My Long Walk Across India for Women's Freedom | Srishti Bakshi | TED

Translator: Dini Anisa Reviewer: Sabrina Go

After days of negotiation, for the very first time,

Setelah bernegosiasi berhari-hari, untuk pertama kalinya,

my parents allowed me to step out unescorted

orang tua saya mengizinkan saya keluar rumah tanpa didampingi

for a movie with my friends.

untuk menonton film bersama teman saya.

I was 14 and beyond excited

Saya berusia 14 dan sangat bersemangat

with this new freedom I had.

dengan kebebasan baru tersebut.

With a big smile on my face, I ended up at the back of the theater.

Sambil tersenyum lebar, saya duduk di bagian belakang bioskop.

And just ten steps from my seat,

Dan hanya 10 langkah dari kursi saya,

I felt these heavy hands grab both my breasts.

saya merasakan dua tangan berat memegang kedua payudara saya.

And before I knew it, these hands disappeared.

Dan sebelum saya sadar, tangan-tangan itu menghilang.

I screamed and ran outside.

Saya berteriak dan berlari keluar.

And I still remember those dirty handprints

Saya masih bisa mengingat bagaimana bekas tangan kotor itu

on my white, crisp cotton shirt,

tercetak di kemeja katun putih saya

announcing to the world what had just happened.

mengumumkan pada dunia apa yang baru saja terjadi.

I returned home devastated,

Saya pulang dengan perasaan hancur,

kept the lights on all through the night and the outdoors terrified me.

tidak menyalakan lampu sepanjang malam dan ketakutan dengan dunia luar.

I didn't want to go out at all.

Saya tidak ingin keluar rumah sama sekali.

It is not news that women face rampant violence inside homes as well

Bukan berita baru bahwa perempuan menghadapi kekerasan bahkan di rumah

across the world.

di seluruh dunia.

So if it's unsafe outside and inside, where do we go?

Jadi jika di dalam dan di luar tidak aman, ke mana kita pergi?

Women in India are over 600 million strong.

Ada lebih dari 600 juta perempuan di India.

That's a lot of people.

Itu jumlah yang besar.

But this is what my country looks like.

Namun seperti inilah negara saya.

The outdoors.

Di luar ruangan.

You can count the number of women in these pictures.

Anda bisa menghitung jumlah perempuan di foto ini.

And there aren't any, or just one or two.

Tidak ada sama sekali, atau hanya satu atau dua.

And this is by the day.

Dan ini di siang hari.

But this number significantly drops at night.

Namun jumlah ini menurun drastis di malam hari.

Tidak banyak perempuan berjalan sendirian di malam hari

You don't see many women walking alone at night

because they're simply not safe.

karena itu tidak aman sama sekali.

400,000, that's 45 women every hour,

400.000, atau 45 perempuan setiap jam,

face varying degrees of violence,

menghadapi berbagai jenis kekerasan,

ranging from domestic violence to rape in India.

dari KDRT hingga pemerkosaan di India.

A 13-year-old girl and her mother were gang-raped on a highway

Anak 13 tahun dan ibunya diperkosa beramai-ramai di jalan raya

just 45 minutes from where my parents live.

hanya 45 menit dari rumah orang tua saya tinggal.

When I heard this,

Saat saya mendengarnya,

I just recalled the same incident that happened to me.

saya teringat insiden yang saya alami.

I was devastated.

Saya merasa hancur.

I found myself in the same hysterical state

Saya mengalami keadaan histeris yang sama

I was outside of that theater.

seperti saat berada di luar bioskop itu.

For everybody around me, life moved on.

Bagi orang lain, dunia terus berjalan.

We are hardwired to think that this is just how the world is.

Kita terprogram untuk berpikir bahwa dunia memang sudah seperti itu.

Instead of asking the fundamental question

Alih-alih menanyakan pertanyaan mendasar

of how wrong this is.

tentang betapa salahnya hal itu.

I'm here and I'm fighting for safer spaces for women

Saya di sini dan berjuang untuk ruang yang lebih aman untuk perempuan

by increasing their mobility,

dengan meningkatkan mobilitas mereka,

by movement of the body and mind to take control over their lives.

dengan menggerakkan tubuh dan pikiran untuk mengambil alih hidup mereka.

So how I did that.

Jadi bagaimana saya melakukannya.

I wanted to prove to the world that I can face my demons.

Saya ingin membuktikan pada dunia bahwa saya bisa menghadapi ketakutan itu

And not just for one, but 230 continuous days.

Dan bukan hanya satu hari, tetapi 230 hari berturut-turut.

So I decided to walk across the length of India

Jadi, saya memutuskan untuk berjalan melintasi India

from the very south to the north,

dari ujung selatan hingga ke utara,

a distance of 2,300 miles.

dengan jarak 3.700 km.

(Applause)

(Tepuk tangan)

2,300 miles. How much is that?

3.700 km. Sejauh apa itu?

If you started from LA, you would reach New York.

Jika Anda berjalan dari LA, Anda akan sampai di New York.

If you started from Stockholm, you would reach Cairo.

Jika Anda memulai dari Stockholm, Anda akan mencapai Kairo.

That's the distance that I walked.

Itulah jarak berjalan yang saya tempuh.

And mile after mile, as I walked,

Dan semakin jauh saya berjalan,

it became very apparent that women's lack of mobility

semakin jelas bahwa kurangnya mobilitas perempuan

hinders their freedom to earn an income and exert any form of independence.

menghalangi mereka mencari nafkah dan mengusahakan kebebasan mereka.

On my long walk,

Dalam perjalanan panjang itu,

I wanted to understand what made India

saya ingin memahami apa yang membuat India

one of the most unsafe countries in the world.

menjadi salah satu negara yang tidak aman di seluruh dunia.

I was determined to meet the women

Saya bertekad untuk bertemu mereka

who are facing challenges around their safety.

para perempuan yang sering merasa keamanan mereka terancam.

And above all, I wanted to understand if the situation is beyond repair.

Terutama, saya ingin memahami apakah situasi itu sudah sulit diperbaiki.

So I walked through 170 cities, small towns and villages,

Jadi saya berjalan melewati 170 kota, kota kecil dan desa,

and I met over 85,000 women,

dan bertemu lebih dari 85.000 perempuan,

in small huddles to, like, large crowds.

dari kerumunan kecil hingga besar.

This is a workshop.

Ini adalah sebuah lokakarya.

This is with women of an organization in small huddles inside their homes.

Bersama perempuan dari organisasi perkumpulan kecil di lingkungan mereka.

And that's when I realized that mobility plays a very, very big role

Saat itulah saya menyadari bahwa mobilitas berperan sangat besar

in their freedom to pursue anything outside of their homes.

bagi kebebasan mereka untuk meraih apa pun di luar rumah mereka.

When I was walking across the country,

Ketika saya berjalan melintasi negeri,

in my conversations with these women,

berbicara dengan para perempuan ini,

I was talking to them about different topics.

saya membahas beberapa topik berbeda bersama mereka.

And this ranged from being financially independent

Mulai dari tentang menjadi mandiri secara finansial,

to taking defensive positions in times of physical assault.

hingga mengambil posisi bertahan ketika mengalami serangan fisik.

This is an activity we did where we want to anchor ourselves and find our ground,

Ini adalah ketika kami ingin memperkuat diri dan menemukan pijakan,

and if somebody comes, you push.

dan ketika ada yang datang, dorong.

Or just feel stronger.

Atau ketika kami ingin merasa kuat.

What it feels in your body to be stronger.

Apa yang terasa di tubuh kita saat kita kuat.

And most of the times our discussions were around finding your voice.

Diskusi kami kebanyakan tentang cara menyuarakan pemikiran kami.

(Video) (Speaking Hindi)

(Video) (Berbicara Hindi)

(Together) Aaah!

(Bersamaan) Aaah!

I wanted women to move with their bodies and to shift their minds.

Saya ingin perempuan menggerakkan tubuh dan mengubah pikiran mereka.

The media amplified our cause

Media menyebarkan kampanye kami

and reported with new energy on a demand for a safer country for women.

dan melaporkan dengan semangat baru, menuntut negara yang aman bagi wanita.

On my long walk, I met so many people.

Dalam perjalanan yang jauh itu, saya bertemu banyak orang.

And most of the times, I noticed that marriage in India

Dan saya sering menyadari bahwa pernikahan di India

is treated a little differently from the rest of the world.

dianggap sedikit berbeda dibandingkan di negara lainnya.

You see, marriage means

Begini, pernikahan berarti

a woman becomes the property of her husband and his family.

seorang perempuan menjadi milik suami dan keluarga suaminya.

And not being able to step outside to pursue an education, a job,

Tidak diperbolehkan keluar rumah untuk bersekolah, bekerja,

or create a community of her own,

atau membentuk komunitas mereka sendiri,

that's lack of mobility, both social and physical,

itu menunjukkan kurangnya mobilitas, baik secara sosial maupun fisik,

that is what reflects the state of gender inequality in our society.

seperti itulah keadaan ketidaksetaraan gender di masyarakat kita.

On my long walk, I bore witness

Di perjalanan itu, saya menyaksikan

to chilling, violent, incomprehensible human behavior.

perilaku manusia yang mengerikan, brutal, dan tak terbayangkan.

But at the same time, I met brave women, survivors of atrocious crimes

Tapi di saat yang sama, saya bertemu perempuan penyintas kejahatan kejam

who lit my path with their unbelievable strength to carry on.

yang menerangi jalan saya dengan kekuatan bertahan mereka yang luar biasa.

And then something miraculous happened.

Lalu sebuah keajaiban terjadi.

I met this woman named Jai Bharathi.

Saya bertemu seorang perempuan bernama Jai Bharathi.

On her motorcycle, she arrived in the same village I was in,

Mengendarai sepeda motor, ia tiba di desa yang sama tempat saya berada,

and she was there at a training camp, teaching other women how to ride scooters.

untuk mengajari para perempuan di kamp cara mengendarai motor skuter.

I had never seen anything like this before.

Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.

She donned the narrative of being fierce, the odd one out,

Ia menciptakan naratif tentang menjadi garang dan berbeda dari yang lain,

smashing patriarchy every single time she rode her motorcycle.

menghancurkan patriarki setiap kali ia mengendarai sepeda motornya.

She was an inspiration for all women, young and old.

Ia adalah inspirasi bagi semua perempuan, muda maupun tua.

And at the training camp,

Di kamp pelatihan,

I saw how revving a motorbike and holding a steering wheel

saya melihat bagaimana menghidupkan sepeda motor dan memegang setir

didn’t [justt] give these women the ability to drive

tidak hanya memberi mereka kemampuan untuk mengemudi,

but that much needed control over their lives.

tapi kontrol yang sangat mereka butuhkan atas hidup mereka.

And I knew instantly that having women take charge

Dan saya langsung tahu bahwa perempuan yang mengambil alih

and create change for themselves

dan membuat perubahan untuk diri sendiri

is the only way to transform our broken systems.

adalah satu-satunya cara untuk mengubah sistem kita yang rusak.

It got me thinking: What if we could get communities of women moving,

Saya berpikir, bagaimana jika kita bisa membuat banyak perempuan bergerak,

actually physically moving away from the house?

secara fisik bergerak keluar dari rumah mereka?

That would open a window where they could move psychologically,

Itu akan membuka jendela untuk mereka bisa bergerak secara psikologis,

where they could understand or realize that she could step out of bad situations

dan memahami atau menyadari bahwa mereka bisa keluar dari situasi buruk

and have the ability to do it.

dan mereka mampu untuk melakukannya.

This way we would have more women feel safe and confident.

Hasilnya, kita bisa membuat lebih banyak perempuan merasa aman dan percaya diri.

So Jai Bharathi and I, we both decided

Jadi saya dan Jai Bharathi memutuskan

that we are going to join forces and create a movement

kami akan bersama-sama membentuk suatu gerakan

exclusively for women,

hanya untuk perempuan,

focused on mobility.

yang berfokus pada mobilitas.

We have set up a system where a woman can train to drive for themselves

Kami membentuk sistem untuk perempuan bisa berlatih mengemudi untuk diri sendiri

or for Ubers, taxis,

atau untuk Uber, taksi,

or just become delivery agents for Amazon and other big companies

atau menjadi kurir pengiriman untuk Amazon dan perusahaan besar lain

or local businesses.

atau usaha-usaha lokal.

That's money in the bank.

Itu bisa menghasilkan uang.

And the freedom and the psychological, you know --

Dan kebebasan, serta secara psikis,

know that I can step outside of my home.

mereka tahu mereka bisa keluar rumah.

We are connecting these women drivers on a national network

Kami menghubungkan para pengemudi wanita ini melalui jaringan nasional

where they can reach out to each other for support

tempat mereka menjangkau satu sama lain untuk mendukung

and to share experiences.

dan berbagi pengalaman.

And not just that.

Dan bukan hanya itu.

She can actually ping another driver in her vicinity

Mereka bisa memanggil pengemudi lain yang berada dekat darinya

if she is feeling distressed, if she's in danger,

jika ia sedang tertekan atau berada dalam bahaya,

or if she’s simply just waiting for her next ride or pickup

atau mungkin hanya ingin menunggu pelanggan selanjutnya

and doesn't want to wait alone.

dan tidak ingin menunggu sendirian.

Bagi kami, menerima gaji pertama mungkin terasa luar biasa.

For us, receiving our first paycheck might be very empowering.

But for 59-year-old Nagamani

Namun untuk Nagamani yang berusia 59,

that moment arrived when she put her scooter on a center stand

momen itu ia rasakan ketika ia memarkir motor skuternya

and feeling physically strong,

dan merasa kuat secara fisik,

and proving to the society that she's beyond being just a sidekick.

dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar seorang kaki tangan.

We have trained 1,800 women who are road ready.

Kami telah melatih 1.800 perempuan yang siap turun ke jalan.

(Applause)

(Tepuk tangan)

And raring.

Dan bersemangat.

Road ready and raring to go.

Siap dan bersemangat untuk turun ke jalan.

And our decade-long mission is to bring one million women into mobility

Misi satu dekade kami adalah mengajak 1 juta perempuan untuk bergerak

and be the largest network of women drivers connected to each other.

dan menjadi jaringan terbesar bagi para pengemudi wanita yang saling terhubung.

By rethinking mobility for women,

Dengan memikirkan kembali tentang mobilitas untuk perempuan,

giving them a safe transport and safety outside of home,

memberi mereka transportasi yang aman dan keamanan di luar rumah,

it is our hope to transform our culture.

kami berharap bisa mengubah budaya kami.

Apart from having a profound impact on the Indian economy,

Selain memiliki dampak yang besar bagi ekonomi India,

this is about something much bigger.

ini adalah sesuatu yang jauh lebih besar.

As you all know, when we move, we can be seen.

Seperti yang Anda tahu, saat kita bergerak, kita bisa terlihat.

The more women see other women in public spaces,

Semakin banyak perempuan melihat perempuan lain di ruang publik,

the more safe, independent and empowered each one of us will be.

kita semua akan semakin aman, mandiri, dan berdaya.

So.

Jadi.

If we can learn how to walk, certainly we can learn how to fly.

Jika kita bisa belajar berjalan, tentu kita bisa belajar untuk terbang.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)