How to Fix Fashion and Protect the Planet | Amy Powney | TED

Translator: ryan aziz Reviewer: Made Pramana

I was determined to be a designer. A fashion designer.

Saya bertekad menjadi desainer. Seorang perancang busana.

My career was built off my childhood happy place

Karier saya dibangun dari tempat masa kecil yang bahagia

of crafting with my mother,

lewat kerajinan tangan bersama ibu,

and I dreamt of unleashing my creativity

dan saya bermimpi mengeluarkan kreativitas saya

in an industry that was borne on style and trends and luxury.

di industri yang didasarkan pada gaya dan tren dan kemewahan.

It was a contradiction to my own childhood of hand-me-downs and no logos,

Itu berlawanan dengan masa kecil saya yang mengenakan baju bekas dan tanpa logo,

often teased by my peers.

sering diejek oleh teman-teman saya.

I grew up in the north of England, off grid.

Saya dibesarkan di utara Inggris, di luar jaringan.

My parents worked as local food farmers,

Orang tua saya bekerja sebagai petani makanan lokal,

and I had a real innate understanding of where things came from.

dan saya sadar tentang dari mana segala sesuatu berasal.

We were the bottom of the food chain.

Kami bagian bawah rantai makanan.

We all worked as farmers,

Kami semua bekerja sebagai petani,

and I watched our small wind turbine

dan saya menyaksikan turbin angin kecil kami

turn natural resources into energy firsthand.

mengubah sumber daya alam menjadi energi secara langsung.

It did also mean if it wasn't windy, I couldn't watch TV.

yang berarti jika tidak berangin, saya tidak bisa menonton TV.

Getting into my dream industry.

Masuk ke industri impian saya.

I'm a very inquisitive person, so I decided to pick away at the seams.

Saya orang yang sangat ingin tahu, saya memilih untuk menjahit.

And so six years ago, as the creative director of Mother of Pearl,

Jadi enam tahun lalu, sebagai direktur kreatif Mother of Pearl,

I embarked on a mission

saya memulai misi

to make a fully sustainable collection for my brand.

untuk membuat koleksi yang sepenuhnya berkelanjutan untuk merek saya.

I didn't really know what that meant,

Saya tidak benar-benar tahu apa artinya itu,

so I journeyed from field to finished product,

jadi saya melakukan perjalanan dari lapangan ke produk jadi,

emotionally engaging with the people and the planet,

terlibat secara emosional dengan orang-orang dan planet ini,

picking away the chains, linking them back together.

mengambil rantai, menghubungkan mereka kembali bersama.

We all get the notion of farm to table, right?

Kita semua memahami gagasan pertanian ke meja, bukan?

We understand where our fresh produce comes from.

Kami tahu dari mana produk segar kami berasal.

It's written on the packet

Itu tertulis di paket

and also from point of harvest to the final product,

dan juga dari titik panen hingga produk akhir,

it kind of looks the same.

itu terlihat sama.

But what about field to fashion?

Tapi bagaimana dengan ladang ke mode?

Fashion is also born of natural resources.

Mode juga lahir dari sumber daya alam.

Your clothes come from either an worm, an animal,

Pakaian Anda berasal dari cacing, hewan,

agriculture, forestry or fossil fuels.

pertanian, kehutanan atau bahan bakar fosil.

Without worms, there is no silk, no sheep, there's no wool.

Tanpa cacing, tidak ada sutra, tidak ada domba, tidak ada wol.

Without agriculture, there’s no cotton, no trees, no viscose.

Tanpa pertanian, tidak ada kapas, tidak ada pohon, tidak ada serat.

And polyester, which is the most widely used fabric of all,

Dan poliester, yaitu kain yang paling banyak digunakan,

because it’s cheap,

karena murah,

comes from fossil fuels, is made of crude oil,

berasal dari bahan bakar fosil, terbuat dari minyak mentah,

which is the same oil that you put into your car,

minyak yang Anda masukkan ke dalam mobil Anda,

the same fuel you put into your car.

bahan bakar yang sama dengan mobil Anda.

When we talk about climate change, we talk about the big stuff.

Saat bicara tentang perubahan iklim, kita bicara tentang hal-hal besar.

We talk about aviation, travel, shipping, logistics,

Kita berbicara tentang penerbangan, perjalanan, pengiriman, logistik,

agriculture, industrialization,

pertanian, industrialisasi,

plastic pollution, fossil fuels.

polusi plastik, bahan bakar fosil.

But this is where your clothes come from, and they are playing their part.

Tapi dari sinilah pakaian Anda berasal, dan mereka memainkan peran mereka.

Take a polyester dress, for instance.

Misalnya, gaun poliester,

It is both fossil fuel

Ini gabungan bahan bakar fosil

and plastic pollution combined.

dan polusi plastik.

When it's made,

Ketika itu dibuat,

it contributes to climate change in its industrial processing.

berkontribusi terhadap perubahan iklim dalam pemrosesan industrinya.

When it's washed, it releases microplastics into the ocean,

Ketika dicuci, ia melepaskan mikroplastik ke laut,

into the food chain, into us.

ke dalam rantai makanan, ke dalam kita.

When you throw it away, it ends up in landfill,

Ketika Anda membuangnya, dan berakhir di TPA,

and in landfill, it takes hundreds of years to degrade.

dan di TPA, dibutuhkan ratusan tahun untuk terdegradasi.

It's no different than your plastic packaging,

Ini tidak berbeda dengan kemasan plastik Anda,

but it does give trashy dressing a whole new meaning.

tetapi itu memberikan makna baru pada gaun sampah.

(Laughter)

(Tertawa)

Thank you.

Terima kasih.

(Laughter)

(Tawa)

OK, so how did we get here?

Oke, jadi bagaimana kita bisa sejauh ini?

We buy three times as many clothes as we did in 1980

Kita beli pakaian tiga kali lebih banyak daripada saat tahun 1980

dan mengenakannya setengah lebih cepat.

and wear them for half as long.

Your grandmother would have mended her clothes,

Nenek Anda akan memperbaiki pakaiannya,

tetapi sekarang tiga dari lima berakhir di TPA

but now three out of five end up in landfill

within the first year of purchase.

dalam tahun pertama pembelian.

It changed within one generation,

Ini berubah dalam satu generasi,

and it's set to increase by 62 percent by 2030.

dan diperkirakan akan meningkat sebesar 62 persen pada tahun 2030.

This is one of the biggest landfills.

Ini salah satu tempat pembuangan sampah terbesar.

This is in Chile, and it can now be seen from space.

TPA ini ada di Chili, dan sekarang dapat dilihat dari luar angkasa.

It's mostly also made up of unused and unsold clothing.

Sebagian besar juga terdiri dari pakaian yang tidak terpakai dan tidak terjual.

So mass industrialization

Jadi industrialisasi massal

and a linear production model of global capitalism

dan model produksi linier kapitalisme global

gave birth to the notion that we could and should have it all faster and cheaper,

melahirkan gagasan bahwa kita harus memiliki semuanya lebih cepat dan murah,

which means we've lost connection to our clothes.

yang berarti kita kehilangan koneksi dengan pakaian kita.

We do not know or seem to care where they come from.

Kita tidak tahu dari mana mereka berasal.

And when I say we, I mean all of us that wear clothes,

Dan ketika saya mengatakan kita, yang memakai pakaian,

tetapi juga merek yang membuatnya.

but also the brands that make them.

When you look in your label of your clothing,

Ketika Anda melihat label pakaian Anda,

it will tell you where it was manufactured,

memberitahukan di mana itu diproduksi,

but it doesn't tell you how it was spun, woven, dyed, finished.

tapi tidak memberi tahu Anda bagaimana dipintal, ditenun, dicelup, jadi.

Also, it doesn't tell you about the 3.4 billion people

Juga, itu tidak memberi tahu Anda tentang 3,4 miliar orang

that work in the industry,

yang bekerja di industri ini,

70 percent of which are female,

70 persen di antaranya adalah perempuan,

often invisible,

seringkali tidak terlihat,

and for the most part not paid a living wage.

dan sebagian besar tidak dibayar dengan cukup upah.

In fashion, we love to talk about equality, feminism,

Dalam mode, kita suka berbicara tentang kesetaraan, feminisme,

diversity, empowerment.

keragaman, pemberdayaan.

We celebrate the celebrities and the influencers that wear our designs,

Kita merayakan selebriti dan influencer yang memakai desain kita,

namun kita tidak berbicara tentang wanita yang membuatnya.

and yet we don't talk about the women that make them.

We treat them just like that polyester dress,

Kami memperlakukan mereka seperti gaun poliester itu,

disposable and cheap.

sekali pakai dan murah.

And in that search for that cheap supply chain

Dan dalam pencarian rantai pasokan murah

and cheap materials,

dan bahan-bahan murah itu,

pakaian Anda di sini,

your garments here,

salah satu pakaian Anda hari ini, yang Anda kenakan,

one of your garments today, that you're wearing,

could have traveled through five different countries,

mungkin telah melalui lima negara yang berbeda,

dan hingga 20 proses berbeda di sepanjang jalan.

and up to 20 different processes along the way.

Chances are your outfit is better traveled than you are,

Kemungkinan pakaian Anda lebih jauh bepergian daripada Anda,

and your wardrobes most definitely are.

dan koleksi pakaian Anda pasti begitu.

So,

Jadi,

we have to choose ethics, too.

kita juga harus memilih etika.

Tapi bagaimana kita melakukannya?

But how do we do this?

Fashion is borne on buying more, shopping more, consuming more.

Mode ditanggung dari membeli, belanja, dan mengkonsumsi lebih banyak.

When I was at design school,

Ketika saya sekolah desain,

they just taught me to design something beautiful,

mereka hanya mengajari merancang sesuatu yang indah,

and how it was made was almost an afterthought.

dan cara itu dibuat hampir tak pernah terpikirkan.

Tapi sekarang, dengan semua yang telah dipelajari,

But now, with everything that I've learned,

I flipped that entire process on its head.

saya membalikkan seluruh proses itu.

So I start with sustainable, traceable supply chains,

Jadi saya mulai dengan rantai pasokan yang berkelanjutan dan dapat dilacak,

and I design from there up.

dan saya merancang dari sana ke atas.

Some designers would suggest that was hindering creativity,

Beberapa desainer akan menyarankan itu menghambat kreativitas,

but to quote the economist Kate Raworth,

tetapi mengutip ekonom Kate Raworth,

"Boundaries unleash potential."

“Batas melepaskan potensi.”

Look at what Mozart did with a five-octave piano.

Lihatlah apa yang dilakukan Mozart dengan piano 5 oktaf.

And I would agree.

Dan saya akan setuju.

So with everything I learned, this is what I did for our brand.

Dengan semua ilmu itu, inilah yang saya lakukan untuk merek kami.

I set my non-negotiables.

Saya menetapkan yang tidak bisa dinegosiasikan.

This is the best possible practices of the supply chain.

Ini adalah praktik terbaik dari rantai pasokan.

For instance, we use natural organic farming practices for our natural fibers

Misalnya, kami menggunakan praktik pertanian organik alami untuk serat alami

and replacement of synthetics or virgin synthetics like polyester.

dan penggantian sintetis atau sintetis murni seperti poliester.

There's many more, but they are just some of the solutions.

Masih banyak lagi, tetapi mereka hanya beberapa solusi.

This was also designed for two reasons.

Ini juga dirancang karena dua alasan.

It was designed as a kind of benchmark for my team.

Itu dirancang sebagai semacam tolok ukur untuk tim saya.

So we had kind of goals to work to,

Jadi kami memiliki tujuan untuk dikerjakan,

but it was also to help educate the consumer.

tetapi juga untuk membantu mendidik konsumen.

Sebagian besar toko online, ketika Anda berbelanja,

Most online stores, when you shop,

you can filter them by size, color, fit.

Anda dapat memfilternya berdasarkan ukuran, warna, kecocokan.

Tetapi bagi kami, kami juga membiarkan Anda menyaringnya

But for us, we also let you filter it by attribute or material,

berdasarkan atribut/materi,

trying to put ethics and aesthetics in the same conversation.

mencoba menempatkan etika dan estetika dalam percakapan yang sama.

But only once I’d implemented this -- and it took a long time to do it,

Tapi hanya sekali saya menerapkan ini -- dan butuh waktu lama untuk melakukannya,

and we were very proud --

dan kami sangat bangga --

but what I also realized

tetapi saya sadar

is that we just made a better version of an existing system

adalah bahwa kami baru saja membuat versi yang lebih baik dari sistem yang ada

which was broken.

yang rusak.

It's the best of,

Ini yang terbaik,

but it's still take, make, use and lose.

walau masih ambil, buat, gunakan, dan hilang.

Saya sadar bahwa kami perlu menambah tautan lain ke rantai pasokan itu

And so now I realized we have to add another link to that supply chain

and join it all together and create a circular system.

dan menggabungkan semuanya dan membuat sistem sirkuler.

And by that I mean so many things.

Dan dengan begitu banyak hal.

But for an example,

Tetapi sebagai contoh,

if we're going to cut a tree down and we replace it,

jika kita akan menebang pohon dan kita menggantinya,

could the replacement add more value back to the forest?

dapatkah penggantinya menambah nilai kembali ke hutan?

What about if regenerative and organic farming practices

Bagaimana jika praktik pertanian regeneratif dan organik

could become the new normal,

bisa menjadi normal baru,

and each picker’s lives nourished along with the soil itself?

dan kehidupan setiap pemetik dipelihara bersama dengan tanah itu sendiri?

And then new links could be added for every aspect of the business.

Dan kemudian tautan baru dapat ditambahkan untuk setiap aspek bisnis.

What if we looked at profit and loss, for instance?

Bagaimana jika kita melihat untung dan rugi, misalnya?

What if we turn that into pay it forward?

Bagaimana jika kita mengubahnya menjadi pay it forward?

What if we reimagine the concept of success?

Bagaimana jika kita membayangkan kembali konsep kesuksesan?

Mereka mengatakan kita makan plastik senilai kartu kredit

They say we eat a credit card's worth of plastic

every week with the microplastics.

setiap minggu dengan mikroplastik.

And when all is said and done,

Dan ketika semua dikatakan dan dilakukan,

we won't be able to eat money.

kita tidak akan bisa makan uang.

For me, the answer is very simple.

Bagi saya, jawabannya sangat sederhana.

The very notion of questioning everything is key,

Gagasan mempertanyakan segalanya adalah kuncinya,

and being responsible for my actions as a business leader

dan bertanggung jawab atas tindakan saya sebagai pemimpin bisnis

and an individual is key.

dan individu adalah kuncinya.

And for those that are willing to not think and rethink,

Dan bagi mereka yang mau tidak berpikir dan memikirkan kembali,

we have to pass legislation.

kita harus mengeluarkan undang-undang.

On this journey,

Dalam perjalanan ini,

I didn't think it was very revolutionary

saya tidak berpikir itu sangat revolusioner

trying to meet my sheep that made my clothes,

mencoba bertemu domba-domba saya yang membuat pakaian saya,

but it turns out it was.

tetapi ternyata memang begitu.

Before I knew it, I was on the news,

Sebelum saya menyadarinya, saya berada di berita,

the subject of a documentary,

subjek film dokumenter,

writing columns for British "Vogue."

menulis kolom untuk “Vogue” Inggris.

And that gives me a lot of hope.

Dan itu memberi saya banyak harapan.

But fashion is still everything you think.

Tapi mode masih semua yang Anda pikirkan.

It's trends, fast pace, logos, brands.

Ini tren, kecepatan cepat, logo, merek.

But to fashion something is to make something.

Tetapi membuat busana berarti membuat sesuatu.

And that was where my passion came from.

Dan dari situlah gairah saya berasal.

And what I've learned in this journey is if I'm going to continue to design

Saya pelajari dari perjalanan ini adalah bila saya akan terus mendesain

and fashion clothing,

dan mode pakaian,

I must also fashion our future.

saya juga harus mendesain masa depan kita.

The two things come hand in hand.

Kedua hal itu beriringan.

Yes, there are technical solutions to this problem, to these problems,

Ya, ada solusi teknis untuk masalah ini, untuk masalah ini,

and I can talk endlessly about them,

dan saya dapat membicarakannya tanpa henti,

from biomimicry-based dyes and finishes

mulai dari pewarna dan hasil akhir berbasis biomimikri

to regenerative and recycled textiles.

hingga tekstil regeneratif dan daur ulang.

And it's important. Technology is important.

Dan itu penting. Teknologi itu penting.

Tetapi hal lain yang telah saya pelajari dalam perjalanan ini

But the other thing I've learned in this journey

is that it's only when we reconnect back to the living world

bahwa ketika kita terhubung kembali ke dunia yang hidup

dan melihatnya dengan kagum, heran dan rasa hormat yang pantas didapatkan,

and look at it in awe and wonder and the respect that it deserves

will true systemic change happen.

perubahan sistemik sejati akan terjadi.

Dan ketika saya berbicara tentang dunia yang hidup, saya berbicara

And when I talk about the living world, I talk about the people and the planet.

tentang orang-orang dan planet ini.

Box-ticking is greenwashing, and greenwashing is dangerous.

Mencentang kotak adalah greenwashing, dan greenwashing berbahaya.

It's just the medicine to a symptom and not the solution to a problem.

Ini hanya obat untuk gejala dan bukan solusi untuk masalah.

And fashion absolutely should not cost the Earth.

Dan busana seharusnya tidak merugikan Bumi.

Nature designs or fashions the most incredible designs there are.

Alam menciptakan desain paling luar biasa yang ada.

We just simply forgot to look.

Kita hanya lupa untuk melihat.

So my ask:

Pertanyaan saya:

next time you open your wardrobes,

lain kali Anda membuka lemari pakaian Anda,

instead of seeing clothes, brands, logos and perhaps your favorite dress,

alih-alih melihat pakaian, merek, logo, dan mungkin gaun favorit Anda,

selidiki sedikit lebih dalam.

delve a little bit deeper.

Go to Narnia.

Pergilah ke Narnia.

And instead see the vast and unique ecosystem

Dan sebagai gantinya lihat ekosistem yang luas dan unik

that makes each piece individual

yang membuat setiap bagian menjadi individu

and its inherent connection to our planet

dan hubungan yang melekat pada planet kita

on which all of our lives depend.

di mana semua kehidupan kita bergantung padanya.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)