A strategy for supporting and listening to others | Jeremy Brewer

Translator: Felicia Clarissa Reviewer: Nathaniel Luis Reyhan Soesilo

I'm not sure what you might think

Saya tak tahu apa pikiran Anda

when you think about the job of a police officer.

ketika memikirkan tentang pekerjaan seorang polisi.

Recent events have sparked lots of debate over the role of law enforcement

Peristiwa terbaru telah memicu banyak perdebatan

tentang peran penegakan hukum dalam masyarakat kita

in our society

and if it should change.

dan apakah itu harus berubah.

And that's a big, important conversation that we all need have.

Itu adalah sebuah pembicaraan penting dan besar yang perlu kita bahas.

But today I'd like to talk about something

Tapi hari ini, saya ingin membicarakan tentang sesuatu

that's at the core to my day-to-day work --

yang menjadi inti pekerjaan harian saya --

something not often discussed when talking about police work,

sesuatu yang jarang dibahas ketika membicarakan pekerjaan polisi

and that's dealing with trauma, hurt and loss.

dan itu berurusan dengan trauma, luka, dan kehilangan.

Bagaimana rasanya memberi tahu seseorang,

What's it like to tell someone --

someone that they know,

seseorang yang mereka tahu,

someone that they love died suddenly?

seseorang yang mereka cintai tiba-tiba meninggal?

Many of you might think this is done by hospitals or doctors.

Banyak dari Anda mungkin berpikir bahwa ini peran RS atau dokter.

If you die there, well, it usually is.

Jika Anda meninggal di sana, biasanya begitu.

If you die outside the hospital,

Jika Anda meninggal di luar rumah sakit,

it's more often than not the police who notify that nearest loved one.

lebih seringnya polisilah yang mengabari orang terdekat Anda.

Doing that type of work has taught me powerful lessons

Melakukan pekerjaan seperti itu telah memberi saya pelajaran yang kuat

on approaching highly charged situations in all areas of my life.

tentang mendekati situasi yang genting dalam semua bidang hidup saya.

My passion to connect started about 10 years ago.

Semangat saya untuk terhubung dimulai sekitar sepuluh tahun yang lalu.

I responded to a death call that changed me.

Saya merespons sebuah panggilan kematian yang mengubah hidup saya.

A woman -- let's call her Vicky.

Seorang wanita -- mari kita sebut Vicky.

Vicky called because her husband had suddenly collapsed

Vicky menelepon karena suaminya tiba-tiba pingsan

in the hallway of their home.

di koridor rumah mereka.

The first responders and I tried everything.

Penolong pertama dan saya mencoba semuanya.

We gave it our best effort,

Kami memberikan usaha terbaik,

but he died.

tetapi dia meninggal.

In complete devastation,

Dalam kehancuran total,

Vicky fell to the floor.

Vicky jatuh ke lantai.

Instantly, I could feel us strapping on that emotional armor,

Seketika, saya bisa merasakan kami terikat pelindung emosional itu,

going right to work on policies and procedures.

langsung mengerjakan kebijakan dan prosedur.

I began peppering her with questions like detailed medical history

Saya mulai menanyakan dia tentang riwayat medis terperinci

and funeral home arrangements.

dan pengaturan rumah duka.

Questions that she couldn't possibly have been prepared to answer.

Pertanyaan-pertanyaan yang belum siap untuk dia jawab.

In an empathetic gesture,

Dengan sikap empati,

I reached down and I put my hand on her shoulder.

saya mengulurkan tangan dan meletakkan tangan saya di pundaknya.

She flinched and pulled away.

Dia tersentak dan menjauh.

Suddenly, her neighbor came running in

Tiba-tiba, tetangganya datang sambil berlari

and instantly hugged her.

dan langsung memeluknya.

Vicky pushed her away too.

Vicky juga mendorong dia.

The neighbor seemed stunned,

Tetangganya terlihat kaget,

a little put off,

sedikit tersinggung,

and she walked back out.

dan dia berjalan keluar.

Then, to make matters worse,

Kemudian, untuk memperburuk keadaan,

the medical examiner's office,

pegawai kantor medis

carrying the body bag holding her husband,

yang membawa kantong berisi tubuh suaminya

dropped it down a flight of stairs,

menjatuhkannya dari atas tangga,

crashing into a decorative end table.

menabrak ujung meja hiasan.

I will never forget the sound of her voice

Saya tidak akan pernah melupakan suaranya

when she looked at me and said,

ketika dia melihat saya dan berkata,

"I wish I never called."

"Saya harap saya tidak pernah menelepon."

I felt awful.

Saya merasa buruk.

Being confronted with death can be difficult for everyone.

Menghadapi kematian sulit untuk semua orang.

Often we rely solely on our instincts to help guide us.

Sering kali, kita hanya mengandalkan naluri untuk membimbing kita.

In law enforcement,

Dalam penegakkan hukum,

we tend to put up an emotional shield,

kami cenderung memasang perisai emosional,

a barrier to emotions.

sebuah pengahalang bagi emosi.

That way we can focus on policies and procedures

Dengan begitu, kami bisa fokus pada kebijakan dan prosedur

to guide us.

untuk memandu kami.

This is why we can sometimes come across as robotic.

Inilah mengapa terkadang kami disebut sebagai robot.

I've discovered that in the civilian world,

Saya telah menemukan bahwa di dunia warga,

you're often driven by that instinct to fix it,

Anda sering didorong oleh naluri untuk memperbaikinya,

usually done with well-intended comments or physical touch.

biasanya dilakukan dengan komentar atau sentuhan fisik yang beriktikad baik.

Sometimes that may be that right answer.

Terkadang, itu merupakan jawaban yang benar.

Other times, not.

Di waktu lain, bukan.

Had I slowed down and just taken a breath,

Andai saya memperlambat dan mengambil napas,

I would have been better able to connect to the humanity of that moment.

saya bisa lebih mampu untuk terhubung dengan kemanusiaan di saat itu.

I could have avoided that policy and procedure, check-the-box mentality.

Saya seharusnya menghindari kebijakan dan prosedur, mentalitas mencentang-kotak.

Her neighbor, had she slowed down,

Tetangganya, andai dia memperlambat,

just taken a breath,

mengambil napas,

she may have been able to see that in that moment,

dia mungkin bisa melihat bahwa di waktu itu,

Vicky just wasn't prepared for touch.

Vicky tidak siap untuk sentuhan.

Our hearts may have been in the right place,

Hati kita mungkin di tempat yang benar,

but we made it about us instead of focusing on her.

tetapi kita membuatnya tentang kita, alih-alih berfokus kepada dia.

In complete contrast,

Sebaliknya,

more recently,

baru-baru ini,

I met a woman -- let's call her Monica.

saya bertemu seorang wanita -- mari kita sebut Monica.

I was tasked to tell Monica

Saya ditugaskan untuk memberi tahu Monica

that her husband had tragically taken his own life.

bahwa suaminya telah bunuh diri dengan tragis.

She fell to the floor crying so hard she could barely breathe.

Dia terjatuh ke lantai sambil menangis sampai hampir tidak bisa bernapas.

The gravity of that moment was so strong,

Tarikan momen itu sangat kuat,

but I knew I needed to resist that urge to move in

tetapi saya tahu harus menolak keinginan untuk mendekati

and to comfort her.

dan menenangkannya.

That sounds crazy, right?

Kedengarannya gila, 'kan?

Honestly, it's excruciating.

Sejujurnya, itu menyiksa.

In your mind and in your heart, you just want to hug this person.

Di dalam pikiran dan hati, Anda hanya ingin memeluk orang ini.

But I stopped myself.

Tetapi, saya menahan diri.

Having been around trauma for over 20 years,

Setelah dikelilingi trauma selama 20 tahun,

I will tell you

saya beri tahu Anda,

not everybody is comfortable with human touch.

tidak semua orang nyaman dengan sentuhan manusia.

There are people all over the world

Ada banyak orang di seluruh dunia

suffering from physical or psychological trauma

yang menderita trauma fisik atau psikologis

you may know nothing about.

yang mungkin tak Anda ketahui sama sekali.

Who knows what they're thinking or feeling in those moments.

Siapa yang tahu apa yang sedang mereka pikirkan atau rasakan di saat itu.

If I move in,

Jika saya bergerak,

if I touch her like I did Vicky,

jika saya menyentuhnya, seperti pada Vicky,

I could unintentionally revictimize her all over again.

saya bisa secara tidak sengaja mengingatkan semuanya lagi.

Think: respect space.

Pikir: hargai ruang.

Be guided by respect space.

Dipandu oleh ruang rasa hormat.

It's a simple concept with a huge impact.

Ini konsep sederhana dengan dampak yang besar.

You can't step into that space until you're invited.

Anda tidak bisa masuk ke ruang itu sampai diundang.

So I sat across from Monica,

Jadi, saya duduk di seberang Monica,

silent,

diam,

eye level,

dengan mata setingkat,

just feeling that moment.

hanya merasakan momen itu.

My heart was pounding so hard I could hear it.

Jantung saya berdetak sangat keras sampai bisa mendengarnya.

That lump in my throat?

Benjolan di tenggorakan saya?

Ugh, I -- I could barely swallow.

Saya kesulitan sekali untuk menelannya.

And you know what?

Dan Anda tahu?

That's OK.

Tidak apa-apa.

Emotions and vulnerability can be so hard for some people.

Emosi dan kerentanan bisa sangat sulit bagi sebagian orang.

I understand that.

Saya mengerti itu.

But in human moments, people want human.

Tetapi di momen manusiawi, orang ingin manusia.

They don't want a robotic police officer or to be talking about paperwork.

Mereka tidak ingin polisi robot atau membicarakan tentang dokumen.

They just want another human to connect to them.

Mereka hanya ingin manusia lain yang bisa mengerti.

As we sat together,

Selagi kami duduk bersama,

she asked me one question over and over and over again.

dia bertanya satu pertanyaan yang diulangi terus-menerus,

"What am I supposed to tell my kids?"

"Apa yang harus saya beri tahu kepada anak-anak saya?"

One of the most important parts of respecting space

Salah satu bagian paling penting dari menghargai ruang

is not always having to have an answer.

adalah tidak selalu mempunyai jawaban.

I could feel she didn't want me to answer that question.

Saya bisa merasakan bahwa dia tidak ingin saya menjawabnya.

She didn't want me to try to fix that unfixable moment.

Dia tidak ingin saya mencoba memperbaiki momen tersebut.

She wanted me to connect to the depth of that experience

Dia ingin saya untuk memahami kedalaman pengalaman

she was going through.

yang sedang dia alami.

Yes, I had a job to do.

Iya, saya ada pekerjaan.

And when the time was right,

Ketika waktunya sudah tepat,

I asked the questions that needed to be answered,

saya menanyakan pertanyaan yang butuh jawaban,

but I did it at her pace.

tetapi saya lakukan sesuai dengan kecepatan dia.

Responding to death calls has taught me so much about the human experience

Menanggapi panggilan kematian telah mengajarkan saya banyak

tentang pengalaman manusia

and the best ways to be there for somebody when they need you the most.

dan cara terbaik untuk berada bagi seseorang yang sangat membutuhkan.

But it doesn't always have to be when dealing with death.

Tetapi, itu tidak harus selalu saat berurusan dengan kematian.

There's never a bad time to build a connection.

Tidak ada waktu yang buruk untuk membangun hubungan.

Hearing a private revelation from a friend,

Mendengar pemberitahuan pribadi dari seorang teman,

you could be such a better listener.

Anda bisa menjadi pendengar yang baik.

In an argument with a loved one,

Dalam perdebatan dengan orang yang dicintai,

by just stepping back and giving that respect space,

dengan melangkah kembali dan memberikan ruang rasa hormat,

you could better connect to their side of an issue.

Anda bisa lebih memahami masalahnya dari sisi mereka.

You may never be asked to tell a complete stranger

Mungkin Anda tak akan pernah mengabari orang asing

that their loved one died,

tentang kematian orang tercintanya,

but we all have the opportunity

tetapi kita semua punya kesempatan

to be the best, most connected versions of ourselves,

untuk menjadi versi diri kita yang terbaik dan mengerti,

especially in times of need.

terutama pada saat yang dibutuhkan.

That respect space that you provide another

Menghargai ruang yang Anda berikan ke orang lain

can have a life-changing effect on the people around you.

bisa memiliki efek yang mengubah hidup orang-orang di sekitar Anda.

Thank you.

Terima kasih.