How Can We Escape Soaring Energy Bills? Stop Using Fossil Fuels | Tessa Khan | TED

Translator: Agassi Fathurisma Reviewer: Abe Felisa

In the decades since the world became dependent on oil and gas,

Berpuluh-puluh tahun sejak ketergantungan dunia terhadap minyak dan gas,

we’ve been through cycle after cycle of boom and bust, of crisis and recovery.

kita telah melewati berbagai siklus

kejayaan dan keruntuhan, krisis dan pemulihan.

In the 1970s, the 90s and now in 2022, with Russia’s war against Ukraine,

Pada era 1970-an, 1990-an, hingga 2022 dengan perang antara Rusia dan Ukraina,

we find ourselves once again in the grip of soaring fossil fuel prices

sekali lagi kita dihadapkan dengan ancaman meroketnya harga bahan bakar fosil

that have exposed so many countries to deep social and economic strife.

yang memaksa banyak negara menghadapi krisis ekonomi dan sosial yang pelik.

Instead of the usual cycle of crisis and then return to a fragile status quo,

Alih-alih menghadapi siklus krisis dan pemulihan yang biasanya,

this can and must be the last time that we are left so vulnerable.

ini bisa dan harus menjadi momen terakhir di mana kita berada di posisi yang rentan.

Let me tell you why.

Biarkan saya bercerita.

In the last year, we've reached unprecedented clarity

Tahun lalu, kita mendapati fakta yang sangat jelas

about the fact that there is no room for new fossil fuel infrastructure

bahwa tak ada lagi ruang untuk infrastruktur bahan bakar fosil baru

if we are to have a decent shot

jika kita ingin menjaga momentum

of limiting the warming of our climate to 1.5 degrees.

dalam membatasi pemanasan global agar tetap di bawah 1,5 derajat.

These warnings have sounded against a terrifying backdrop of climate chaos:

Peringatan ini digaungkan untuk melawan tanda-tanda kekacauan iklim yang mencekam:

Europe’s rivers running dry,

sungai-sungai di Eropa yang mengering,

apocalyptic flooding in Pakistan,

banjir yang mengerikan di Pakistan,

savage wildfires, heat and drought across the world.

kebakaran hutan, panas dan kekeringan di berbagai belahan dunia.

The devastation wrought by our warming climate

Bencana yang merupakan efek dari iklim yang memanas

driven by the burning of oil, gas and coal

yang disebabkan oleh pembakaran minyak bumi, gas, dan batu bara

can no longer be ignored.

tidak dapat diabaikan lagi.

At the same time,

Di saat yang sama,

a new reality, also driven by our dependency on fossil fuels,

kenyataan baru, yang juga didorong oleh ketergantungan terhadap bahan bakar fosil,

has been playing out in some of the richest countries in the world.

telah terlihat efeknya di negara-negara maju di dunia.

In the UK, millions of people

Di Inggris Raya, jutaan orang

are coming face to face with the desperate reality

sedang menghadapi kenyataan yang mengerikan

behind the term "fuel poverty."

tentang istilah “kemiskinan bahan bakar”.

We've had stories about pensioners riding public buses all day to stay warm,

Kami mendengar cerita tentang pensiunan yang naik bus untuk menghangatkan diri,

of local councils opening warm banks

pemerintah lokal yang membuka “pusat kehangatan”

for people who can't afford to heat their homes.

bagi yang tidak mampu menghangatkan rumah mereka.

Before the UK government announced

Sebelum Pemerintah Inggris Raya mengumumkan bahwa mereka akan membekukan

that it was going to freeze the unit price of energy

harga gas dan listrik

in what is considered to be the single most expensive policy announcement

yang dianggap sebagai pengumuman kebijakan termahal

since the Second World War,

sejak Perang Dunia II,

40 percent of people living in the UK were expected to be in fuel poverty

40 persen penduduk Inggris Raya diprediksi akan mengalami kemiskinan bahan bakar

by the end of this year.

pada akhir tahun ini.

Even with that price freeze,

Meskipun dengan kebijakan pembekuan harga,

6.7 million households will struggle to pay their energy bills.

6,7 juta keluarga akan kesulitan untuk membayar tagihan listrik dan gas.

How did we get here?

Bagaimana situasi ini bisa terjadi?

Why is the situation so acute?

Kenapa situasi ini begitu parah?

The answer is gas.

Jawabannya adalah karena gas.

The UK is exceptionally reliant on gas.

Inggris Raya sangat bergantung pada gas.

The vast majority of our homes are gas-heated,

Mayoritas rumah memiliki sistem penghangat berbasis gas,

and a big chunk of our electricity is generated by gas-fired power stations.

dan sebagian besar listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga gas alam.

With that comes extreme vulnerability to international gas prices

Hasilnya adalah ketergantungan ekstrim pada harga gas internasional

that are now projected to stay unusually high until at least 2025.

yang diproyeksikan akan tetap tinggi setidaknya hingga 2025.

In the UK and indeed across Europe, this is a moment of huge peril.

Di Inggris Raya dan Eropa daratan, ini adalah momen petaka besar.

And of huge opportunity.

Serta momen dengan kesempatan emas.

As a climate change lawyer and campaigner

Sebagai pengacara dan pegiat perubahan iklim

working in the UK and across the global North,

yang bekerja di Inggris Raya dan negara-negara Global Utara,

conversations around fossil fuels in the recent past,

pembicaraan mengenai bahan bakar fosil sampai saat ini,

including about our domestic significant oil and gas industry here in the UK,

termasuk mengenai industri minyak dan gas domestik di Inggris Raya ini,

those conversations have until recently been about the impacts of climate change

pembicaraannya hingga baru-baru ini hanya tentang efek dari perubahan iklim

that are wreaking havoc in other parts of the world,

yang mendatangkan malapetaka di belahan dunia lain,

or about impacts that are portrayed as fleeting in the UK.

atau tentang dampak sekilas saja yang terjadi di Inggris Raya.

It's been very easy for politicians

Sangat mudah bagi politikus

and a media focused on short-term news cycles to dismiss.

dan media yang berfokus pada siklus berita jangka pendek untuk mengabaikannya.

But that has now changed forever.

Tapi sekarang itu semua telah berubah.

The only way to address our energy affordability crisis

Satu satunya cara untuk menyelesaikan keterjangkauan krisis energi

is to address its root cause,

adalah dengan mengatasi akar masalahnya,

and that is our dependency on fossil fuels.

dan itu adalah ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

That's now common cause, not just across the climate movement,

Itu adalah penyebab umum, tidak hanya terhadap pergerakan iklim,

but across sectors working on inequality and poverty as well.

namun juga pada sektor-sektor yang mengangkat isu kesetaraan dan kemiskinan.

Renewable energy sources,

Energi terbarukan,

which are our only path away from climate catastrophe,

yang merupakan satu-satunya jalan menghindari bencana iklim,

sources like solar and wind,

sumber seperti energi surya dan angin,

those are now nine times cheaper than gas as a source of electricity in the UK.

lebih murah sembilan kali lipat daripada gas alam

untuk pembangkit listrik di Inggris Raya.

Selain itu, kita tahu kita bisa mengurangi secara signifikan

Moreover, we know that we can significantly reduce

our energy demand here

kebutuhan energi kita di sini

by upgrading our homes,

dengan memperbaiki rumah kita,

which are among the coldest and leakiest in Europe.

yang termasuk paling dingin dan paling mudah bocor di Eropa.

While politicians and the fossil fuel industry's proxies might in this moment,

Saat politikus dan industri bahan bakar fosil pada saat ini,

and indeed are in this moment,

betul-betul pada saat ini juga,

trying to double down on fossil fuel production

berusaha untuk menggandakan produksi bahan bakar fosil

as a solution to our sky-high energy bills,

sebagai solusi tagihan energi yang melangit,

they are about to find out in short order

mereka akan mengetahui dalam waktu dekat

that in a moment of acute crisis like this,

bahwa di momen krisis seperti ini,

when millions of people are experiencing the impact

ketika jutaan orang terkena dampak

in such a material and tangible way,

secara materi dan secara langsung,

there is no room for peddling false hope.

tak ada ruang lagi untuk menjual harapan-harapan palsu.

There is nowhere to hide.

Tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi.

And while oil and gas companies continue to record record profits

Dan ketika perusahaan minyak dan gas terus mencatat rekor keuntungan

off the same forces that are driving families all over the UK into despair,

dari hal yang sama yang menjerumuskan masyarakat Inggris Raya dalam kemiskinan,

it will become even more clear, incontrovertibly clear,

akan semakin jelas, jelas tak terbantahkan,

that boom times for the oil and gas industry

bahwa era keemasan industri minyak dan gas

are bad times for the rest of us.

adalah waktu yang buruk bagi kita semua.

Across the UK, there are new movements emerging to make sure

Di seluruh penjuru Inggris Raya, muncul pergerakan untuk memastikan

that we are never put in this position again.

bahwa kita tidak akan mencapai titik seperti ini lagi.

From campaigns like Warm This Winter to Enough is Enough,

Dari kampanye seperti Warm This Winter hingga Enough is Enough,

to movements to stop the opening up of new oil and gas fields,

pergerakan untuk menghentikan pembukaan kilang minyak dan gas baru,

like Stop Rosebank,

seperti Stop Rosebank,

to litigation and targeted advocacy,

hingga tuntutan-tuntutan hukum,

there is a wave of action coming to make sure that this is the last cycle.

ada gelombang pergerakan yang muncul untuk memastikan inilah siklus terakhir.

This is the last time.

Ini adalah terakhir kalinya.

This can and must be the last alarm bell to sound

Ini bisa dan harus menjadi pengingat terakhir

about the true cost of our reliance on fossil fuels

tentang harga atas ketergantungan terhadap bahan bakar fosil

before we step into a more safe, more just future for us all.

sebelum kita melangkah menuju masa depan yang lebih aman dan adil bagi kita semua.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk Tangan)