Renee Montgomery: How to turn moments into momentum | TED

Translator: Indra Nugraha Putra Reviewer: Yolanda Raintina

What would make me quit my job during the pandemic?

Hal apa yang membuat saya keluar dari pekerjaan saat pandemi?

The short answer: injustice in America.

Alasannya adalah ketidakadilan di Amerika.

But since I have a little time, let me give you the long version.

Karena saya punya waktu lebih, saya akan ceritakan versi panjangnya.

In May 2020, protests broke out across the United States.

Pada Mei 2020, unjuk rasa merebak di seluruh Amerika Serikat.

George Floyd, a Minnesota man,

George Floyd, seorang pria Minnesota,

was killed by a couple of police officers on camera

dibunuh oleh beberapa polisi di depan kamera

and hundreds of thousands of Americans had had enough.

dan ratusan ribu masyarakat Amerika yang sudah muak.

Like so many others, I watched the protests on the news.

Saya pun melihat unjuk rasa itu di berita seperti yang lainnya.

I watched as the crowd moved from downtown Atlanta to Buckhead,

Saya melihat kerumunan bergerak dari Kota Atlanta ke Buckhead, tempat saya tinggal.

where I live.

The protesters were right outside of my house,

Para pengunjuk rasa berada di luar rumah saya,

so in true millennial fashion,

lalu dengan gaya milenial sejati,

I took out my phone so I could record it and post it to Twitter.

saya ambil ponsel untuk merekam dan mengunggahnya ke Twitter.

Lalu, menelepon orang tua saya,

After logging the events, I called my parents,

and as I was talking to my snook, which is what I call my mom,

saat bicara dengan snook saya, itu panggilan saya pada Ibu,

I began to get a little worried.

saya mulai sedikit khawatir.

The energy of the crowd was growing

Energi kerumunan itu berkembang

and snook told me, "Don't worry, baby,

dan Ibu berkata, “Jangan khawatir, sayang,

when people feel that their voices aren't heard,

saat masyarakat merasa suaranya tak didengar,

mereka harus memberi pengaruh”

they have to make it felt."

Hm.

Hmm

Mereka harus memberi pengaruh.

They have to make it felt.

That statement hit me hard because, why weren't people being heard?

Pernyataan itu membuat saya tertegun karena kenapa masyarakat tak didengar?

Maksud saya, jika kita melihat hal yang sama,

I mean, if we're all watching the same thing,

then why aren't we all upset?

lalu kenapa kita tidak marah?

And how could I help make a difference?

Bagaimana saya bisa membantu membuat sebuah perbedaan?

No, better yet, how could I make it felt?

Atau setidaknya, bagaimana saya bisa memberikan pengaruh?

That was the moment I began to think about opting out ...

Saat itulah saya mulai berpikir untuk berhenti,

opting out of a career I dreamed of my entire life.

berhenti dari karir yang saya impikan sepanjang hidup saya.

Saya bermain di WNBA sejak 2009,

I've been playing in the WNBA since 2009,

most recently as a guard for the Atlanta Dream.

terakhir sebagai pengawas di Atlanta Dream.

Basketball has been one of the biggest parts of my life,

Basket telah jadi salah satu bagian terbesar hidup saya,

and yet I decided to give it up,

tapi saya memutuskan berhenti,

trying to focus on changing the world for the better.

mencoba fokus untuk mengubah dunia yang lebih baik.

I wanted to make it felt.

Saya ingin memberi pengaruh.

Some people thought I was crazy, but honestly, most people got it,

Sebagian orang berpikir saya gila, tapi kebanyakan orang mengerti,

and even though I was filled with fear,

dan meskipun sangat takut,

I took that leap of faith and did it anyway.

saya meyakinkan diri dan melakukannya.

I opted out not knowing how I was going to pay my bills.

Saya berhenti tanpa tahu bagaimana caranya saya membayar tagihan saya.

I opted out not knowing

Saya berhenti tanpa tahu

if I would ever be a professional WNBA player again.

apakah saya akan bisa menjadi pemain profesional WNBA lagi.

Saya memilih keluar dari zona nyaman,

I opted out of my comfort zone,

and in doing so, I truly opted in.

dan dengan melakukannya, saya sungguh meleburkan diri.

I gained a completely different perspective

Saya memperoleh perspektif yang sungguh berbeda

and the confidence that comes with turning moments into momentum.

dan kepercayaan diri yang timbul dengan mengubah momen jadi momentum.

The next day I threw a Juneteenth event,

Esoknya saya mengadakan acara Juneteenth,

and Juneteenth is a day to commemorate the official end of slavery.

dan Juneteenth adalah untuk memperingati akhir perbudakan secara resmi.

At the event, people were telling me they heard my story,

Saat acara, orang-orang bercerita mereka mendengar kisah saya,

they were coming up to me like, "Yo, you opted out! That's so dope!"

mereka berkata pada saya seperti, “Wah, kamu berhenti! Itu sangat gila!”

But then they began to vent to me,

Namun, kemudian mereka mulai curhat pada saya,

telling me about uncles pulled over for no reason,

tentang pamannya yang menepi tanpa alasan,

cousins killed by the police.

sepupunya yang dibunuh oleh polisi.

They wanted me to know their stories so I could represent their voices,

Mereka ingin saya tahu kisah mereka sehingga saya bisa mewakili suara mereka,

and in that moment,

dan pada saat itu,

I felt so connected with helping them.

membantu mereka membuat saya merasa tersentuh.

They felt that I was the person that could make their stories felt,

Mereka merasa bahwa sayalah orang yang bisa membuat kisah mereka terasa,

and honestly,

dan sejujurnya,

I was committed to doing whatever I needed to make that happen.

saya bertekad melakukan apa pun untuk mewujudkannya.

I don't know how to cure racism, fix police brutality

Saya tak tahu cara sembuhkan rasisme, perbaiki kebrutalan polisi

or any of the other problems plaguing America.

atau masalah-masalah lain yang menjangkit Amerika.

Tak seorangpun bisa melakukannya.

No one person can do that.

But we all can do what we can to make it felt.

Tapi kita semua bisa melakukan apapun agar membuatnya terasa.

Making it felt for me is an action.

Bagi saya, membuatnya terasa adalah tindakan.

It's not just protesting and raising your voice,

Bukan hanya unjuk rasa dan meninggikan suara Anda saja,

but also doing something to show your intention.

tapi juga melakukan sesuatu untuk menunjukkan niat Anda.

I opted out and now you feel me.

Saya memilih berhenti dan kini Anda mengerti.

Honestly, that was a big move for me,

Jujur, hal itu langkah besar bagi saya,

but now that I've done it,

tetapi kini saya sudah melakukannya,

it feels like it was almost inevitable.

rasanya seakan itu tak terhindarkan.

Dan meski membuatnya terasa itu dapat berkonotasi negatif

And while making it felt can have a negative connotation

of violence and trouble,

tentang kekerasan dan kekacauan,

I wanted to show that it could also have a really positive form.

saya ingin tunjukkan bahwa istilah itu dapat berbentuk sangat positif.

Playing in the WNBA has afforded me a platform,

Bermain di WNBA memberikan saya wadah,

and with that platform, I want to create positive change.

dan dengan wadah itu, saya ingin ciptakan perubahan positif.

So big picture,

Secara garis besar,

I want to level the playing field

saya menginginkan kesetaraan

so that everyone has access to the same opportunities,

sehingga siapa pun bisa mengakses peluang yang sama,

regardless of race.

tanpa memandang rasnya.

To do this I know I need to increase exposure

Untuk lakukan ini, saya perlu lebih perhatian

to the young Black and brown youth,

pada remaja kulit hitam dan coklat

showing them explosive fields like tech

menunjukkan mereka bidang eksplosif seperti teknologi

and creating ways for them to develop those skills

dan membuat cara untuk mereka mengembangkan keterampilan itu

so they can seize the opportunities.

jadi mereka bisa memanfaatkan peluang.

We're creating a workshop

Kami membuat lokakarya

and partnering with organizations already doing the work,

dan bermitra dengan organisasi yang sudah mengadakannya,

mengambil langkah kecil

taking small steps now

that I know will have a big impact in the future.

yang saya tahu akan berdampak besar di masa depan.

A lot of times we underestimate what we can do --

Sering kali kita meremehkan apa yang kita bisa lakukan

the effect we can have.

pengaruh yang kita bisa miliki.

Imagine if we all started to think about "How can I make it felt?"

Bayangkan jika kita mulai berpikir tentang “Bagaimana saya bisa membuatnya terasa?”

If we all took that leap of faith to stand for what we believe is right,

Jika kita semua ambil terobosan itu untuk mendukung yang diyakini itu benar,

regardless of the very real fear embedded in that decision,

tak peduli seberapa besarnya ketakutan yang melekat pada keputusan itu,

I think we would then start to fulfill the title of the United States of America

saya pikir barulah kita bisa mulai memenuhi gelar Amerika Serikat

instead of the divided states that we're seeing right now.

daripada bagian-bagian yang terpecah belah seperti sekarang ini.

I know from basketball that all it takes is a single moment,

Saya tahu dari basket bahwa yang diperlukan hanyalah satu momen,

a second, to change everything.

satu detik, untuk mengubah segalanya.

So let's choose to turn our moments into momentum.

Jadi, mari memilih untuk mengubah momen kita menjadi momentum.

I'm making it felt,

Saya membuatnya terasa,

are you?

apakah Anda juga demikian?

Thank you.

Terima kasih.