Do emojis make language better? - 6 Minute English

Hello. This is 6 Minute English from BBC

Halo. Ini adalah 6 Menit Bahasa Inggris dari BBC

Learning English. I’m Sam.

Learning English. Saya Sam.

And I’m Neil.

Dan saya Neil.

It’s nice to see you, Neil, [smiley face],

Senang melihatmu, Neil, [smiley face],

[high five], [fist bump]!

[high five], [fist bump]!

What’s this, Sam? Are you saying

Ada apa ini, Sam? Apakah Anda

hello with… emojis?!

menyapa dengan… emoji?!

Yes, I am! In this programme, we’re entering

Ya, benar! Dalam program ini, kami memasuki

the world of emojis – the small characters

dunia emoji – karakter kecil yang

people use to show emotions in texts

digunakan orang untuk menunjukkan emosi dalam teks

and emails. Do you have

dan email. Apakah Anda memiliki

a favourite emoji, Neil?

emoji favorit, Neil?

Mine’s the [crying tears of laughter] emoji.

Emoji [tangisan air mata tawa] milikku.

I like the [smiling face with hearts] one, and

Saya suka yang [wajah tersenyum dengan hati], dan

with over three thousand emojis to choose from,

dengan lebih dari tiga ribu emoji untuk dipilih,

there’s one for every occasion. It’s one of the

ada satu untuk setiap kesempatan. Itu salah satu

reasons why emojis have become so popular

alasan mengapa emoji menjadi sangat populer

over the last twenty years – they let people

selama dua puluh tahun terakhir – mereka membiarkan orang

put back some of the human emotion that’s

mengembalikan sebagian emosi manusia yang

missing in written texts and emails.

hilang dalam teks tertulis dan email.

We’ll be finding out more about emojis,

Kami akan mencari tahu lebih banyak tentang emoji,

and learning some related vocabulary, soon...

dan mempelajari beberapa kosa kata terkait, segera...

but first I have a question for you, Neil.

tapi pertama-tama saya punya pertanyaan untuk Anda, Neil.

It’s about the word ‘emoji’ itself, which was

Ini tentang kata 'emoji' itu sendiri, yang

invented in 1999 in Japan for the first

ditemukan pada tahun 1999 di Jepang untuk

internet-enabled mobile phones. The name, ‘emoji’,

ponsel pertama yang mendukung internet. Nama 'emoji'

comes from the combination of two

berasal dari kombinasi dua

Japanese words, but which words?

kata Jepang, tapi kata yang mana?

Is the word ‘emoji’ a combination of:

Apakah kata 'emoji' merupakan kombinasi dari:

a) face and emotion?

a) wajah dan emosi?

b) picture and character? or

b) gambar dan karakter? atau

c) message and image?

c) pesan dan gambar?

I’ll say it’s a) face and emotion.

Saya akan mengatakan itu a) wajah dan emosi.

OK, Neil. We’ll find out if your answer

Oke, Nil. Kami akan mencari tahu apakah jawaban Anda

gets a [thumbs up] at the end of the programme.

mendapat [jempol] di akhir program.

When we talk with someone face to face,

Saat kita berbicara dengan seseorang secara langsung,

we use physical gestures like smiling,

kita menggunakan gerakan fisik seperti tersenyum,

laughing or nodding to show the other person

tertawa, atau mengangguk untuk menunjukkan

how we feel. But these gestures get lost

perasaan kita kepada orang lain. Tapi isyarat ini hilang

in written communication.

dalam komunikasi tertulis. Di

That’s where emojis come in - they add feeling

situlah emoji masuk - mereka menambahkan perasaan

and emotion to online messages.

dan emosi ke pesan online.

But not everyone is an emoji fan.

Tapi tidak semua orang adalah penggemar emoji.

Some people believe that carefully chosen

Beberapa orang percaya bahwa kata-kata yang dipilih dengan hati-hati

words are the best way of expressing yourself,

adalah cara terbaik untuk mengekspresikan diri,

and that emojis are affecting our ability

dan bahwa emoji memengaruhi kemampuan kita

to put feelings into words.

untuk menuangkan perasaan ke dalam kata-kata.

Here’s cognitive linguist, Professor Vyv Evans,

Inilah ahli bahasa kognitif, Profesor Vyv Evans,

author of a book about the language

penulis buku tentang bahasa

of emojis, explaining more to

emoji, menjelaskan lebih lanjut ke

BBC Radio 4’s, Word of Mouth.

BBC Radio 4, Word of Mouth.

A lot of people, you know, language-mavens,

Banyak orang, Anda tahu, pakar bahasa,

the grammar police and so on, or say...

polisi tata bahasa, dan sebagainya, atau katakanlah...

have this sort of jaundiced, prejudiced view

memiliki pandangan yang jaundice dan berprasangka

about emoji – that it's taking us back to

tentang emoji – yang membawa kita kembali ke

the dark ages of illiteracy - bring back

zaman kegelapan buta huruf – kembalikan

Shakespeare, and stick to the language of

Shakespeare , dan tetap berpegang pada bahasa

Shakespeare and all the rest of it.

Shakespeare dan yang lainnya.

But that fundamentally misunderstands the

Tapi itu pada dasarnya salah memahami

nature of communication. Emoji is important.

sifat komunikasi. Emoji itu penting.

In fact, it makes us more effective

Bahkan, itu membuat kita menjadi komunikator yang lebih efektif

communicators in the digital age.

di era digital.

Vyv Evans describes people who don’t approve

Vyv Evans mendeskripsikan orang yang tidak

of emojis as the grammar police – a slang term

menyetujui emoji sebagai polisi tata bahasa – istilah slang yang

referring to people who want

mengacu pada orang yang ingin

to see formal language

melihat bahasa formal

and grammar - what they call ‘correct’ English -

dan tata bahasa – yang mereka sebut bahasa Inggris yang ‘benar’ –

written online. The grammar police criticise

ditulis secara online. Polisi tata bahasa mengkritik

modern styles of English and like to correct

gaya bahasa Inggris modern dan suka memperbaiki

other people’s mistakes in spelling and grammar.

kesalahan ejaan dan tata bahasa orang lain.

According to Professor Evans,

Menurut Profesor Evans,

the grammar police have a jaundiced view

polisi tata bahasa memiliki pandangan yang buruk

of emojis – they only see

terhadap emoji – mereka hanya melihat

the negative side of them because of

sisi negatifnya karena

their own ideas and experiences.

ide dan pengalaman mereka sendiri.

What’s more, they think emojis

Terlebih lagi, menurut mereka emoji

are taking us back to the dark ages

membawa kita kembali ke zaman kegelapan buta

of illiteracy, when

huruf, ketika

most people couldn’t read or write.

kebanyakan orang tidak bisa membaca atau menulis.

If someone refers to the dark ages,

Jika seseorang mengacu pada zaman kegelapan,

they mean a past time in history

itu berarti masa lalu dalam sejarah

considered uncivilised, and

yang dianggap tidak beradab, dan

characterised by ignorance.

dicirikan oleh ketidaktahuan.

But luckily for emoji fans,

Tapi untungnya bagi penggemar emoji,

the grammar police are in the minority.

polisi tata bahasa termasuk minoritas.

Over 6 billion emoji

Lebih dari 6 miliar

messages are sent

pesan emoji dikirim

around the world every day,

ke seluruh dunia setiap hari,

with about 70 percent containing

dengan sekitar 70 persen berisi

emotion-based characters like

karakter berbasis emosi seperti

[smiley face] and [blowing kisses].

[smiley face] dan [blowing kisses].

According to Professor Evans, emoji users

Menurut Profesor Evans, pengguna emoji

are more expressive,

lebih ekspresif,

more effective communicators.

komunikator yang lebih efektif.

So, could that be an advantage for someone

Jadi, apakah itu keuntungan bagi seseorang yang

looking for love online? That’s what

mencari cinta online? Itulah yang ingin diketahui oleh

Michael Rosen, presenter of

Michael Rosen, presenter

BBC Radio 4’s, Word of Mouth, wanted to find out.

BBC Radio 4's, Word of Mouth.

Is it possible to start a  relationship using emoji?

Apakah mungkin memulai hubungan menggunakan emoji?

Well, there is research that’s been conducted by

Nah, ada penelitian yang dilakukan oleh

Match.com, the American-based dating site,

Match.com, situs kencan yang berbasis di Amerika,

and what they’ve found, based on

dan yang mereka temukan, berdasarkan

their research, is that the people that use

penelitian mereka, adalah bahwa orang yang menggunakan

more emojis tend to be lucky in love,

lebih banyak emoji cenderung lebih beruntung dalam cinta,

they have more success in terms of dating.

mereka memiliki lebih banyak emoji. sukses dalam hal pacaran.

In the digital age, using emoji makes us

Di era digital, menggunakan emoji membuat kita menjadi

more effective communicators...

komunikator yang lebih efektif...

... more expressive ...

... lebih ekspresif ...

... more expressive, we’re better able to express

... lebih ekspresif, kita lebih mampu mengekspresikan

our emotional selves, and people therefore

diri emosional kita, dan oleh karena

it stands to reason, if you use more emojis

itu masuk akal, jika Anda gunakan lebih banyak emoji,

you’re gonna get more dates!

Anda akan mendapatkan lebih banyak kencan!

For people who are dating, or starting

Bagi orang yang sedang berkencan, atau memulai

a romantic relationship with someone,

hubungan romantis dengan seseorang,

it seems that using emojis helps them

tampaknya menggunakan emoji membantu mereka

be lucky in love, an expression meaning

menjadi beruntung dalam cinta, sebuah ungkapan yang berarti

lucky in finding a romantic partner.

beruntung dalam menemukan pasangan yang romantis.

Emojis let us show our true personality, so,

Emoji memungkinkan kita menunjukkan kepribadian kita yang sebenarnya, jadi,

Professor Evans says, it stands to reason - in

kata Profesor Evans, masuk akal - dengan

other words, it seems likely to be true - that

kata lain, tampaknya benar - bahwa

emoji users get more dates. And that’s

pengguna emoji mendapatkan lebih banyak kencan. Dan itu adalah

a big [thumbs up] from me!

[jempol] besar dari saya!

What about your question, Sam?

Bagaimana dengan pertanyaanmu, Sam?

Did my answer get a [thumbs up] too?

Apakah jawaban saya mendapat [jempol] juga?

In my question, I asked you which words

Dalam pertanyaan saya, saya bertanya kepada Anda kata-kata mana yang

combine to make up

digabungkan untuk membentuk

the Japanese word, ‘emoji’.

kata Jepang, 'emoji'.

I guessed it was a) face and emotion.

Saya menduga itu adalah a) wajah dan emosi.

Which was [sad face] the wrong answer,

Itu [wajah sedih] jawaban yang salah,

I’m afraid. In fact, ‘emoji’ combines the words

saya khawatir. Faktanya, 'emoji' menggabungkan kata

for ‘picture’ and ‘character’ in Japanese.

untuk 'gambar' dan 'karakter' dalam bahasa Jepang.

OK, let’s recap the vocabulary we’ve learnt

Oke, mari rekap kosa kata yang telah kita pelajari

about emojis, starting with the grammar police,

tentang emoji, dimulai dengan polisi tata bahasa,

people who want correct spelling and

orang yang menginginkan ejaan dan

grammar online, and criticise those who don’t.

tata bahasa online yang benar, dan mengkritik mereka yang tidak.

If you have a jaundiced view of something,

Jika Anda memiliki pandangan yang buruk tentang sesuatu,

you only see the negative side

Anda hanya melihat sisi negatifnya

because of your own bad experience with it.

karena pengalaman buruk Anda sendiri dengannya.

‘The dark ages’ describes a period

'Zaman kegelapan' menggambarkan periode

in history characterised by ignorance

dalam sejarah yang ditandai oleh ketidaktahuan

and a lack of progress.

dan kurangnya kemajuan.

If you are dating someone, you are

Jika Anda berkencan dengan seseorang, Anda

spending time with them romantically,

menghabiskan waktu bersama mereka secara romantis,

which means you are lucky in love,

yang berarti Anda beruntung dalam cinta,

an expression meaning lucky

sebuah ungkapan yang berarti beruntung

in finding a romantic partner.

dalam menemukan pasangan yang romantis.

And finally, the phrase it stands to reason,

Dan akhirnya, ungkapan itu masuk akal,

means that something seems likely

berarti bahwa sesuatu tampaknya

to be true, or it makes sense.

benar, atau masuk akal.

Once again, our six minutes are up.

Sekali lagi, enam menit kami habis.

Bye for now!

Bye!

Selamat tinggal untuk sekarang!

Selamat tinggal!