How to foster productive and responsible debate | Ishan Bhabha

Transcriber: Joseph Geni Reviewer: Camille Martínez

Translator: Virlia Savitri Reviewer: Nathaniel Luis Reyhan Soesilo

What if you own a hotel,

Bagaimana jika Anda punya hotel,

and one of the key principles in your mission statement

dan salah satu prinsip utama dalam pernyataan misi Anda

is a commitment to treat all employees and customers equally,

adalah komitmen untuk memperlakukan semua karyawan dan pelanggan adil,

including on the basis of gender and religion?

termasuk atas dasar gender dan agama?

And then a large group books an event at your space,

Dan kemudian kelompok besar memesan acara di ruangan Anda,

and when you look at the booking, you realize it's a religious group,

dan saat melihat pesanan, Anda sadar itu adalah kelompok agama,

and one of their key principles is that women should never leave the home

dan salah satu prinsip utama mereka adalah wanita tidak boleh keluar rumah

and should have no opportunities for professional development outside of it.

dan tak boleh punya kesempatan untuk pengembangan profesional di luar.

What do you do?

Apa yang Anda lakukan?

Do you host the event and get criticized by some,

Apakah Anda mengadakan acara itu dan dikritik oleh orang,

or refuse and get criticized by others?

atau menolak dan dikritik oleh lainnya?

In my work, I counsel organizations on how to create rules

Di pekerjaan saya, saya menasihati organisasi tentang cara membuat aturan

to navigate ideological disagreement and controversial speech,

untuk mengendalikan perbedaan ideologis dan ujaran kontroversial,

and I defend my clients,

dan saya membela klien saya,

whether in court or from the government,

baik di pengadilan atau dari pemerintah,

when their actions are challenged.

ketika tindakan mereka ditentang.

The structures I recommend

Struktur yang saya sarankan

recognize the real harms that can come from certain types of speech,

mengenali bahaya nyata yang bisa datang dari jenis ujaran tertentu,

but at the same time, seek to promote dialogue rather than shut it down.

tapi secara bersamaan, berusahalah untuk berdialog daripada menutupnya.

The reason is that we need disagreement.

Alasannya kita butuh ketidaksepakatan.

Creativity and human progress

Kreativitas dan perkembangan manusia

depend on it.

bergantung padanya.

While it may be often easier

Meskipun sering lebih mudah

to speak with someone who agrees with everything you say,

berbicara dengan orang yang menyetujui perkataan Anda,

namun lebih mencerahkan dan seringkali lebih memuaskan

it's more enlightening and oftentimes more satisfying

to speak with someone who doesn't.

untuk bicara dengan orang yang tak setuju.

But disagreement and discord can have real and meaningful costs.

Tapi ketidaksepakatan dan pertentangan menimbulkan kerugian nyata dan berarti.

Disagreement, particularly in the form of hateful speech,

Ketidaksepakatan, khususnya dalam bentuk ujaran kebencian,

can lead to deep and lasting wounds and sometimes result in violence.

dapat menyebabkan luka dalam yang membekas dan terkadang mengakibatkan keributan.

And in a world in which polarization and innovation are increasing

Dan di dunia di mana polarisasi dan inovasi meningkat

at seemingly exponential rates,

dengan laju yang sangat cepat,

the need to create structures for vigorous but not violent disagreement

kebutuhan akan sebuah struktur untuk ketidaksepakatan keras dan teratur

have never been more important.

belum pernah sepenting ini.

The US Constitution's First Amendment might seem like a good place to start

Amandemen Pertama Konstitusi AS tampak seperti tempat bagus

untuk memulai mencari jawaban.

to go to look for answers.

You, like I, may have often heard somebody say

Kita mungkin sering mendengar orang berkata

that some form of a speech restriction, whether from an employer, a website,

bahwa suatu bentuk pengekangan berbicara, baik dari perusahaan, situs web,

or even somebody else,

atau bahkan orang lain,

"violates" the First Amendment.

"melanggar" Amandemen Pertama.

But in fact, the First Amendment usually has little if any relevance at all.

Tapi nyatanya, Amandemen Pertama biasanya tidak relevan sama sekali.

The First Amendment only applies

Amandemen Pertama hanya berlaku

when the government is seeking to suppress the speech of its citizens.

ketika pemerintah sedang berusaha menindas pendapat warganya.

As a result, the First Amendment is by design a blunt instrument.

Akibatnya, Amandemen Pertama hakikatnya adalah instrumen tumpul.

A narrow category of speech can be banned based on its content.

Kategori ujaran yang sempit bisa dilarang berdasarkan isinya.

Almost everything else cannot.

Hampir semua hal lainnya tidak bisa.

But the First Amendment has no relevance

Tapi Amandemen Pertama tidak relevan

when what we're talking about is a private entity regulating speech.

ketika kita berbicara tentang regulasi pendapat entitas swasta.

And that's a good thing,

Dan itu hal yang bagus

because it means private entities have at their disposal

karena itu berarti entitas swasta memiliki

a broad and flexible set of tools that don't prohibit speech,

seperangkat sarana yang luas dan fleksibel yang tidak melarang ujaran,

but do make speakers aware of the consequences of their words.

tapi membuat pembicara menyadari akibat dari kata-kata mereka.

Here are some examples.

Berikut ini beberapa contohnya.

When you go to university,

Ketika Anda kuliah,

it's a time for the free and unrestricted exchange of ideas.

itu waktunya untuk pertukaran ide yang bebas dan tidak terbatas.

But some ideas and the words used to express them

Tapi beberapa ide dan kata-kata yang digunakan

can cause discord,

dapat menyebabkan perselisihan,

whether it's an intentionally inflammatory event hosted by a student group

entah itu provokasi disengaja yang diadakan oleh kelompok mahasiswa

or the exploration of a controversial issue in class.

atau perluasan dari masalah kontroversial di kelas.

In order to protect both intellectual freedom

Untuk melindungi kebebasan intelektual

and their most vulnerable students,

dan siswa mereka yang paling rentan,

some universities have formed teams that bring speaker and listener together,

beberapa universitas telah membentuk tim yang menyatukan pembicara dan pendengar,

free from the possibility of any sanction,

bebas dari kemungkinan sanksi apa pun,

to hear each other's viewpoints.

untuk saling mendengar sudut pandang.

Sometimes students don't want to meet,

Kadang mahasiswa tidak ingin bertemu,

and that's fine.

dan itu bukan masalah.

But in other circumstances,

Tapi di keadaan lain,

mediated exposure to an opposing view can result in acknowledgment,

paparan dengan mediasi pada pandangan berlawanan

dapat menghasilkan pengakuan,

recognition of unintended consequences

pengakuan konsekuensi yang tak diinginkan

and a broadening of perspectives.

dan perluasan perspektif.

Here's an example.

Ini contohnya.

On a college campus, a group of students supporting the Israelis

Di perguruan tinggi, sekelompok mahasiswa yang mendukung Israel

and those supporting the Palestinians

dan mereka yang mendukung Palestina

were constantly reporting each other

terus-menerus saling melaporkan

for disrupting events, tearing down posters

untuk acara yang mengganggu, merobohkan poster,

and engaging in verbal confrontations.

dan terlibat dalam percekcokan.

Recognizing that most of what the students were reporting

Mengakui bahwa sebagian besar laporan mahasiswa

did not violate the university's disciplinary code,

tidak melanggar kode disiplin universitas,

the university invited both groups to sit down

universitas mengundang kedua kelompok untuk duduk

in a so-called "restorative circle,"

di sebuah "lingkaran restoratif,"

where they could hear each other's viewpoints,

tempat mereka saling melihat sudut pandang,

free from the possibility of sanction.

bebas dari kemungkinan sanksi.

After the meeting,

Setelah pertemuan,

the ideological disagreements between the groups

ketidaksepakatan ideologis antar kelompok

remained as stark as ever,

tetap tegak seperti biasa,

but the rancor between them significantly dissipated.

tapi kebencian di antara mereka menghilang secara signifikan.

Now, obviously, this doesn't always happen.

Sekarang, jelas, ini tidak selalu terjadi.

But by separating reactions to speech from the disciplinary system,

Tapi dengan memisahkan reaksi terhadap ujaran dari sistem disipliner,

institutions of higher education have created a space

lembaga pendidikan tinggi telah menciptakan ruang

for productive disagreement and a broadening of perspectives.

untuk ketidaksepakatan yang produktif dan perluasan perspektif.

We're all biased.

Kita semua memihak.

I don't mean that in a bad way.

Saya tidak bermaksud buruk.

All of us are influenced, and rightly so,

Kita semua terpengaruh, dan memang demikian,

by our family background, our education, our lived experience

dengan latar belakang keluarga, pendidikan, pengalaman hidup kita,

and a million other things.

dan sejuta hal lainnya.

Organizations, too, have influences,

Organisasi juga memiliki pengaruh,

most importantly, the beliefs of their members,

yang terpenting, keyakinan anggota mereka,

but also the laws under which they're governed

tapi juga hukum yang mengatur mereka

or the marketplace in which they compete.

atau pasar tempat mereka bersaing.

These influences can form a critical part of a corporate identity,

Pengaruh ini dapat membentuk bagian penting dari identitas perusahaan,

and they can be vital for attracting and retaining talent.

dan itu bisa penting untuk menarik dan mempertahankan karyawan.

But these "biases," as I'm calling them,

Tapi "bias" ini, seperti yang saya sebut,

can also be a challenge,

juga bisa menjadi tantangan,

particularly when what we're talking about

terutama ketika apa yang kita bicarakan

is drawing lines for allowing some speech and not allowing others.

adalah mengizinkan beberapa ujaran dan membatasi lainnya.

The temptation to find speech harmful or disruptive

Godaan untuk menganggap ujaran berbahaya atau mengganggu

simply because we disagree with it

hanya karena kita tidak setuju

itu nyata.

is real.

Tapi yang juga nyata adalah bahaya yang datang dari jenis ungkapan tertentu.

But equally real is the harm that can come from certain types of expression.

In this situation, third parties can help.

Di situasi ini, pihak ketiga dapat membantu.

Remember the hotel,

Ingat hotelnya

trying to decide whether or not to allow the religious group to host its event?

yang mencoba memutuskan perizinan acara kelompok agama tadi?

Rather than having to make a complex, on-the-spot decision

Alih-alih harus membuat keputusan yang rumit dan terburu-buru

about that group's identity and message,

tentang identitas dan pesan kelompok itu,

the hotel could instead rely on a third party,

hotel bisa mengandalkan pihak ketiga,

say, for example,

katakanlah, misalnya,

the Southern Poverty Law Center,

Pusat Hukum Kemiskinan Selatan,

which has a list of hate groups in the United States,

yang punya daftar kelompok pembenci di AS,

or indeed even its own outside group of experts

atau bahkan kelompok ahli di luarnya sendiri

brought together from diverse backgrounds.

dipertemukan dari berbagai latar belakang.

By relying on third parties

Dengan mengandalkan pihak ketiga

to draw lines outside the context of a particular event,

untuk memberi batasan di luar konteks sebuah acara,

organizations can make content decisions

organisasi dapat membuat keputusan damai

without being accused of acting in self-interest or bias.

tanpa dituduh bertindak demi kepentingan pribadi atau bias.

The line between facts and opinions is a hazy one.

Batas antara fakta dan opini tidak jelas.

The internet provides the opportunity to publish almost any position

Internet memberikan kesempatan untuk mempublikasikan hampir semua opini

on any topic under the sun.

tentang topik apa pun yang ada.

And in some ways, that's a good thing.

Dan dalam beberapa hal, itu bagus.

It allows for the expression of minority viewpoints

Hal ini memungkinkan adanya ungkapan sudut pandang minoritas

and for holding those in power accountable.

dan memegang itu di kekuasaan yang bertanggung jawab.

But the ability to self-publish freely

Tetapi, kebebasan untuk menerbitkan sendiri

means that unverified or even flat-out false statements

berarti pernyataan yang tak terverifikasi atau bahkan sangat salah

can quickly gain circulation and currency,

dapat dengan cepat beredar dan diterima,

and that is very dangerous.

dan itu sangat berbahaya.

The decision to take down a post or ban a user is a tough one.

Keputusan untuk menghapus unggahan atau melarang pengguna itu sulit.

It certainly can be appropriate at times,

Kadang-kadang memang tepat,

but there are other tools available as well

tetapi ada sarana lain yang tersedia juga

to foster productive and yet responsible debate.

untuk mendorong debat yang produktif dan bertanggung jawab.

Twitter has recently started labeling tweets

Twitter baru saja mulai memberi label cuitan

as misleading, deceptive or containing unverified information.

sebagai menyesatkan, menipu,

atau berisi informasi yang tak terverifikasi.

Rather than block access to those tweets,

Daripada memblokir akses ke cuitan itu,

Twitter instead links to a source that contains more information

Twitter malah menautkan ke sumber yang berisi lebih banyak informasi

about the claims made.

tentang klaim yang dibuat.

A good and timely example is its coronavirus page,

Contoh yang bagus dan barusan saja adalah halaman virus koronanya

which has up-to-the-minute information about the spread of the virus

yang memiliki informasi terkini tentang penyebaran virus

and what to do if you contract it.

dan yang dilakukan jika Anda tertular.

To me, this approach makes a ton of sense.

Bagi saya, pendekatan ini sangat masuk akal.

Rather than shutting down dialogue,

Daripada menutup dialog,

this brings more ideas, facts and context to the forum.

ini membawa lebih banyak ide, fakta, dan konteks ke forum.

And, if you know that your assertions are going to be held up

Dan, jika tahu bahwa pernyataan Anda akan dibandingkan

against more authoritative sources,

dengan sumber yang lebih otoritatif,

it may create incentives

itu mungkin membuat dorongan

for more responsible speech in the first place.

untuk berpendapat dengan lebih bertanggung jawab di awal.

Let me end with a hard truth:

Saya akhiri dengan kebenaran mutlak:

the structures I've described can foster productive debate

struktur yang saya gambarkan dapat mendorong debat produktif

while isolating truly harmful speech.

sambil memisahkan ucapan yang sangat berbahaya.

But inevitably, some speech is going to fall in a grey area,

Tapi tak terelakkan, beberapa ujaran akan menjadi rancu,

perhaps deeply offensive

mungkin sangat menyinggung,

but also with the potential to contribute to public debate.

tetapi juga berpotensi untuk berkontribusi pada debat umum.

In this situation,

Dalam situasi ini,

I think as a general matter,

saya kira sebagai masalah umum,

the tie should go to allowing more rather than less speech.

aturannya harus mengizinkan lebih banyak ujaran, bukan sedikit.

Here's why.

Ini alasannya.

For one, there's always the risk

Pertama, selalu ada risiko

that an innovative or creative idea gets squelched

bahwa ide inovatif atau kreatif terhenti

because it seems unfamiliar or dangerous.

karena terlihat tidak lazim atau berbahaya.

Almost by definition,

Hampir menurut definisi,

innovative ideas challenge orthodoxies about how things should be.

ide-ide inovatif menantang kekolotan tentang realita banyak hal.

So if an idea seems offensive or dangerous,

Jika pendapat tampak menyinggung atau berbahaya,

it could be because it is,

bisa jadi karena memang begitu,

or it might simply be because we're scared of change.

atau mungkin hanya karena kita takut akan perubahan.

But let me suggest that even if speech has little to no value at all,

Saran saya,

meskipun ujaran bernilai sedikit atau tak bernilai sama sekali,

that deficiency should be shown through open debate

kekurangan itu harus ditunjukkan melalui debat terbuka

rather than suppression.

daripada penindasan.

To be very clear:

Untuk lebih jelasnya:

false speech can lead to devastating real-world harms,

ucapan yang salah dapat menyebabkan kerusakan dunia yang menghancurkan,

from the burning of women accused of being witches in Europe

dari pembakaran wanita yang dituduh sebagai penyihir di Eropa

in the 15th century

di abad ke-15

to the lynching of African Americans in the American South,

hingga sanksi mati orang Afrika-Amerika di Amerika Selatan,

to the Rwandan Genocide.

hingga Genosida Rwanda.

The idea that the remedy for false speech is more speech

Ide bahwa solusi dari ujaran salah adalah lebih banyak ujaran

isn't always true.

tidak selalu benar.

But I do think more often than not, more speech can help.

Tetapi lebih seringnya, lebih banyak ucapan dapat membantu.

A famous story from First Amendment case law shows why.

Kisah terkenal dari kasus hukum Amandemen Pertama menunjukkan alasannya.

In 1977, a group of neo-Nazis wanted to stage a march

Pada tahun 1977, sekelompok neo-Nazi ingin mengadakan pawai

through the leafy, peaceful suburb of Skokie, Illinois,

melewati pinggiran kota rindang dan damai di Skokie, Illinois,

home to a significant number of Holocaust survivors.

rumah bagi sejumlah besar orang yang selamat dari Holocaust.

The City Council immediately passed ordinances trying to block the Nazis,

Dewan Kota segera mengeluarkan peraturan yang mencoba memblokir Nazi,

and the Nazis sued.

dan Nazi menggugat.

The case made it all the way up to the US Supreme Court

Kasus ini sampai ke Mahkamah Agung AS

and back down again.

dan mundur lagi.

The courts held that the neo-Nazis had the right to march,

Pengadilan memutuskan bahwa neo-Nazi berhak untuk pawai,

and that they could display their swastikas

dan bahwa mereka bisa menunjukkan swastika

and give their salutes while doing so.

dan memberi hormat saat melakukannya.

But when the day for the march came,

Tapi saat hari pawai tiba,

and after all that litigation,

dan setelah semua proses pengadilan,

just 20 neo-Nazis showed up

hanya ada 20 neo-Nazi yang hadir

in front of the Federal Building in Chicago, Illinois,

di depan Gedung Federal di Chicago, Illinois,

and they were met by 2,000 counter-protesters

dan mereka bertemu dengan 2.000 pengunjuk rasa yang kontra

responding to the Nazis' messages of hate

yang menanggapi pesan kebencian Nazi

with ones of inclusion.

dengan salah satu penyertaan.

As the Chicago Tribune noted,

Seperti yang dicatat Chicago Tribune,

the Nazi march sputtered to an unspectacular end after 10 minutes.

pawai Nazi terhenti setelah 10 menit.

The violence in Charlottesville, Virginia, and indeed around the world,

Kekerasan di Charlottesville, Virginia, dan memang di seluruh dunia,

shows this isn't always how these stories end.

menunjukkan kisahnya tak selalu berakhir seperti ini.

But to me, the Skokie story is a good one,

Tapi bagi saya, kisah Skokie itu bagus,

one that shows that the fallacy and moral bankruptcy of hateful speech

salah satu yang menunjukkan kesalahan dan kerusakan moral ujaran kebencian

can best be responded to not through suppression

dapat ditanggapi dengan baik bukan melalui penindasan,

but through the righteous power of countervailing good and noble ideas.

tetapi dengan kekuatan yang tepat dari ide yang baik dan mulia.

Thank you.

Terima kasih.