I still haven't answered a key question.

Tetapi saya masih belum menjawab pertanyaan kunci.

What happened to the performance of Rajasthan's public health system?

Apa yang terjadi pada pelayanan sistem kesehatan publik Rajasthan?

In 2016, when our work began,

Pada 2016, ketika pekerjaan kami dimulai,

the government of India and the World Bank

pemerintah India dan Bank Dunia

came out with a public health index.

mengeluarkan indeks kesehatan publik.

Rajasthan was ranked 20th out of 21 large states.

Rajasthan berada di posisi ranking 20 dari 21 negara bagian besar.

But in 2018,

Namun pada 2018,

when the next ranking came out,

ketika ranking selanjutnya keluar,

Rajasthan showed one of the highest improvements

Rajasthan muncul sebagai salah satu dengan peningkatan tertinggi

among all large states in India,

di antara seluruh negara bagian besar di India,

leapfrogging four positions.

melompati empat posisi.

For example, it showed one of the highest reductions

Contohnya, Rajasthan menunjukkan salah satu dengan penurunan tertinggi

in neonatal mortality,

dalam mortalitas bayi yang baru lahir,

with 3,000 additional newborn lives being saved every year.

dengan 3.000 tambahan bayi baru lahir yang terselamatkan setiap tahunnya.

Typically, public health transformations take a long time, even decades.

Biasanya, perubahan kesehatan publik membutuhkan waktu lama, bahkan dekade.

But this approach had delivered results

Namun pendekatan ini membuahkan hasil

in two years.

dalam dua tahun.

But here's the best part.

Tapi di sini bagian terbaiknya.

There is actually nothing Rajasthan-specific about what we learned.

Sebenarnya tidak ada yang spesifik pada Rajasthan saja yang kami pelajari.

In fact, this approach of using the citizen to trigger motivation

Kenyataannya, pendekatan ini yang menggunakan warga untuk memicu motivasi

is not even limited to public health systems.

tidak hanya terbatas pada sistem kesehatan publik.

I sincerely believe that if there is any public system,

Saya sungguh yakin bahwa bila ada sistem publik apa pun,

in any country,

di negara mana pun,

that is in inertia,

yang kurang baik,

then we need to bring back the motivation.

maka kita butuh mengembalikan motivasinya.

And a great way to trigger the motivation

Dan cara hebat untuk memicu motivasi

is to increase transparency to the citizen.

adalah dengan meningkatkan transparansi pada warga.

We can do this with education

Kita dapat menerapkan ini pada pendidikan

and sanitation and even political representation.

dan sanitasi dan bahkan perwakilan politik.

Government schools can compete publicly on the basis of student enrollment.

Sekolah pemerintah dapat berkompetisi secara publik berdasar pendaftaran siswa.

Cities and towns, on the basis of cleanliness.

Kota dan kota kecil, berdasar pada kebersihan.

And politicians on the basis of a scorecard

Dan politikus berdasarkan kartu catatan

of how exactly they're improving citizen lives.

tentang bagaimana tepatnya mereka meningkatkan kehidupan warga.

There are many broken systems out there in the world.

Terdapat banyak sistem rusak di luar sana di dunia.

We need to bring back their motivation.

Kita butuh mengembalikan motivasi mereka.

The citizen is waiting.

Masyarakat menunggu.

We must act today.

Kita harus beraksi sesegera mungkin.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)