The Artists | Think Like A Coder, Ep 5

Reviewer: Prameswari Rahmanu

Dawn and the train are both breaking when Ethic and Hedge arrive in the woods.

Kereta Ethic dan Hedge tiba di hutan saat subuh.

The adventurers have recovered the first artifact—

Mereka telah mendapat artefak pertama-

the Node of Power—

Simpul Kekuasaan-

and have come to the 198forest in search of the second.

mereka mencari artefak kedua di hutan198.

Here they’re welcomed by the director of the colony, Octavia.

Di sini mereka disambut oleh Oktavia, pemimpin koloni.

She established this treehouse sanctuary

Dialah yang membangun rumah pohon di sini.

after the robots freed everyone from having to work.

setelah robot mengambil alih pekerjaan semua orang.

It was meant to be a haven where people could follow their passions,

Semua orang bisa memenuhi hasratnya di sini,

take up crafts, and find fulfillment.

membuat kerajinan, dan menemukan kepuasan.

Which they did… at first.

Itulah yang mereka lakukan pada mulanya.

Some years ago everyone forgot the point.

Beberapa tahun lalu, semua orang lupa diri,

They abandoned arts and crafts

mengabaikan seni dan kerajinan,

and instead just painted and exhibited pictures of themselves

dan hanya melukis diri mereka sendiri

over, and over, and over.

lagi dan lagi dan lagi.

The location of the second artifact is no secret;

Lokasi dari artefak kedua tak tersembunyi,

it’s in a tower, guarded by a garrison of bots,

terletak di menara yang dijaga tentara bot,

a bottomless ravine, and who knows what other traps.

jurang maut, dan jebakan tersembunyi.

As soon as the tower went up with the node inside,

Begitu menara naik ke permukaan,

human communication across the land went dark.

komunikasi manusia seantero negeri padam.

Octavia’s been after it for years,

Oktavia sudah mengincarnya bertahun-tahun.

but try as she might, the defenses thwart her.

Setiap mencoba, penjaga menggagalkannya.

In order to even get to the tower, the team will need a distraction.

Dibutuhkan pengalihan hanya untuk mencapai menara.

Octavia has an idea:

Octavia mempunyai sebuah ide:

stir up the people through some well-intentioned vandalism.

membuat sebuah vandalisme yang mengesankan.

The residents’ paintings are all squares that come in different sizes,

Lukisan warga berbentuk kotak berbagai ukuran,

all an odd number of pixels across.

semuanya dalam jumlah piksel tak menentu.

Helper-bots pick up the finished portraits

Para bot pembantu mengambil potret

and hang them in public places for everyone to admire.

dan menggantungnya di tempat umum.

There’s a slim margin of time when Hedge can access the paintings.

Hedge punya sedikit waktu untuk aksesnya.

Jika dia membubuhi X pada setiap lukisan,

If he were to deface each one with an X,

the people would blame the helper-bots,

orang-orang akan menyalahkan bot pembantu,

creating just the distraction the team needs.

sehingga memberikan pengalihan untuk tim.

If only it were so easy.

Hal tersebut tidaklah mudah.

Hedge can’t just paint an X—

Hedge tidak bisa membubuhkan tanda X saja-

his painting processor requires very specific instructions.

prosesornya butuh instruksi spesifik.

Treating the paintings as square grids,

Jika lukisan dianggap kotak persegi,

he can fill in one pixel, or little square, at a time.

yang bisa mengisi satu piksel dalam satu waktu.

He can move forwards and make 90 degree turns over the canvas,

Ia dapat maju dan memutar 90 derajat,

but can’t move diagonally.

tapi tidak bisa bergerak secara diagonal.

How does Ethic program Hedge to paint an X over each portrait?

Bagaimana Ethic mengatur Hedge memberi X untuk tiap potret?

Pause now to figure it out for yourself.

Jeda video ini untuk memecahkannya.

Here’s a hint.

Inilah petunjuknya.

Try drawing a square grid like this,

Cobalah gambar kotak persegi seperti ini

and simulating Hedge’s path over it.

dan simulasikan jejak Hedge di dalamnya.

What patterns can you find to guide him?

Pola apa yang dapat Anda temukan?

Jeda video ini untuk memecahkannya.

Pause now to figure it out for yourself.

The challenge here is to craft a set of instructions

Tantangannya adalah membuat sebuah set instruksi

that will work for any square grid.

yang dapat bekerja untuk semua persegi.

Fortunately, one of the strengths of programming

Untungnya, salah satu kekuatan pemrograman adalah

is the flexibility to solve not just one problem,

fleksibilitasnya tak hanya pada suatu isu,

but a whole class of them all at once.

tapi dalam berbagai keadaan sekaligus.

It often helps to start with one case, and work towards the general.

Dimulai dengan satu kasus dan seterusnya.

Let’s say we had this square.

Katakanlah kita memiliki persegi ini.

Hedge can measure the length of its sides and store that number as a variable.

Hedge mengukur sisi-sisinya dan menyimpan nilainya sebagai variabel.

Now, what we need is a plan for how Hedge will paint an X,

Tujuannya agar Hedge bisa membubuhkan X,

pixel by pixel.

piksel demi piksel.

There’s more than one right answer for how to do this;

Lebih dari satu cara untuk melakukannya;

let’s look at two.

mari kita lihat keduanya.

First, what if Hedge went row by row, like a typewriter?

Pertama, Hedge bergerak baris demi baris seperti pengetik.

If it’s a 9 pixel by 9 pixel painting,

Jika ini sebuah gambar 9 kali 9 piksel,

in the first row he’d paint, skip 7, and then paint again.

di baris pertama, ia mengecat, melewati 7 kotak, dan cat lagi.

In the second row he’d skip the first, paint, skip 5, and paint.

Di baris kedua, ia lewati kotak pertama, mengecat, lewati 5 kotak, dan mengecat.

And so on.

Dan seterusnya.

The pattern here is that for each row the pixels skipped at the beginning

Polanya yaitu untuk tiap baris, ada piksel yang dilewati pada awalnya,

tambah satu demi satu,

go up by one,

and the pixels skipped in the middle go down by 2.

dan pikselnya melewati bagian tengah lalu berkurang 2 kotak.

Things get more complicated when Hedge reaches the center.

Semuanya jadi rumit saat Hedge di tengah.

Here there’s a row with just one pixel painted.

Ada barisan dengan satu piksel berwarna.

Then the whole thing reverses—

Lalu semuanya bergerak terbalik-

the number of pixels skipped goes down by one each time on the left,

Piksel yang dilewati kurang satu di kiri,

and up by two each time in the middle.

bertambah dua setiap kali melewati tengah.

Instructing Hedge to do this with a series of loops will work

Menginstruksi Hedge dengan rangkaian loop

and is a perfectly fine solution.

adalah sebuah solusi yang bagus.

The main drawback is that this requires quite a bit of logic—

Kekurangannya, membutuhkan sedikit logika-

knowing what to do in the middle, when to reverse the process,

tindakan saat di tengah dan kapan membalikkan proses tersebut,

and exactly how to reverse it.

dan bagaimana membalikkan prosesnya.

So how might we approach this

Jadi, bagaimanakah pendekatan kita

so that the logic remains consistent from start to finish?

agar logikanya tetap konsisten sejak awal?

The key insight is to look at a grid as a series of concentric squares.

Kuncinya adalah melihat kotak bagai rangkaian kotak konsentris.

Each square follows the same pattern—

Setiap kotak mengikuti pola yang sama-

painted pixels in the corners, and unaltered pixels in between.

piksel pojok berwarna dan piksel kosong di antaranya.

So if we can figure out a way to paint one nested square,

Jika kita mendapatkan cara mewarnai satu kotak,

transition to the next, and repeat, we can paint them all.

proses transisi ke berikutnya, lalu ulangi, kita bisa mewarnai semuanya.

Painting the outermost one is easy.

Mewarnai bagian terluar adalah mudah.

Start in a corner and paint that pixel.

Mulailah mewarnai sebuah piksel di pojok.

If we call the length of the painting n,

Jika kita sebut panjang lukisan n,

fly forward n minus 1 spaces.

berlanjut n minus satu kotak.

Paint another pixel, and turn right.

Warnai piksel lain, dan berbelok ke kanan.

Now do the whole thing again… and again.

Kemudian ulangi semuanya.

Now move forward one less space, turn right, fly forward once,

Maju dengan jumlah kotak berkurang satu, belok kanan, dan maju lagi,

and Hedge will be in the next concentric square

Hedge akan berada di kotak konsentris berikutnya

and ready to repeat the whole process.

dan siap untuk mengulangi seluruh proses.

Each square is n minus 2 pixels smaller than the last in length and width,

Setiap kotak jadi n minus 2 piksel lebih kecil dari sebelumnya,

and we can follow this spiral pattern all the way to the center

mengikuti sebuah pola spiral hingga ke tengah

with a loop and a variable that tracks how far Hedge should fly.

dengan satu loop dan satu variabel untuk melacak sejauh apa Hedge terbang.

Is one of these methods better than the other?

Apakah metode tersebut lebih baik?

It really depends on what you value.

Semuanya tergantung penilaian Anda.

The strength of the spiral is the simplicity of finding a pattern

Spiral memudahkan Anda dalam menemukan pola

and reusing the same logic from start to finish.

dan menggunakan kembali logika yang sama dari awal hingga akhir.

The advantage of the typewriter approach

Kelebihan pendekatan mesin ketik

is that it’s a more generalized solution,

adalah solusi yang lebih umum

meaning it can be adapted much more simply to fill in any pattern.

yang dapat lebih mudah diaplikasikan ke berbagai pola.

For Ethic’s sake, either will do just fine.

Bagi Ethic, keduanya bagus-bagus saja.

So here’s what happens.

Lalu, inilah yang terjadi.

Hedge rapidly defaces all of the portraits.

Hedge merusak lukisan dengan cepat.

And within moments

Dalam sekejap,

cries of anguish break out all over the forest.

tangis kesedihan pecah di seantero hutan.

Tentara penjaga meninggalkan pos mereka,

The garrison guarding the tower abandon their posts

to calm the agitated people,

menenangkan orang-orang yang gelisah,

and Ethic, Hedge, and Octavia slip through—

dan Ethic, Hedge, dan Oktavia menyelinap-

and nearly slip into the depths of the gorge

hampir terpeleset dalam kedalaman jurang

standing between them and the tower.

yang membentang antara mereka dan menara.