Ralph Langner: Cracking Stuxnet, a 21st-century cyber weapon

Translator: Judge Pau Reviewer: Anggriawan Sugianto

The idea behind the Stuxnet computer worm

Ide di balik worm Stuxnet

is actually quite simple.

sebenarnya cukup sederhana.

We don't want Iran to get the bomb.

Kita tidak mau Iran punya bom.

Their major asset for developing nuclear weapons

Aset terbesar mereka dalam pengembangan senjata nuklir

is the Natanz uranium enrichment facility.

adalah fasilitas pengayaan uranium Natanz.

The gray boxes that you see,

Kotak abu-abu yang Anda lihat,

these are real-time control systems.

ini adalah sistem kendali real time.

Now if we manage to compromise these systems

Kalau kita berhasil masuk ke sistem-sistem ini

that control drive speeds and valves,

yang mengendalikan kecepatan motor dan katup,

we can actually cause a lot of problems

kita benar-benar bisa menciptakan banyak masalah

with the centrifuge.

pada sentrifuganya.

The gray boxes don't run Windows software;

Kotak abu-abu ini tidak menjalankan perangkat lunak Windows;

they are a completely different technology.

teknologi yang digunakan sama sekali berbeda.

But if we manage

Namun kalau kita berhasil

to place a good Windows virus

menanamkan virus Windows

on a notebook

pada sebuah notebook

that is used by a maintenance engineer

yang digunakan oleh insinyur pemeliharaan

to configure this gray box,

untuk mengatur kotak abu-abu ini,

then we are in business.

kita bisa ambil alih kendali kotak abu-abu itu.

And this is the plot behind Stuxnet.

Dan inilah skenario di balik Stuxnet.

So we start with a Windows dropper.

Jadi kita mulai dengan sebuah virus di Windows.

The payload goes onto the gray box,

Muatannya akan menjangkiti kotak abu-abu,

damages the centrifuge,

merusak sentrifuganya,

and the Iranian nuclear program is delayed --

dan program nuklir Iran jadi tertunda --

mission accomplished.

misi terlaksana.

That's easy, huh?

Semudah itu ya?

I want to tell you how we found that out.

Saya akan beritahukan bagaimana kami mengetahuinya.

When we started our research on Stuxnet six months ago,

Ketika kami memulai riset tentang Stuxnet 6 bulan yg lalu,

it was completely unknown what the purpose of this thing was.

sama sekali tidak ada yang tahu apa tujuan virus ini.

The only thing that was known

Satu-satunya hal yang diketahui

is it's very, very complex on the Windows part, the dropper part,

adalah virus yang sangat rumit di Windows,

used multiple zero-day vulnerabilities.

memanfaatkan beberapa lubang keamanan yang belum ada penangkalnya.

And it seemed to want to do something

Dan ini tampak ingin melakukan sesuatu

with these gray boxes, these real-time control systems.

pada kotak abu-abu ini, sistem pengendali real time ini,

So that got our attention,

Itu menarik perhatian kami,

and we started a lab project

jadi kami mulai sebuah proyek eksperimental

where we infected our environment with Stuxnet

di mana kami jangkiti jaringan kami dengan Stuxnet

and checked this thing out.

untuk kemudian kami amati.

And then some very funny things happened.

Tidak lama kemudian beberapa kejadian aneh muncul.

Stuxnet behaved like a lab rat

Stuxnet berperilaku seperti kelinci percobaan

that didn't like our cheese --

yang tidak suka dengan umpan yang kami berikan --

sniffed, but didn't want to eat.

mengendus, tapi tidak mau memakannya.

Didn't make sense to me.

Tidak masuk akal bagi saya.

And after we experimented with different flavors of cheese,

Dan setelah kami coba dengan berbagai umpan,

I realized, well, this is a directed attack.

saya menyadari, serangannya terarah.

It's completely directed.

Benar-benar sangat terarah.

The dropper is prowling actively

Virusnya aktif merajalela

on the gray box

pada kotak abu-abu

if a specific configuration is found,

jika konfigurasi yang spesifik ditemukan,

and even if the actual program code that it's trying to infect

dan bahkan bisa memeriksa apa program yang akan dijangkiti

is actually running on that target.

jalan pada sistem sasarannya

And if not, Stuxnet does nothing.

Kalau tidak, Stuxnet tidak melakukan apa-apa.

So that really got my attention,

Itu benar-benar meanarik perhatian saya

and we started to work on this

jadi kami mulai mempelajari ini

nearly around the clock,

nyaris 24 jam sehari

because I thought, "Well, we don't know what the target is.

karena saya pikir, yah, kita tidak tahu apa sasarannya.

It could be, let's say for example,

Bisa saja, misalnya,

a U.S. power plant,

pembangkit listrik AS,

or a chemical plant in Germany.

atau pabrik kimia di Jerman.

So we better find out what the target is soon."

Jadi sebaiknya kita cari tahu apa sasarannya secepat mungkin.

So we extracted and decompiled

Lalu kami mengekstrak dan dekompilasi

the attack code,

kode penyerangnya,

and we discovered that it's structured in two digital bombs --

dan kami temukan di dalamnya terdapat dua bom digital --

a smaller one and a bigger one.

satu kecil, satu besar.

And we also saw that they are very professionally engineered

Kami juga dapati mereka direkayasa secara profesional

by people who obviously had all insider information.

oleh orang-orang yang jelas-jelas tahu seluk-beluk sasarannya.

They knew all the bits and bites

Mereka tahu setiap bit

that they had to attack.

dari sasarannya.

They probably even know the shoe size of the operator.

Mereka bahkan mungkin tahu ukuran sepatu petugas operatornya.

So they know everything.

Intinya mereka tahu segalanya.

And if you have heard that the dropper of Stuxnet

Dan kalau Anda pernah dengar virus Stuxnet

is complex and high-tech,

itu kompleks dan canggih,

let me tell you this:

saya beri tahu Anda:

the payload is rocket science.

muatan isinya jauh lebih kompleks dan canggih.

It's way above everything

Jauh dari segala program

that we have ever seen before.

yang pernah kami lihat sebelumnya.

Here you see a sample of this actual attack code.

Berikut bisa Anda lihat potongan kode penyerang yang sebenarnya.

We are talking about --

Kita sedang membicarakan --

around about 15,000 lines of code.

sekitar 15.000-an baris kode.

Looks pretty much like old-style assembly language.

Tampak seperti bahasa assembly yang kuno.

And I want to tell you how we were able

Dan saya akan jelaskan bagaimana kami

to make sense out of this code.

mencari tahu makna kode ini.

So what we were looking for is, first of all, system function calls,

Yang pertama kami cari adalah panggilan fungsi sistem,

because we know what they do.

karena kami tahu apa kerjanya.

And then we were looking for timers and data structures

Lalu kami cari penghitung waktu dan struktur datanya

and trying to relate them to the real world --

untuk kemudian mencari hubungan keduanya dengan dunia nyata --

to potential real world targets.

dengan calon sasarannya di dunia nyata.

So we do need target theories

Jadi kami membutuhkan calon sasaran

that we can prove or disprove.

yang bisa kami buktikan cocok tidaknya

In order to get target theories,

Dalam menentukan calon tersebut,

we remember

kami ingat

that it's definitely hardcore sabotage,

bahwa kode ini jelas untuk mensabotase,

it must be a high-value target

jadi sasarannya pasti bernilai tinggi

and it is most likely located in Iran,

dan hampir pasti lokasinya di Iran,

because that's where most of the infections had been reported.

karena di sanalah yang paling banyak terjangkit virus ini.

Now you don't find several thousand targets in that area.

Anda tidak akan menemukan banyak sasaran di daerah tersebut.

It basically boils down

Kemungkinannya tinggal

to the Bushehr nuclear power plant

PLTN Bushehr

and to the Natanz fuel enrichment plant.

dan pusat pengayaan Natanz.

So I told my assistant,

Jadi saya bilang pada asisten saya,

"Get me a list of all centrifuge and power plant experts from our client base."

"Buat daftar semua pakar sentrifuga dan pembangkit listrik dari klien kita."

And I phoned them up and picked their brain

Lalu saya telpon mereka dan berkonsultasi

in an effort to match their expertise

sebagai usaha mencari hubungan antara bidang mereka

with what we found in code and data.

dengan apa yang kami temukan dari kode dan data yang ada.

And that worked pretty well.

Dan hal itu bekerja cukup baik.

So we were able to associate

Kami jadi bisa menghubungkan

the small digital warhead

hulu ledak digital yang kecil

with the rotor control.

dengan kendali rotor.

The rotor is that moving part within the centrifuge,

Rotor adalah bagian yang berputar pada sentrifuga,

that black object that you see.

objek hitam yang Anda lihat.

And if you manipulate the speed of this rotor,

Dan kalau Anda mengubah kecepatannya,

you are actually able to crack the rotor

Anda bisa rusak rotor ini

and eventually even have the centrifuge explode.

dan bahkan bisa meledakkan sentrifuganya.

What we also saw

Hal lain yang kami temukan

is that the goal of the attack

dari tujuan serangan ini

was really to do it slowly and creepy --

adalah merusak secara perlahan dan halus --

obviously in an effort

sebagai usaha untuk

to drive maintenance engineers crazy,

membingungkan insinyur pemeliharaan,

that they would not be able to figure this out quickly.

sehingga mereka tidak menyadari hal ini dengan cepat.

The big digital warhead -- we had a shot at this

Hulu ledak yang besar -- kami temukan titik terang

by looking very closely

dengan mencermati

at data and data structures.

data dan struktur datanya

So for example, the number 164

Jadi misalnya, angka 164

really stands out in that code;

sangat dominan dalam program ini

you can't overlook it.

cukup mencolok.

I started to research scientific literature

Saya lakukan riset literatur

on how these centrifuges

tentang bagaimana sentrifuga

are actually built in Natanz

dibangun di Natanz

and found they are structured

dan menemukan strukturnya

in what is called a cascade,

yang disebut "cascade"

and each cascade holds 164 centrifuges.

di mana pada tiap "cascade" terpasang 164 sentrifuga.

So that made sense, that was a match.

Ini cocok dan masuk akal.

And it even got better.

Bahkan lebih baik lagi.

These centrifuges in Iran

Sentrifuga-sentrifuga di Iran

are subdivided into 15, what is called, stages.

dibagi menjadi 15 tingkat.

And guess what we found in the attack code?

Dan coba tebak apa yang kami temukan pada kode penyerangnya?

An almost identical structure.

Struktur yang nyaris sama persis.

So again, that was a real good match.

Jadi lagi-lagi, ini sangat cocok.

And this gave us very high confidence for what we were looking at.

Ini menambah keyakinan kami tentang apa yg kami temukan.

Now don't get me wrong here, it didn't go like this.

Jangan salah, proses sebenarnya tidak seperti dalam acara ini.

These results have been obtained

Temuan-temuan ini didapat

over several weeks of really hard labor.

dengan kerja keras berminggu-minggu.

And we often went into just a dead end

Tidak jarang juga kami menemui jalan buntu

and had to recover.

dan harus mengulang dari awal.

Anyway, so we figured out

Singkat cerita, jadi kami simpulkan

that both digital warheads

bahwa kedua hulu ledak digital ini

were actually aiming at one and the same target,

sebenarnya punya sasaran yang sama

but from different angles.

tapi dari sudut yang berbeda.

The small warhead is taking one cascade,

Hulu ledak yang kecil mengambil alih kendali satu "cascade",

and spinning up the rotors and slowing them down,

dan memperlambat putaran rotornya,

and the big warhead

sedangkan hulu ledak yang besar

is talking to six cascades

mengambil alih kendali 6 "cascade"

and manipulating valves.

dan merusak katupnya

So in all, we are very confident

Jadi secara keseluruhan, kami yakin

that we have actually determined what the target is.

kami telah berhasil menentukan apa sasarannya

It is Natanz, and it is only Natanz.

Sasarannya Natanz dan hanya Natanz.

So we don't have to worry

Jadi kami tidak perlu khawatir

that other targets

dengan sasaran lain

might be hit by Stuxnet.

yang terjangkit Stuxnet.

Here's some very cool stuff that we saw --

Berikut adalah hal yang sangat menarik yang kami temukan --

really knocked my socks off.

Sungguh-sungguh mengagetkan saya.

Down there is the gray box,

Di bawah sana adalah kotak abu-abunya,

and on the top you see the centrifuges.

di atasnya Anda bisa lihat sentrifuganya.

Now what this thing does

Apa yang dilakukan virus ini adalah

is it intercepts the input values from sensors --

mencegat nilai masukan dari sensor yang ada --

so for example, from pressure sensors

jadi misalnya, dari sensor tekanan

and vibration sensors --

dan sensor getaran --

and it provides legitimate program code,

virus ini mengumpankan kode di pihak korban

which is still running during the attack,

yang jalan terus selama serangan dilakukan

with fake input data.

dengan data masukan palsu.

And as a matter of fact, this fake input data

Dan data masukan yang palsu ini

is actually prerecorded by Stuxnet.

adalah hasil rekaman Stuxnet.

So it's just like from the Hollywood movies

Jadi seperti pada film-film Hollywood

where during the heist,

di mana selama perampokan berlangsung,

the observation camera is fed with prerecorded video.

kamera pengawas diberi umpan hasil rekaman sebelumnya.

That's cool, huh?

Keren kan?

The idea here is obviously

Idenya tentu saja

not only to fool the operators in the control room.

tidak hanya untuk mengelabui operator di ruang kendali.

It actually is much more dangerous and aggressive.

Tujuannya jauh lebih berbahaya dan agresif.

The idea

Idenya

is to circumvent a digital safety system.

adalah untuk mengelabui sistem keamanan digital.

We need digital safety systems

Sistem keamanan digital dibutuhkan

where a human operator could not act quick enough.

ketika reaksi manusia tidak cukup cepat.

So for example, in a power plant,

Misalnya, pada pembangkit listrik,

when your big steam turbine gets too over speed,

ketika turbin uap Anda yang besar berputar terlalu cepat,

you must open relief valves within a millisecond.

Anda harus membuka katup pelepasan dalam hitungan milidetik.

Obviously, this cannot be done by a human operator.

Jelas, ini tidak bisa dilakukan oleh operator manusia.

So this is where we need digital safety systems.

Inilah tugas sistem kemanan digital.

And when they are compromised,

Jadi ketika sistem itu teretas,

then real bad things can happen.

akibatnya bisa terjadi bencana.

Your plant can blow up.

Pembangkit listrik Anda bisa meledak.

And neither your operators nor your safety system will notice it.

Dan ini tanpa disadari oleh petugas atau sistem keamanan yang ada.

That's scary.

Ini mengerikan.

But it gets worse.

Tapi ada kemungkinan yang lebih buruk.

And this is very important, what I'm going to say.

Dan ini sangat penting, apa yang akan saya sampaikan.

Think about this:

Renungkan ini

this attack is generic.

Serangan ini sifatnya generik.

It doesn't have anything to do, in specifics,

Seringan ini tidak harus menyerang, secara khusus,

with centrifuges,

pada sentrifuga,

with uranium enrichment.

dengan pengayaan uranium.

So it would work as well, for example,

Jadi bisa juga menyerang, misalnya,

in a power plant

pembangkit listrik

or in an automobile factory.

atau pabrik mobil.

It is generic.

Serangan ini generik.

And you don't have -- as an attacker --

Dan Anda tidak perlu -- sebagai penyerang --

you don't have to deliver this payload

Anda tidak perlu menyebarkan muatannya

by a USB stick,

dengan USB stick,

as we saw it in the case of Stuxnet.

seperti kita lihat pada kasus Stuxnet

You could also use conventional worm technology for spreading.

Anda bisa menggunakan teknologi worm yang biasa untuk menyebarkannya.

Just spread it as wide as possible.

Sebar saja seluas mungkin.

And if you do that,

Kalau sudah begitu,

what you end up with

Anda akan mendapatkan

is a cyber weapon of mass destruction.

senjata cyber perusak massal.

That's the consequence

Itu konsekuensi

that we have to face.

yang harus kita hadapi

So unfortunately,

Sayangnya,

the biggest number of targets for such attacks

kebanyakan sasaran untuk serangan seperti itu

are not in the Middle East.

tidak berada di Timur Tengah.

They're in the United States and Europe and in Japan.

Tapi ada di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang.

So all of the green areas,

Jadi area yang hijau ini,

these are your target-rich environments.

adalah daerah yang sarat dengan sasaran.

We have to face the consequences,

Kita harus hadapi konsekuensi ini

and we better start to prepare right now.

dan kita sebaiknya siap-siap dari sekarang.

Thanks.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Chris Anderson: I've got a question.

Chris Anderson: Saya punya pertanyaan.

Ralph, it's been quite widely reported

Ralph, ada banyak laporan yang mengatakan

that people assume that Mossad

bahwa ada dugaan Mossad

is the main entity behind this.

adalah pelaku di belakang ini semua.

Is that your opinion?

Apakah itu pendapat Anda?

Ralph Langner: Okay, you really want to hear that?

Ralph Langner: Baiklah, Anda sungguh mau mendengar ini?

Yeah. Okay.

Baiklah.

My opinion is that the Mossad is involved,

Menurut saya, Mossad memang terlibat,

but that the leading force is not Israel.

tapi pemimpin serangannya bukan Israel.

So the leading force behind that

Pemimpin serangan di balik itu

is the cyber superpower.

adalah adikuasa cyber.

There is only one,

Hanya ada satu,

and that's the United States --

dan itu adalah Amerika Serikat --

fortunately, fortunately.

untungnya.

Because otherwise,

Karena kalau tidak,

our problems would even be bigger.

masalah kita akan jadi bertambah besar.

CA: Thank you for scaring the living daylights out of us. Thank you, Ralph.

CA: Terima kasih telah menakut-nakuti kami. Terima kasih Ralph.

(Applause)

(Tepuk tangan)