The legacy of matriarchs in the Yukon First Nations | Kluane Adamek

Translator: Fivtinia Octagusni Reviewer: Andiny Permana

(Southern Tutchone and Tlingit)

(Bahasa Tutchone Selatan dan Tlingit)

Hello, my name is Kluane Adamek,

Hai, nama saya Kluane Adamek,

and I am from the Dakl'aweidi Killer Whale clan.

dan saya berasal dari klan paus pembunuh Dakl'aweidi.

My Tlingit name is Aagé,

Nama Tlingit saya adalah Aage

and it's so important to acknowledge (Traditional language), our grandparents.

dan sangat penting untuk mengakui (bahasa tradisional), nenek moyang kita.

I'm joining you from the traditional territory

Saya bergabung dengan Anda, dari wilayah tradisional

of the Kwanlin Dün and Ta'an First Nations in the Yukon territory.

bangsa pertama Kwanlin Dun dan Ta'an di wilayah Yukon

(Traditional language) Thank you. (English) Thank you.

(Bahasa Tradisional) Terima kasih,

I shared a little bit about myself

Saya tadi bercerita sedikit tentang diri saya

in my traditional languages of Southern Tutchone and Tlingit.

dalam bahasa tradisional saya di Selatan Tutchone dan Tlingit

I continue to learn who we are as Yukon First Nations people.

Saya terus belajar tentang siapa kami sebagai bangsa pertama Yukon

We are a people that deeply value, honor and respect the roles of women.

Kami adalah masyarakat yang sangat menghargai dan menghormati peran perempuan

We always have.

Kami selalu memiliki rasa itu

We're a matrilineal culture.

Kami adalah masyarakat dengan budaya matrilinial

And so, traditionally, our matriarchs

Sehingga, secara tradisional, para pemimpin perempuan kami

would often guide and direct the speakers of the people,

sering membimbing dan mengarahkan para pembicara dari masyarakat,

otherwise known as the chiefs.

atau dikenal sebagai kepala suku.

This important role of forging trade relationships,

Peran penting dalam menjalin hubungan perdagangan

forging marriage alliances

menjalin aliansi perkawinan

and ensuring that all of the business

dan memastikan bahwa semua urusan yang diperlukan masyarakat

that needed to take place in the community was happening

berlangsung dengan baik

was all guided and directed by our matriarchs.

semuanya dibimbing dan diarahkan oleh para pemimpin perempuan kami

I definitely continue to see the ways in which we lead here in the Yukon

Saya, tentunya, terus menyaksikan bagaimana cara kami memimpin di Yukon ini

not quite being aligned nationally.

tidak cukup selaras secara nasional.

What do I mean by that?

Apa yang saya maksud?

Well, to be clear,

Untuk lebih jelasnya,

misogyny and patriarchy

misogini dan patriarki

are definitely not reflective of who we are as Yukon First Nations

jelas tidak mencerminkan siapa kami sebagai bangsa pertama Yukon

or of the traditional structures

atau sebagai struktur tradisional

and the ways in which we respect women in decision-making.

dan cara-cara hidup kami yang menghargai wanita dalam pengambilan keputusan.

And so I saw these gaps

Saya melihat celah ini

and felt we need to have more women at the table.

dan merasa kita membutuhkan lebih banyak pemimpin perempuan.

We need to have different generations at the table.

Kita juga butuh pemimpin dari generasi yang berbeda

And so, this is where I had to get a bit vulnerable.

Dan di sinilah, saya merasa harus menjadi sedikit terbuka.

I had to really look to myself to say,

Saya harus benar-benar melihat pada diri saya untuk mengatakan,

"If not me, then who?"

"Jika bukan saya, lalu siapa?"

And so I submitted my name to become the Yukon Regional Chief,

Jadi saya mengajukan nama saya untuk menjadi kepala daerah Yukon,

knowing that I come from a strong people

karena saya tahu saya berasal dari masyarakat yang kuat

that continues to value and uphold women,

Yang masih terus menghargai dan menjunjung tinggi perempuan

and knowing that the voice that I would bring

dan mengetahui bahwa pesan yang akan saya bawa

would be a voice that will be supported by my region.

akan menjadi suara yang akan didukung oleh wilayah saya

But furthermore,

Tapi lebih jauh lagi

knowing that in every and any place where decisions are being made for women,

karena saya tahu bahwa di mana pun ada keputusan yang dibuat untuk perempuan

or those who identify,

atau mereka yang mengetahuinya

how important it is that women are in every place and space

betapa pentingnya perempuan untuk berada di setiap tempat dan ruang

to be part of those decisions.

untuk menjadi bagian dari keputusan itu.

And so I gave myself permission

Jadi saya mengizinkan diri saya

to put my name forward and to know that yes, I can serve;

untuk mengajukan diri dan mengetahui bahwa, ya, saya bisa melayani

that yes, this was the best way for me to take action

dan ya, ini adalah cara terbaik saya untuk berbuat

and to know that my voice needed to be heard

dan untuk menyakini bahwa suara saya perlu didengarkan dengan cara yang sama

in the same way that other male voices were heard from across this country.

dengan suara laki-laki dari seluruh negara ini didengarkan

There aren't any prerequisites to being a leader.

Tidak ada prasyarat untuk menjadi pemimpin

It's not about having a title or being in a specific role.

Ini bukan masalah memiliki gelar atau punya peranan khusus

Leadership is about showing up who you are, as you are,

Kepemimpinan adalah tentang bagaimana tampil ke depan, sebagai diri sendiri,

being authentic,

menjadi autentik,

leading from a place of values and principles,

memimpin berdasarkan nilai dan prinsip,

and leading from that place, and staying true to yourself.

dan memimpin dengan dasar tersebut, dan jujur pada diri sendiri

And so some might say, "Well, you're in an elected position.

Dan beberapa orang mungkin akan berkata,

"Anda di sana karena dipilih, apa maksud Anda?"

What do you mean?"

Yes, I hear you.

Ya, saya mendengarkan Anda

There's some irony in that.

Ada ironi di sana

But let me explain.

Tapi biar saya jelaskan,

Contribution is the most important thing.

Kontribusi adalah hal yang paling penting.

For me, joining an executive of predominantly men,

Bagi saya, bergabung dengan sebuah eksekutif yang didominasi oleh laki-laki,

creating a space in my office

menciptakan ruang di kantor saya

where other indigenous women could learn and lead,

di mana para wanita pribumi lainnya dapat belajar dan memimpin

it was all about creating that space,

Itu semua adalah tentang menciptakan ruang itu

and by celebrating and acknowledging and contributing.

dan dengan cara merayakan dan mengakui serta berkontribusi

There's a story that dates back to over 10,000 years ago.

Ada sebuah cerita yang sudah ada sejak sepuluh ribu tahun yang lalu

And the way that the story was shared with me is this:

Dan cerita itu dikisahkan kepada saya seperti berikut:

The Killer Whale people, the Dakl'aweidi, came to this insurmountable, huge glacier.

Bangsa Dakl'aweidi datang ke gletser besar yang tidak bisa didaki.

They were traveling to make it back to their traditional homelands.

Mereka bepergian untuk kembali ke tanah air tradisional mereka.

And so they came to this glacier

jadi mereka datang ke gletser ini

and they didn't know where they were going to go.

dan mereka tidak tahu ke mana mereka akan pergi.

Were they going to try to climb and go above?

Apakah mereka akan memanjat dan pergi ke atas?

Were they going to try to follow it and see how far long it went?

ataukah mereka harus mengikutinya dan melihat berapa lama perjalanannya?

Para pemimpin perempuanlah yang berkata, "Kami akan pergi.

It was the matriarchs that said, "We'll go.

We see a small opening there,

Kami melihat celah kecil di sana,

and so we're going to go, and we're going to try to go through it."

jadi kita akan pergi, dan mencoba melewatinya."

Mereka tidak tahu apakah mereka akan bertahan.

They didn't know if they would survive.

They didn't know if they'd make it through.

Mereka tidak tahu apakah mereka akan berhasil

But they were fearless.

Tapi mereka tidak takut.

And that is who we are.

dan itulah kami.

We are fearless because we understand the power of reciprocity.

Kami tidak takut karena kami memahami kekuatan hubungan timbal-balik

We understand that it's important

Kami memahami bahwa sangat penting untuk

to leave things in a better state and place than when we found them.

meninggalkan sesuatu dalam keadaan yang lebih baik dari saat menemukannya.

We understand that the importance

Kami memahami pentingnya berhubungan dengan tanah air

of connecting to the land and expressing gratitude

dan menyatakan rasa terima kasih

is truly what grounds us

adalah yang sebenarnya mendasari kami

and gives us the power and the abilities we have to lead.

dan memberi kami kekuatan dan kemampuan untuk memimpin.

Think of when you're walking by the water, for example.

Pikirkan saat Anda berjalan di tepi air, misalnya.

Take a moment of gratitude

Luangkan waktu sejenak untuk bersyukur

to thank the water for all that it gives you,

untuk berterimakasih pada air atas apa yang telah diberikannya

to thank the land for giving you everything you need.

berterimakasih pada tanah yang telah memberi semua yang Anda perlukan

It's always about making sure that you're leaving things

Ini selalu tentang memastikan Anda agar meninggalkan sesuatu

in a better place and space than when you found them.

dalam keadaan yang lebih baik dari saat Anda menemukannya

It's about contribution.

Ini tentang berkontribusi

All of us as women have been through so much.

Sebagai perempuan, kita semua telah melalui banyak hal

And so this is about us finding ways to be supportive of each other.

Jadi ini tentang bagaimana kita selalu mencari cara untuk saling mendukung

It's about always making sure

Ini tentang selalu memastikan

that we're making that contribution and investment in the future generations.

bahwa kita meberikan kontribusi dan investasi itu bagi generasi mendatang

That is about reciprocity.

bahwa itu adalah tentang hubungan timbal balik

There's so much that we can share with the world

Sangat banyak yang bisa kita bagi dengan dunia ini

and that the world can learn from us as women.

dan dunia dapat belajar dari kita sebagai perempuan

These are the challenges that we have for this future generation,

Ini adalah tantangan yang kita miliki demi generasi mendatang

and these are the challenges that we need to accept together.

dan ini adalah tantangan yang harus kita terima bersama

We need to give ourselves the permission to step into our own power.

kita perlu mengizinkan diri kita untuk melangkah dengan kekuatan kita sendiri

We need to give ourselves the permission to connect

Kita perlu mengizinkan diri kita untuk terhubung

and to express gratitude to the land.

dan menyatakan rasa terima kasih kita pada tanah air

And we need to give ourselves the permission to take care of ourselves,

Dan kita harus mengizinkan diri kita untuk mengurus diri kita sendiri

because if we're not being taken care of,

karena jika kita tidak terurus

then how are we going to contribute to everybody else?

lalu bagaimana kita akan bisa berkontribusi untuk orang lain?

Gunalchéesh. Thank you.

Gunalchéesh. Terima kasih.