Jennifer B. Nuzzo: 3 ways to prepare society for the next pandemic | TED

Translator: Backupip Limabelas Reviewer: Reno Kanti Riananda

So I'm an infectious disease epidemiologist,

Saya seorang epidemiolog penyakit menular.

and it used to be the case that when I would tell people that,

Jika dulu saya menceritakan hal itu ke orang lain,

they would ask me if it had something to do with the skin.

mereka akan bertanya apakah itu ada hubungannya dengan kulit.

(Laughter)

(Tertawa)

But thanks to COVID-19, most people have now heard of epidemiologists.

Karena COVID-19, kebanyakan orang sekarang sudah mengenal epidemiologis.

So these days, when I tell people what I do,

Sekarang, saat saya memberitahu tentang pekerjaan saya ke orang lain,

the questions I get asked most frequently are more like:

pertanyaan yang sering saya dapatkan adalah:

When does this end?

Kapan ini akan berakhir?

When do things go back to how they were?

Kapan keadaan kembali seperti semula?

I get it.

Saya mengerti.

I am very eager to stop worrying about COVID-19.

Saya sangat ingin untuk berhenti mengkhawatirkan COVID-19.

But these questions seem to be imbued with a hope

Namun, pertanyaan tersebut terdengar seperti berisi harapan

that when we get to the other side of all this,

bahwa saat kita telah melalui semua ini,

our prepandemic lives are just going to be waiting for us.

kehidupan seperti sebelum pandemi telah menanti kita.

Now this pandemic will end.

Pandemi ini akan berakhir.

But it won't be possible just to go back to how it was in 2019.

Namun, tidak mungkin kembali ke kondisi tahun 2019.

Now that may sound bleak, but I assure you, it doesn't have to be.

Terdengar suram, tetapi saya jamin, tidak harus seperti itu.

Let me tell you a story that's been giving me some hope.

Saya akan menyampaikan kisah yang memberi secercah harapan,

Feeling better about this.

dan membuatku lebih lega.

Baltimore 1904.

Baltimore tahun 1904.

A lit cigarette was left in the basement

Rokok yang masih menyala tertinggal di rubanah

of the six-story Hurst building.

di gedung Hurst setinggi enam lantai.

Within a half an hour, the fire grew to an out-of-control conflagration.

Dalam waktu setengah jam, api telah berkobar membabi-buta.

Local firefighters were quickly overwhelmed,

Pemadam kebakaran setempat kewalahan,

so crews came in from neighboring cities.

sehingga didatangkanlah bantuan dari kota-kota tetangga.

But when they arrived, they couldn't hook up their hoses

Namun, saat sampai, mereka tidak bisa menyambungkan selang.

because in 1904

Karena pada tahun 1904,

there were over 600 variations of hose couplings

terdapat lebih dari 600 varian sambungan selang pipa air

on hydrants in the United States.

di Amerika Serikat.

The fire destroyed more than 1,500 buildings,

Api melahap lebih dari 1.500 bangunan,

2,500 businesses.

dan 2.500 tempat usaha.

And when it was finally extinguished,

Saat akhirnya api berhasil dipadamkan,

the burnt district, as it was called, spanned more than 80 blocks.

kawasan yang hangus, demikian sebutannya, mencapai lebih dari 80 blok.

Fortunately, just a few people died,

Untungnya, hanya sedikit korban jiwa.

but that was probably a function of luck

Namun, itu hanya keberuntungan semata,

due to the fact that the fire broke out in a business district

karena api muncul di kawasan pertokoan

that was uninhabited on the weekends.

yang tidak dihuni ketika akhir pekan.

The story of the Great Baltimore Fire of 1904 is important for a few reasons.

Kisah dari Kebakaran Besar Baltimore tahun 1904 penting karena beberapa hal.

To this day, it is one of the largest urban conflagrations in US history.

Hingga saat ini, itu adalah kebakaran terbesar kawasan perkotaan di sejarah AS

And in today’s money,

Dalam nilai uang saat ini,

the toll of this one event is upwards of three billion dollars.

kerugian akibat musibah ini di atas tiga miliar Dollar.

But the Great Fire is remarkable not just for its tolls

Namun, kejadian Kebakaran Hebat ini tidak hanya tentang kerugian,

but for what happened afterwards.

melainkan apa yang terjadi setelahnya.

Witnessing the devastation that was caused by a single unattended cigarette

Menyaksikan kehancuran yang diakibatkan dari sebatang rokok yang tidak dipadamkan,

prompted massive change

mendorong perubahan besar

in how Baltimore and the rest of the country

pada cara Baltimore dan seantero negara

protect itself against urban fires.

melindungi wilayah dari kebakaran.

We saw changes in three major areas.

Terjadi perubahan di tiga bidang utama.

First, we began using data to make buildings safer

Pertama, kita mengandalkan data untuk membuat bangunan lebih aman

and to improve the way we respond to fires.

dan meningkatkan cara kita merespons kebakaran.

Governments passed ordinances

Pemerintah mengeluarkan aturan

that became the basis of the first building codes:

yang menjadi acuan aturan bangunan pertama:

standards that inform the design and construction of buildings

suatu standar konstruksi dan desain bangunan

to make them more resistant to fire

untuk membuat bangunan lebih tahan api

and to protect the people that occupy them.

dan melindungi orang di dalamnya.

We installed fire alarms so that we could detect and pinpoint fires in buildings

Kita memasang alarm agar dapat mendeteksi secara tepat kebakaran

as soon as they occur

di awal kejadian,

and alert people of the need to evacuate.

dan memperingatkan agar warga segera melakukan evakuasi.

And we created national standards for firefighting equipment

Kita juga membuat standar nasional pada alat pemadam kebakaran

so that crews coming out of state could hook up their hoses.

sehingga petugas tambahan bisa memasang selang mereka.

The second area of change is that we created a culture of fire safety.

Perubahan kedua adalah menanamkan budaya keselamatan kebakaran.

We regularly test fire alarms and fire hydrants,

Kita melakukan tes secara berkala pada alarm kebakaran dan pipa air

and we educate people about the risk of fires,

dan mengedukasi warga tentang risiko kebakaran,

how to prevent them and what to do when one occurs.

bagaimana cara mencegahnya, dan apa yang harus dilakukan bila terjadi.

You remember "stop, drop and roll" fire drills in schools?

Anda ingat latihan kebakaran di sekolah?

These exercises prime us to act when the alarms go off.

Latihan tersebut mempersiapkan kita untuk bertindak ketika alarm berbunyi.

Even if there's no noticeable sign of fire,

Meskipun tidak ada api yang terdeteksi,

we know we're supposed to get out of the building

kita tahu harus langsung keluar ruangan

until someone tells us it's safe to go back.

sampai ada pemberitahuan bahwa kondisi sudah aman.

Bidang perubahan ketiga adalah membangun ketahanan atas kebakaran.

The third area of change was that we built up our fire defenses.

Communities across the country created and staffed fire departments

Masyarakat di seluruh negara membuat dan mengangkat staf pemadam kebakaran

so that they'd be ready to respond in emergencies.

supaya tanggap menghadapi kondisi darurat.

And because we don't know when the next fire is going to occur,

Karena kita tidak tahu kapan kebakaran akan terjadi,

we operate our fire defenses 24 hours a day, every day,

pemadam kebakaran beroperasi 24 jam setiap hari.

and we don't get rid of our fire defenses

Kita juga tidak mengurangi petugas

just because we haven't had a fire for a couple of years.

hanya karena kebakaran tidak muncul selama beberapa tahun.

Data, drills and defense.

Data, latihan, dan perlindungan.

The collective impact of changes implemented in the US since 1904

Dampak perubahan bertahap yang diterapkan di AS sejak tahun 1904

has meant that we no longer have the same number of great urban fires

adalah tidak terjadi kebakaran hebat di perkotaan

that were so frequent in the 19th and early 20th centuries.

sebanyak yang lazim terjadi pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Now I first came to Baltimore 17 years ago,

Saya pertama kali datang ke Baltimore 17 tahun lalu,

actually when the city was gearing up

ketika kota sedang bersiap

to commemorate the 100th anniversary of the Great Fire.

untuk memperingati perayaan 100 tahun Kebakaran Hebat.

I came to study infectious disease outbreaks,

Saya ke sana untuk mempelajari wabah penyakit menular,

and even then, well before COVID-19,

dan bahkan saat itu, jauh sebelum COVID-19,

it was abundantly clear that the risk of our experiencing

sangat jelas bahwa risiko kita akan mengalami

a dangerous pandemic

pandemi yang berbahaya

was high and increasing.

sangat tinggi dan kian meningkat.

By the year 2000,

Pada tahun 2000,

the number of emerging infectious disease outbreaks that was occurring

jumlah wabah penyakit menular yang muncul

was four times greater than in the 1940s.

empat kali lebih banyak daripada tahun 1940-an.

And in the last 17 years, we have witnessed a string of events

Dan dalam 17 tahun terakhir, kita telah menyaksikan rangkaian peristiwa

that have each exposed vulnerabilities in how we respond to infectious diseases

yang menunjukkan ketidakberdayaan kita dalam merespons penyakit menular,

and have challenged us in ways that should have made us really worried

dan menantang kita dengan cara-cara yang seharusnya membuat kita khawatir

how we'd fare when the big one hit.

saat wabah besar-besaran terjadi.

I first heard about COVID December 2019.

Saya mendengar tentang COVID-19 pada Desember 2019.

I was on vacation with my family,

Saya sedang berlibur dengan keluarga,

and in a few weeks we would learn

dan dalam beberapa minggu kita menyadari

that the virus was spreading easily between people.

bahwa virus tersebut mudah menyebar.

As an epidemiologist, that's when the alarms went off.

Sebagai epidemiolog, saat itulah alarm berbunyi.

At that point, most of my work had been focused on other countries,

Pada saat itu, kebanyakan tugas saya difokuskan ke negara lain,

helping places develop the tools they needed

menolong menyiapkan alat yang mereka butuhkan

to stop the spread of new diseases.

untuk menghentikan laju penyebaran penyakit baru.

But it was becoming clear the US was not taking the steps it needed

Namun, semakin jelas AS tidak mengambil langkah tegas

to protect us from the unfolding pandemic.

untuk melindungi kita dari pandemi ini.

On February 5, 2020,

Pada tanggal 5 Februari, 2020,

I testified before Congress about the US experience of COVID,

saya bersaksi di depan kongres tentang COVID-19 di Amerika,

and I said that just closing travel to China

dan saya berkata bahwa hanya dengan menutup perjalanan ke Tiongkok

was not going to be sufficient,

tidak akan memadai,

that we urgently needed to bolster our defenses.

bahwa kita sangat membutuhkan penguatan pertahanan.

We had a lot of reasons to be worried.

Kita memiliki banyak alasan untuk merasa resah.

Due to budget cuts,

Karena pemangkasan dana,

there were 250,000 fewer public health workers in the US

terdapat kekurangan 250.000 petugas kesehatan di AS

than we needed.

dari yang seharusnya kita butuhkan.

Our hospitals weren’t ready for a surge of patients,

Rumah sakit kita tidak siap menghadapi lonjakan pasien,

and the outbreak in China was causing disruptions

dan pandemi di Tiongkok telah menyebabkan gangguan

in global supplies of personal protective equipment and medicines.

pada suplai global APD dan obat-obatan.

But our leaders didn't heed those alarms.

Namun, pemimpin kita tidak mengindahkan alarm tersebut.

While other countries, like South Korea, snapped into action

Sementara negara lain, seperti Korea Selatan, langsung bertindak

developing COVID tests and contact tracing programs,

dengan meningkatkan tes COVID dan program pelacakan kontak,

the US remained in denial.

AS tetap dalam penyangkalan.

Instead of telling us how to protect ourselves,

Alih-alih memberi tahu kita cara melindungi diri,

our political leaders tried to assure us we had nothing to worry about.

pemimpin politik kita malah menjamin tidak ada yang perlu dirisaukan.

Setahun ini, saya bekerja sama

Over the last year, I've worked

with the Johns Hopkins Coronavirus Resource Center,

dengan Pusat Coronavirus Johns Hopkins,

menganalisa data COVID

analyzing key COVID data

dan mengumpulkan informasi dari pemerintah di seluruh dunia.

and gathering information from governments around the world.

Sebagian besar masa pandemi, kita memperoleh gambaran yang inkonsisten

And for much of the pandemic, we have had an inconsistent picture

of how much of a crisis COVID has been here in the US

tentang seberapa parah krisis COVID yang terjadi di AS

and who has been most affected

dan pihak mana yang paling terdampak,

because states collect and report COVID data in inconsistent ways.

karena negara bagian tidak konsisten mengumpulkan dan melaporkan data.

Still today states report testing data, vaccine data, COVID demographic data

Hingga hari ini, negara bagian masih melaporkan

data pengujian, vaksinasi, dan demografi COVID secara berbeda.

differently.

Having nonstandard data, unstandardized data,

Data yang tidak sesuai standar,

in the midst of a pandemic

di tengah masa pandemi,

is like not being able to hook up your hoses to the hydrants

ibarat tak bisa menyambungkan selang ke hidran

when your country is burning down.

saat terjadi kebakaran.

Today, our culture of safety around infectious diseases is in shambles.

Saat ini, budaya keselamatan kita terhadap penyakit menular dalam kekacauan.

We finally have vaccines, lifesaving tools to end the pandemic.

Kita akhirnya menghasilkan vaksin, alat penyelamat untuk mengakhiri pandemi.

And too many of us won’t take them.

Tetapi kebanyakan dari kita menolaknya.

If we thought about pandemics the way we thought about fires,

Jika cara kita menghadapi pandemi sama dengan cara menghadapi kebakaran,

what we would do would be to try to learn as much as possible

yang kita lakukan seharusnya adalah mempelajari secepatnya

about our vulnerabilities during COVID

kerentanan kita terhadap COVID,

and work to ensure we are never again left so unprotected.

dan bekerja untuk memastikan kita selalu terlindungi.

We would commit to action in three areas.

Kita harus berkomitmen pada tiga sektor:

Data, drills and defense.

data, pelatihan dan pertahanan.

First, we would develop systems to ensure we have the data we need

Pertama, kita akan mengembangkan sistem untuk meyakinkan kita memiliki data

to know when and where there's danger and how best to protect ourselves.

agar tahu kapan dan di mana ada bahaya, dan kapan saat terbaik untuk melindungi.

The next time there's a concerning outbreak in the world,

Saat ada wabah selanjutnya yang menjangkiti dunia,

we wouldn't just wait until people get sick enough

jangan menunggu hingga orang-orang jatuh sakit

to go to the hospital to test them.

untuk mengujinya di rumah sakit.

We would go out and start looking for infections

Kita proaktif dan mencari sumber penyakit

so that we could detect them as early as possible.

sehingga kita bisa mendeteksi virus secepat mungkin.

And every case we find, we would investigate it,

Dan setiap kasus yang ditemukan, akan diinvestigasi,

so that we could quickly learn

sehingga bisa cepat mempelajari

what specific places and activities are most likely to get people sick

jenis aktivitas dan tempat tertentu yang banyak menularkan virus,

instead of just saying, "Stay home, if you can, for two years."

dibandingkan hanya memberi imbauan, “Tetaplah di rumah”, selama dua tahun.

And we would develop national data standards,

Kita harus meningkatkan standar data nasional,

so that data from New Jersey

sehingga data dari New Jersey

could be meaningfully compared to data from Oklahoma.

dapat dibandingkan dengan baik dengan data dari Oklahoma.

The second area of action would be to start building a culture of safety

Area tindakan kedua adalah memulai budaya keselamatan

that empowers us as individuals and businesses

yang memberdayakan kita sebagai pribadi dan bisnis

and community organizations to protect ourselves and others.

dan organisasi komunitas agar melindungi diri sendiri dan orang lain.

We would work to ensure that everyone had access to in-home tests

Kita harus berupaya memastikan semua orang memiliki akses ke tes mandiri

so that we could know if it's safe to go to work or to see family.

untuk mengetahui apakah aman untuk pergi kerja atau bertemu keluarga.

We would teach people about the threat, how to protect themselves

Kita harus mengedukasi tentang ancaman virus, bagaimana melindungi diri,

and how not to spread it to others.

dan cara untuk tidak menyebarkannya ke orang lain.

But this education would be mostly a reminder

Namun, edukasi ini akan menjadi pengingat

because we would be practicing these skills

karena kita akan mengasah kemampuan ini

well in advance of the next pandemic.

agar lebih siap menghadapi pandemi berikutnya.

We would use every flu season as a drill.

Kita akan memanfaatkan setiap musim flu sebagai latihan.

Long before COVID-19, Taiwan began staging mass vaccination exercises

Jauh sebelum COVID-19, Taiwan memulai latihan vaksinasi massal

every flu season.

setiap musim flu.

They did this to boost vaccination rates in the most vulnerable,

Mereka meningkatkan rata-rata vaksinasi di masa paling rentan,

but also to practice how they would do it in a pandemic,

tetapi juga melatih cara menanggapi hal ini saat pandemi,

so that well in advance of a crisis,

sehingga jauh sebelum terjadi krisis,

people would know where and how they would get a vaccine.

orang akan tahu kapan dan bagaimana cara mendapatkan vaksinasi.

Now, at a time when the country is incredibly divided,

Sekarang, saat negara terpecah belah,

I know it may seem impossible

saya tahu sepertinya tidak mungkin

that we could build this culture of safety around infectious diseases that we need.

kita bisa membangun budaya keselamatan di tengah penyakit menular yang terjadi.

But I have spent the last year and a half talking to all sorts of people

Dan saya telah menghabiskan satu setengah tahun berbincang dengan berbagai orang

with a range of views on these issues,

dengan berbagai pendapat terhadap isu ini,

from top leaders to QAnon believers.

dari pemimpin papan atas, hingga penganut teori konspirasi.

And I assure you, we all want to protect ourselves and our families.

Dan saya jamin, kita semua ingin melindungi diri dan keluarga.

But we need to build trust.

Namun, kita harus membangun kepercayaan.

And we can't do that

Dan kita tidak bisa melakukan itu

if we wait until the next crisis to talk to each other.

jika baru berembuk saat krisis selanjutnya terjadi.

The third area where we'd take action

Bidang ketiga yang harus ditindaklanjuti

is to build our defenses against infectious diseases.

adalah melindungi pertahanan kita dalam melawan penyakit menular.

Instead of a skeletal public health infrastructure

Alih-alih kerangka infrastruktur kesehatan masyarakat

that waxes and wanes with every crisis,

yang porak poranda setiap terjadi krisis,

we would maintain, for good,

kita harus mempertahankan, seterusnya,

a large cadre of highly skilled public health professionals

kader petugas kesehatan masyarakat yang terampil dalam jumlah besar,

who work day in and day out

yang bekerja tanpa henti

to make our communities healthier and safer

agar masyarakat lebih sehat dan aman

and be ready to respond in an emergency.

dan siap merespons dalam keadaan darurat.

We'd reduce our structural vulnerabilities to infectious diseases,

Kita akan mengurangi struktur yang lemah terhadap wabah menular,

starting with our buildings,

dimulai dari bangunan kita,

updating our building codes and ventilation systems

memperbarui aturan bangunan dan sistem ventilasi

so that we could be assured

sehingga kita dapat menjamin

that these spaces will not result in super spreading.

bahwa tempat tersebut tidak akan menjadi pusat penyebaran.

And we would implement economic defenses:

Kita juga harus mengimplementasikan ketahanan ekonomi:

policies that provide financial and social support to people

aturan yang menyediakan finansial dan dukungan kepada sesama

who need to stay home because they're sick

yang harus tinggal di rumah karena sakit,

or a loved one is sick or they need to quarantine

atau keluarga mereka sakit, atau harus dikarantina,

so they don't have to choose between following public health guidance

agar mereka tidak harus memilih mematuhi arahan kesehatan umum

and earning a paycheck.

atau mempertahankan penghasilan.

Data, drills and defense.

Data, latihan, dan perlindungan.

If we acted

Jika kita bertindak...

in these three ways,

di ketiga bidang tersebut,

we'd have a much better shot of keeping the next pandemic threat

kita punya kesempatan lebih baik mengatasi ancaman pandemi selanjutnya

to a manageable outbreak

menjadi wabah yang bisa ditangani

instead of a blazing inferno that engulfs entire cities and countries.

daripada menghadapi kobaran besar yang melahap kota dan seisinya.

When people ask me

Ketika orang bertanya kepadaku,

when the pandemic is going to end,

kapan pandemi berakhir,

I don't think they're also wondering when the next one is going to occur.

saya rasa mereka tak berpikir kapan pandemi selanjutnya terjadi.

They are, understandably, focused on getting past this threat.

Mereka hanya fokus untuk melalui pandemi ini.

They want to know for how much longer do we have to hold our breath

Mereka ingin tahu berapa lama lagi kita harus menahan napas

until the flames of the pandemic die down.

hingga api pandemi padam.

But conflagrations don't end just because one was put out.

Kebakaran besar tidak berakhir hanya karena masalah yang satu selesai.

The frequency and severity of fires changes when changes are made.

Frekuensi kejamnya api berubah ketika perubahan terjadi.

The same is true for pandemics.

Hal yang sama terjadi pada pandemi.

So when people ask me when are things going to go back to how they were,

Jadi, ketika orang menannyakan kepadaku kapan kita akan kembali seperti semula,

I have to say: hopefully never.

saya harus berkata: semoga tidak pernah.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Helen Walters: Thank you. Thank you so much. Thank you.

Helen Walters: Terima kasih. Terima kasih banyak. Terima kasih.

So you talked about trust in that --

Anda berbicara tentang kepercayaan --

and we've seen the vaccine rate, when it's available,

dan kita sudah lihat tingkat vaksinasi, ketika tersedia,

it's really shockingly low,

sangatlah rendah.

and much of that is really related to trust,

Sebagian besar disebabkan kepercayaan,

trust in the systems, trust in society.

kepada sistem, kepada masyarakat.

What are ways that you think that we can do a better job as a society

Apa yang kita harus lakukan sebagai warga masyarakat yang baik

to convince people that vaccines are safe and people should take them?

untuk meyakinkan orang bahwa vaksin aman dan kita harus divaksin?

Jennifer B. Nuzzo: I think, first of all, don’t give up on people.

Jennifer B. Nuzzo: Menurut saya, jangan menyerah.

I have seen people change.

Orang bisa dibujuk.

And you have to come at your conversations with people

Cobalah berkomunikasi

from a place of empathy.

dengan melibatkan empati.

Try to understand why, right?

Cobalah untuk memahami alasannya.

We don't do enough of that,

Kita belum cukup berusaha,

trying to understand why people feel that way,

mencoba memahami kenapa masyarakat tidak percaya,

and engage with them, hear them.

melibatkan, mendengarkan.

I have found that just simply giving space to people,

Saya menemukan bahwa memberi orang kesempatan

to allow them to talk about their anxieties and their concerns

untuk berbicara tentang kegelisahan dan kekhawatiran mereka.

and having the conversation

Melakukan percakapan tersebut

takes it from a culture war to just a conversation between human beings.

mengubah perang kebudayaan menjadi sekadar percakapan antar manusia.

And we've lost that ability,

Kita kehilangan kemampuan itu,

and part of the pandemic has taken that ability from us

dan pandemi merenggut kemampuan tersebut

because we've had few opportunities.

karena sedikitnya kesempatan.

But we really do have to talk to each other

Namun, kita harus bicara satu sama lain

and have the hard conversations,

dan membicarakan hal yang sulit,

and just recognize that we're all walking through this world

dan menyadari bahwa kita berjalan di muka bumi

trying to get the same things, trying to do the same thing.

mencoba mendapat hal yang sama, melakukan hal yang sama,

HW: Well, thank you for everything that you’re doing, Jennifer.

HW: Baik, terima kasih untuk semua yang kau lakukan, Jennifer.

JBN: Thank you.

JBN: Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)