Is Someone You Love Suffering in Silence? Here's What To Do | Gus Worland | TED

Translator: ryan aziz Reviewer: Made Pramana

I want to talk about my mentor.

Saya ingin bercerita tentang mentor saya.

I want to talk about the day

Saya ingin bercerita tentang hari

that I got a phone call saying that he had died.

saat saya menerima telepon dan menerima kabar bahwa dia telah wafat.

And I want to talk about the moments later in the same phone call

Saya ingin bercerita tentang momen berikutnya di panggilan telepon yang sama

that I'd heard that he'd actually taken his own life.

saat saya mendengar bahwa dia sebenarnya bunuh diri.

And I'm saying this because I want you to listen

Saya mengatakan ini karena saya ingin Anda mendengarkan

and also think about all the people that you love and adore

dan berpikir tentang semua orang yang Anda cintai dan kagumi

and you cannot imagine living without in your life

yang Anda tidak bisa bayangkan jika hidup tanpanya

as you're listening to me talk.

saat Anda sedang mendengarkan saya bercerita.

My friend, my mentor, my father figure, Angus.

Teman saya, mentor saya, sosok ayah saya, yaitu Angus.

I truly loved him.

Saya benar-benar mencintainya.

My father had left the family home when I was quite young,

Ayah saya telah meninggalkan rumah ketika saya masih muda,

and he took on the mantle to look after me.

dan dia mengambil tanggung jawab untuk merawat saya.

I'd known him from a very young age,

Saya tahu dia sejak saya kecil,

he taught me how to swim.

dia mengajarkan saya cara untuk berenang.

He was my cousin's boyfriend then my cousin's husband,

Dia dulu pacar sepupu saya kemudian menjadi suami sepupu saya,

and he was just my go-to guy.

dan dia dulu adalah panutan saya.

When I was starting to date girls and I wasn’t sure what to do,

Saat saya pertama kali kencan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan,

I'd ring him up and I'd ask him, "Mate, what do you think?

saya meneleponnya dan bertanya, “Sobat, bagaimana pendapatmu?

What's going on?

Ada apa?

How should I perhaps do this?"

Apa yang harus saya lakukan?”

When I ended up working for him years and years later

Ketika saya akhirnya bekerja untuknya bertahun tahun kemudian

in a big multi-corporate,

di perusahaan yang besar,

I'd always go to him for workarounds, "How can I get this deal done?"

saya selalu bertanya untuk mencari solusi, “Bagaimana cara menyelesaikan ini?”

He always seem to be that guy that I could turn to,

Dia selalu menjadi orang yang bisa diandalkan

and he would always give me the right answer.

dan dia selalu memberi saya jawaban yang tepat.

Tak hanya saya, saya ingat suatu hari ketika saya melewati ruang kantor

Not only me, I remember walking around the corner at work one day

and there's always someone in his office.

dan selalu ada seseorang di dalam ruanganya.

There was always someone waiting for him,

Selalu ada orang menunggunya,

if you rang him up, he was always on the phone, he'd ring you back.

jika Anda meneleponnya, dia selalu angkat, atau menelepon kembali.

He always seemed to be that guy that had people going to him,

Dia selalu menjadi orang yang bisa diandalkan,

asking for help,

meminta bantuan,

asking for favors, asking for support.

meminta saran, dan dukungan.

He was good-looking.

Dia tampan.

Beautiful wife, my cousin.

Punya istri yang cantik, yaitu sepupu saya.

Three beautiful children.

Tiga anak yang cantik.

Why would someone like that take their own life?

Mengapa orang seperti itu bunuh diri?

Why would they?

Mengapa mereka melakukannya?

Makes no sense to me.

Hal itu tidak masuk akal bagi saya.

And at the funeral,

Dan pada saat pemakaman,

and talking to people after the funeral,

dan saya bertanya kepada orang-orang setelah pemakaman,

just the frustration,

hanya karena frustrasi,

"Did you know?" "Did you know?"

“Apa kamu tahu? Apa kamu tahu?”

"Did anyone know?" "Did you get a clue?"

Apa ada orang yang tahu? Apakah kamu menyadarinya?

And of course everyone's saying, "No, I didn't have a clue.

Jelas, semua orang berkata, “Tidak, aku tidak menyadarinya.

In fact, he was just like you're saying, he was my go-to guy."

Faktanya, dia seperti yang kamu bilang, dia orang yang bisa kuandalkan.”

He seemed to tick all the boxes.

Dia seperti memuaskan semua orang.

He seemed to just know what to say at the right time,

Dia tahu apa yang harus dikatakan disaat yang tepat,

and he seemed to be able to work his way,

dan dia tampaknya bisa terus berkarya,

both personally and with work, to get life done.

baik kehidupan pribadi maupun perkerjaan, dalam menjalani hidupnya.

And he was successful.

Saat itu dia memang sukses.

I told that story on a breakfast show that I was on

Saya menceritakan hal itu pada acara radio pagi

called "The Grill Team" in Sydney, Australia.

bernama “The Grill Team” di Sydney, Australia.

I was on there for 11 years.

Saya di sana selama sebelas tahun.

And one morning, I decided to be vulnerable.

Dan suatu pagi, saya membuka diri saya.

One morning I said, "Do you know what? I'm going to talk about my friend."

Suatu pagi saya bilang, “Apakah kamu tahu? Aku akan bercerita tentang temanku.”

Because we were six years into that 11-year stint,

Enam tahun berjalan dalam proyek 11 tahun kami,

and I'd never really spoken much about myself.

dan saya belum cerita tentang diri saya.

Kami bicara tentang olahraga,

We spoke about sport,

we spoke about telling jokes.

kami saling bercanda.

We did things like ticket giveaways and concert giveaways and fun stuff.

Kami saling berbagi tiket konser dan hal-hal menarik lainnya.

We wanted to get people driving to work or listening to us having fun.

Kami ingin membuat orang yang mendengar radio kami merasa senang.

We didn't want to sort of drag them down with personal stuff or being vulnerable.

Kami tidak ingin mereka sedih dengan masalah pribadi atau jadi gelisah.

But one morning, 4:30 in the morning,

Namun suatu hari, pukul 4:30 di pagi hari,

sitting around the production table with the producers and my cohost, I said,

ketika duduk di dekat meja produksi dengan produser dan cohost, saya berkata,

"I'm going to be vulnerable today.

“Aku ingin menjadi terbuka hari ini.

I'm going to talk about something that I haven't spoken about before,

Aku akan bercerita sesuatu yang tak pernah kuceritakan,

dan membuatku gelisah dan aku ingin menyelesaikannya.”

and it's been eating away at me and I want to do it."

And they supported me.

Dan mereka mendukung saya.

We've been on for a long time, we were like brothers.

Kami sudah lama bersama, kami seperti saudara.

Kami bilang, “Kamu tahu?

We said, "You know what?

Whatever you want to do, let's go for it."

Apa pun itu, ayo kita lakukan.”

Jadi jam 8:05 setelah berita malam, waktu siaran Hollywood di radio muncul,

So 8:05 just after the eight o'clock news, the Hollywood hour in radio land,

we flicked on the mics,

kami menjentikkan mikrofon,

and I told the story that I just told you guys.

dan saya menceritakan cerita yang tadi saya sampaikan ke kalian.

It was hard.

Itu saat yang sulit.

I was getting support from my cohost,

Saya mendapat dukungan dari cohost,

I got the words out eventually, a bit like I am today.

saya berhasil menceritakannya, sama seperti hari ini.

Emotional stuff, certain things trigger you.

Hal yang emosional yang memicu anda.

But what was truly happening behind me

Tapi apa yang terjadi pada saya

adalah semua saluran telepon ke stasiun radio berkedip,

was all the phone lines into the radio station were flashing,

which means people were phoning in.

yang berarti orang menelepon.

Normally those lines would be for you to ring up to be part of the show,

Biasanya saluran telepon itu dipakai saat acara berlangsung,

to tell a joke, to win a concert ticket, to win a movie ticket.

untuk bercanda, memenangkan tiket konser, ataupun tiket bioskop

All of a sudden, all those lines were flashing.

Tiba-tiba, semua saluran telepon itu berkedip.

Didn't quite realize why.

Awalnya belum terlalu menyadari alasannya.

The producer comes in and says,

Produser datang dan berkata,

"We've got all these people that want to thank you for telling your story."

“Semua orang ingin berterima kasih atas ceritamu tadi.”

Saya pikir, mereka baik.

I thought, that's nice.

Saya sudah jujur di sana,

I've put myself out there,

senang bila mendapat ucapan baik seperti itu.

It is nice to get a little bit of love like that.

Jadi kami mulai melakukan beberapa panggilan.

So we started putting a few calls through.

Not only were they telling me, "Thank you for telling that story,"

Tidak hanya berterima kasih telah menceritakan kisah itu

more importantly,

lebih pentingnya,

kami seperti memberi mereka ruang,

it was like we'd given them a green light,

kami memberi mereka izin untuk membicarakan hal-hal

we'd given them permission to talk about the stuff

that they wanted to talk about.

yang mereka ingin ceritakan.

All of a sudden, in a safe place,

Tiba-tiba, di tempat yang aman,

like a radio station where they'd normally laugh their way to work,

pada siaran radio yang biasanya untuk hiburan mereka,

we'd given them a little opportunity to talk about the stuff

kami memberi mereka kesempatan membicarakan hal-hal

that's truly important to them, the stuff that they had in their bellies,

yang benar-benar penting bagi mereka, hal yang ada pada lubuk hatinya,

the stuff banging around in their heads

hal-hal yang memenuhi kepala mereka

that they never thought they would get a chance to talk about.

yang mereka tidak pernah sangka akan bisa membicarakannya.

So what we did for the next 90 minutes

Hal yang kami lakukan selama 90 menit berikutnya

was just the most beautiful radio that I've ever been involved in.

adalah siaran radio terindah yang pernah saya ikuti.

We took no traffic reports, no news reports,

Kami tidak meliput lalu lintas, tidak meliput siaran berita,

we played no music,

kami tidak memainkan lagu,

we just had 90 minutes of people bumbling and fumbling

kami hanya memiliki 90 menit orang kikuk dan meraba-raba

and getting their way through a conversation of gravity

dan mendapatkan jalan mereka melalui percakapan yang membebaskan

with us in the radio studio.

bersama kami di studio radio.

There was moments --

Ada momen-momen --

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

It was impressive that so many people went,

Sangat mengesankan saat banyak orang bilang,

"You know what, I'm diving in here.

“Kamu tahu, aku sangat suka ini.

I'm talking about my stuff now because he spoke about that,"

Aku bicara tentang diri saya karena dia,”

semua orang mendengarkan satu sama lain di radio

all strangers listening to each other on the radio

all gave each other permission to have a chat.

semua saling memberi izin untuk mengobrol.

There was moments of true silence,

Ada saat-saat hening,

and silence in radio is not a good thing.

dan keheningan di radio bukanlah hal yang bagus.

However, when you have silence when you can sort of hear the tears,

Namun, ketika Anda memiliki keheningan ketika Anda bisa mendengar air mata,

you can try to just hear them gathering

Anda dapat mencoba mendengar mereka mengumpulkan

the guts and determination to say the next word.

keberanian dan tekad untuk mengatakan kata berikutnya.

Or you can basically hear the snot running out of the nose

Atau pada dasarnya Anda dapat mendengar ingus keluar dari hidung

and the tears running out of the eyes,

dan air mata mengalir,

that's when you know, people are being fair dinkum,

saat itulah Anda tahu, orang-orang bersikap jujur,

that's when you know that they're being real.

saat itulah Anda tahu bahwa mereka tidak berpura-pura.

Luar biasa.

So, fantastic.

And it made me think.

Dan itu membuat saya berpikir.

I wonder how many other people are worrying alone?

Saya ingin tahu siapa lagi yang kesusahan?

If we just opened it up on this radio show on this morning and I tell my story,

Jika kita membukanya di acara radio pagi ini dan saya menceritakan kisah saya,

then we have 90 minutes of people going, "Me too," "Me too," "Me too,"

lalu ada 90 menit orang pergi, “Aku juga”, “Aku juga”, “Aku juga”,

I wonder how many people are out there feeling exactly the same way.

saya penasaran berapa banyak orang di luar sana merasakan hal yang sama.

So that day changed my life.

Jadi hari itu mengubah hidup saya.

I decided to commit myself to being more honest, more vulnerable.

Saya memutuskan untuk berkomitmen untuk menjadi lebih jujur, lebih rentan.

But even more importantly, let's get suicide prevention down to zero.

Tapi yang lebih penting lagi, mari turunkan angka bunuh diri menjadi nol.

A huge call, I know, and I said it in the Australian press

Misi besar, saya tahu, mengatakannya di pers Australia

and everyone gave it to me, but I don't care.

dan semua orang tertuju ke saya, tapi saya tidak peduli.

I'm going to focus on making sure that no one goes

Saya akan memastikan tidak akan ada orang

through the type of stuff that my mate went through.

melalui masalah yang teman saya lalui.

And how do we do that?

Dan bagaimana kami melakukannya?

How do we do that?

Bagaimana kita melakukannya?

That's the trick.

Ada caranya.

So for the last six years,

Selama enam tahun,

I’ve been running a foundation called “Gotcha4Life.”

saya menjalankan yayasan bernama “Gotcha4Life”.

I want everyone in the world to find someone who has got you for life.

Saya ingin semua orang di dunia menemukan orang yang memahami Anda.

Someone you can talk to, warts and all,

Seseorang yang dapat Anda ajak bicara,

tanpa takut dihakimi, tentang hal-hal yang benar-benar penting.

without any fear of judgment, about the truly important stuff.

Why do we keep celebrating with lots of people in parties

Mengapa kita terus berpesta dengan banyak orang

tapi kita tidak merayakan hal-hal yang agak sulit,

but we don't celebrate the stuff that's a little bit harder,

the stuff that's not so good?

hal-hal yang tidak begitu baik?

Why is that the case?

Mengapa ini terjadi?

So that's been the focus.

Jadi itu fokusnya.

I don't know if you know the stats around suicide.

Entah Anda mengtahui statistik seputar bunuh diri.

I think we're all big enough and ugly enough in here to know them.

Saya pikir kita semua cukup dewasa untuk mengetahuinya.

Di Australia, tujuh pria setiap hari, dua wanita;

In Australia, seven men every day, two women;

nine Australians that woke up this morning won't wake up tomorrow morning.

sembilan warga Australia yang bangun pagi ini tidak akan bangun besok pagi.

65,000 people in Australia try to take their own life every single year.

65.000 orang di Australia mencoba bunuh diri setiap tahunnya.

The number one way to die, if you’re a young Australian male,

Cara kematian nomor satu, jika Anda pria muda Australia,

is suicide.

adalah bunuh diri.

Now, according to the World Health Organization, WHO,

Menurut World Health Organization, WHO,

they tell me that over 1,900 people that woke up this morning

mereka memberi tahu saya bahwa lebih dari 1.900 orang yang bangun pagi ini

won't wake up tomorrow morning.

tidak ingin bangun besok pagi.

They would have taken their own life.

Mereka akan merenggut hidupnya.

On top of that, 38,000, nearly 40,000 people

Selain itu, 38.000, hampir 40.000 orang

will try to take their own life today.

mencoba untuk merenggut hidupnya hari ini.

1,900 people today.

1,900 orang hari ini.

38,000 will attempt today around the world.

38.000 orang di dunia mencoba bunuh diri hari ini.

Now, I don't know you guys very well,

Sekarang, saya tidak terlalu mengenal kalian,

but I'm sure, in the last couple of days I've got the vibe and the love

tapi saya yakin, beberapa hari ini saya mendapat kesan positif

that we are all here to try and make the world a better place.

bahwa kita ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

So this is not what we're going to accept.

Jadi ini bukan apa yang mau kita terima.

This is a line in the sand, time to go, "No, no more."

Ini adalah batas akhir, waktu untuk bilang, “Tidak, tidak lagi.”

But what can you do?

Tapi apa yang bisa dilakukan?

If you look at the world as this huge, big place,

Jika Anda melihat dunia yang sangat besar ini,

it might be too big a task for you to deal with.

itu mungkin tugas yang terlalu besar untuk Anda tangani.

It might be too big in your own country.

Mungkin terlalu besar di negara Anda sendiri.

It might be too big in your own city.

Mungkin terlalu besar di kota Anda.

Namun bagaimana jika kita menjaga kelompok kita sendiri?

But what if we just started looking after your own village?

What if we just say, "I'm just going to look after my own people,

Bagaimana jika kita mengatakan, “Aku akan menjaga kawanku,

the people that I love and adore and I cannot imagine living without?"

orang yang kucintai dan kukagumi dan tidak dapat hidup tanpanya?

Just imagine that.

Bayangkan hal itu.

In the last few years, I've been so lucky to talk to people

Saya beruntung bisa berbicara dengan orang-orang

that have tried to take their life, but they're still with us.

yang mencoba mengakhiri hidup mereka, tapi mereka masih bersama kita.

Percakapan yang sulit.

Now those conversations are hard.

I feel extremely blessed to be able to be in those one-on-one conversations.

Saya merasa sangat diberkati bisa berada dalam percakapan satu lawan satu itu.

You know what comes out of those conversations?

Anda tahu apa yang keluar dari percakapan itu?

Three things.

Tiga hal.

One, they didn't want to die.

Pertama, mereka tidak ingin mati.

They tried to take their own life, but they didn't want to die.

Mereka mencoba bunuh diri, namun tidak ingin mati.

Itu memberi saya harapan.

That gave me great hope.

The other thing was that they were tired, and they were in pain.

Hal lainnya adalah mereka lelah, dan mereka kesakitan.

So if you combine tired and pain together,

Jadi jika Anda menggabungkan lelah dan rasa sakit bersama,

you make a shit decision.

Anda akan membuat keputusan bodoh.

We all know this.

Kita semua tahu hal ini.

If you are not rested and you're in pain, you make bad calls.

Jika Anda tidak beristirahat dan sakit, Anda akan melakukan keputusan buruk.

So if we know that they don't want to die, but they've tried to take their life,

Jika kita tahu mereka tak ingin mati, tapi mereka mencoba bunuh diri,

itulah harapan yang perlu kita pegang.

that's the hope that we need to hold on to.

That means if we can get to people

Itu artinya jika kita bisa menemui

sebelum mereka mencapai angka 8, 9 dari 10 dalam hal perasaan mereka,

before they get to an eight, nine out of ten in terms of how they feel,

we can actually stop them making that permanent decision

kita benar-benar dapat menghentikan mereka membuat keputusan permanen itu

based on a temporary situation.

berdasarkan situasi sementara.

That's what it's all about.

Semua tentang hal itu.

And that's what I want to do with you guys now, if I possibly can.

Dan itulah yang ingin saya lakukan dengan kalian sekarang, jika saya bisa.

Just in the small amount of time I got left,

Dengan sisa waktu saya yang sedikit,

I want you to trust me that I'm going to put my big bear hug,

saya ingin Anda percaya bahwa saya akan memberikan pelukan,

and if you knew me well, I'd be hugging all of you if I possibly can.

dan jika Anda mengenal baik saya, saya memeluk semuanya jika bisa.

Saya seorang pemeluk.

I'm a hugger.

(Laughter)

(Tertawa)

COVID really knocked me for six.

COVID benar-benar menjatuhkan saya.

(Applause)

(Tepuk tangan)

No hugging in COVID was no good.

Tidak ada pelukan saat COVID tidaklah bagus.

What I'd love you to do

Apa yang saya ingin Anda lakukan

is just all of you, shut your eyes for me, please.

adalah semuanya, tolong tutup mata Anda untuk saya.

No one else can see you, so please roll along.

Tidak ada orang yang dapat melihat, jadi silakan ikut.

We're going to shut our eyes.

Kita akan menutup mata kita.

I want you to think of someone that you love and adore

Saya ingin Anda memikirkan seseorang yang Anda cintai dan kagumi

and you cannot imagine living without.

dan Anda tidak dapat membayangkan hidup tanpanya.

Have you got that person's face in your head?

Apakah Anda mengingat wajah orang itu di kepala Anda?

Do you know what that person’s name is, and have you got them locked in?

Apakah Anda tahu siapa nama orang itu, dan apakah Anda sudah menentukannya?

Now open your eyes.

Sekarang buka mata Anda.

After three, I want you to shout that person's name out.

Setelah tiga, saya ingin Anda meneriakkan nama orang itu.

One, two, three.

Satu, dua, tiga.

(Audience shouting)

(Hadirin berteriak)

One, two, three.

Satu, dua, tiga.

(Audience shouting)

(Hadirin berteriak)

OK, this is the bit.

Oke, sedikit lagi.

Over the next two and a half days,

Selama dua setengah hari berikutnya,

I'm going to be haunting you, I'm going to be cuddling you,

saya akan menghantui Anda, saya akan memeluk Anda,

I'm looking after you, I'm coming for you.

saya akan menjaga Anda, saya datang untuk Anda.

I'm coming for everyone in this theater.

Saya datang untuk semua orang di teater ini.

You need to do something for me

Anda perlu melakukan sesuatu untuk saya

to that person that you just shouted out.

kepada orang yang baru saja Anda teriakkan.

I need you to send them a text message.

Saya ingin Anda mengirimi mereka pesan.

Simple as that.

Sesederhana itu.

Having these face-to-face conversations, I understand, is hard.

Melakukan percakapan tatap muka, saya mengerti, itu sulit.

But when we're building our mental fitness,

Namun saat kita membangun kesehatan mental kita,

as already been mentioned in this session,

seperti yang telah disebutkan,

kita perlu memulainya perlahan.

we have to start slowly.

So I want you to walk up to the mental fitness gym for me

Jadi saya ingin Anda berjalan ke gym kebugaran mental untuk saya

and just open up those doors, and I want you to send a text.

dan buka saja pintu itu, dan saya ingin Anda mengirim SMS.

But the words to the text are this:

Tapi kata-kata untuk teks adalah ini:

“I love you, I miss you, See you soon xoxo.”

“Aku mencintaimu, aku merindukanmu, Sampai jumpa lagi, peluk cium.”

“I love you, I miss you, See you soon xoxo.”

“Aku mencintaimu aku merindukanmu, Sampai jumpa lagi, xoxo.”

Hopefully you can remember that.

Semoga Anda bisa mengingatnya.

I'll be outside if you want to get -- or ask someone,

Saya akan berada di luar -- atau tanyakan orang lain,

I'm sure someone's going to remember.

saya yakin seseorang akan mengingatnya.

What I want you to do is send that text message,

Saya ingin Anda mengirim pesan teks itu,

and let's just see what responses we get.

lihat, tanggapan apa respons yang didapat.

As I said, I’ll be hunting you down over the next two and a half days,

Seperti yang saya katakan, dua hari ke depan saya akan di sini,

cari saya dan katakan, “Aku punya pesannya, ini balasanku.”

and I want you to run up to me and go, "I've got the text, here's my response."

I want other people who go, "Oh, here's that bloke,

Saya ingin orang yang seperti, “Oh, ini pria itu,

aku mau pergi.”

I'm going to walk away."

Aku akan memburumu.

I'm going to hunt you down.

And the reason I'm doing that is because I want everyone just to have

Alasan saya melakukan itu karena saya ingin semua orang memilikinya

sedikit koneksi dengan orang yang paling penting bagi Anda,

a little bit of connection with the person that is most important to you,

orang yang Anda pikirkan langsung saat Anda menutup mata

that person that you thought about straight away as you shut your eyes

and went, "OK, that's my person."

dan berkata, “Oke, dia milikku.”

It's all about connection.

Ini adalah tentang koneksi.

It's all about making sure that you look after the people

Ini semua tentang memastikan bahwa Anda menjaga orang-orang

the people that are most important to you.

yang paling penting bagi Anda.

Pekerjaan bisa menunggu.

Work can wait.

It'll always be there, they'll always replace you.

Pekerjaan selalu ada, selalu ada penggantimu

But not these people.

tapi tidak untuk orang ini.

Saya akan memberikan apa pun untuk minum secangkir teh, bir,

I would give anything to have a cup of tea, a beer,

go to a footy match with my man who took his own life.

menonton pertandingan bola dengan teman saya yang bunuh diri.

Saya tidak akan pernah bisa melakukan itu.

I'll never be able to do that.

Mari kita pastikan bahwa kita menjaga kawan kita.

Let's make sure that we look after our village.

Make sure we look after the people that are most important to you.

Pastikan kita menjaga orang terpenting kita.

Itu kuncinya.

That is absolutely key.

The worst thing?

Hal terburuknya?

The text message gets sent out,

Pesan teks terkirim,

someone goes, "What the --"

Seseorang menjawab, “Apa yang --”

(Laughter)

(Tertawa)

Or, "Are you drunk?"

Apakah kamu mabuk?

(Laughter)

(Tertawa)

Or if a man sends it to a man,

Atau jika seorang pria mengirimnya ke pria lain,

there will be a phone call within 30 seconds, guaranteed.

akan ada panggilan telepon dalam 30 detik, dijamin.

(Laughter)

(Tertawa)

Or the worst case scenario?

Atau skenario terburuk?

"What's this all about?"

“Ada apa ini?”

Well, you can then say to them,

Anda bisa mengatakan kepada mereka,

"Well, I was asked to think of someone that I love and adore

“Aku diminta untuk memikirkan seseorang yang aku cintai

and can't imagine living without.

dan tidak bisa membayangkan hidup tanpanya.

I thought of you."

Aku memikirkanmu.”

That's a pretty cool way to connect yourself up

Itu cara yang keren untuk mendekatkan Anda

dengan orang terpenting Anda.

with the people that are most important to you.

Terima kasih telah mendengar,

Thanks so much for listening, guys,

saya mengapresiasinya.

I appreciate it.

(Tepuk tangan dan bersorak)

(Applause and cheers)