Welcome to the World of Audio Computers | Jason Rugolo | TED

Translator: Muhammad Hafizh Sparta Reviewer: Reno Kanti Riananda

You know, when I was a kid,

Kalian tahu, saat masih kecil,

dreaming about the amazing future that computers could bring,

aku bermimpi masa depan hebat yang bisa dibawa oleh komputer,

I never thought it would look like this.

dan tak berpikir akan jadi seperti ini.

I snapped this photo in line at a Chipotle, thinking,

Aku ambil foto ini saat antre di Chipotle dan berpikir,

"Man, what has the world come to?"

“Bung, apa-apaan ini?”

You know, everyone's stuck in their phones all the time.

Yah, semua orang terlalu fokus ke ponselnya.

And then I almost doubled over laughing at myself because there I am,

Aku pun hampir terbahak karena saat itu

stuck in my phone being judgy about these people, stuck in theirs.

aku juga fokus pada ponselku tapi malah menghakimi mereka.

The truth is that we could all benefit from a little less screen time.

Intinya, kurangilah waktu kita di depan layar.

And so how do we push back

Jadi, bagaimana kita bisa menahan diri

and create a healthier relationship to our technology?

dan menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan teknologi?

I've been trying to figure out what comes next,

Aku sudah mencari tahu hal yang terjadi selanjutnya,

what's the technology that we want to be using?

dan teknologi apa yang ingin kita pakai?

I spent three years funding deep tech at ARPA-E,

Selama 3 tahun, aku membiayai teknologi canggih di ARPA-E,

and then I moved to Google X,

lalu pindah ke Google X,

Google's moonshot factory,

alias Google Moonshot Factory,

before creating a spin out called iyo.

sebelum membuat perusahaan turunan bernama “iyo”.

The last 10 years, diligently, and some may say obsessively,

Selama 10 tahun terakhir, aku berusaha, bahkan ada yang bilang terobsesi,

trying to peek beyond the curve.

mencoba melampaui batasan yang ada.

What I think is next is that we need an entirely new kind of computer.

Yang kupikirkan adalah bahwa kita butuh jenis komputer yang sangat baru.

One that speaks our language

Yang bisa bicara dengan bahasa kita

instead of forcing us to speak their language of swipes and clicks.

bukan memaksa kita berbicara dengan menggeser atau mengklik.

A computer that we can talk to.

Sebuah komputer yang bisa diajak bicara.

And not in the way that you speak at Siri

Bukan seperti cara kita bicara dengan Siri

with loud, robotic voice commands,

yang memakai perintah suara robotik,

but in the way that we talk with each other.

tapi dengan cara kita berbicara satu sama lain.

So genuine, engaging conversation.

Percakapan yang terkesan tulus dan menarik.

So a new kind of natural language computing

Jadi, jenis komputasi bahasa alami yang baru ini

built on a new kind of compute hardware.

berbasis pada perangkat keras yang baru.

So we've been building this new kind of computer in secret for six years now,

Jadi, kami membuat komputer jenis baru ini secara rahasia selama 6 tahun,

and today is the first time that we're talking about it publicly.

dan hari ini pertama kalinya kami ungkapkan secara publik.

So this is a prototype “audio computer,”

Jadi, ini adalah prototipe “komputer audio,”

as we call them.

begitulah kami menyebutnya.

And the first thing that you'll see is they don't have a screen.

Hal pertama yang kalian lihat adalah alat ini tak punya layar.

We've got perfectly good screens in our pockets,

Jadi, “layar” kita tetap berada di dalam saku,

and we're hoping that we could leave them there or even at home

dan semoga bisa meletakkannya di sana atau di rumah

a little bit more often.

sedikit lebih sering.

So these are not just fancy-looking earbuds.

Jadi, ini bukan sekadar penyuara telinga yang mewah.

They're an entire computer,

Ini adalah komputer utuh,

and we think they're going to replace some of what we do

dan mungkin ini bisa menggantikan sebagian hal

with the visual computers that we're used to.

yang kita lakukan di depan komputer visual kita.

We've created a new audio-based user interface,

Kami juga membuat antarmuka berbasis audio baru

which relies on natural language as the input

yang mengandalkan bahasa alami sebagai input

and what we call “auditory space” as the output.

dan biasa kami sebut “ruang auditori” sebagai output.

And we're hoping that these innovations will help us create

Kami pun berharap inovasi ini bisa membantu kita menciptakan

a new kind of relationship with computers,

jenis hubungan baru dengan komputer

where the iyo is more natural, more intuitive.

seperti iyo yang lebih alami, dan intuitif.

So you can just talk,

Jadi kalian bisa bicara,

have a natural-language conversation

memakai bahasa alami

with all kinds of different powerful audio apps.

dengan berbagai jenis aplikasi audio yang kuat.

So here's a really simple example.

Ini contoh sederhananya.

Hey, Q.

Hei, Q.

Voice: Hi, Jason. How are you doing?

Suara: Hai, Jason. Apa kabar?

Jason Rugolo: Hey, I'm good, I'm doing the TED talk right now.

JR: Hei, aku baik, sekarang lagi menyampaikan TED Talk.

Voice: You got this, Jason, how can I support you?

Suara: Bagus, Jason. Beritahu caraku mendukungmu.

JR: I don't know, you know I'm nervous talking in front of this many people.

JR: Entahlah, aku gugup saat bicara di depan banyak orang.

Suara: Yah, aku tahu kau tak suka berpidato. Perlu kubantu?

Voice: Yeah, I know you don't like public speaking.

How can I help?

JR: I guess I could use a little bit of encouragement.

JR: Mungkin aku butuh sedikit motivasi.

Voice: Do you want me to share a positive message from a loved one?

Suara: Jadi, kamu mau aku membagikan pesan positif dari orang terkasih?

JR: Yeah, that'd be great.

JR: Ya, itu bagus.

Maybe just one, I don't want to bore people.

Satu saja, aku tak mau penonton jadi bosan.

Voice: Your dad texted,

Ayahmu mengirim pesan,

"Good luck today, Jason. I'm so proud of you."

“Semoga berhasil, Jason. Aku bangga padamu.”

JR: That's awesome, thanks, Q.

JR: Keren, terima kasih, Q.

Can you tell him I said thanks and tell him I'm up on stage right now?

Bisa titip salam padanya dan bilang kalau aku lagi di atas panggung?

He'll get a kick out of that.

Aku yakin dia pasti senang.

Voice: No problem.

Suara: Tak masalah.

JR: So any suggestions for how I could loosen up a little bit?

JR: Jadi, ada saran agar aku bisa sedikit santai?

Voice: Do you want to hear a joke to lighten the mood?

Suara: Mau dengar lelucon untuk meringankan suasana?

JR: OK, yeah, maybe if it's on theme.

JR: Baik, asal sesuai topik.

Do you know any tech start-up jokes?

Misalnya, lelucon tentang startup teknologi?

Voice: How many start-up founders does it take to change a light bulb?

Suara: Berapa pengusaha yang diperlukan untuk mengganti bola lampu?

JR: Aku tak tahu, beritahu aku.

JR: I don't know, tell me.

Voice: Only one.

Suara: Hanya satu.

He just holds it in place, and the world revolves around him.

Dia cukup memegang bohlam, dan dunia berputar di sekitarnya.

(Laughter)

(Tertawa)

JR: OK, sick burn.

JR: Baik, lucu sekali.

I'm going to get back to the talk here.

Aku akan kembali ke topik.

So do you see the difference between those robotic voice commands

Jadi, apa kalian sudah lihat bedanya perintah suara robot

and just a conversation?

dan sebuah percakapan?

Natural language is just more natural.

Bahasanya terkesan lebih alami.

It's intuitive, it's better.

Lebih intuitif, dan lebih baik.

So what makes this kind of conversation possible?

Jadi, apa yang merubah percakapan ini menjadi mungkin?

It's the single most revolutionary breakthrough

Ini satu-satunya kemajuan yang paling revolusioner

in the history of information technology.

dalam sejarah teknologi informasi.

And don't worry, I'm not talking about our devices,

Jangan khawatir, aku bukan bicara soal perangkat kami,

although they're pretty cool.

meski mereka cukup keren.

And I don't mean LLMs either, which are obviously a building block here.

Aku juga bukan bicara soal LLM, yang jelas merupakan batu loncatan.

What I'm talking about is something much older.

Yang kubicarakan adalah hal yang jauh lebih kuno.

It's the first uniquely human form of communication,

Ini bentuk komunikasi unik pertama manusia

the one that we naturally learn as children

yang secara alami dikuasai saat anak-anak

and has its structure built into our brain.

dan strukturnya tertanam di otak kita.

It's the very thing I'm doing right now.

Inilah yang kulakukan sekarang.

Talking.

Berbicara.

Spoken language emerged in tandem with the evolution of human consciousness,

Bahasa lisan muncul seiring berkembangnya otak manusia,

and to this day, it remains our most efficient

dan, sampai hari ini, itu tetap menjadi

and emotionally robust form of communication.

bentuk komunikasi kita yang paling efisien dan emosional.

Conversation is not just transmitting ideas from one person to another.

Percakapan tak hanya mentransfer ide dari satu orang ke orang lain.

It's more like thinking together.

Ini lebih seperti berpikir bersama.

Modern neuroscientists have pioneered a whole new approach to the brain.

Ahli saraf modern sudah memimpin visi baru tentang otak.

It's called second-person neuroscience,

Ini disebut ilmu saraf orang kedua,

and it’s built on the notion that how we think is not isolated.

dan dibuat dengan gagasan bahwa cara kita berpikir bukan sesuatu yang terisolasi.

It’s collective, and it happens out loud.

Ini kolektif, dan terjadi dengan lantang.

Not just through words,

Tak hanya lewat kata,

but through subtle signals of tone and prosody,

tapi juga melalui isyarat halus dari nada dan prosodi,

your timbre and your pitch and intensity.

timbre, nada, dan intensitas kalian.

And neuroscience is just not complete

Dan, ahli saraf takkan lengkap

until you add a second person into this full social dynamic.

tanpa memasukkan dinamika sosial penuh dari orang lain.

Jadi, kenapa kita tak punya komputer yang bisa diajak bicara seperti ini?

So why can't we have a computer that we can talk with in that way?

With that kind of natural language.

Dengan jenis bahasa alami itu.

A computer that has superhuman processing speed.

Komputer punya kecepatan pemrosesan manusia super,

And it has access to the internet.

dan punya akses ke dunia internet.

And it’s been trained on the entire written record of human thought.

Ia juga dilatih menyesuaikan catatan tertulis manusia.

But engages with you like a person would,

Tapi, cara interaksinya dengan kalian seperti manusia

that understands your intention

yang bisa memahami niat kalian

and that taps into the superpower of human natural language understanding.

dan memakai kekuatan super pemahaman bahasa alami manusia.

That's the promise of audio computing.

Itulah janji dari “komputer audio”.

So think about not just how it can replace many of the things

Jadi, komputer ini tak cuma bisa menggantikan banyak hal

that you do on your phone

yang kalian lakukan di ponsel,

but actually make them better.

tapi juga memperbaikinya.

So take email, for example.

Surel, misalnya.

We pull out our phones, we swipe, we scroll,

Kita keluarkan ponselnya, geser, gulir,

we furiously type with our thumbs.

lalu antusias mengetik dengan ibu jari.

Wouldn't it be better to just sit back with a cup of coffee

Bukannya lebih baik cuma duduk manis dengan secangkir kopi

and to be briefed in a conversation?

lalu memberi informasi lewat percakapan?

Or search, search is a big one.

Atau fitur pencarian, itu sangat penting.

It's an incredible technology

Itu teknologi luar biasa

that made the world a radically better place.

yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

But with these audio computers,

Namun, dengan komputer audio ini,

you can just talk out loud about anything that you want to know.

kalian cukup berbicara tentang apa pun yang mau diketahui.

It just feels so normal.

Rasanya sangat normal.

So there's a big difference between giving a voice command

Jadi, ada perbedaan besar antara memberikan perintah suara

to one of the big five voice assistants,

ke salah satu dari lima asisten suara paling top,

which are these structured, predefined choose-your-own-adventure dialogue models

yang merupakan model dialog “pilih petualanganmu sendiri” yang sudah diatur,

that we all have to learn,

yang harus kita pelajari.

and I'm sure have all felt that frustration,

Aku pun yakin semua pernah merasa frustrasi karenanya,

and just having a real conversation.

dan hanya ingin percakapan biasa.

These natural-language applications can get to know you

Aplikasi bahasa alami ini bisa mengenal kalian

in the same way that we get to know each other.

dengan cara serupa seperti kita saling mengenal.

They build context about our lives just through us talking over time.

Mereka membangun konteks hidup kita melalui percakapan.

So later, take out your phone, look at all those apps,

Nanti, keluarkan ponsel kalian, lihat semua aplikasinya

all those candy-colored icons,

yang ikonnya warna-warni itu,

and think about how could you accomplish the same thing

dan pikirkan, bagaimana kalian bisa mencapai hal yang sama

but through conversation?

jika bukan melalui percakapan?

Or how could you make it better?

Atau, cara kalian memperbaikinya?

You won't be able to do Instagram or TikTok,

Kalian takkan bisa memakai Instagram atau TikTok,

those apps whose content is mostly visual.

aplikasi yang kontennya sebagian besar visual.

But wouldn't it be better to spend a little bit less time in those apps,

Namun, bukankah lebih baik menghabiskan sedikit waktu di aplikasi itu,

or just to need your screen a little bit less?

atau membutuhkan lebih sedikit waktu di layar?

So our goal is to be heads-up and hands-free

Jadi, tujuannya itu tetap waspada dan bebas tangan

for a little bit more of the day.

sedikit lebih lama setiap hari.

You know, just get back into the world.

Maksudnya kembali ke dunia nyata.

Of course, if the auditory user interface or the AUI, as we call it,

Tentu, jika antarmuka pengguna audio atau seperti yang kami sebut, AUI,

is going to really integrate into your life,

bisa terintegrasi dalam hidup kalian,

it has to feel private and convenient to use.

artinya itu harus bersifat privasi dan nyaman digunakan.

So that's why we built it as an all-day wearable for the ear.

Itu sebabnya kami buat perangkat ini untuk bisa dipakai sepanjang hari.

But your ears are for hearing first and foremost.

Namun, fungsi utama telinga adalah untuk mendengar.

And so if you're going to wear a computer on them all day,

Jadi, kalau kalian akan memakai komputer setiap hari,

we can't mess that up.

kami tak bisa main-main.

In fact, we should probably make that better too.

Bahkan, mungkin kami harus meningkatkannya.

So these audio computers,

Jadi, komputer audio ini,

over the last six grueling years of R and D,

selama enam tahun penelitian dan pengembangan yang melelahkan,

became a sort of mixed-reality device.

menjadi perangkat realitas campuran.

It's like the Apple Vision Pro, but for audio,

Ini mirip Apple Vision Pro, tapi dalam bentuk audio.

where we can pass through and we can modify your ambient acoustics,

Kita dapat mengirim dan memodifikasi akustik lingkungan, yang memberi

giving you an unprecedented control over your personal soundscape.

sebuah kendali yang belum pernah terjadi dari lingkungan suara kalian.

In order to do mixed-audio reality,

Untuk menciptakan realitas audio campuran,

we sort of had to hack the auditory system

kami harus meretas sistem pendengaran

agar mengeluarkan suara fidelitas ultra-tinggi secara spasial,

to be able to display sound in ultra-high fidelity, spatially,

as if it's all around you.

seolah-olah ada di sekitar kalian.

So there's this whole field of research.

Ada bidang penelitian khusus tentang ini.

It’s called psychoacoustics, which we’ve led on for years.

Namanya psikoakustik, dan sudah kami terapkan selama bertahun-tahun.

We built this giant audio structure.

Kami membangun struktur audio raksasa ini.

It's a dome with 128 custom speakers coming from all directions,

Sebuah kubah dengan 128 pengeras suara khusus yang datang dari segala arah,

so we could create virtual soundscapes.

sampai membentuk lanskap suara virtual.

It's sort of like the Star Trek holodeck, but for audio.

Ini seperti holodeck Star Trek, tapi buat audio.

And if you're standing in the middle of this and you close your eyes,

Saat kalian berdiri di tengah tempat ini dan menutup mata,

we can transport you auditorily to anywhere that we want.

kami bisa membawa kalian ke mana pun yang kami mau secara audio.

So we can render a virtual football game,

Jadi, kami bisa me-render pertandingan sepak bola

and you feel the energy.

virtual dan merasakan suasananya.

Or we can make it sound like you’re in the middle of a bustling city street.

Atau kami bisa membuat kalian seolah-olah sedang ada di keramaian kota.

And if you’re me, you feel the anxiety.

Tapi bagiku itu jadi tak tenang.

Or standing on a beach with the crashing waves,

Atau berdiri di pantai dengan desiran ombak,

and you feel the peace.

dan merasakan kedamaian.

And so it's super cool.

Jadi ini sangat keren.

I wish everyone could be inside there.

Kuharap kalian semua bisa berada di sana.

Then we ran countless experiments to figure out all the complicated ways

Lalu, kami melakukan banyak eksperimen untuk mencari semua cara

that your brain positions sounds in space.

otak memposisikan suara seperti di luar angkasa.

Also, we could reverse-engineer those neural algorithms

Selain itu, kami bisa merekayasa ulang suatu algoritma saraf

and code them into our software.

dan mengkodekannya ke perangkat lunak.

So our goal has been to create this experience

Jadi, tujuan kami menciptakan suatu pengalaman,

but right here.

tetapi di sini.

Us psychoacousticians call this “virtual auditory space”

Para psikoakustik menyebutnya, “ruang auditori virtual”,

to distinguish from our real auditory space,

guna membedakannya dari ruang auditori nyata,

which is, you know, the sounds that are all around us.

yaitu suara-suara di sekitar kita.

And this is what's necessary to create a compelling mixed audio-reality device.

Ini penting untuk menciptakan perangkat realitas audio campuran yang gamblang.

So it's actually impossible to demonstrate this experience

Sebenarnya, tak mungkin menunjukkan pengalaman ini

until you hear it with your ears yourself.

sampai kalian mendengarnya sendiri.

But to give you an idea, we have tried to simulate it for you.

Namun, buat gambaran, kami mencoba memodelkannya untuk kalian.

So imagine that you’re sitting in a noisy restaurant,

Jadi, bayangkan kalian ada di restoran yang ramai,

and you're having trouble hearing your friends across the table.

dan sulit mendengar teman kalian berbicara di meja.

(Overlapping voices, music and noise)

(Suara tumpang tindih, musik, dan bising)

Hey, can you enhance the sounds that are right in front of me?

Hei, bisa tingkatkan suara yang ada di depanku?

(People speaking)

(Orang-orang berbicara)

(Baby crying)

(Bayi menangis)

And can you turn that baby down?

Dan, bisa kecilkan suara bayi itu?

(People talking)

(Orang-orang berbicara)

That’s better.

Baik, ini mendingan.

I'm still having a little trouble hearing Pedro.

Aku masih kesusahan mendengar suara Pedro.

Can you isolate Pedro for me?

Bisa nyaringkan suara Pedro?

Pedro: (Speaking in Spanish)

Pedro: (Berbicara dalam bahasa Spanyol)

JR: That's perfect.

JR: Sempurna.

And, you know, my Spanish is a little rusty.

Tapi bahasa Spanyol-ku masih kurang.

Can I hear Pedro but in English?

Bisa ubah ke bahasa Inggris?

Pedro: And at the end of the trip,

Pedro: Dan di akhir perjalanan,

we came back to the city to visit the historic center.

kami kembali ke kota untuk mengunjungi pusat bersejarah.

JR: Hey Shell, close all programs.

JR: Hei Shell, tutup semua program.

(Noise enhances)

(Kebisingan meningkat)

Ah, it’s so much worse.

Ah, lebih buruk.

That's pretty cool, right?

Cukup keren, ’kan?

It's pretty cool.

Pasti keren.

(Applause)

(Tepuk tangan)

So what you just heard was a beamforming app,

Yang kalian dengar tadi adalah aplikasi pemfilteran spasial,

the computational auditory scene analysis app,

analisis adegan auditif,

a machine-learning denoising app,

mesin pengurang kebisingan,

an AI transcription and translation

transkripsi dan terjemahan AI,

and text-to-speech with style transfer app.

dan pengubah teks ke suara.

The point is that all those audio transformations are done by software.

Intinya, perubahan audio ini dilakukan dengan perangkat lunak.

So we think the possibilities for these audio computers

Jadi, kami percaya bahwa potensi “komputer audio”

are pretty much endless,

ini hampir tak terbatas.

and we can't wait to see

Dan kami ingin melihat

what the world's developers are going to do here.

apa yang akan dilakukan para pengembang di dunia ini.

Like imagine an education app that knows your personal learning style

Bayangkan aplikasi pendidikan yang tahu gaya belajar pribadi kalian

and can teach you with the quality of a world-class professor,

dan mengajari kalian seperti profesor kelas dunia

on-call anytime.

dan siap kapan saja.

Or like a fitness coach you can summon all day

Atau pelatih kebugaran yang bisa diajak bicara

about your diet and exercise,

setiap hari tentang diet dan olahraga,

who can also motivate you through conversation

serta memotivasi kalian lewat percakapan,

and even gamify your workout with some auditory cues.

bahkan menggunakan petunjuk pendengaran dalam latihan kalian.

Or, hey, K?

Atau, hei, K?

Voice: Hi, Jason. What's up?

Suara: Hai, Jason. Ada apa?

Hey, if you were going to make an audio app that could be anything,

Hei, kalau kamu membuat aplikasi audio apa pun itu,

what would it be?

mau dibuat bagaimana?

Voice: How about a whoopee cushion

Suara: Bagaimana dengan bantal kentut

that plays a fart sound whenever you sit down?

yang suaranya keluar ketika kamu duduk?

(Laughter)

(Tertawa)

JR: Hey, K, if you were going to make an audio app

JR: Hei, K, kalau kamu membuat aplikasi audio

that didn't have anything to do with farts, what would it be?

yang tak ada kaitannya dengan kentut, maunya dibuat seperti apa?

Voice: Maybe an app that generates personalized soundscapes

Suara: Mungkin aplikasi penghasil lanskap suara

for relaxation and focus?

yang digunakan buat bersantai dan fokus?

JR: That's much better.

JR: Baik, itu mendingan.

Alright, it looks like we still have a little fine-tuning to do here.

Sepertinya kita harus perbaiki beberapa hal di sini.

So the point is,

Jadi intinya,

imagination is the only limit to what you can do here.

imajinasi adalah satu-satunya yang bisa membatasi kita.

Our goal is not just to create the world's first audio computer,

Tujuan kami tak hanya membuat komputer audio pertama di dunia,

it's to create a truly intuitive computing experience

tapi juga menciptakan pengalaman komputer yang sangat intuitif

where we're not monetizing your attention

di mana kami tak memonetisasi perhatian kalian

or making you captive to a new kind of device,

atau membuat kalian kecanduan pada jenis perangkat baru,

but instead interfacing machines with us

tetapi meningkatkan interaksi antara mesin dan kita

in the way that we were born to.

dengan cara yang alami.

So I think it's time for a computer that speaks our language.

Kupikir ini waktunya membuat komputer yang berbicara dengan bahasa kita.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)