Naomi Mwaura: A feminist reimagining of Kenya’s public transport | TED Fellows

Translator: Stephanie Yudith Reviewer: Maria Nainggolan

[SHAPE YOUR FUTURE]

[BENTUK MASA DEPANMU]

In Kenya, buses are commonly known as "matatus."

Di Kenya, bus dikenal dengan nama “matatus.”

They're everywhere -- and I mean everywhere.

Bus ini ada di mana-mana -- benar-benar ada di mana-mana.

And they form a very crucial part of Kenyans' urban life.

Dan mereka menjadi bagian penting dalam gaya hidup perkotaan di Kenya.

They're fun, colorfully painted buses

Bus-bus ini dilukis dengan penuh warna dan menarik

with graffiti that depicts what is going on in Kenya

dengan grafiti yang menceritakan apa yang terjadi di Kenya

and the world at large.

dan dunia pada umumnya.

They're informal and affordable ways for Kenyans to get around

Matatus adalah cara orang Kenya bepergian dengan ramah dan terjangkau

and are used by the vast majority as the main mode of transportation.

dan digunakan secara luas sebagai moda transportasi utama.

But they have a couple of flaws.

Tapi mereka memiliki kekurangan.

They can be a bit too loud,

Mereka lumayan berisik,

drive on the wrong side of the road

dan menggunakan di jalur yang salah

to avoid traffic

untuk menghindari macet

and can be inaccessible for women, children and people with disabilities.

dan terkadang tidak terjangkau oleh perempuan, anak-anak, dan difabel.

Back in the 90s, my family was in the matatu business

Pada tahun 90-an, keluarga saya bergerak dalam bisnis matatu

and ran a popular graffiti matatu called "Gridlock'd."

dan menjalankan bisnis grafiti matatu bernama “Gridlock’d”.

"Gridlock'd" was an American black comedy film

“Gridlock’d” adalah sebuah film komedi gelap dari Amerika

starring the popular rapper Tupac Shakur.

yang dibintangi oleh rapper popular Tupac Shakur.

My uncles loved Tupac, and as a result,

Paman-paman saya sangat menyukai Tupac, dan sebagai hasilnya,

I can still sing along to most of his songs.

saya masih bisa ikut menyanyikan sebagian besar lagunya.

Seven years ago, I stepped into the family business,

Tujuh tahun silam, saya masuk dalam bisnis keluarga,

and I brought a twist with me -- a feminist perspective.

dan saya membawa masuk sebuah corak -- sudut pandang feminis.

And this is what informs this perspective:

Dan inilah yang memberitakan sudut pandang ini:

women all over the world face sexual harassment while using public transport.

perempuan di seluruh dunia menghadapi pelecehan seksual di kendaraan umum.

In Kenya, 88 percent of women have experienced harassment

Di Kenya, 88 persen perempuan pernah mengalami pelecehan seksual

while using public transportation.

saat menggunakan transportasi umum.

Unfortunately, we Kenyans are not alone.

Sayangnya, bukan kami saja yang mengalaminya.

In a 2014 study conducted in the US,

Dalam studi yang dilakukan di Amerika pada tahun 2014,

public transportation was the second-most common place

transportasi umum menempati urutan kedua di mana

for street harassment.

pelecehan umumnya terjadi.

This percentage is even higher in Cairo, Egypt,

Persentase ini bahkan lebih tinggi dibandingkan Kairo, Mesir,

where a whopping 95 percent of women have experienced harassment

di mana sebanyak 95 persen perempuan pernah mengalami pelecehan seksual

while using public transportation.

saat menggunakan transportasi umum.

This percentage ranges all over the world,

Rentang persentase ini berbeda di seluruh dunia

but there's not a single transport system

tapi tak ada satu sistem transportasi pun

where women do not face this type of harassment.

di mana perempuan tidak menghadapi pelecehan seperti ini.

This leads to a massive financial loss for women,

Hal ini mengakibatkan kerugian finansial yang besar bagi perempuan

more commute time as they try to avoid dangerous routes,

yang pergi bolak-balik sambil berusaha untuk menghindari rute berbahaya

and eventually, they drop out of a system that isn't built for them

dan pada akhirnya, mereka meninggalkan sistem yang tidak dibuat untuk mereka

and doesn't cater to their travel needs.

dan tidak memenuhi kebutuhan perjalanan mereka.

So instead of women using affordable

Jadi bukannya menggunakan transportasi umum

and environmentally sustainable public transportation

yang terjangkau dan ramah lingkungan

to work, school and social events,

untuk pergi bekerja, sekolah, dan kegiatan sosial,

they use their hard-earned and saved monies

para perempuan ini menggunakan uang hasil kerja keras dan tabungan mereka

on safer but much more expensive means of transportation

untuk alat transportasi yang lebih aman tapi lebih mahal

that leaves them out of building savings to ensure financial independence.

sehingga mereka tidak memiliki tabungan untuk menjamin kemandirian finansial.

I cringe when newspaper headlines read, "Let's get rid of matatus,"

Saya ngeri saat tajuk utama di koran menuliskan, “Singkirkan matatus”

because millions of commuters would be stranded

karena jutaan komuter akan terlantar

and thousands of youths unemployed.

dan ribuan pemuda akan menjadi pengangguran.

They say, "The system doesn't work. Let's get rid of it."

Kata mereka, “Sistem ini tidak berhasil. Singkirkan saja.”

But I say no.

Tapi saya berkata tidak.

We have a lot to work with, and we need to put in the work.

Kita punya banyak hal untuk dikerjakan, dan kita harus mengerjakannya.

For the past seven years,

Selama tujuh tahun ini,

we've worked with over 1,000+ public transport operators,

kami telah bekerja bersama lebih dari seribu operator transportasi umum,

2,000 transport stakeholders

dua ribu pemegang saham transportasi,

and over 150 women professionals in the industry.

dan 150 perempuan profesional dalam industri ini.

The interventions that have yielded great impact are driven by research findings

Intervensi yang memiliki dampak besar digerakkan oleh temuan penelitian

and working with public transport organizations

dan bekerja bersama organisasi transportasi umum

to change the existing systems.

untuk mengganti sistem yang ada.

One way we are doing this is by offering trainings

Satu cara yang kami lakukan adalah dengan menawarkan pelatihan

on how to improve commuter experience.

dalam bagaimana meningkatkan pengalaman bepergian.

For example, it used to be that buses would unexpectedly change their route

Contohnya, biasanya bus akan mengganti rute tanpa direncanakan

either to avoid traffic

entah untuk menghindari macet

or the police,

atau polisi,

and women would find themselves in totally unknown neighborhoods.

dan perempuan akan berada di lingkungan yang samasekali tidak dikenal.

But now, buses are required to display their route map,

Tapi sekarang, bus harus menampilkan peta rute mereka,

fare charts

tabel tarif,

and contact details of how and whom to report any incidences.

dan bagaimana dan siapa yang dihubungi untuk melaporkan insiden apapun.

We've also been actively recruiting and shining a spotlight

Kami juga secara aktif merekrut dan menyoroti

on women professionals working in the industry

perempuan profesional yang bekerja dalam industri ini

so more women can join.

supaya makin banyak perempuan bergabung.

When more women work in the industry, they are in positions to make changes.

Saat makin banyak perempuan ada dalam industri ini, mereka membawa perubahan.

So we've created a community, and an active network

Kami menciptakan komunitas dan jaringan aktif

of women professionals working in the Nairobi metropolitan area

perempuan profesional yang bekerja di area metropolitan Nairobi

who meet regularly and attend professional development courses.

yang bertemu secara teratur dan mengikuti kursus pengembangan profesional.

Women who are joining the industry have a real voice now.

Kini perempuan yang bergabung dalam industri ini memiliki suara.

We have a stronger network,

Kami memiliki jaringan yang lebih kuat,

more and more expertise,

keahlian yang makin banyak,

and more money is being put into researching gender-based violence

dan makin banyak dana dialirkan untuk meneliti kekerasan berbasis gender

that plagues women as they go about their day.

yang menghantui perempuan saat menjalani hari mereka.

So instead of getting rid of matatus,

Jadi daripada menyingkirkan matatus,

let's understand travel habits.

mari memahami kebiasaan perjalanan.

Let's train on how to improve commuter experience.

Mari berlatih untuk meningkatkan pengalaman bepergian.

Let's change behavior.

Mari mengubah perilaku.

Let's train on and adopt sexual harassment policies,

Mari terus belajar dan mengesahkan kebijakan pelecehan seksual,

and let's hire a more diverse workforce.

dan mari mempekerjakan tenaga kerja yang lebih beragam.

Just like myself and my family,

Sama seperti saya dan keluarga saya,

I believe public transportation can be the preferred mode of transport

saay percaya transportasi publik dapat menjadi moda transportasi

and workplace for millions of Kenyans.

dan tempat kerja yang disukai jutaan orang Kenya.