How AI can help shatter barriers to equality | Jamila Gordon

Translator: Ilham Fadila Reviewer: Rizki Febriani

Ayah saya biasa memanggil saya Jamila “Gabar Nasiib Nasiib Badan,”

yang berarti Jamila “Gadis yang Sangat Sangat Beruntung.”

Dan saya sangat beruntung dalam hidup saya.

My father used to call me Jamila "Gabar Nasiib Nasiib Badan,"

Keluarga saya awalnya adalah pengembara.

which means Jamila "The Lucky, Lucky Girl."

Dan ketika hujan turun pada malam saya dilahirkan,

And I have been very fortunate in my life.

mereka berhenti di sebuah desa kecil yang terlihat seperti ini,

My family were originally nomads.

tempat kami tinggal dalam 11 tahun ke depan

And when it rained the night I was born,

sampai kekeringan dan perang dengan Ethiopia

they stopped in a tiny village that looked a bit like this,

memaksa kami untuk pindah ke ibukota Somalia, Mogadishu.

where we lived in the next 11 years

Ketika saya berusia 18 tahun,

until drought and a war with Ethiopia

ayah saya menyadari Somalia sedang menuju perang saudara

forced us to move to Somali's capital, Mogadishu.

dan kita semua berisiko terbunuh.

When I was 18,

Dia melakukan yang terbaik

my father realized Somalia was headed for a civil war

untuk membawa saya dan 13 saudara dan saudari saya keluar dari negara itu.

and we are all at risk of being killed.

Keluarga kami tercerai berai.

He did his best

Saya beruntung.

to get me and my 13 brothers and sisters out of the country.

Saya berakhir sendirian sebagai pengungsi di Kenya,

The family was scattered to the wind.

dan saya beruntung bisa datang ke Australia

I was lucky.

berkat seorang backpacker yang saya temui di sana.

I ended up on my own as a displaced person in Kenya,

Saya sangat berterima kasih

and I was fortunate to come to Australia

ketika pemerintah Australia memberi saya tunjangan pengangguran

thanks to a backpacker who I met there.

selagi saya belajar bahasa Inggris,

I was incredibly grateful

tapi saya ingin mencari pekerjaan sesegera mungkin.

when the Australian government gave me unemployment benefits

Saya mengetahui tentang sebuah restoran Jepang

yang sedang merekrut,

while I learned English,

dan saya berpikir, “Apa ruginya bagi saya?”

but I wanted to find work as soon as I could.

Mami, perempuan yang mengelola bagian depan rumah,

I learned about a Japanese restaurant that was hiring,

berpikir bahwa bahasa Inggris saya yang buruk mungkin menjadi masalah,

and I thought, "What do I have to lose?"

jadi dia menyuruh saya ke dapur untuk bertemu suaminya, Yoshi.

Mami, the woman who ran front of house,

Yoshi juga tidak terlalu bisa bahasa Inggris,

figured my poor English might be a problem,

tetapi kami berhasil berkomunikasi satu sama lain.

so she sent me to the kitchen to meet her husband, Yoshi.

Dia mempekerjakan saya sebagai pencuci piring

dan melatih saya sebagai pekerja dapur.

Now, Yoshi didn't speak much English either,

Sekarang, kebaikan pasangan itu menempatkan saya di jalan

but we managed to communicate with one another.

He hired me as a dishwasher and trained me as a kitchen hand.

dimana kerja keras dan ketekunan membawa saya pada kelulusan saya

sebagai pengembang perangkat lunak

Now, that couple's kindness set me on a path

dan kemudian menjadi seorang eksekutif global di IBM

where hard work and persistence led me to my graduation

dan kemudian, Chief Information Officer di Qantas Airways.

as a software developer

and went on to become a global executive with IBM

Sekarang saya ingin kecerdasan buatan

untuk melakukan dalam skala besar apa yang pasangan itu lakukan untuk saya:

and later, chief information officer of Qantas Airways.

memberikan alat kepada orang yang kurang beruntung untuk mencari pekerjaan,

Now I want artificial intelligence

to do at a massive scale what that couple did for me:

memberi mereka keterampilan untuk menjadi hebat dalam pekerjaan mereka,

membuat mereka melakukan pekerjaan mereka dengan aman,

give disadvantaged people tools to find work,

untuk memberi mereka istirahat.

give them the skills to be great at their jobs,

Anda mendengar cerita

tentang bagaimana kecerdasan buatan akan mengambil alih pekerjaan

get them to do their jobs safely,

to give them a break.

dan mengotomasikan segalanya.

Dan dalam beberapa kasus, hal itu mungkin benar,

You hear stories

about how artificial intelligence is going to take away jobs

tetapi saya dapat memberitahu Anda bahwa di dunia nyata saat ini,

and automate everything.

AI membuat hal-hal yang luar biasa menjadi mungkin bagi organisasi

And in some cases that might be true,

but I can tell you in the real world right now,

dan orang-orang yang sebelumnya mungkin tertinggal.

Bahasa, pendidikan dan lokasi tidak lagi menjadi hambatan seperti dulu.

AI is making amazing things possible for organizations

and for people who otherwise would have been left behind.

Dan untuk membantu menghancurkan hambatan tersebut

adalah salah satu alasan saya mendirikan perusahaan saya.

Language, education and location are no longer the barriers they once were.

Sebagian besar pekerjaan kami ada di rantai pasokan makanan global,

And to help break down those barriers

terutama di industri daging.

is one of the reasons I founded my company.

Kami menggunakan AI berbasis visi komputer

Much of our work is in global food supply chains,

untuk menciptakan transparansi bagi konsumen

dan untuk memberi penghargaan kepada produsen

especially in the meat industry.

yang beroperasi secara etis dan berkelanjutan.

We use computer vision-based AI

Tetapi AI dapat melakukan lebih dari itu.

to create transparency for consumers

and to reward producers who operate ethically and sustainably.

Misalnya, dapat melihat perilaku yang tidak aman,

seperti jika seseorang tidak mengenakan alat pelindung diri dengan benar,

But AI can do much more than that.

For example, it can notice unsafe behaviors,

atau seseorang tidak mengikuti prosedur kebersihan,

like if someone is not wearing their personal protective gear correctly,

atau jika seseorang membutuhkan bantuan untuk melakukan tugas tertentu

or someone not following the hygiene procedures,

karena mereka tidak mengikuti resepnya dengan benar.

or if someone needs help on how to carry out a specific task

Kami dapat memastikan orang-orang menjaga jarak

dan dapat memberikan pelacakan kontak jika diperlukan.

because they're not following the recipe correctly.

Kami kemudian memberikan pelatihan individual

We can make sure people are socially distancing

sesuai dengan bahasa pilihan orang tersebut

and can provide contact tracing if needed.

baik dalam format tertulis maupun audio.

We then deliver individualized training to that person's preferred language

Kini, kemampuan membaca atau menulis atau berbicara dalam bahasa lokal

both in written and audio formats.

tidak lagi menjadi kendala seperti dulu.

Now, ability to read or write or to speak the local language

Banyak karyawan di industri makanan

sering kali merupakan migran, pengungsi,

are no longer the obstacles they once were.

atau orang-orang dari latar belakang yang kurang beruntung

Many of the employees in the food industry

yang mungkin tidak dapat berbicara dalam bahasa lokal

are often migrants, refugees or people from disadvantaged backgrounds

dan sering kali tidak dapat membaca atau menulis dengan baik.

Faktanya, salah satu pelanggan kami

who might not be able to speak the local language

memiliki 49 bahasa yang digunakan di beberapa fasilitas mereka,

and often might not be able to read or write well.

dengan bahasa Inggris berada di urutan paling bawah dalam daftar.

In fact, one of our customers

Ketika kami dapat melihat peluang untuk peningkatan

has 49 languages spoken in some of their facilities,

dan kemudian memberikan pelatihan dengan bahasa pilihan orang tersebut,

with English long way down the list.

hal itu akan membuat perbedaan besar bagi organisasi dan para pegawainya.

When we can see opportunities for improvements

and then deliver training with that person's preferred language,

Dan itu baru permulaannya.

it makes huge difference to the organization and to its people.

Ketika saya masih sangat muda --

sekitar lima atau enam tahun, tinggal di desa kecil itu --

And that is only the beginning.

salah satu pekerjaan saya adalah membawa ember-ember berisi air

When I was very young --

about five or six years old, living in that tiny village --

dari sumur ke gubuk-gubuk.

Dan saya ingat meletakkan ember di setiap 20 meter atau lebih

one of my jobs was to carry buckets of water

from the well to the huts.

dan bagaimana gagangnya menancap di tangan saya.

And I remember putting the buckets down in every 20 meters or so

Embernya sangat berat,

dan saya sangat kurus karena kami tidak punya cukup makanan.

and how the handles digged into my hands.

Meskipun pengalaman itu mengajari saya ketangguhan,

They were so heavy,

itu bukan sesuatu yang saya inginkan anak lain untuk mengalaminya.

and I was so scrawny because we didn't have enough to eat.

Saya ingin hidup di dunia dimana orang tidak dibatasi

Even though that experience taught me resilience,

it's not something I want any other child to go through.

oleh bahasa lokal, geografi,

kurangnya akses terhadap pengetahuan dan pelatihan,

I want to live in a world where people are not limited

dimana semua orang aman di tempat kerja,

by local language, by geography,

dimana tidak ada orang yang dikecualikan karena tidak bisa membaca atau menulis,

by lack of access to knowledge and training,

dimana semua orang dapat memenuhi potensinya.

where everyone is safe at work,

Sekarang AI dapat mewujudkan dunia ini.

when nobody's excluded because they cannot read or write,

Terima kasih.

where everyone can fulfill their potential.

Now AI can deliver this world.

Thank you.