A Lens on Georgia’s Survival in the Shadow of a Superpower | Daro Sulakauri | TED

Translator: ryan aziz Reviewer: Indah Setiawan

It’s very confusing and unsettling to wake up

Sangat membingungkan dan meresahkan

untuk bangkit dan hanya punya 72 jam untuk membuat keputusan sulit,

and have only 72 hours to make that really hard decision

to either leave your house or stay on the Russian occupied territory.

untuk meninggalkan rumah Anda atau tinggal di area yang diduduki Rusia.

Dalam waktu semalam, batas negara telah digambar ulang

Overnight, the border has been unofficially redrawn

by the occupied forces.

secara tidak resmi oleh pasukan militer.

Your bedroom is now located in a different country,

Kamar tidur Anda sekarang berlokasi di negara yang berbeda,

while your living room and kitchen

sementara ruang tamu dan dapur masih di negara tempat Anda tertidur.

are still in the country where you fell asleep.

The borders are not marked,

Perbatasan tidak ditandai,

so you might end up being kidnapped or detained by the Russian-backed forces.

jadi Anda mungkin diculik atau ditahan oleh pasukan yang didukung Rusia.

Director: Is that a reality for many people?

Sutradara: Apakah itu kenyataan bagi banyak orang?

Daro Sulakauri: It is a reality for many people in Georgia.

Daro Sulakauri: Ini kenyataan bagi banyak orang di Georgia.

In fact, about 20 percent of Georgia is occupied by Russia.

Faktanya, sekitar 20 persen Georgia diduduki oleh Rusia.

Georgia is not heard or seen in the world,

Georgia tidak terdengar atau terlihat di dunia,

and many don't even know the location of the country.

dan bahkan banyak orang yang tidak tahu lokasi negara itu.

It's important to know what is going on today in Georgia

Penting untuk mengetahui apa yang terjadi di Georgia hari ini,

because yeah, it happens in one region,

karena itu terjadi di satu wilayah,

but you never know when it's going to happen in your country

tetapi Anda tidak pernah tahu kapan itu akan terjadi di negara

or in your region.

atau di wilayah Anda.

So we have to pay more attention.

Jadi, kita harus lebih memperhatikan.

My name is Daro Sulakauri.

Nama saya Daro Sulakauri.

I'm a Georgian photojournalist.

Saya seorang jurnalis foto Georgia.

I started taking pictures when I was 14.

Saya mulai memfoto saat berusia 14 tahun.

I was talking with my camera.

Saya berbicara dengan kamera saya.

It was like an intermediary of me expressing myself.

Itu seperti perantara saya yang mengekspresikan diri.

I had like a turning point

Saya mengalami titik balik saat melakukan proyek foto pertama saya

when I did my first photo project on Chechen refugees.

tentang pengungsi Chechnya.

My great grandmother was a Chechen woman,

Nenek buyut saya seorang wanita Chechnya

and I was always told stories about her.

dan saya selalu mendapat kisah tentangnya.

And during the time there was this stereotype on Chechens in Georgia,

Waktu itu, ada stereotipe tentang orang Chechen di Georgia,

that they were all like criminals and terrorists.

bahwa mereka semua seperti penjahat dan teroris.

And I wanted to destroy the stereotype.

Saya ingin menghancurkan stereotipe itu.

Saat saya selesai, saya mendapat email

When I finished the story, I got emails from people saying that,

dari orang yang berterima kasih karena telah menunjukkan sisi lain orang Chechen.

thank you for showing Chechens in a different way.

And so I think that was the moment I realized what power photography had

Jadi, saya pikir itulah saat saya menyadari kekuatan fotografi

and how it can really change consciousness in people

dan bagaimana fotografi dapat mengubah kesadaran orang

and let them think differently.

dan membiarkan mereka berpikir berbeda.

From that moment, I concentrated on stories in my country

Sejak saat itu, saya berkonsentrasi pada cerita di negara saya

that touched on taboo topics such as early marriages

yang menyentuh topik tabu, seperti pernikahan dini

and conditions faced by mine workers,

dan kondisi yang dihadapi oleh pekerja tambang,

stories about minorities,

cerita tentang minoritas,

post-Soviet health care system that created pandemic of stolen babies,

sistem perawatan kesehatan pasca-Soviet yang menciptakan pandemi bayi curian,

and how conflict with Russia led to the surreal border dynamics

dan bagaimana konflik dengan Rusia menyebabkan dinamika perbatasan

I described earlier.

yang saya jelaskan sebelumnya.

There are so many topics to cover in Georgia,

Ada banyak topik untuk dibahas di Georgia

and I feel like it's not been covered.

dan saya merasa itu belum dibahas.

By photographing these topics and talking about it

Dengan memotret topik-topik ini dan membicarakannya, dialog dimulai,

the dialogue starts,

and I think from this dialogue the change comes.

dan saya pikir dari dialog ini perubahan datang.

One journey I documented a 14-year-old boy telling the story

Suatu kali saya mendokumentasikan anak laki-laki berusia 14 tahun,

tentang bagaimana dia harus menyeberangi perbatasan

about how he had to cross the occupied border

onto the Russian-controlled territory to visit his ill grandmother,

ke wilayah yang dikuasai Rusia untuk mengunjungi neneknya yang sakit,

and kind of risking his life.

dan mempertaruhkan nyawanya.

And I went with him on this one trip

Saya ikut pergi bersamanya dalam satu perjalanan

that took us four hours to crawl, walk,

yang memakan waktu empat jam dengan merangkak,

berjalan, bersembunyi, dan menyeberangi saluran irigasi.

hide and cross irrigation canals.

We had to hide from both the Russian-backed militants

Kami harus bersembunyi dari grup militan yang didukung Rusia

and also Georgian border police.

dan juga polisi perbatasan Georgia.

It's really dangerous for, especially journalists,

Ini benar-benar berbahaya, terutama wartawan,

because they don't know where the border is.

karena mereka tidak tahu dimana perbatasannya.

I could not make any mistakes

Saya tidak bisa membuat kesalahan

or I would be detained by the Russian-backed militants.

atau saya akan ditahan oleh grup militan Rusia.

He symbolized for me our people's resilience

Dia melambangkan ketahanan rakyat kami,

because he loves his grandmother so much.

karena dia sangat mencintai neneknya.

He kind of killed the fear in him and took this road.

Dia membunuh rasa takut dalam dirinya dan mengambil keputusan ini.

I think it matters to not just be a photographer

Saya pikir penting untuk tidak hanya menjadi fotografer

who goes there and leaves and never comes back,

yang pergi ke sana, pulang dan tidak pernah kembali,

but to actually have this connection with the people.

tetapi untuk benar-benar memiliki hubungan ini dengan orang-orang.

It's not just a story that's told by a photographer,

Ini bukan hanya kisah yang diceritakan oleh seorang fotografer,

but it's a story that's told by the people who live in Georgia.

tetapi ini kisah yang diceritakan oleh orang yang tinggal di Georgia.

It's like an archive

Ini seperti arsip

that will let the future generation also understand

yang akan memungkinkan generasi masa depan juga memahami

what it was like to live close to the occupied territories.

bagaimana rasanya tinggal dekat dengan wilayah yang diduduki.

Soviet Union tried to demolish our identity,

Uni Soviet mencoba menghancurkan identitas kita,

but they couldn't manage because our roots are very strong,

tetapi mereka tidak dapat melakukannya karena akar kita sangat kuat,

like, traditions and culture and language.

seperti, tradisi, budaya dan bahasa.

So I think it's very important to tell the story of my people.

Jadi saya pikir sangat penting untuk menceritakan kisah orang-orang saya.

I want us to be heard.

Saya ingin kami didengar.