How does kidney transplant surgery work? - Alexander H. Toledo

Translator: Arvin Novyan Benardi Reviewer: Reno Kanti Riananda

In the 1930s, doctors began experimenting with a procedure

Pada tahun 1930-an, para dokter mulai bereksperimen dengan sebuah prosedur

long thought to be medically impossible:

yang secara medis tidak memungkinkan:

an organ transplant.

sebuah transplantasi organ.

Many pioneering surgeons focused on the kidney,

Banyak ahli bedah perintis fokus pada ginjal,

taking a healthy one from a living or recently deceased person

mengambil satu ginjal yang sehat dari orang hidup atau yang baru meninggal

and transplanting it into a patient dying from kidney failure.

dan mentransplantasikannya ke pasien yang sekarat karena gagal ginjal.

But these early surgeries faced a major problem:

Namun, operasi awal ini menghadapi suatu masalah besar:

patients’ immune systems would quickly recognize the new kidney

sistem kekebalan tubuh pasian akan mengenali ginjal baru ini

as a foreign object and start to destroy it.

sebagai objek asing dan akan mulai menghancurkannya.

Few patients survived past the first few days.

Hanya segelintir pasien yang bertahan setelah beberapa hari.

Then, in 1954, Joseph Murray attempted a type of kidney swap

Kemudian, pada tahun 1954, Joseph Murray mencoba sebuah cara pertukaran ginjal

that no doctor had tried before.

yang belum pernah dicoba para dokter sebelumnya.

The surgery was a success,

Operasi tersebut sukses,

and the patient would go on to live the next 8 years with the transplanted organ,

dan pasien tersebut hidup 8 tahun dengan organ transplantasi,

thanks to one key factor: it came from his identical twin

berkat satu faktor utama: organ itu berasal dari kembar identiknya.

70 years later,

Tujuh puluh tahun kemudian,

upwards of 100,000 kidneys are transplanted annually in the US alone.

ada sekitar 100.000 transplantasi ginjal di AS setiap tahunnya.

So how does this surgery work today?

Jadi, bagaimana cara kerja operasi ini sekarang?

Kidneys are true workhorses—

Ginjal benar-benar pekerja keras—

these fist-sized organs filter

organ seukuran tangan ini

menyaring darah setara sebuah bak mandi setiap harinya.

the equivalent of an entire bathtub’s worth of blood each day.

In addition to removing this waste and extra fluid through urine,

Selain membuang sampah-sampah dan cairan tambahan melalui urin,

the kidneys also regulate the production of red blood cells, vitamin D,

ginjal juga mengatur produksi sel darah merah, vitamin D,

and other hormones.

dan hormon-hormon lainnya.

Certain medical conditions can prompt the kidneys to work overtime,

Beberapa kondisi medis dapat membuat ginjal bekerja berlebihan,

leading to gradual deterioration.

menimbulkan kerusakan secara bertahap.

For example, in diabetes, higher blood sugar concentrations can trigger

Contohnya, pada diabetes, konsentrasi gula darah yang tinggi dapat memicu

increased kidney filtration, swelling, and inflammation.

peningkatan filtrasi ginjal, pembengkakan, dan peradangan.

High blood pressure can constrict and damage

Tekanan darah yang tinggi dapat menyempit dan merusak

the organ’s delicate blood vessels.

saluran darah pada ginjal.

Over time, people can lose complete function of their kidneys

Seiring waktu, pasien akan kehilangan fungsi ginjal secara menyeluruh

and must rely on a treatment called dialysis to survive.

dan harus bergantung pada pengobatan yang disebut dialisis untuk bertahan.

Yet dialysis is time consuming

Namun, dialisis sangat memakan waktu

and fraught with serious medical complications.

dan penuh dengan komplikasi medis serius.

A kidney transplant offers a more permanent solution

Transplantasi ginjal menawarkan solusi yang lebih permanen

with a dramatically improved quality of life.

dengan meningkatkan kualitas hidup secara signifikan.

Once a patient is approved for the surgery,

Setelah seorang pasien disetujui untuk dioperasi,

the search for a suitable organ begins.

pencarian organ yang cocok dimulai.

Historically, the biggest barrier was finding a donor

Biasanya, penghalang terbesar dalam menemukan seorang donor

whose immune system makeup closely resembled that of the patient’s,

adalah sistem kekebalan tubuh siapakah yang paling cocok dengan pasien,

like an identical twin, as to reduce the risk of organ rejection.

seperti kembar identik, untuk mengurangi risiko penolakan organ.

But today, thanks to medical advances,

Namun sekarang, seiring berkembangnya medis,

a patient’s family member, friend, or even a stranger

anggota keluarga, teman, bahkan orang asing

can donate one of their kidneys.

dapat mendonasikan satu ginjal mereka.

New drug therapies can effectively suppress a patient’s immune response

Terapi obat baru dapat menekan respons imun pasien secara efektif

before and long after the transplant,

sebelum dan jauh sesudah transplantasi,

meaning that patients and donor pairs no longer must be perfect matches.

yang berarti pasien dan donor tidak perlu sangat cocok.

Still, the closer the match, the better.

Tentu, semakin cocok, semakin baik.

So another option is a paired organ exchange,

Pilihan lainnya adalah pertukaran organ secara berpasangan

where two or more incompatible donor and patient pairs are matched up,

ketika dua atau lebih donor tidak kompatibel dan pasien dicocokkan,

allowing each patient to receive a more compatible kidney from the other pair.

memungkinkan setiap pasien untuk menerima ginjal yang cocok dari pasangan lain.

Once an organ is found, the surgery itself is straightforward.

Setelah organ ditemukan, prosedur operasinya sangat jelas.

First, the living donor's kidney is removed using minimally invasive

Pertama, ginjal donor hidup diangkat

menggunakan teknik yang tidak terlalu invasif dan sering kali robotik.

and often robotic techniques.

As for the transplant patient,

Bagi pasien transplantasi,

an incision is made in their lower abdomen and the donor organ is implanted.

satu sayatan dilakukan di bagian bawah abdomen dan organ donor ditanam.

The new kidney’s artery and vein are connected to the recipient’s

Arteri dari ginjal baru dan pembuluh darah pasien saling terhubung

to create blood flow,

untuk membuat aliran darah,

and its ureter is attached to the patient's bladder.

dan uretranya terhubung ke kandung kemih pasien.

The failed kidneys are typically left in place,

Ginjal yang gagal biasanya dibiarkan saja,

allowing them to continue to aid in filtration.

untuk terus membantu dalam proses penyaringan.

After surgery, a patient is closely monitored for the next several days

Pasca operasi, seorang pasien dipantau secara ketat untuk beberapa hari ke depan

to ensure the new kidney starts filtering their blood,

untuk memastikan ginjal yang baru mulai menyaring darah pasien,

and subsequently producing urine on its own.

dan selanjutnya memproduksi urin dengan sendirinya.

This new kidney typically lasts between 12 to 20 years.

Ginjal baru ini biasanya bertahan lama antara 12 sampai 20 tahun.

Some people will have multiple kidney transplants in their lifetime,

Sejumlah orang bisa melakukan beberapa transplantasi selama hidupnya,

meaning at some point they may have four or even five kidneys in their bodies.

yang berarti suatu saat

mereka punya empat atau lima ginjal dalam tubuh mereka.

As for donors, most leave the hospital the next day,

Sementara, kebanyakan donor bisa pulang dari rumah sakit keesokan harinya,

and can resume normal activity within a few weeks.

dan dapat melanjutkan aktivitas dalam beberapa minggu.

While all surgeries carry risks,

Walau semua operasi mempunyai risiko,

most donors go on to lead normal, healthy lives,

kebanyakan donor bisa hidup normal dan sehat

facing no, or relatively few, complications

tanpa atau dengan hanya sedikit komplikasi,

related to living with a single kidney.

terkait hidup dengan satu ginjal.

But not all patients will have a willing living donor.

Namun, tidak semua pasien mempunyai donor hidup yang bersedia.

In the US alone, around 90,000 patients sit on the national waiting list

Di AS sendiri, sekitar 90.000 pasien masih dalam daftar tunggu nasional

to be matched with a kidney from a deceased donor.

untuk dicocokkan dengan ginjal dari donor yang sudah meninggal.

While many people register as organ donors,

Walaupun banyak orang mendaftarkan diri sebagai donor,

only 0.3% will lose their lives in circumstances

hanya 0.3% di antaranya meninggal dalam keadaan

that allow for organ donation.

yang memungkingkan donasi organ.

Due to this organ shortage,

Karena kelangkaan organ ini,

about 17 patients die every day waiting for a new kidney.

17 pasien meninggal setiap harinya dalam keadaan menunggu ginjal baru.

Thankfully, doctors continue to push against the limits of what's possible,

Untungnya, para dokter terus mendorong batasan dari apa yang mungkin,

exploring new treatments

dengan mengeksplorasi pengobatan terbaru

and the potential of lab-grown, 3D printed, and even artificial kidneys.

dan potensi ginjal buatan lab, ginjal cetak 3D, bahkan ginjal buatan.