Are artistic brains different? - 6 Minute English

Hello. This is 6 Minute English from

Halo. Ini adalah 6 Menit Bahasa Inggris dari

BBC Learning English. I’m Neil.

BBC Learning English. Saya Neil.

And I’m Sam.

Dan saya Sam.

Would you say you’re artistic, Sam?

Apakah Anda mengatakan Anda artistik, Sam?

Can you draw or paint?

Apakah kamu bisa menggambar atau melukis?

Do you dance or play music?

Apakah Anda menari atau bermain musik?

I play the piano a bit. Yes, I’d say I’m

Saya bermain piano sedikit. Ya, menurut saya saya

quite artistic. How about you, Neil?

cukup artistik. Bagaimana denganmu, Nil?

Well, if you count playing football as artistic

Ya, jika Anda menganggap bermain sepak bola sebagai artistik

then yes, but basically no – I can’t paint.

maka ya, tapi pada dasarnya tidak – saya tidak bisa melukis.

We’ve been wondering why artistic ability

Kami bertanya-tanya mengapa kemampuan artistik

comes more naturally to some people than others,

datang lebih alami pada beberapa orang daripada yang lain,

so in this programme we’ll be asking:

jadi dalam program ini kami akan bertanya:

are artists’ brains different?

apakah otak seniman berbeda?

We’ll hear two expert opinions, and as usual,

Kami akan mendengar dua pendapat ahli, dan seperti biasa,

we’ll learn some useful new vocabulary as well.

kami juga akan mempelajari beberapa kosakata baru yang berguna.

So, what do you think, Neil? Are artists’ brains

Jadi, bagaimana menurutmu, Nil? Apakah otak seniman

different from other people’s?

berbeda dengan otak orang lain?

I’m not sure, Sam, but it’s true that many

Saya tidak yakin, Sam, tapi memang benar banyak

artists behave differently, often in very

artis yang berperilaku berbeda, seringkali dengan

strange ways. For example, did you know

cara yang sangat aneh. Misalnya, tahukah Anda

that Michelangelo worked so hard he never

bahwa Michelangelo bekerja sangat keras sehingga dia tidak pernah

took a bath! Or that guitar legend, Jimi Hendrix,

mandi! Atau sang legenda gitar, Jimi Hendrix,

once set fire to his guitar on stage!

pernah membakar gitarnya di atas panggung!

We’ll hear more about the artist’s brain soon,

Kami akan segera mendengar lebih banyak tentang otak artis,

but first I have a question for you. As you said,

tetapi pertama-tama saya punya pertanyaan untuk Anda. Seperti yang Anda katakan,

artistic ability comes naturally to some people,

kemampuan artistik datang secara alami pada beberapa orang,

including the famous composer,

termasuk komposer terkenal,

Wolfgang Amadeus Mozart. Mozart was

Wolfgang Amadeus Mozart. Mozart

considered a child prodigy - a young child with

dianggap sebagai anak ajaib - anak kecil dengan

very great musical talent. So, how old was

bakat musik yang sangat hebat. Jadi, berapa umur

Mozart when he composed his first

Mozart ketika dia menggubah karya

piece of music? Was he: a) five years old?

musik pertamanya? Apakah dia: a) berusia lima tahun?

b) ten years old? or, c) fifteen years old?

b) sepuluh tahun? atau, c) lima belas tahun?

I’ll guess he was a) five years old.

Saya kira dia a) berusia lima tahun.

OK, Sam. I’ll reveal the answer later in the

Oke, Sam. Saya akan mengungkapkan jawabannya nanti di

programme. If artists’ brains are different,

program. Jika otak seniman berbeda,

it could mean they see the world in unusual ways.

itu bisa berarti mereka melihat dunia dengan cara yang tidak biasa.

Dr Rebecca Chamberlain is a researcher in

Dr Rebecca Chamberlain adalah seorang peneliti dalam

the neuroscience of art. She investigates how

ilmu saraf seni. Dia menyelidiki bagaimana

artists see the objects they  are drawing by measuring 

seniman melihat objek yang mereka gambar dengan mengukur

saccades – the rapid movements our eyes make

saccades – gerakan cepat yang dilakukan mata kita

as they jump from one thing to another. Here she

saat melompat dari satu benda ke benda lainnya. Di sini dia

shares her findings with BBC

berbagi temuannya dengan

World Service programme, CrowdScience.

program BBC World Service, CrowdScience.

Artists seem to be processing the visual world

Seniman tampaknya memproses dunia visual

in a different way to non-artists, particularly

dengan cara yang berbeda dengan non-seniman, terutama

when they’re drawing. The artist actually takes

saat mereka menggambar. Seniman sebenarnya menggunakan

a more global approach to looking – so they

pendekatan penampilan yang lebih global – jadi mereka

make bigger saccades, bigger eye movements,

membuat kantung yang lebih besar, gerakan mata yang lebih besar,

and shorter fixations on  the image. So, it’s almost

dan fiksasi gambar yang lebih pendek . Jadi, hampir

like they’re getting much more of a kind of

seperti mereka mendapatkan lebih banyak

gist level view of the thing they’re looking at.

pandangan tingkat inti dari hal yang mereka lihat.

Rebecca’s experiments seem to confirm that

Eksperimen Rebecca tampaknya mengkonfirmasi bahwa

artists’ brains work differently because of their

otak seniman bekerja secara berbeda karena

processing of the visual world – the way

proses mereka terhadap dunia visual – cara

their brains make sense of information.

otak mereka memahami informasi.

Interestingly, processing also means the act

Menariknya, pemrosesan juga berarti tindakan

of developing pictures from photographic film.

mengembangkan gambar dari film fotografi.

When they draw, artists make bigger, quicker

Saat mereka menggambar, seniman membuat gerakan mata yang lebih besar dan lebih cepat

eye movements so they are able to see the

sehingga mereka dapat melihat

whole picture, something also known as

keseluruhan gambar, sesuatu yang juga dikenal sebagai

the gist – the overall, general impression of

intisari – kesan keseluruhan dan umum dari

something without focussing on the details.

sesuatu tanpa berfokus pada detail.

If you ‘get the gist’ of what someone is saying,

Jika Anda 'mendapatkan inti' dari apa yang dikatakan seseorang,

you understand the overall meaning of what

Anda memahami arti keseluruhan dari apa yang

they say, but not the details.

mereka katakan, tetapi bukan detailnya.

The second expert to answer our question

Pakar kedua yang menjawab pertanyaan kami

about the artistic brain is Mike, a BBC World

tentang otak artistik adalah Mike, pendengar BBC World

Service listener from Malawi. Mike is

Service dari Malawi. Mike adalah

a self-taught painter who creates large,

pelukis otodidak yang membuat

colourful pictures in his studio.

gambar besar berwarna-warni di studionya.

According to him, artistic ability isn’t something

Menurutnya, kemampuan artistik bukanlah sesuatu yang

you’re born with - it can  be learned, as he explained

Anda miliki sejak lahir - itu bisa dipelajari, seperti yang dia jelaskan

to BBC World Service’s, CrowdScience.

kepada BBC World Service, CrowdScience.

I had this other student… he was really

Saya punya siswa lain ini… dia benar-benar

at the zero, like, he could not draw – at all.

nol, seperti, dia tidak bisa menggambar – sama sekali.

So, I gave him some tips, and in a month,

Jadi, saya memberinya beberapa tip, dan dalam sebulan,

he was really good – he was like really surprised,

dia benar-benar baik – dia sangat terkejut,

blown away, he never expected it.

terpesona, dia tidak pernah mengharapkannya.

So, there are some things that are trainable,

Jadi, ada beberapa hal yang bisa dilatih,

it’s like a bike. In my case, I learned how to do

seperti sepeda. Dalam kasus saya, saya belajar bagaimana melakukan

those things without anyone telling me,

hal-hal itu tanpa ada yang menyuruh saya,

you know like, if you are drawing the face,

Anda tahu seperti, jika Anda menggambar wajah,

the human face, the distance between your eyes

wajah manusia, jarak antara mata Anda

is the same as one of your eyes.

sama dengan salah satu mata Anda.

Mike gives tips to his students – helpful

Mike memberikan tip kepada murid-muridnya –

pieces of advice about how to do something,

nasihat yang bermanfaat tentang cara melakukan sesuatu,

in this case, to paint. After getting Mike’s

dalam hal ini, melukis. Setelah mendapatkan

tips, one of his students really improved and

tip Mike, salah satu muridnya benar-benar meningkat dan

started painting much better. Mike was

mulai melukis jauh lebih baik. Mike

blown away – an informal way to say very

terpesona – cara informal untuk mengatakan sangat

impressed or surprised.

terkesan atau terkejut.

Like learning to ride a bike, Mike thinks that

Ibarat belajar naik sepeda, menurut Mike

painting is trainable – a word from American

melukis itu bisa dilatih – sebuah kata dari

English meaning that it can be taught

Bahasa Inggris Amerika yang artinya bisa diajarkan

or trained. For him, this is proof that

atau dilatih. Baginya, ini adalah bukti bahwa

artists’ brains are not so different after all.

otak seniman ternyata tidak jauh berbeda.

So, there we have it – two different options,

Jadi, begitulah - dua opsi berbeda,

but no final answer to our question.

tetapi tidak ada jawaban akhir untuk pertanyaan kami.

Still, some scientists think there may be

Namun, beberapa ilmuwan berpikir mungkin ada

third possibility: everyone’s brain works

kemungkinan ketiga: otak setiap orang bekerja

by focussing on some areas and ignoring others,

dengan berfokus pada beberapa area dan mengabaikan yang lain,

making a kind of jigsaw puzzle with

membuat semacam teka-teki gambar dengan

missing pieces. Maybe all of us – you, me,

potongan-potongan yang hilang. Mungkin kita semua – Anda, saya,

Mozart and Jimi Hendrix - are just filling in

Mozart, dan Jimi Hendrix – hanya mengisi

the missing pieces our own way.

bagian yang hilang dengan cara kita sendiri.

Speaking of Mozart, Neil, it’s time to reveal

Berbicara tentang Mozart, Neil, saatnya mengungkapkan

the answer to your question.

jawaban atas pertanyaan Anda.

Right. I asked how old child prodigy Mozart

Benar. Saya bertanya berapa umur anak ajaib Mozart

was when he first composed music.

ketika dia pertama kali menggubah musik.

I said he was five years old… so, was I right?

Saya bilang dia berumur lima tahun… jadi, apakah saya benar?

Your answer was correct! Mozart was five

Jawaban Anda benar! Mozart berusia lima tahun

when first wrote music, and by the age of six

ketika pertama kali menulis musik, dan pada usia enam tahun

he had performed in front of the

dia telah tampil di depan

Emperor of Austria – twice!

Kaisar Austria – dua kali!

Now there’s an artistic brain!

Sekarang ada otak artistik!

OK, Neil, let’s recap the vocabulary from

Oke, Neil, mari rekap kosakata dari

this programme, starting with child prodigy -

program ini, dimulai dengan anak ajaib -

a young child, like Mozart, with

anak kecil, seperti Mozart, dengan

a great talent in something.

bakat luar biasa dalam sesuatu.

Processing describes how your brain

Pemrosesan menggambarkan bagaimana otak Anda

makes sense of the information it receives.

memahami informasi yang diterimanya.

The gist of something is a general

Inti dari sesuatu adalah

understanding of it, without the details.

pemahaman umum tentangnya, tanpa perincian.

Tips are useful pieces of advice about

Kiat adalah nasihat yang berguna tentang

how to do something better.

cara melakukan sesuatu dengan lebih baik.

If you are blown away, you are very

Jika Anda terpesona, Anda sangat

impressed or surprised by something.

terkesan atau terkejut dengan sesuatu.

And finally, trainable means able to be

Dan terakhir, bisa dilatih berarti bisa

trained or taught, in American English.

dilatih atau diajar, dalam bahasa Inggris Amerika.

Once again, our six minutes are up.

Sekali lagi, enam menit kami habis.

It’s goodbye for now!

Selamat tinggal untuk saat ini!

Goodbye!

Selamat tinggal!