How you can help transform the internet into a place of trust | Claire Wardle

Translator: Yohealvien Himerlyn Reviewer: Karen Winardi

No matter who you are or where you live,

Tidak peduli siapa Anda dan di mana Anda tinggal,

I'm guessing that you have at least one relative

saya rasa Anda pasti setidaknya mengenal seseorang

that likes to forward those emails.

yang suka meneruskan email-email itu.

You know the ones I'm talking about --

Anda tahu yang saya bicarakan -

the ones with dubious claims or conspiracy videos.

surel dengan klaim meragukan atau video konspirasi.

And you've probably already muted them on Facebook

Anda mungkin sudah mendiamkan mereka di Facebook

for sharing social posts like this one.

karena telah membagikan pos sosial seperti ini.

It's an image of a banana

Ini adalah sebuah foto pisang

with a strange red cross running through the center.

dengan bentuk salib merah yang aneh di tengah-tengah

And the text around it is warning people

Dan teks di sekelilingnya memperingatkan orang

not to eat fruits that look like this,

untuk tidak memakan buah seperti ini,

suggesting they've been injected with blood

menginfokan buah itu telah disuntik

contaminated with the HIV virus.

darah yang terkontaminasi oleh virus HIV.

And the social share message above it simply says,

Dan pesan sosial di atasnya hanya mengatakan

"Please forward to save lives."

"Sebarkan untuk menyelamatkan hidup."

Now, fact-checkers have been debunking this one for years,

Sekarang, pemeriksa fakta telah menyanggah ini selama bertahun-tahun,

but it's one of those rumors that just won't die.

tapi itu salah satu rumor yang tidak akan mati.

A zombie rumor.

Rumor serupa zombie.

And, of course, it's entirely false.

Dan, tentu saja, itu sepenuhnya salah.

It might be tempting to laugh at an example like this, to say,

Mungkin Anda tergoda menertawakan contohnya, untuk bilang,

"Well, who would believe this, anyway?"

"Yah, siapa yang akan percaya ini?"

But the reason it's a zombie rumor

Alasan rumor itu menjadi zombie,

is because it taps into people's deepest fears about their own safety

karena itu menyentuh ketakutan terdalam orang tentang keamanan mereka sendiri

and that of the people they love.

dan orang-orang yang mereka cintai.

And if you spend as enough time as I have looking at misinformation,

Jika Anda telah sering melihat informasi yang salah seperti saya,

you know that this is just one example of many

Anda tahu bahwa ini hanya satu dari banyak contoh

that taps into people's deepest fears and vulnerabilities.

yang menyentuh ketakutan terdalam dan terentan orang.

Every day, across the world, we see scores of new memes on Instagram

Setiap hari, di seluruh dunia, kita melihat puluhan meme baru di Instagram

encouraging parents not to vaccinate their children.

yang mendorong orang tua untuk tidak memvaksinasi anak mereka.

We see new videos on YouTube explaining that climate change is a hoax.

Kita melihat video baru YouTube yang menjelaskan perubahan iklim ialah tipuan.

And across all platforms, we see endless posts designed to demonize others

Di seluruh platform, kita melihat banyak unggahan yang menjelekkan orang lain

on the basis of their race, religion or sexuality.

berdasarkan ras, agama atau seksualitas mereka.

Welcome to one of the central challenges of our time.

Selamat datang di salah satu tantangan penting zaman kita.

How can we maintain an internet with freedom of expression at the core,

Bagaimana kita bisa mempertahankan kebebasan berekspresi di internet,

while also ensuring that the content that's being disseminated

sambil memastikan bahwa konten yang disebarluaskan

doesn't cause irreparable harms to our democracies, our communities

tidak menyebabkan kerusakan permanen pada demokrasi kita, komunitas kita

and to our physical and mental well-being?

serta kesehatan fisik dan mental kita?

Because we live in the information age,

Karena kita hidup dalam era informasi,

yet the central currency upon which we all depend -- information --

namun mata uang pusat yang menyangkut kehidupan kita semua - informasi -

is no longer deemed entirely trustworthy

tidak lagi dianggap dapat sepenuhnya dipercaya

and, at times, can appear downright dangerous.

dan, terkdadang dapat tampak sangat berbahaya.

This is thanks in part to the runaway growth of social sharing platforms

Sebagian ini berkat pertumbuhan cepat dari platform berbagi sosial

that allow us to scroll through,

yang memungkinkan kita menelusuri,

where lies and facts sit side by side,

dimana kebohongan dan fakta hidup bersisian,

but with none of the traditional signals of trustworthiness.

tetapi tanpa sinyal tradisional kepercayaan.

And goodness -- our language around this is horribly muddled.

Dan kebaikan - bahasa kita di sekitar ini sangat kacau.

People are still obsessed with the phrase "fake news,"

Orang-orang masih terobsesi dengan frasa "berita palsu,"

despite the fact that it's extraordinarily unhelpful

walaupun itu sangat tidak membantu dan

and used to describe a number of things that are actually very different:

digunakan untuk menjabarkan beberapa hal yang sebenarnya sangat berbeda:

lies, rumors, hoaxes, conspiracies, propaganda.

kebohongan, rumor, tipuan, konspirasi, propaganda.

And I really wish we could stop using a phrase

Dan saya sangat berharap kita bisa berhenti menggunakan frasa

that's been co-opted by politicians right around the world,

yang telah dipahami berbeda oleh politikus di seluruh dunia,

from the left and the right,

dari sayap kiri dan kanan,

used as a weapon to attack a free and independent press.

digunakan sebagai senjata menyerang pers yang bebas dan independen.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Because we need our professional news media now more than ever.

sebab kita butuh media berita profesional lebih dari sebelumnya.

And besides, most of this content doesn't even masquerade as news.

Dan selain itu, sebagian besar konten tidak menyamar sebagai berita.

It's memes, videos, social posts.

Mereka berupa meme, video, pos sosial.

And most of it is not fake; it's misleading.

Dan sebagian besar dari mereka tidak palsu; justru menyesatkan.

We tend to fixate on what's true or false.

Kita cenderung terpaku pada apa yang benar atau salah.

But the biggest concern is actually the weaponization of context.

Tetapi kekhawatiran terbesar sebenarnya adalah persenjataan konteks.

Because the most effective disinformation

has always been that which has a kernel of truth to it.

selalu berupa hal yang memiliki inti kebenaran di dalamnya.

Let's take this example from London, from March 2017,

Mari kita ambil contoh ini dari London, bulan Maret 2017,

a tweet that circulated widely

tweet yang beredar luas

in the aftermath of a terrorist incident on Westminster Bridge.

setelah insiden teroris di Jembatan Westminster.

This is a genuine image, not fake.

Ini adalah gambar asli, bukan palsu.

The woman who appears in the photograph was interviewed afterwards,

Wanita yang muncul di foto diwawancarai setelah peristiwa itu,

and she explained that she was utterly traumatized.

dan dia menjelaskan bahwa dia benar-benar trauma.

She was on the phone to a loved one,

Dia menelepon orang yang dicintai,

and she wasn't looking at the victim out of respect.

dan dia tidak memandang korban atas rasa hormat.

But it still was circulated widely with this Islamophobic framing,

Tapi kabar itu masih beredar luas dengan sudut pandang Islamofobik ini,

with multiple hashtags, including: #BanIslam.

dengan banyak tagar, termasuk: #BanIslam.

Now, if you worked at Twitter, what would you do?

Jika Anda pegawai Twitter, apa yang Anda lakukan?

Would you take that down, or would you leave it up?

Apa Anda akan menghapusnya atau membiarkannya?

My gut reaction, my emotional reaction, is to take this down.

Reaksi naluriah dan emosional saya, adalah menghapusnya.

I hate the framing of this image.

Saya benci sudut pandang gambar ini.

But freedom of expression is a human right,

Tapi kebebasan berekspresi ialah HAM,

and if we start taking down speech that makes us feel uncomfortable,

dan jika kita mulai menghapus ujaran yang membuat kita tidak nyaman,

we're in trouble.

kita punya masalah.

And this might look like a clear-cut case,

Mungkin ini terlihat seperti kasus yang jelas,

but, actually, most speech isn't.

tapi, sebenarnya, kebanyakan tidak.

These lines are incredibly difficult to draw.

Garis batas ini luar biasa sulit untuk dibuat.

What's a well-meaning decision by one person

Keputusan dengan niat baik dari satu orang

is outright censorship to the next.

ialah sensor terhadap hal berikutnya.

What we now know is that this account, Texas Lone Star,

Apa yang sekarang kita tahu ialah akun ini, Texas Lone Star,

was part of a wider Russian disinformation campaign,

adalah bagian dari kampanye disinformasi Rusia yang lebih luas,

one that has since been taken down.

kampanye yang telah lama dihapus.

Would that change your view?

Apa itu mengubah pandangan Anda?

It would mine,

Bagi saya, iya,

because now it's a case of a coordinated campaign

sebab kini, itu contoh kampanye terkoordinasi

to sow discord.

demi menabur perpecahan.

And for those of you who'd like to think

Dan bagi Anda yang ingin berpikir

that artificial intelligence will solve all of our problems,

bahwa kecerdasan buatan akan selesaikan semua masalah kita,

I think we can agree that we're a long way away

Saya pikir bisa sepakat bahwa kita masih jauh

from AI that's able to make sense of posts like this.

dari AI yang bisa memahami unggahan seperti ini.

So I'd like to explain three interlocking issues

Jadi saya ingin jelaskan tiga masalah saling terkait

that make this so complex

yang membuat hal ini sangat kompleks

and then think about some ways we can consider these challenges.

dan memikirkan cara-cara untuk mempertimbangkan tantangan ini.

First, we just don't have a rational relationship to information,

Pertama, kita tidak hanya memiliki hubungan rasional dengan informasi,

we have an emotional one.

tapi juga hubungan emosional.

It's just not true that more facts will make everything OK,

Pemikiran semakin banyak fakta membuat semua lebih baik tidaklah benar,

because the algorithms that determine what content we see,

karena algoritma yang menentukan konten apa yang kita lihat,

well, they're designed to reward our emotional responses.

yah, mereka dirancang untuk menghargai respons emosional kita.

And when we're fearful,

Dan ketika kita takut,

oversimplified narratives, conspiratorial explanations

narasi yang terlalu disederhanakan, penjelasan konspirasi

and language that demonizes others is far more effective.

dan bahasa yang menjelekkan orang lain jauh lebih efektif.

And besides, many of these companies,

Selain itu, banyak dari perusahaan ini,

their business model is attached to attention,

model bisnis mereka berkaitan dengan perhatian,

which means these algorithms will always be skewed towards emotion.

yang berarti algoritma ini akan selalu condong ke arah emosi.

Second, most of the speech I'm talking about here is legal.

Kedua, sebagian besar ujaran yang saya bicarakan di sini bersifat sah.

It would be a different matter

Itu akan jadi kasus berbeda

if I was talking about child sexual abuse imagery

jika saya membicarakan konten pelecehan seksual

or content that incites violence.

terhadap anak atau pemicu kekerasan.

It can be perfectly legal to post an outright lie.

Memposting kebohongan jelas ialah legal,

But people keep talking about taking down "problematic" or "harmful" content,

tapi orang terus bicara tentang menghapus konten "bermasalah" atau "berbahaya",

but with no clear definition of what they mean by that,

tanpa adanya definisi jelas tentang maksud mereka,

including Mark Zuckerberg,

termasuk Mark Zuckerberg,

who recently called for global regulation to moderate speech.

yang baru-baru ini menyerukan regulasi global demi ujaran moderat.

And my concern is that we're seeing governments

Dan kekhawatiran saya ialah melihat pemerintah

right around the world

di seluruh dunia

rolling out hasty policy decisions

meluncurkan keputusan kebijakan yang tergesa-gesa

that might actually trigger much more serious consequences

dan mungkin akan memicu konsekuensi yang jauh lebih serius

when it comes to our speech.

bila berbicara tentang ujaran kita.

And even if we could decide which speech to take up or take down,

Dan jika kita bisa memutuskan ujaran mana yang akan kita naikkan atau hapus,

we've never had so much speech.

kita belum memiliki ujaran sebanyak ini.

Every second, millions of pieces of content

Setiap detik, jutaan keping konten

are uploaded by people right around the world

diunggah oleh orang-orang di seluruh dunia

in different languages,

dalam berbagai bahasa,

drawing on thousands of different cultural contexts.

berdasarkan ribuan konteks budaya yang berbeda.

We've simply never had effective mechanisms

Kita belum pernah memiliki mekanisme yang efektif

to moderate speech at this scale,

untuk memoderasi ujaran skala ini,

whether powered by humans or by technology.

entah yang dilakukan oleh manusia atau teknologi.

And third, these companies -- Google, Twitter, Facebook, WhatsApp --

Dan ketiga, semua perusahaan ini - Google, Twitter, Facebook, WhatsApp -

they're part of a wider information ecosystem.

mereka ialah bagian dari ekosistem informasi lebih luas.

We like to lay all the blame at their feet, but the truth is,

Kita suka menyalahkan semua pihak, tetapi kenyataannya adalah

the mass media and elected officials can also play an equal role

media massa dan pejabat terpilih juga dapat memainkan peran yang sama

in amplifying rumors and conspiracies when they want to.

dalam memperkuat rumor dan konspirasi jika mereka ingin.

As can we, when we mindlessly forward divisive or misleading content

Seperti saat kita asal meneruskan konten tak teratur atau menyesatkan

without trying.

tanpa berusaha.

We're adding to the pollution.

Kita menambah polusi.

I know we're all looking for an easy fix.

Saya tahu kita semua mencari solusi yang mudah.

But there just isn't one.

Tapi sayangnya tidak ada.

Any solution will have to be rolled out at a massive scale, internet scale,

Solusi apa pun harus diluncurkan dalam skala besar, skala internet,

and yes, the platforms, they're used to operating at that level.

dan ya, platform, mereka sudah terbiasa beroperasi di tingkat itu.

But can and should we allow them to fix these problems?

tapi bisakah dan haruskah kita izinkan mereka perbaiki masalah ini?

They're certainly trying.

Mereka tentu berusaha.

But most of us would agree that, actually, we don't want global corporations

tapi sebagian kita akan setuju, faktanya, kita tak ingin perusahaan global

to be the guardians of truth and fairness online.

menjadi penjaga kebenaran dan keadilan online.

And I also think the platforms would agree with that.

Dan saya juga pikir platform akan setuju dengan itu.

And at the moment, they're marking their own homework.

Dan saat ini, mereka menandai pekerjaan rumah sendiri.

They like to tell us

Mereka suka bilang

that the interventions they're rolling out are working,

bahwa intervensi yang mereka jalankan bekerja,

but because they write their own transparency reports,

tapi karena mereka ada laporan transparansi sendiri,

there's no way for us to independently verify what's actually happening.

sulit bagi kita untuk memverifikasi kebenarannya secara mandiri.

(Applause)

And let's also be clear that most of the changes we see

Dan mari kita pahami bahwa kebanyakan perubahan kita lihat

only happen after journalists undertake an investigation

hanya terjadi setelah wartawan melakukan penyelidikan

and find evidence of bias

dan menemukan bukti bias

or content that breaks their community guidelines.

atau konten yang melanggar pedoman komunitas mereka.

So yes, these companies have to play a really important role in this process,

Jadi ya, perusahaan ini harus berperan sangat penting dalam proses ini, tapi

but they can't control it.

mereka tak boleh ambil kendali.

So what about governments?

Lalu, pemerintah bagaimana?

Many people believe that global regulation is our last hope

Banyak orang percaya regulasi global ialah harapan terakhir kita

in terms of cleaning up our information ecosystem.

dalam hal membersihkan ekosistem informasi kita.

But what I see are lawmakers who are struggling to keep up to date

Tapi yang saya lihat adalah anggota parlemen kesulitan

with the rapid changes in technology.

mengikuti perubahan teknologi yang cepat.

And worse, they're working in the dark,

Parahnya, mereka kerja dalam kegelapan,

because they don't have access to data

sebab mereka tidak punya akses ke data

to understand what's happening on these platforms.

untuk memahami apa yang terjadi pada platform ini.

And anyway, which governments would we trust to do this?

Lagipula, pemerintah mana yang kita percayakan dengan tugas ini?

We need a global response, not a national one.

Kita membutuhkan respons global, bukan respons nasional.

So the missing link is us.

Jadi hal penting yang tersisa adalah kita.

It's those people who use these technologies every day.

Orang-orang yang menggunakan teknologi ini setiap hari.

Can we design a new infrastructure to support quality information?

Bisakah kita merancang infrastruktur baru untuk mendukung informasi berkualitas?

Well, I believe we can,

Saya percaya kita bisa,

and I've got a few ideas about what we might be able to actually do.

dan saya punya beberapa ide tentang apa yang bisa kita lakukan.

So firstly, if we're serious about bringing the public into this,

Jadi pertama, jika kita serius membawa masyarakat ke sini,

can we take some inspiration from Wikipedia?

dapatkah kita mengambil inspirasi dari Wikipedia?

They've shown us what's possible.

Mereka telah menunjukkan yang mungkin.

Yes, it's not perfect,

Ya, itu tidak sempurna,

but they've demonstrated that with the right structures,

tapi mereka telah menunjukkan dengan struktur tepat,

with a global outlook and lots and lots of transparency,

dengan pandangan global dan banyak transparansi,

you can build something that will earn the trust of most people.

kamu bisa buat hal yang akan mendapat kepercayaan banyak orang.

Because we have to find a way to tap into the collective wisdom

sebab kita harus mencari cara memanfaatkan kebijaksanaan

and experience of all users.

dan pengalaman kolektif semua pengguna.

This is particularly the case for women, people of color

Ini khususnya terjadi pada wanita, orang kulit berwarna

and underrepresented groups.

dan kelompok tak terwakili.

Because guess what?

Karena tebak apa?

They are experts when it comes to hate and disinformation,

Mereka ahlinya dalam kebencian dan disinformasi,

because they have been the targets of these campaigns for so long.

karena mereka telah lama menjadi sasaran dari semua kampanye ini.

And over the years, they've been raising flags,

Mereka sudah bertahun-tahun mengibarkan bendera,

and they haven't been listened to.

dan mereka belum didengarkan.

This has got to change.

Ini harus berubah.

So could we build a Wikipedia for trust?

Jadi bisakah kita membangun Wikipedia untuk kepercayaan?

Could we find a way that users can actually provide insights?

Bisakah kita temukan cara agar pengguna dapat memberikan wawasan?

They could offer insights around difficult content-moderation decisions.

Mereka dapat menawarkan wawasan untuk keputusan moderasi konten yang sulit.

They could provide feedback

Mereka bisa beri umpan balik

when platforms decide they want to roll out new changes.

ketika platform memutuskan ingin melakukan perubahan baru.

Second, people's experiences with the information is personalized.

Kedua, pengalaman orang-orang dengan informasi itu dipersonalisasi.

My Facebook news feed is very different to yours.

Umpan berita FB saya sangat beda dengan milik Anda.

Your YouTube recommendations are very different to mine.

Rekomendasi YouTube Anda sangat berbeda dengan saya.

That makes it impossible for us to actually examine

Itu menyulitkan kita untuk memeriksa

what information people are seeing.

informasi apa saja yang dilihat orang.

So could we imagine

Jadi, terbayangkah kalau kita

developing some kind of centralized open repository for anonymized data,

mengembangkan semacam repositori terbuka dan terpusat untuk data anonim,

with privacy and ethical concerns built in?

dengan mempertimbangkan masalah privasi dan etika?

Because imagine what we would learn

Bayangkan apa yang bisa kita pelajari

if we built out a global network of concerned citizens

jika kita membangun jaringan global warga yang peduli,

who wanted to donate their social data to science.

yang ingin menyumbangkan data sosial mereka demi sains.

Because we actually know very little

Sebab kita hanya sedikit mengetahui

about the long-term consequences of hate and disinformation

konsekuensi jangka panjang dari kebencian dan disinformasi

on people's attitudes and behaviors.

pada sikap dan perilaku orang.

And what we do know,

Dan apa yang kita tahu,

most of that has been carried out in the US,

sebagian besar dari itu telah dilakukan di AS,

despite the fact that this is a global problem.

terlepas dari fakta bahwa ini masalah global.

We need to work on that, too.

Kita perlu bertindak juga.

And third,

Dan ketiga,

can we find a way to connect the dots?

bisakah kita cari cara menghubungkan segalanya?

No one sector, let alone nonprofit, start-up or government,

Tidak ada satu sektor, apalagi nirlaba, start-up atau pemerintah,

is going to solve this.

yang akan menyelesaikan ini.

But there are very smart people right around the world

Tapi ada orang teramat pintar di seluruh dunia

working on these challenges,

yang menjawab tantangan ini,

from newsrooms, civil society, academia, activist groups.

dari ruang redaksi, masyarakat sipil, akademisi, kelompok aktivis.

And you can see some of them here.

Dan Anda dapat melihatnya di sini.

Some are building out indicators of content credibility.

Beberapa dari mereka membangun indikator kredibilitas konten.

Others are fact-checking,

Yang lain memeriksa fakta,

so that false claims, videos and images can be down-ranked by the platforms.

supaya klaim palsu, video, & gambar dapat diredam oleh platform.

A nonprofit I helped to found, First Draft,

Nirlaba yang saya bantu dirikan, First Draft,

is working with normally competitive newsrooms around the world

bekerja dengan ruang berita yang kompetitif di dunia

to help them build out investigative, collaborative programs.

untuk membantu mereka membangun investigasi, program kolaboratif.

And Danny Hillis, a software architect,

Dan Danny Hillis, arsitek perangkat lunak,

is designing a new system called The Underlay,

sedang merancang sistem baru bernama The Underlay,

which will be a record of all public statements of fact

yang akan mencatat semua pernyataan fakta publik

connected to their sources,

terhubung ke sumber mereka,

so that people and algorithms can better judge what is credible.

agar orang dan algoritma dapat menilai lebih baik apa yang kredibel.

And educators around the world are testing different techniques

Dan pendidik di seluruh dunia sedang menguji teknik yang berbeda

for finding ways to make people critical of the content they consume.

untuk mencari cara agar orang kritis terhadap konten yang mereka konsumsi.

All of these efforts are wonderful, but they're working in silos,

Semua upaya ini luar biasa, tetapi mereka bekerja sendirian,

and many of them are woefully underfunded.

dan banyak dari mereka sangat kekurangan dana.

There are also hundreds of very smart people

Ada juga ratusan orang yang sangat pintar

working inside these companies,

bekerja di perusahaan-perusahaan,

but again, these efforts can feel disjointed,

tapi, upaya ini bisa terasa tidak berhubungan,

because they're actually developing different solutions to the same problems.

karena mereka sebenarnya mengembangkan solusi berbeda untuk masalah yang sama.

How can we find a way to bring people together

Bagaimana kita bisa cari cara menyatukan orang

in one physical location for days or weeks at a time,

di satu lokasi fisik selama berhari-hari atau berminggu-minggu,

so they can actually tackle these problems together

hingga mereka dapat mengatasi masalah bersama

but from their different perspectives?

tapi dari beragam sudut pandang?

So can we do this?

Bisakah kita melakukannya?

Can we build out a coordinated, ambitious response,

Bisakah kita membangun respons yang terkoordinasi dan ambisius,

one that matches the scale and the complexity of the problem?

yang cocok dengan skala dan kompleksitas masalah ini?

I really think we can.

Saya pikir kita bisa.

Together, let's rebuild our information commons.

Bersama-sama, mari kita bangun kembali sumber informasi kita.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)