The Relationship Between Sex and Imagination | Gina Gutierrez | TED

Translator: Rizki Febriani Reviewer: Maria Nainggolan

"Oh, I'm not in the mood".

“Oh, saya sedang tidak berselera.”

Siapa disini yang pernah bilang begitu pada pasangan?

Who here has ever told a partner that before?

(Laughter and murmuring)

(Tertawa dan bergumam)

We've all done this.

Kita semua melakukan ini.

And if you haven't said it, then you've probably heard it.

Dan jika Anda tidak pernah mengatakannya, Anda mungkin pernah mendengarnya.

Intuitively, we understand

Secara umum, kita mengerti

that our minds matter when it comes to sex,

bahwa pikiran kita penting ketika berkaitan dengan seks,

but we’re quick to focus on bodies, touch and sensation

tapi kita dengan cepat fokus pada tubuh, sentuhan dan sensasi

as the most crucial elements.

sebagai elemen krusial.

We're less likely to consider the role of our imaginations.

Kita jarang mempertimbangkan peran imajinasi kita.

In many parts of our life, we are really great at imagining.

Dalam setiap bagian hidup kita, kita sangat hebat dalam berimajinasi.

Things like vacations or dream homes or career moves.

Misalnya liburan atau rumah impian atau jenjang karir.

These exercises in imagination help us define what it is we want.

Latihan imajinasi ini membantu kita mendefinisikan apa yang kita inginkan.

Itu membuat kita bisa membayangkan apa yang mungkin terjadi

They allow us to flirt with what's possible

before having to make any decisions.

sebelum membuat keputusan.

And they're also innately pleasurable,

Dan itu juga adalah kenikmatan tersendiri,

even if those fantasies never actually materialize.

meski fantasi tersebut bisa jadi tidak pernah terwujud.

Imagination is such a powerful tool.

Imajinasi adalah alat yang sangat hebat.

So when it comes to sex, why isn't it one of the first ones that we reach for?

Jadi jika berkaitan dengan seks, kenapa itu bukan hal pertama yang kita pikirkan?

When I first started doing research on arousal and desire,

Ketika saya pertama kali melakukan riset tentang nafsu dan gairah,

I learned that for women, cognition is as important to arousal

saya belajar bahwa bagi perempuan, kesadaran itu sangat penting bagi nafsu

as the presence of sexual stimuli.

sebagai stimulus seksual.

In other words, using their memories, fantasies and some focus,

Dengan kata lain, memakai memori mereka, fantasi dan fokus,

women can turn themselves on with their thoughts.

perempuan bisa merangsang diri mereka dengan pikiran.

This particular study focused on women,

Studi ini fokus pada perempuan,

and much of my own work is also focused on people who are female identifying.

dan saya juga fokus pada orang yang mengindentifikasi diri sebagai perempuan.

But this much is clear regardless of gender identity:

Tapi ini cukup jelas tak peduli identitas gendernya:

the brain is the biggest sex organ,

otak adalah organ seksual paling besar,

and everyone can benefit from expanding their sexual imagination.

dan semua orang diuntungkan dengan memperluas imaginasi seksual mereka.

I first started thinking

Saya pertama mulai memikirkan

about this connection between sex and imagination

koneksi ini antara seks dan imajinasi

while I was in college.

ketika saya di kampus.

Back then, among my friends,

Dulu, diantara teman-teman saya,

the definition of sex was extremely narrow.

Definisi seks itu sangat sempit.

It essentially meant penetrative sex between a guy and a girl.

Secara umum artinya hubungan seksual penetrasi antara laki-laki dan perempuan.

And masturbation wasn't a topic of conversation.

Dan masturbasi bukan lah topik pembicaraan.

Frankly, I think that solo sex was seen as a last resort,

Jujur saja, saya pikir seks solo dilihat sebagai pilihan terakhir,

a desperate or lonely act

yang mencerminkan keputusasaan dan kesepian

instead of a fundamentally empowering exploration.

alih-alih ekplorasi yang penting dan memberdayakan.

One morning, a friend of mine was telling me

Suatu pagi, seorang teman saya cerita

about her latest unsatisfying hookup,

tentang hubungan terbarunya yang tidak memuaskan,

and I asked her what she had been thinking about during sex.

dan saya tanya apa yang dia pikirkan selama berhubungan seks.

"Hmm," she said.

Dia bilang, “hmm,”

“I don’t know.”

“Saya tidak tahu.”

Something about that really struck me.

Kalimat itu benar-benar menohokku.

Her entire memory of the experience was what had happened physically.

Seluruh memori tentang pengalamannya adalah apa yang terjadi secara fisik.

So many of us think that good sex is something that should happen to us,

Banyak dari kita berpikir seks yang baik adalah yang harus terjadi pada kita,

that it’s in someone else’s hands, quite literally,

itu ada di tangan orang lain, secara literal,

We expect a partner, current or future, to be the magical unlock.

kita berekspektasi pasangan kita, sekarang atau di masa depan, punya sentuhan ajaib.

Maybe because we feel especially safe with them

Mungkin karena kita merasa aman bersama mereka

or attracted to them

atau tertarik pada mereka

atau karena mereka memiliki pengalaman lebih banyak dari kita.

or because they have more experience than we do.

But in doing so, we forget our own agency in the matter.

Tapi dengan begitu, kita lupa agensi kita juga berpengaruh.

We write ourselves and our imaginations out of the pleasure equation.

Kita mengabaikan diri & imajinasi kita dari rumus kenikmatan.

I had this hunch that my friend,

Saya dapat perasaan bahwa teman saya,

that many of us, were experiencing a crisis of inspiration.

bahwa banyak dari kita, mengalami krisis inspirasi.

In the years after college,

Beberapa tahun setelah lulus,

my fascination with the role of imagination and sexuality only grew.

ketertarikan saya dengan peran imajinasi dan seksualitas semakin bertumbuh.

Eventually, I left the career I'd built to start a company called Dipsea,

Akhirnya, saya meninggalkan karir yang saya bangun dan memulai perusahaan Dipsea

which creates stories, audio stories, designed to turn women on.

yang membuat cerita, cerita audio, yang ditujukan untuk merangsang perempuan.

I decided to focus on audio

Saya memutuskan fokus pada audio

because it's so immersive and so evocative and so personal.

karena bisa menenggelamkan, menggugah dan sangat personal.

Here's what I mean.

Ini yang saya maksud.

Feel free to close your eyes and consider where these sounds take you.

Silahkan menutup mata Anda dan bayangkan kemana suara ini membawamu.

(Birds chirping)

(Cicit burung)

(Water flowing)

(Aliran air)

OK. Open your eyes.

Baik, buka mata Anda.

Were those not the sounds you were imagining I'd play?

Apa itu bukan suara yang Anda bayangkan saya mainkan?

(Laughter)

(Tertawa)

Here's what comes to my mind.

Ini yang ada di pikiran saya.

I'm in the mountains.

Saya berada di gunung.

I can feel the sunshine on my face.

Saya bisa merasakan sinar matahari di wajah saya.

I can feel the cool chill coming up off the Alpine water.

Saya bisa merasakan angin sejuk datang dari air Alpine.

I can see the tiny flecks of sparkle in the granite.

Saya bisa melihat kilauan setitik debu di granit.

I bet that every person in this room is imagining something a little different,

Saya bertaruh semua orang di ruangan ini membayangkan sesuatu yang berbeda,

but filled with all sorts of distinct details about the surroundings,

tapi dipenuhi detail unik mengenai area sekitar,

about the circumstances.

mengenai kondisinya.

Audio is incredible that way.

Audio sangat hebat dalam hal itu.

Erotic audio stories have characters and plot,

Cerita audio erotis punya karakter dan jalan cerita,

but like the sounds you just heard create a blueprint for your mind

tapi seperti suara yang baru saja Anda dengar, ia membuat Anda membayangkan

to then fill in the blanks.

dan mengisi kekosongan lainnya.

They allow you to develop your own vision of what's appealing

Mereka membuat Anda mengembangkan visi apa yang menarik bagi Anda

in a way that can get lost

yang membuat Anda bisa terseret

when you see something specific or explicit onscreen.

ketika Anda melihat sesuatu yang spesifik atau eksplisit di layar.

You may not be ready or interested

Anda mungkin tidak siap atau tertarik

in dipping a toe into erotic audio stories.

menjelajahi cerita audio erotis.

And that's OK.

Dan itu tidak masalah.

So today I'm going to walk you through

Jadi, hari ini saya akan membimbing Anda

how you might get started creating your own stories

untuk memulai membuat cerita Anda sendiri

and activating your own sexual imagination.

dan mengaktifkan imajinasi seksual Anda.

I won't take this too far. You don't have to follow along right now.

Saya tidak akan membawa ini terlalu jauh, Anda tidak perlu mengikuti saya sekarang.

But consider this a guide

Tapi pertimbangan saran ini

for the next time you get a little me time.

di waktu sendiri Anda selanjutnya.

(Laughter)

(Tertawa)

First, you'll want to settle into your mind

Pertama, Anda ingin masuk ke dalam pikiranmu

the same way that you might start a meditation.

sama seperti ketika Anda ingin mulai bermeditasi.

Then imagine that your mind is like a projector.

Kemudian bayangkan pikiranmu seperti proyektor.

Everything you can see and experience is what's right in front of you.

Semua yang Anda lihat dan alami ada di depan matamu.

Everything to your left, right, behind you,

Semua yang ada di kiri, kanan, dan belakangmu,

that's out of frame.

itu diluar bingkai.

This is important because while there are thoughts that turn us on,

Ini penting karena meski ada pikiran yang merangsang kita,

there are also thoughts that are incredibly effective at turning us off:

ada juga pikiran yang sangat efektif membuat kita tidak tertarik:

stress, shame, insecurities,

stres, rasa malu, tidak aman,

and also the things that inexplicably ick us out.

dan hal yang membuat kita jijik.

So when a thought appears that isn't working,

Jadi ketika pikiran yang membuat tidak bekerja muncul,

and it inevitably will,

dan itu pasti akan muncul,

you'll be able to sweep it out of frame.

Anda bisa mengenyampingkannya.

You can start with your senses.

Anda bisa mulai dengan indra perasa.

Imagine colors, textures, sounds, images,

Bayangkan warna, tekstur, suara, gambar,

anything that gives you sensory pleasure.

apa pun yang memberikan kenikmatan sensori.

Sometimes I like to imagine cherry blossoms

Kadang saya suka membayangkan sakura

softly floating down from trees.

gugur dengan indah dari pohon.

Or I use a fiery pinkish orange or a relaxing blue as a backdrop

Atau menggunakan latar belakang pink oranye yang berani atau biru yang lembut

for the experience that I'm imagining.

untuk pengalaman yang saya bayangkan.

Next, try places.

Selanjutnya, coba tempat.

And keep in mind that setting will be more important

Dan ingat lah bahwa setting akan lebih penting

to some of us than to others.

bagi beberapa dibandingkan yang lain.

Reach back into your memory

Bawalah kembali memori Anda

pada pantai terisolir yang Anda kunjungi dulu sekali.

to that secluded beach you visited many years ago.

Or create a setting from scratch with as much privacy and comfort,

Atau buatlah setting dari awal dengan privasi dan kenyamanan,

or as many adventurous stakes as you like.

atau petualangan yang Anda inginkan.

Next think about a person and layer on a narrative.

Kemudian, pikirkan seseorang dan lapisan cerita.

Maybe it's a character from one of your favorite books.

Mungkin karakter dari buku favorite Anda.

Maybe it's your girlfriend.

Mungkin pasangan Anda.

Hey, maybe it's a guy in a kilt.

Hey, mungkin seorang laki-laki yang memakai kilt.

Whoever it is, how do they approach you?

Siapa pun itu, bagaimana mereka mendekatimu?

What's motivating them?

Apa yang memotivasi mereka?

What energy are they coming to you with?

Energi apa yang mereka bawa untukmu?

What about you? What do you say?

Bagaimana denganmu? Apa yang Anda katakan?

And what do you do together?

Dan apa yang Anda lakukan bersama?

And when you find something that you really like,

Dan waktu Anda menemukan sesuatu yang Anda suka,

play it out for a while.

mainkan itu sejenak.

Anda bisa mendesain ceritamu sendiri.

You’ll have just designed your own story.

The more you flex this muscle,

Semakin sering Anda meregangkan ototmu,

the more you'll understand what turns you on

semakin Anda mengerti apa yang merangsangmu

and be able to communicate those things to a partner.

dan bisa mengkomunikasikan hal-hal itu pada pasanganmu.

You can share the entire fantasy with them if you're comfortable.

Anda bisa berbagi seluruh fantasi dengan mereka jika merasa nyaman.

That kind of disclosure can be very intimate and affirming.

Pembukaan diri itu bisa sangat intim dan mengafirmasi.

Or ...

atau ...

don't.

tidak.

It is not a betrayal to use your imagination

Menggunakan imajinasimu bukan pengkhianatan

to bring you more pleasure.

untuk memberikan kenikmatan lebih banyak.

Fantasy is a safe space,

Fantasi adalah tempat aman,

and it's time we bust the myth that what you fantasize about

dan ini waktunya untuk memecahkan mitos yang kita fantasikan

and what you want to happen in reality

dan apa yang terjadi sebenarnya

are always the same thing.

tidak selalu sejalan.

So allow me to offer us a bigger definition of what sex is.

Jadi izinkan saya menawarkan defini lebih besar tentang apa itu seks.

Sex isn't just a physical act.

Seks bukan hanya aktivitas fisik.

It's a mental experience.

Tetapi juga pengalaman mental.

And it isn't wholly dependent on a partner.

Dan sama sekali tidak tergantung sepenuhnya pada pasangan.

It starts with you.

Ini dimulai dari Anda.

You're the one in control of creating the most pleasure for you.

Anda memiliki kontrol untuk menciptakan kenikmatan sendiri.

You're the protagonist.

Anda adalah pemeran utamanya.

As much as you love someone or feel attracted to them,

Secinta atau semenarik apa pun kepada mereka,

they are playing a supporting role.

mereka memainkan peran pendukung

And you for them.

Dan Anda untuk mereka.

Sex is an avenue to accessing feelings of aliveness, empowerment,

Seks adalah jalan untuk mengakses perasaan hidup, berdaya,

joy and confidence

bahagia dan percaya diri

innate to all of us.

yang ada dalam diri kita semua.

That aliveness, that is the impact of sexual wellness.

Perasaan hidup itu, itu adalah tanda kehidupan seks yang baik.

And you will feel it walking down the street,

Dan Anda akan merasakannya saat berjalan di jalanan,

entering any conversation, navigating any relationship.

memulai percakapan apa saja, menavigasi hubungan mana pun.

Put that way,

Dengan begitu,

none of us can afford not to prioritize sex.

tidak seorang pun dari kita bisa tidak memprioritaskan seks.

Ini bukan baik-jika-dapat atau jika-aku-bisa-mendapatkannya,

It isn't a nice-to-have or an if-I-get-to-it,

dead last on our list right after picking up the dry cleaning.

hal terakhir dalam daftar setelah memungut cucian.

So the next time you notice

Jadi lain kali Anda merasa

that you haven't been in the mood for a while,

Anda tidak berselera sementara,

carve some time out for yourself

sisihkan waktu untuk dirimu sendiri

and let your imagination tell you a sexy story.

dan biarkan imajinasimu menceritakan cerita seksi.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)