This mushroom will kill you before you know what’s happening - Michael Beug

Translator: Ananda Daffa Elkaazu Reviewer: Ezy Wiranda

It is said that to secure Nero’s succession as fifth emperor of Rome,

Dikatakan bahwa untuk memastikan suksesi Nero sebagai kaisar kelima Roma,

his mother, Agrippina, discreetly assassinated her own husband.

ibunya, Agrippina, diam-diam membunuh suaminya sendiri.

The murder weapon?

Senjata pembunuhannya?

A handful of death cap mushrooms.

Segenggam jamur death cap.

Humans have clearly known about the toxicity of death caps for millennia.

Manusia sudah jelas mengetahui tentang racun jamur death cap selama ribuan tahun.

Yet these mushrooms continue to pose a significant threat

Namun, jamur ini masih menjadi ancaman yang signifikan

to unsuspecting foragers and mushroom hunters throughout the world.

bagi para pencari dan pemburu jamur yang kurang waspada di seluruh dunia.

Today, death caps are responsible for more than 90%

Saat ini, death cap bertanggung jawab atas lebih dari 90%

of all mushroom related deaths,

dari seluruh kematian akibat jamur,

killing upwards of 100 people each year.

menewaskan lebih dari 100 orang setiap tahunnya.

So, what makes this one species of mushroom so dangerous?

Jadi, apa yang membuat spesies jamur yang satu ini begitu berbahaya?

Despite their danger, death caps, known scientifically as Amanita phalloides,

Meskipun berbahaya, death cap yang dikenal secara ilmiah sebagai Amanita phalloides,

look relatively unassuming.

terlihat tidak mencolok.

They emerge enclosed in a white egg-like membrane that ruptures,

Mereka muncul terbungkus membran putih seperti telur yang pecah,

leaving a cup-like sac at the stem’s base.

menyisakan kantung seperti cawan di pangkal batang.

Mature mushrooms are domed with white or greenish yellow caps

Jamur dewasa diatapi kubah dengan tudung berwarna putih atau kuning kehijauan

measuring anywhere from 4 to 16 centimeters in width.

dengan lebar antara 4 hingga 16 sentimeter.

And just half of a cap can contain enough toxin to kill an adult.

Setengah tudung saja dapat mengandung cukup racun untuk membunuh orang dewasa.

While death caps produce several types of toxins,

Sementara death cap menghasilkan beberapa jenis racun,

one class, amatoxins, are by far the most dangerous.

satu kelas, amatoksin, sejauh ini adalah yang paling berbahaya.

They’re hearty compounds,

Mereka adalah senyawa yang kuat,

not easily destroyed by cooking, freezing, or drying.

tidak mudah hancur saat dimasak, dibekukan, atau dikeringkan.

And if ingested, amatoxins easily pass through the intestinal wall

Jika tertelan, amatoksin dengan mudah menembus dinding usus

to enter the bloodstream and wreak havoc on multiple systems.

untuk masuk ke dalam aliran darah dan mengganggu berbagai sistem.

Their main method of destruction is blocking the action of enzymes

Metode penghancuran utamanya adalah menghambat kerja enzim

called RNA polymerases.

yang disebut RNA polymerases.

These enzymes are essential to the body,

Enzim ini penting bagi tubuh,

as they allow the cells to build the proteins they need to function.

karena mereka memungkinkan sel membangun protein yang diperlukan untuk berfungsi.

For example, amatoxins inhibit the production of blood clotting compounds,

Misalnya, amatoksin menghambat produksi senyawa pembekuan darah,

which can cause a person to bleed out.

yang dapat menyebabkan seseorang kehabisan darah.

In the kidneys, they slowly obstruct the body’s ability

Di ginjal, mereka perlahan menghalangi kemampuan tubuh

to regulate fluids and produce urine.

untuk mengatur cairan dan menghasilkan urin.

But they’re perhaps the most damaging to the liver.

Namun, amatoksin paling merusak hati.

The liver is where waste products, including toxins,

Hati adalah tempat limbah, termasuk racun,

are filtered out of the blood, so amatoxins naturally accumulate.

disaring dari darah, sehingga amatoksin menumpuk secara alami.

This toxin bombardment blocks the turnover of new proteins,

Serangan racun ini menghambat produksi protein baru,

causing these liver cells to die.

menyebabkan matinya sel-sel hati.

Over time, this can lead to liver failure and eventually death.

Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan gagal hati dan berujung kematian.

One puzzling death cap mystery that continues to elude scientists

Satu misteri death cap yang membingungkan dan masih luput dari ilmuwan

is understanding exactly what benefits poisonous amatoxins

adalah memahami dengan baik apa manfaat amatoksin yang beracun

provide to the mushroom.

bagi jamur ini.

Amatoxins are secondary metabolites,

Amatoksin adalah metabolit sekunder,

meaning they’re not essential for mushroom growth or survival.

yang berarti tidak begitu penting untuk pertumbuhan atau kelangsungan hidup jamur.

And grazing rabbits, rodents, and humans are often a highly effective mode

Kelinci, hewan pengerat, dan manusia

sering kali menjadi cara yang sangat efektif

of spore dispersal for other mushroom species.

untuk penyebaran spora spesies jamur lain.

So, what’s the evolutionary advantage of poisoning them?

Jadi, apa keunggulan evolusioner dari meracuni mereka?

And amatoxins aren't exclusive to death caps.

Amatoksin tidak eksklusif untuk death cap.

They’re also produced by several other species of mushrooms,

Mereka juga dihasilkan oleh beberapa spesies jamur lain,

from the genera Galerina and Lepiota.

dari genera Galerina dan Lepiota.

Yet unlike death caps,

Namun, berbeda dengan death cap,

poisonous Galerina and Lepiota species cause relatively few human deaths.

spesies Galerina dan Lepiota yang beracun jarang menyebabkan kematian.

The reason for this is two-fold.

Alasannya ada dua.

First, these Galerina and Lepiota mushrooms are quite distinguishable,

Pertama, jamur Galerina dan Lepiota cukup mudah dibedakan,

whereas death caps, especially young ones,

sementara death cap, terutama yang muda,

can easily be mistaken for other edible mushrooms,

sering disangka sebagai jamur lain yang dapat dikonsumsi,

like straw mushrooms or puffballs.

seperti jamur merang atau puffballs.

Further, death caps have a relatively large range.

Selain itu, death cap memiliki jangkauan yang relatif luas.

While native to Europe, they're now found on every continent except Antarctica.

Meski asli Eropa, sekarang mereka ada di hampir seluruh benua kecuali Antarktika.

Death caps form close symbiotic relationships with European hardwoods

Death cap menjalin hubungan simbiotik erat dengan pohon European hardwoods

and conifers.

dan tumbuhan runjung.

Throughout the 20th century,

Sepanjang abad ke-20,

as these trees were planted in colonized regions around the world,

saat pohon-pohon ini ditanam di daerah jajahan di seluruh dunia,

death caps covertly tagged along.

death cap secara tidak sengaja ikut terbawa.

Thankfully, if a victim of death cap poisoning is properly treated

Untungnya, jika korban keracunan death cap ditangani dengan tepat

soon after ingestion,

segera setelah tertelan,

up to 90% of patients will survive.

hingga 90% pasien akan selamat.

Treatment doesn’t require any sort of special antidote—

Penanganannya tidak memerlukan penawar racun khusus—

a continuous, aggressive IV drip is often enough to flush the toxins from the blood.

infus intensif dan berkelanjutan biasanya cukup untuk mengeluarkan racun dari darah.

However, not all doctors know how to properly treat or recognize

Namun, tidak semua dokter tahu cara yang tepat untuk mengobati atau mengenali

death cap poisoning.

gejala keracunan death cap.

Initial symptoms can look similar to other types of food poisoning.

Gejala awalnya mirip dengan jenis keracunan makanan lain.

To add to the confusion,

Lebih parahnya lagi,

because amatoxins build up slowly in the liver,

karena amatoksin menumpuk secara perlahan di hati,

the most dire symptoms often don’t appear until days after consumption.

gejala paling parah sering kali baru muncul beberapa hari setelah dikonsumsi.

Meskipun pengetahuan medis terus berkembang,

Despite growing medical knowledge,

it’s important that mushroom hunters throughout the world

penting bagi pemburu jamur di seluruh dunia

learn how to properly recognize and avoid this deadly species.

untuk belajar mengenali dan menghindari spesies mematikan ini dengan benar.

So, if you ever find yourself foraging, remember to be on guard,

Jadi, jika anda sedang mencari jamur liar, ingatlah untuk waspada,

and when in doubt, it’s always best to toss it out.

jika ragu, sebaiknya dibuang saja.