How Wind Energy Could Power Earth ... 18 Times Over | Dan Jørgensen | TED Countdown

Translator: Ardiyanti Cahyani Reviewer: Maria Nainggolan

"How many times must a man look up

“Berapa kali seorang harus melihat ke atas

Before he can see the sky?"

sebelum dia bisa melihat langit?”

That's a quote from a famous song by Bob Dylan.

Itu adalah kutipan dari lagu populer oleh Bob Dylan.

I love that line because it reminds me

Saya sangat suka kalimat itu karena itu mengingatkan saya

that sometimes what we need is actually right there in front of us.

bahwa terkadang apa yang kita butuhkan ada tepat di depan kita.

I will argue that that is also the case with climate change.

Saya akan berargumen bahwa itu juga halnya dengan perubahan iklim.

We can actually replace some of the biggest sources of the problem,

Kita sebernarnya dapat mengganti beberapa sumber masalah terbesar,

oil, coal and gas,

minyak, batu bara dan gas,

with something we have in abundance:

dengan sesuatu yang kita miliki dengan kelimpahan:

wind.

angin.

In my country, Denmark, we are doing just that.

Di negara saya, Denmark, kami melakukan itu.

Now we are a small country with a small population.

Yah kami adalah negara kecil dengan populasi kecil.

If you haven't visited yet, please do so.

Jika Anda belum pernah berkunjung, silakan.

We are all friendly people.

Kami semua orang yang ramah.

As long as you don't criticize our national football team.

Selama Anda tidak mengkritik tim sepakbola nasional kami.

(Laughter)

(Tawa)

Nothing makes a Dane proud

Tidak ada yang membuat bangga

like the knowledge that something we have done

seperti pengetahuan bahwa sesuatu yang telah kami lakukan

makes a positive difference in the world.

membuat perbedaan positif di dunia.

Historically speaking, we’ve made a difference before.

Berbicara secara historis, kami telah membuat sebuah perbedaan sebelumnya.

1,000 years ago, countrymen of mine controlled most of northern Europe.

1,000 tahun yang lalu, warga negara saya menguasai sebagian besar Eropa utara.

I'm sure you've heard of them.

Saya yakin Anda tahu mereka.

Big, strong guys, helmets, beards, long hair.

Laki-laki besar, kuat, helm, jenggot, rambut panjang.

The Vikings.

Para Viking.

Now I will make the case today

Saya akan membuat kasus

that in order for us to fight climate change,

dimana untuk kita melawan perubahan iklim,

we actually need to learn from the Vikings.

kita sebenarnya harus belajar dari para Viking.

But before we get to that, please indulge me.

Tapi sebelum kita sampai pada itu, silahkan memanjakan saya.

We have to go somewhere else.

Kita harus pergi ke tempat lain.

I have to say go back in time.

Kembali ke masa lalu.

Not all the way back to the Viking age in the heydays of Harald "Bluetooth,"

Tidak sejauh ke masa Viking di masa kejayaan Harald “Bluetooth,”

but to the 1970s

tapi ke tahun 1970-an,

during the oil crisis in Denmark.

pada saat krisis minyak di Denmark.

Not to a Viking fortress,

Tidak ke benteng Viking,

but to a small workshop, in a barn, in a farm,

tapi ke sebuah bengkel kecil, di gudang, di peternakan,

in a village in Denmark.

di sebuah desa di Denmark.

Meets Henrik Stiesdal.

Bertemu Henrik Stiesdal.

He’s not an accomplished, experienced engineer.

Dia bukanlah seorang insinyur yang berbakat, berpengalaman.

He's 19 years old, a young man.

Dia berusia 19 tahun, seorang pria muda.

He set himself a challenge.

Dia membuat sebuah tantangan.

He thought,

Dia berpikir,

"What if I could make a wind turbine that could produce electricity?"

“Bagaimana jika aku bisa membuat turbin angin yang dapat menghasilkan listrik?”

And you know what?

Dan Anda tahu?

He did.

Dia bisa.

How do I know?

Bagaimana saya tahu?

Because that's it.

Karena ini.

Not a model, not a replica.

Bukan sebuah model, bukan replika.

This is the actual one that Henrik made.

Ini adalah yang Henrik buat.

He was kind enough to lend it to me.

Dia cukup baik hati untuk meminjamkannya.

It says M1 on it.

Di situ tertulis M1.

That stands for "mølle one,"

Yang singkatan dari “mølle one,”

"mølle et" which translates into "turbine number one."

“mølle et” yang diterjemahkan menjadi “turbin nomor satu.”

And of course, this was just the first one he made.

Dan tentunya, ini baru yang pertama dia buat.

Later, he managed to build a big one

Kemudian, dia berhasil membuat yang besar

that could supply his family with cheap, affordable electricity

yang bisa memasok keluarganya dengan listrik murah, terjangkau

in the middle of the crisis.

di tengah-tengah krisis.

And soon after that,

Dan tidak lama setelahnya,

other farms asked Henrik to build a turbine for them as well.

peternak lain meminta Henrik membuat turbin untuk mereka juga.

And he did.

Dan dia lakukan.

And eventually he actually sold the design

Dan pada akhirnya dia menjual desainnya

to a company called Vestas.

ke perusahaan bernama Vestas.

You might have heard of them

Anda mungkin pernah dengar

because they are the biggest turbine producer in the world today.

karena mereka adalah produsen turbin terbesar di dunia saat ini.

So this is how Henrik’s invention

Jadi inilah bagaimana penemuan Henrik

became a sort of the prototype for many, many of the wind turbines

menjadi semacam prototipe bagi banyak sekali turbin angin

that you'll see all over the planet today.

yang akan Anda lihat di seluruh planet sekarang.

Now a lot of things have happened since Henrik and other pioneers

Telah terjadi banyak hal sejak Henrik dan pionir lain

took the first steps back in the 1970s.

mengambil langkah pertama di tahun 1970-an.

In 1991,

Di tahun 1991,

we built the first offshore wind farm in the world called Vindeby.

kami membangun ladang angin lepas pantai pertama di dunia bernama Vindeby.

Eleven turbines, 54 meters tall.

Sebelas turbin, setinggi 54 meter.

That was considered a landmark.

Itu dianggap sebuah landmark.

They were huge.

Sangat besar.

Today, of course, they seem pretty tiny.

Sekarang, tentunya, mereka tampak sangat kecil.

This is Kriegers Flak.

Ini adalah Kriegers Flak.

That's the biggest offshore wind farm in Denmark now.

Ladang angin lepas pantai terbesar di Denmark sekarang.

72 turbines,

72 turbin,

188 meters tall, each of them.

masing-masing setinggi 188 meter.

To give you a comparison,

Untuk perbandingan,

that's twice the height of the Statue of Liberty.

itu dua kali tinggi patung Liberty.

Every time one of those turbines has one rotation of the blades,

Setiap kali satu dari turbin-turbin itu membuat satu putaran,

it creates enough electricity to charge more than 1,400 cell phones.

ia menghasilkan listrik yang cukup untuk mengisi lebih dari 1,400 telepon seluler.

The park itself covers the electricity demand of 600,000 households.

Taman itu sendiri mencukupi kebutuhan listrik dari 600,000 rumah tangga.

So the story of wind power in Denmark

Jadi cerita dari tenaga angin di Denmark

is the story about how one turbine,

adalah cerita tentang bagaimana sebuah turbin,

on one farm

di sebuah peternakan

sparked a transformation that influenced the whole country.

memicu transformasi yang mempengaruhi seluruh negeri.

We, of course, now hope,

Kami, tentunya, sekarang berharap,

small as we may be,

sekecil apapun kami,

that we can spark a transformation that will also affect other countries.

bisa memicu transformasi yang juga akan mempengaruhi negara lain.

We are a green frontrunner,

Kami adalah pelopor hijau,

but we need to do more because at the same time,

tapi kami perlu berbuat lebih banyak karena pada saat yang sama,

we rank number one in the EU,

kami peringkat satu di Uni Eropa,

or at least as one of the biggest oil producers, in the EU.

atau setidaknya salah satu penghasil minyak terbesar, di Uni Eropa.

This has to change.

Ini harus berubah.

And it will.

Dan akan.

Last year, the Danish government and the Danish parliament

Tahun lalu, pemerintah Denmark dan parlemen Denmark

made an important decision.

membuat keputusan penting.

We’ve decided to put an end date on extraction of oil and gas in 2050

Kami telah memutuskan menetapkan tanggal akhir ekstraksi minyak dan gas di 2050

and immediately cancel all future licensing rounds.

dan segera batalkan semua putaran lisensi di masa mendatang.

(Applause)

(Tepuk tangan)

That wasn't an easy decision.

Itu bukanlah sebuah keputusan yang mudah.

When we made the decision,

Ketika kami membuatnya,

we were the biggest oil producer in the EU.

kami adalah produsen minyak terbesar.

But the reason we made it, even though it was expensive,

Tetapi alasan kami membuatnya, walaupun itu mahal,

was because we need to show the world

adalah karena kami perlu menunjukkan pada dunia

that there are actually alternatives to oil and gas.

bahwa sesungguhnya ada alternatif lain dari minyak dan gas.

Now, some of you are probably thinking that sounds very good,

Sekarang, beberapa dari Anda mungkin berpikir ini terdengar sangat bagus,

but how will you do it?

tapi bagaimana melakukannya?

What do you do the days when the wind doesn't blow?

Apa yang kamu dilakukan di hari-hari ketika angin tidak berhembus?

And what about the parts of our energy system that cannot be electrified?

Dan bagaimana dengan bagian sistem energi kita yang tidak bisa dialiri listrik?

Surely you cannot fly a jet plane without jet fuels?

Tentunya Anda tidak bisa menerbangkan jet tanpa bahan bakar jet?

Surely you cannot sail a big container ship without bunker oil?

Tentunya Anda tidak bisa melayarkan kapal kontainer besar tanpa minyak bunker?

But actually, you can.

Tapi sebenarnya, Anda bisa.

This is an electrolyzer.

Ini adalah pengelektrolisis.

The photo is from a visit I paid a factory in Denmark a few weeks ago.

Foto ini dari kunjungan saya ke pabrik di Denmark beberapa minggu lalu.

So it's not a prototype, it's not a model in a lab.

Jadi ini bukan prototipe, bukan sebuah model di laboratorium.

It's a functioning machine, it's a commercial product.

Ini adalah mesin yang berfungsi, produk komersial.

What does it do?

Apa fungsinya?

It transforms electricity into hydrogen.

Mengubah listrik menjadi hidrogen.

And that, friends, that's the game changer.

Dan itu, kawan, itulah pengubah permainan.

Because it makes it possible for us

Karena itu memungkinkan kita

to solve two problems we have with wind energy.

untuk menyelesaikan dua masalah yang kita miliki dengan tenaga angin.

One, we can now store the energy for when the wind is not blowing.

Satu, kita sekarang dapat menyimpan energi ketika angin tidak berhembus.

And two,

Ke-dua,

we can now decarbonize parts of our energy system

kita sekarang dapat mendekarbonasi bagian dari sistem energi kita

that we couldn't decarbonize before.

yang tidak dapat kita dekarbonasi sebelumnya.

Because the hydrogen can be transformed into green fuels.

Karena hidrogen dapat diubah menjadi bahan bakar hijau.

Imagine that.

Bayangkan itu.

The wind in the North Sea is transformed by a turbine into electricity.

Angin di Laut Utara diubah dengan turbin menjadi tenaga listrik.

The electrolyzer transforms that into hydrogen,

Pengelektrolisis mengubahnya menjadi hidrogen,

and the hydrogen is then made into green, sustainable fuels

dan hidrogen itu kemudian menjadi bahan bakar hijau, berkelanjutan

that we can use to sail our ships and fly our planes.

yang bisa kita pakai untuk melayarkan kapal dan menerbangkan pesawat.

I know it sounds like science fiction, but actually it's just science.

Saya tahu ini terdengar seperti fiksi ilmiah, tapi ini sebenarnya hanya sains.

Now in order for us to do that at a scale that we need,

Sekarang untuk kita melakukannya pada skala yang kita butuhkan,

we will need a lot of renewable energy.

kita perlu banyak energi terbarukan.

We will need to massively expand our offshore wind capacity.

Kita perlu memperluas kapasitas angin lepas pantai kita secara besar-besaran.

And in Denmark, we're doing just that.

Dan di Denmark, kami melakukan itu.

A very important part of that strategy

Bagian yang sangat penting dari strategi itu

is to build the world's first energy island.

adalah untuk membuat pulau energi pertama dunia.

This is a simulation of what it may end up looking like.

Ini adalah simulasi dari bagaimana dia mungkin terlihat.

80 kilometers out in the sea,

80 kilometer di laut,

the size of 64 football fields,

seukuran 64 lapangan sepak bola,

the biggest infrastructure investment in Danish history.

investasi infrastruktur terbesar di sejarah Denmark.

We're changing literally the map of our country.

Kami benar-benar merubah peta negara kami.

Hundreds of wind turbines around it.

Ratusan turbin angin di sekitarnya.

When fully scaled,

Ketika sepenuhnya berskala,

it'll be able to generate 10 gigawatts of green electricity.

ia akan dapat menghasilkan 10 gigawatt listrik hijau.

Now 10 gigawatts,

Sekarang 10 gigawatt,

that's enough to cover the demand of 10 million households.

itu cukup untuk memenuhi permintaan dari 10 juta rumah tangga.

That's far more than we need in Denmark, which is good news,

Itu jauh lebih dari yang kami perlukan, berita baik,

because then we can use it to make the hydrogen,

berarti bisa menggunakannya untuk membuat hidrogen,

to make the green fuels,

membuat bahan bakar hijau,

and we can export it to other countries

dan bisa kita ekspor ke negara lain

and thereby help them decarbonize their energy systems.

dan dengan demikian membantu mendekarbonasi sistem energi mereka.

Some of you are probably thinking,

Beberapa dari Anda mungkin berpikir,

"What does this have to do with the Vikings?"

“Apa hubungannya dengan para Viking?”

But do you know what it was that made the Vikings so successful?

Tapi tahukan Anda apa yang membuat para Viking begitu sukses?

How they managed to go to Greenland?

Bagaimana mereka bisa sampai ke Greenland?

How they managed to sail to America 500 years before Christopher Columbus?

Bagaimana mereka bisa berlayar ke Amerika 500 tahun sebelum Christopher Colombus?

Their secret?

Rahasianya?

They exploited the wind.

Mereka memanfaatkan angin.

They put tremendous effort into making efficient sails,

Mereka melakukan upaya luar biasa untuk membuat layar yang efisien,

and it took as a long time for them to make a sail as it did to build a ship,

dan perlu waktu yang sama banyak untuk membuat layar dan membangun kapal,

and it was just as important.

dan itu sama pentingnya.

And that brings me to my main point.

Dan itu membawa saya pada poin utama saya.

We need, as the Vikings did 1,000 years ago,

Kita perlu, seperti para Viking 1,000 tahun lalu,

to change the world by finding new and more efficient ways

untuk mengubah dunia dengan mencari cara yang baru dan lebih efisien

of exploiting the energy.

dari pemanfaatan energi.

This time, with slightly better haircuts --

Kali ini, dengan gaya rambut yang sedikit lebih baik --

(Laughter)

(Tawa)

and the motivation that lies in the fact

dan motivasi yang ada pada fakta

that this may be our biggest chance

bahwa ini mungkin adalah kesempatan terbesar kita

of making a positive difference in fighting climate change.

untuk membuat perubahan positif dalam melawan perubahan iklim.

Now, some people will probably tell you

Sekarang, beberapa orang mungkin akan memberi tahu Anda

that a small country cannot make a big difference.

bahwa sebuah negara kecil tidak dapat membuat perubahan besar.

I beg to differ.

Saya tidak setuju.

When a young man like Henrik

Ketika seorang pria muda seperti Henrik

could make a difference for a whole country,

bisa membuat perubahan untuk satu negara,

why not also believe that a country like Denmark

kenapa tidak bisa juga percaya negara seperti Denmark

can make a difference for a whole world?

dapat membuat perbedaan untuk seluruh dunia?

We can't do it alone, but we can do a lot.

Kami tidak bisa sendirian, tapi bisa lakukan banyak hal.

By innovating,

Dengan berinovasi,

by creating new technology and new solutions,

dengan membuat teknologi baru dan solusi baru,

by exploiting something that is much bigger than ourselves,

dengan memanfaatkan sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri,

the forces of nature.

kekuatan alam.

If you ask the International Energy Agency,

Jika Anda tanya Agensi Energi Internasional,

they will tell you that offshore wind

mereka akan memberi tahu Anda bahwa angin lepas pantai

has the potential to cover the current electricity demand

memiliki potensi untuk memenuhi permintaan energi listrik saat ini

of the entire world, not once,

dari seluruh dunia, tidak hanya sekali,

not twice,

tidak dua kali,

18 times.

18 kali.

So when you go to Denmark,

Jadi ketika Anda pergi ke Denmark,

you’ll meet a Dane.

Anda akan bertemu warga lokal.

After you have said something nice about our football team,

Setelah Anda berkata sesuatu yang baik tentang tim sepak bola kami,

(Chuckles)

(Tawa kecil)

try and ask her,

coba dan tanyakan dia,

"How do you think we should solve the climate crisis?"

“Menurutmu bagaimana kita harus menyelesaikan krisis iklim?”

Chances are, she will say,

Kemungkinannya, dia akan berkata,

"The answer, my friend, is literally blowing in the wind."

“Jawabannya, kawanku, benar-benar bertiup di udara.”

(Laughter)

(Tawa)

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

[Take action on climate change at countdown.ted.com]

[Ambil tindakan terhadap perubahan iklim di countdown.ted.com]