Can the Metaverse Bring Us Closer to Wildlife? | Gautam Shah | TED

Translator: Saesar Anugrah Reviewer: Abe Felisa

I'm a total wildlife nerd.

Saya terobsesi dengan satwa liar.

But I’m also a career technologist,

Tapi saya juga berkiprah di dunia teknologi,

and it took me 20 years to figure out how to combine the two

butuh 20 tahun untuk menemukan jalan memadukan keduanya

towards wildlife conservation.

pada konservasi satwa liar.

But I think I finally got it.

Akhirnya saya menemukannya.

Technology has come so far in that time in generating data

Teknologi telah berkembang sejauh ini dalam menghasilkan data

about our planet and its other non-human inhabitants.

tentang planet kita dan makhluk hidup selain kita.

For example, there's a satellite in space

Contohnya, ada satelit di luar angkasa

that's dedicated to tracking the movements of hundreds of species.

yang diperuntukkan untuk melacak pergerakan ratusan spesies.

We can pluck DNA samples from rivers, soil and dung

Kita bisa mengambil sampel DNA dari sungai, tanah, dan kotoran

to identify individual animals.

untuk mengidentifikasi hewan tertentu.

And whales and seals are swimming around right now with sensors on,

Paus dan anjing laut sedang berenang saat ini juga dengan sensor di tubuhnya,

collecting ocean data for us.

mengumpulkan data lauan untuk kita.

Now, this data is incredibly valuable to the science of protecting the planet.

Tentu data ini luar biasa bernilai bagi sains dalam melindungi planet ini.

But I think it could be even more valuable.

Tapi saya pikir, ini bisa lebih berguna lagi.

What if we use that data to give wild animals

Bagaimana jika kita gunakan datanya untuk memberikan satwa liar

a unique digital identity that's recognizable by humans?

suatu identitas digital unik yang bisa dikenali manusia?

Now why would we do this?

Nah, mengapa kita melakukan ini?

Well, most of us have a digital identity that we use to communicate

Banyak manusia yang punya identitas digital untuk berkomunikasi

and socialize with each other.

dan bersosialisasi satu sama lain.

But Albert in St. Louis, for example,

Tapi Albert di St. Louis, contohnya,

has no way to create a connection with an orangutan in Borneo.

tidak punya cara untuk berkoneksi dengan orangutan di Kalimantan.

How can we expect him to empathize with its protection?

Bagaimana kita bisa berharap dia bisa berempati pada perlindungannya?

If we want to preserve all life on Earth,

Jika kita ingin melestarikan seluruh kehidupan di Bumi,

we need to create relationships with all life on Earth.

kita perlu menciptakan hubungan dengan segala kehidupan di Bumi.

And relationships are built upon recognizing someone's unique identity.

Dan hubungan dibangun atas dasar pengenalan identitas unik individu lain.

So maybe giving one to that orangutan could create a bond with Albert

Mungkin identitas untuk orangutan dapat menciptakan ikatan dengan Albert

that helps them both in the real world.

yang membantu keduanya di dunia nyata.

Now, this is not as far-fetched as it seems.

Nah, hal ini sebenarnya bukan angan-angan.

The technology and the data exist to do it.

Teknologi dan datanya ada untuk dijalankan.

But it's not enough to just create the identities.

Tetapi tidak cukup hanya dengan memberikan identitas semata.

They need a place to come alive and be found by humans.

Mereka butuh tempat menjadi nyata dan dapat ditemui oleh manusia.

Somewhere that creates an immersive and active way

Di suatu tempat yang menimbulkan suatu cara terlibat dan aktif

to stay engaged.

untuk berinteraksi.

Well, if current predictions come true,

Jika prediksi saat ini menjadi kenyataan,

most of our socializing, work and play will shift to games,

sebagian besar sosialisasi, kerja, dan hiburan kita akan beralih pada permainan,

virtual spaces and yes, the metaverse.

ruang virtual, dan tentu saja metaverse.

And that's where stories will be told and relationships built.

Dan di sanalah kisah akan diceritakan dan hubungan dibangun.

So for every human avatar

Jadi, untuk setiap avatar manusia

that is interacting or consuming in these spaces,

yang berinteraksi maupun menikmati ruang-ruang ini,

let’s have the same for Mweituria the elephant,

mari berikan ruang yang sama untuk Mweituria si gajah,

Ataia the Jaguar, Fio the orangutan

Ataia si jaguar, Fio si orangutan,

and hundreds of thousands more.

serta ratusan ribu lainnya.

And the events of their lives, as supported by the data,

Berbagai peristiwa hidup mereka, yang didukung dengan data,

can be recreated digitally.

dapat diciptakan ulang secara digital.

That might be the health of Fio,

Bisa jadi seperti kesehatan si Fio,

the migration of Mweituria,

migrasi si Mweituria,

a newborn cub to Ataia.

kelahiran anak si Ataia.

And these events, and others,

Dan peristiwa-peristiwa ini, juga yang lainnya,

create the moments

menciptakan momen-momen

for people to feel the space to feel emotionally bonded.

agar manusia merasakan ruangnya, merasakan keterikatan emosional.

Not because they all of a sudden want to,

Bukan karena keinginan tiba-tiba,

but because they now have access that they never did before.

tetapi karena kini mereka mempunyai akses yang sebelumnya tidak ada.

Some will use that space to connect directly

Beberapa akan menggunakan ruang itu untuk terhubung langsung

with orangutan researchers in Borneo.

dengan peneliti orangutan di Kalimantan.

Others will identify new patterns in elephant movements.

Ada juga yang akan mengidentifikasi pola baru pergerakan gajah.

Some will learn about deforestation by actually witnessing it.

Beberapa orang akan belajar tentang deforestasi dari pengamatan langsung.

And we’ll monetize this soon-to-be-trillion-dollar sector

Dan kami akan memonetisasi sektor yang berpotensi triliunan dolar ini

to help finance further science and habitat protection.

untuk mendanai pengembangan sains dan perlindungan habitat.

Which means that virtual worlds can directly benefit the real world

Yang berarti dunia virtual dapat bermanfaat langsung pada dunia nyata

as opposed to being detached from it.

alih-alih terdiskoneksi dengan alam.

And we've been experimenting with this

Dan kami telah bereksperimen dengan hal ini

using the real data of animals like Fio and others.

menggunakan data asli dari satwa seperti Fio dan yang lainnya.

And we found that

Dan kami menemukan bahwa

while our vision is still many years away from being realized,

meskipun visi kami masih bertahun-tahun lagi dari realisasinya,

the platforms to make it happen already exist.

platform untuk mewujudkannya sudah ada.

Microsoft's Flight Simulator,

Microsoft’s Flight Simulator,

it includes two trillion of the world's trees.

yang mencakup dua triliun pohon-pohon di dunia.

It could include all the world's wildlife.

Dan bisa saja mencakup seluruh satwa di dunia.

Adidas recently included five GPS-tracked animals as athletes in its fitness app

Adidas baru saja menyertakan

lima hewan ber-GPS sebagai atlet pada aplikasi kebugaran

for its users to compete against.

untuk berkompetisi dengan penggunanya.

It could include thousands more.

Mereka bisa menyertakan ribuan lagi.

And Fortnite recently held a virtual concert ... with Travis Scott.

Fortnite baru saja menggelar konser virtual dengan Travis Scott.

They transported over 27 million of their users

Mereka menghadirkan lebih dari 27 juta pengguna

to a fictional world to witness that concert.

ke dalam dunia fiksi untuk menyaksikan konser tersebut.

Let's hold the next one in the Amazon rainforest.

Mari kita selenggarakan konser selanjutnya di belantara Amazon.

Imagine if Ataia the Jaguar walks by during the show.

Bayangkan jika Ataia si Jaguar berlalu-lalang selama pertunjukan.

Now, I'll admit I have fears that some of what I'm advocating

Saya akui ada ketakutan bahwa yang saya perjuangkan

could create a greater divide between people and the natural world.

bisa memperluas jarak antara manusia dan alam.

If I could, I'd just pick everybody up,

Jika bisa, saya comot saja orang-orang,

I’d plop them in Borneo, and I’d have them spend an hour with Fio instead.

bawa mereka ke Kalimantan untuk menghabiskan satu jam bersama Fio.

But Fio's natural world is literally dying in front of our eyes.

Tetapi habitat alami Fio sekarat di hadapan kita.

We need a seismic shift in how we create relationships with other species.

Kita butuh gelombang perubahan untuk menciptakan hubungan dengan spesies lain.

Otherwise, yeah, the next 100 years of wildlife conservation

Jika tidak, dalam kurun waktu 100 tahun konservasi satwa liar

will continue to be an uphill, losing battle.

akan terus berada di ujung tanduk.

It's only a matter of time before some version of the metaverse

Tinggal menunggu waktu saja sebelum versi metaverse lain

changes the way we spend our time and engage with each other.

mengubah cara kita menghabiskan waktu dan berinteraksi satu sama lain.

And however you may feel about that,

Dan apapun pendapat Anda tentangnya,

we have to make sure that Mweituria, Ataia, Fio

kita harus memastikan bahwa Mweituria, Ataia, Fio

and millions more animals are included,

dan juga jutaan satwa lainnya ikut serta,

play a role and benefit.

berperan dan menikmati manfaatnya,

And not get left behind.

serta tidak terlupakan.

Thank you.

Terima kasih

(Applause)

(Tepuk tangan)