Why are scientists shooting mushrooms into space? - Shannon Odell

Translator: Regina Gunadi Reviewer: Dian P.

Floating 350 kilometers above the Earth's surface,

Mengambang 350 kilometer di atas permukaan bumi,

astronauts aboard the Soviet space station Mir made a frightening discovery.

astronot di stasiun luar angkasa Soviet Mir

menemukan sesuatu yang menakutkan.

Their once clear porthole was clouded with a green and black web-like substance.

Jendela-jendela mereka yang dulunya bersih

telah ditutupi oleh zat seperti jaring hijau dan hitam.

Soon, these growths were found throughout the shuttle,

Pertumbuhan ini ditemukan di seluruh pesawat ulang-alik,

blanketing air conditioners and corroding control panels,

menutupi AC dan merusak panel kontrol,

putting both the station's integrity and the astronauts' lives at risk.

membahayakan integritas stasiun dan nyawa astronot.

The invaders were identified as several species of Earth-derived fungi

Zat ini diidentifikasi sebagai beberapa spesies jamur dari Bumi

that had, against all odds, survived the journey to space.

melawan segala rintangan, selamat dalam perjalanan ke luar angkasa.

And once there, they'd adapted to the microgravity

Sampai di sana, mereka beradaptasi dengan lingkungan bergaya berat mikro

and radiation-dense environment.

dan padat radiasi.

Thankfully, the crew managed to keep these threats at bay,

Untungnya, kru berhasil mengatasi ancaman ini,

and Mir remained in orbit for the next 13 years.

dan Mir tetap di orbit selama 13 tahun ke depan.

During that time, scientists have learned that fungi have the potential

Selama waktu itu, para ilmuwan belajar bahwa jamur memiliki potensi untuk

not to hinder space travel, but to help it.

tak menghalangi perjalanan ruang angkasa, tetapi untuk membantunya.

In fact, these resilient, often overlooked organisms

Faktanya, organisme yang tangguh, sering diabaikan ini

may be the key to our future on other planets.

mungkin menjadi kunci masa depan kita di planet lain.

Once outside the Earth's protective magnetic field,

Begitu berada di luar medan magnet pelindung Bumi,

most living things need serious protection

sebagian besar makhluk hidup butuh perlindungan serius

to survive the DNA-damaging cosmic radiation in space.

untuk bertahan dari radiasi kosmik yang merusak DNA di luar angkasa.

But that's not the case for some fungi.

Tapi itu tak terjadi pada beberapa jamur.

Many species produce a unique form of melanin,

Banyak spesies menghasilkan bentuk melanin yang unik,

a pigment that safely absorbs high levels of radiation

suatu pigmen yang aman menyerap radiasi tingkat tinggi

and, in some cases, uses this energy to fuel growth.

dan, dalam beberapa kasus, menggunakan energi ini untuk mendorong pertumbuhan.

Even if dangerous levels of radiation make it past this homegrown armor

Bahkan jika tingkat radiasi berbahaya

membuatnya melewati baju besi ini

to damage DNA,

untuk merusak DNA,

many fungi have robust repair systems that spring into action,

banyak jamur memiliki sistem perbaikan yang kuat yang mulai bekerja,

cutting out and restoring defective sequences.

memotong dan memulihkan urutan yang rusak.

And radiation isn't the only cosmic element fungi can withstand.

Dan radiasi bukan satu-satunya unsur kosmik yang dapat ditahan jamur.

Their hardy spores sport thick cell walls

Spora mereka yang kuat memiliki dinding sel tebal

that allow them to survive extreme temperatures.

yang memungkinkan mereka bertahan hidup pada suhu ekstrem.

So, how might we utilize fungi in space?

Jadi, bagaimana kita bisa memanfaatkan jamur di luar angkasa?

Well, a big obstacle to settling on other planets

Nah, hambatan besar untuk menetap di planet lain

is figuring out how to source the materials

adalah bagaimana cara mencari sumber bahan

needed to build suitable habitats.

yang dibutuhkan untuk membangun habitat yang sesuai.

There are two common solutions.

Ada dua solusi umum.

First, we could send these supplies up from Earth.

Pertama, kita bisa mengirim persediaan ini dari Bumi.

But this is expensive—

Tapi ini mahal—

it costs roughly $10,000 for each kilogram of weight added to a launch.

biayanya sekitar $10.000 tiap kilogram berat yang ditambahkan ke peluncuran.

Alternatively, we could use what's already there.

Atau, kita bisa menggunakan apa yang sudah ada di sana.

Homes could be built from the dust and fragmented rock

Rumah bisa dibangun dari debu dan batuan terfragmentasi

that coat the surface of other planets, which is called regolith.

yang melapisi permukaan planet lain, yang disebut regolit.

Yet this would require a shipment of large, heavy, energy-intensive machinery

Tapi ini akan membutuhkan pengiriman mesin besar, berat, dan padat energi

to collect, heat, and compact the loose regolith into something usable.

untuk mengumpulkan, memanaskan, memadatkan

regolit longgar menjadi sesuatu yang dapat digunakan.

That's where fungi come in.

Di situlah jamur bekerja.

Most fungi have hair-like root structures called mycelia.

Sebagian besar jamur memiliki struktur akar

seperti rambut yang disebut miselia.

And as they grow, they easily bind nearby materials,

Dan saat mereka tumbuh, mereka mudah mengikat bahan di dekatnya,

whether it be wood chips, sawdust, or regolith.

apakah itu serpihan kayu, serbuk gergaji, atau regolit.

The result is a dense, interconnected web

Hasilnya adalah jaring padat dan saling berhubungan

that makes a surprisingly durable building material

yang membuat bahan bangunan

that's both thermal and radiation protective.

yang sangat tahan lama yang melindungi panas dan radiasi.

Scientists working with NASA's Innovative Advanced Concepts program

Para ilmuwan yang bekerja dengan program Konsep Lanjutan Inovatif NASA

have devised plans for using this technology

telah menyusun rencana untuk menggunakan teknologi ini

to grow fungal homes on other planets.

untuk menumbuhkan rumah jamur di planet lain.

First, lightweight, flexible bags seeded with dehydrated spores

Pertama, kantong ringan dan fleksibel yang disemai dengan spora dehidrasi

are launched to their new home.

diluncurkan ke rumah baru mereka.

Once they've arrived, accompanying rovers source water for rehydration

Setelah tiba, penjelajah yang menyertainya mencari air untuk rehidrasi

and regolith for binding.

dan regolit untuk pengikatan.

Alternatively, the bags could be preseeded with a lightweight binding material,

Atau, kantong dapat disemai dengan bahan pengikat ringan,

like dehydrated wood chips.

seperti serpihan kayu kering.

And there's another essential ingredient to these packages, cyanobacteria,

Dan ada bahan penting lain untuk paket ini, cyanobacteria,

which provide the fungi with nutrients and convert sunlight into oxygen.

yang menyediakan jamur dengan nutrisi dan mengubah sinar matahari jadi oksigen.

The mycelia grow to fit the shape of their bags,

Miselia tumbuh agar sesuai dengan bentuk tasnya,

creating the walls, roof, and even the furniture of these fungal abodes.

menciptakan dinding, atap, dan bahkan perabotan tempat tinggal jamur ini.

Once completed, maintaining these buildings

Setelah selesai, memelihara bangunan-bangunan ini kemungkinan

would likely be relatively simple,

akan relatif sederhana,

as any cracks could be reseeded and regrown.

karena retakan apa pun dapat disemai kembali dan tumbuh kembali.

Scientists could engineer cyanobacteria to alert residents if repair is needed,

Para ilmuwan dapat merekayasa cyanobacteria

untuk mengingatkan penduduk jika butuh perbaikan,

by glowing when oxygen or pressure levels in the habitat dip.

dengan bersinar ketika tingkat oksigen atau tekanan di habitat turun.

Of course, there's still a lot of work out there

Tentu saja, masih banyak pekerjaan di luar sana

before these lightweight habitat packs are ready for launch.

sebelum paket habitat ringan ini siap diluncurkan.

In the meantime, researchers have begun to iron out the details

Sementara itu, para peneliti telah mulai memperbaiki detailnya

by growing these sustainable, carbon-negative fungal habitats

dengan menumbuhkan habitat jamur karbon negatif yang berkelanjutan ini

right here on Earth.

di sini, di Bumi.

And housing is just one of many possible uses for fungi in space.

Dan perumahan hanyalah salah satu dari banyak kemungkinan

kegunaan jamur di luar angkasa.

Communities will need to grow their own food,

Masyarakat perlu menanam makanan mereka sendiri,

yet soil suitable for plants isn't readily available off Earth.

namun tanah yang cocok untuk tanaman tidak tersedia di luar Bumi.

Fungi can release a variety of chemical-degrading enzymes

Jamur dapat melepaskan berbagai enzim pendegradasi kimia

capable of dissolving carbon-rich asteroids into soil.

yang mampu melarutkan asteroid kaya karbon ke dalam tanah.

And they can also be engineered to mine and extract metals,

Dan mereka juga dapat direkayasa untuk menambang dan mengekstraksi logam,

like aluminum and iron,

seperti aluminium dan besi,

which could allow space colonies to source these valuable ores locally.

memungkinkan koloni luar angkasa dapat bijih berharga ini secara lokal.

Fungi have come a long way from their space hazard beginnings

Jamur telah menempuh perjalanan jauh dari awal bahaya luar angkasa mereka

and will undoubtedly continue to break the mold.

dan tidak diragukan lagi akan terus memecahkan cetakan.