Why You Feel Anxious Socializing (and What to Do about It) | Fallon Goodman | TED

Translator: Sarah Tsabita Reviewer: Sahrul Din

Each person who entered our therapy clinic

Setiap orang yang masuk ke klinik terapi kami

answer a stack of questions before beginning treatment.

menjawab setumpuk pertanyaan sebelum memulai pengobatan.

And during my years as a therapist there,

Dan selama aku menjadi terapis di sana,

there was one question I always reviewed before meeting with a new client.

ada satu pertanyaan yang selalu kutinjau sebelum bertemu dengan klien baru.

It asked this:

Pertanyaannya:

What is your purpose in life?

Apa tujuan hidupmu?

Defined as a central motivating life aim, something you're trying to accomplish.

Yang berarti motivasi utama target hidup, sesuatu yang kalian coba raih.

Now, to be fair, this is a difficult question.

Sejujurnya, ini pertanyaan sulit.

Identifying a single purpose in life feels really hard.

Mengidentifikasi satu tujuan dalam hidup terasa sangat sulit.

It also feels consequential.

Itu juga terasa sangat penting.

Many people spend years searching for and developing their purposes,

Banyak orang menghabiskan waktu mencari dan mengembangkan tujuan mereka,

and some never find it.

dan sebagain tidak berhasil.

But typically we see responses like this:

Tapi biasanya kita melihat respon semacam ini:

to be an engaged parent,

menjadi orang tua yang terikat,

to make meaningful change in my community,

membuat perubahan berarti dalam komunitas,

to build a career I'm proud of,

membangun karir yang membanggakan,

to live for a long time, just keeping it simple.

hidup lama - jawaban sederhana.

But then there was the answer of one young woman

Tapi kemudian ada jawaban satu gadis muda

who I worked with.

yang aku tangani.

Before meeting with her, as I always did,

Sebelum bertemu dengannya, selalu,

I flipped to see how she described her purpose.

aku melihat bagaimana dia menjelaskan tujuannya.

And she wrote this:

Dan dia menulis:

"To avoid being noticed by other people."

“Menghindari perhatian orang lain.”

This young woman, a bright, witty, compassionate high schooler,

Gadis muda ini, anak SMA yang cerdas, gemilang, penuh kasih sayang,

decided that her purpose in life

memutuskan tujuannya hidup

was to make sure that other people did not know that she existed.

adalah memastikan orang lain tidak tahu dia ada.

This is the power of social anxiety.

Ini kekuatan kecemasan sosial.

At its core, social anxiety is about the fear of being rejected.

Pada intinya, kecemasan sosial merupakan ketakutan untuk ditolak.

When we feel socially anxious,

Saat kita cemas secara sosial,

we become hyper-focused on how we are appearing to others.

kita kelewat fokus dengan penampilan kita di mata orang.

We scan the room looking for signs of threat and disapproval,

Kita memindai ruang, mencari tanda ancaman dan penolakan,

signs we might have slipped up and are at risk for rejection.

tanda kita mungkin sudah ceroboh dan beresiko atas penolakan.

And then we seek comfort in signs of approval,

Dan kita mencari nyaman dalam tanda penerimaan,

smiles, head nods, laughs and so on.

senyum, anggukan, tawa, dan lain-lain.

And while social anxiety can be exhausting,

Dan meski kecemasan sosial melelahkan,

it exists for a reason.

dia tercipta dengan alasan.

Social anxiety tries to protect us from rejection,

Kecemasan sosial mencoba melindungi kita dari penolakan,

and it does that by tuning us in to the nuances and norms

dan itu dilakukan dengan menyetel kita dalam nuansa dan norma

and dynamics of a social group

dan dinamika grup sosial

so we can match our behavior to fit in with them

agar kita bisa menyesuaikan perilaku dengan mereka

and ultimately avoid being rejected.

dan kemudian menghindari penolakan.

This is a good thing because humans are social.

Ini hal yang bagus karena manusia makhluk sosial.

We exist in social groups,

Kita hidup dalam grup sosial,

we rely on each other whether or not we like that,

suka tidak suka, kita saling mengandalkan

but also more simply because rejection is painful.

atau sederhananya karena penolakan itu menyakitkan.

Take a moment to think about your own rejection experiences,

Pikirkan sejenak tentang pengalaman penolakan kalian,

however cringeworthy, we all have them.

walaupun memalukan, kita semua memilikinya.

Maybe you were ghosted after a first date.

Mungkin digantung setelah kencan pertama.

Been there.

Aku pernah.

Maybe you were rejected from your dream job.

Mungkin kalian ditolak pekerjaan impian.

Maybe you were ousted from a friend group.

Mungkin dikucilkan dari grup pertemanan.

Rejection's unpleasant.

Penolakan itu tak menyenangkan

And social anxiety tries to protect us from it.

dan kecemasan sosial mencoba melindungi kita darinya.

But social anxiety becomes problematic

Tapi kecemasan sosial menjadi masalah

when it begins to interfere with the life you want to live.

ketika ia menghambat hidup yang ingin kalian jalankan.

And this happens when your fear of rejection

Ini terjadi ketika ketakutan atas penolakan

becomes intertwined with your view of yourself.

terjalin dengan pandangan kalian tentang diri sendiri.

When you believe you will be rejected

Ketika kalian yakin akan ditolak

because you think you have some inherent flaw,

karena kalian merasa punya kelemahan permanen,

deficiency or failing of character.

kekurangan atau kegagalan karakter.

You were ghosted after that first date,

Digantung setelah kencan pertama,

and you believe it's because you were not lovable or attractive enough.

dan kalian yakin alasannya karena kalian tak pantas dicintai atau tak menarik.

You were turned down from your dream job,

Kalian ditolak dari pekerjaan impian,

and you believe it's because you were not intelligent or competent enough.

dan kalian percaya alasannya karena kalian kurang pintar atau kompeten.

You were ousted from that friend group,

Kalian dikucilkan dari grup pertemanan,

and you believe it’s because you were not interesting or funny enough.

dan kalian yakin alasannya karena kalian tak cukup menarik atau lucu.

Our fear of rejection is really a fear of being less than.

Ketakutan terhadap penolakan adalah ketakutan merasa kurang.

Less than we want to be,

Kurang dari apa yang diinginkan,

less than we think we should be

kurang dari bagaimana seharusnya kita,

or less than we believe society wants us to be.

atau kurang dari apa yang diinginkan masyarakat.

Now, over time,

Seiring waktu,

this belief system can develop into social anxiety disorder.

sistem kepercayaan ini bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan sosial.

When a person has social anxiety disorder,

Saat orang punya gangguan kecemasan sosial,

they become overly concerned about other people scrutinizing them,

mereka sangat khawatir atas pengamatan orang lain terhadap mereka,

evaluating them harshly and ultimately rejecting them.

menilai mereka dengan keras dan akhirnya menolak mereka.

So much so that they begin to construct their lives around avoiding rejection.

Sangat khawatir sehingga mereka mulai merancang hidup menghindar dari penolakan.

Because if you can avoid being noticed by other people,

Karena kalau kalian bisa menghindari perhatian orang lain,

then those people have fewer data points on which to reject you.

mereka punya lebih sedikit alasan untuk menolak kalian.

Now, social anxiety disorder

Gangguan kecemasan sosial

is one of the most common mental illnesses in the world.

adalah salah satu gangguan jiwa yang paling umum di dunia.

In the United States alone,

Di Amerika saja,

more than 12 percent of Americans at some point in their lives

lebih dari 12% orang Amerika, di satu titik hidup mereka,

will have diagnosable social anxiety disorder.

akan terdiagnosa gangguan kecemasan sosial.

That's roughly 40 million people.

Kasarnya sekitar 40 juta orang.

Now worldwide, the estimates are lower, they're four percent,

Sekarang, di seluruh dunia, perkiraannya lebih rendah, 4%,

which in and of itself is interesting.

dan ini cukup menarik.

But based on current population estimates,

Tapi berdasarkan perkiraan populasi saat ini,

four percent of the world is roughly 300 million people

empat persen dunia itu sekitar 300 juta orang

that will potentially have social anxiety disorder

yang berpotensi memiliki gangguan kecemasan sosial

at some point in their lifetime.

di satu titik dalam hidup mereka.

And despite how prevalent it is, it's widely misunderstood,

Dan terlepas dari seberapa lazimnya itu, ini disalahpahami secara luas,

widely misdiagnosed

secara luas salah didiagnosis,

and often missed entirely.

dan kadang terlewati sepenuhnya.

This is because several myths about social anxiety pervade our culture.

Ini karena beberapa mitos tentang kecemasan sosial dalam budaya kita.

The first myth is that people with social anxiety are happier alone.

Mitos pertama adalah orang dengan kecemasan sosial lebih bahagia sendirian.

The stereotype of someone with social anxiety as a recluse

Stereotip seseorang dengan kecemasan sosial itu sebagai

who'd rather be hiding away alone in their bedroom

penyendiri yang memilih bersembunyi di dalam kamar

than out interacting with the world.

daripada berinteraksi dengan dunia.

And this is simply not true.

Dan ini tidak benar.

In research conducted in my lab,

Dalam riset yang dilakukan di labku,

we find that people with social anxiety disorder

hasilnya orang dengan gangguan kecemasan sosial

desire strong, healthy, intimate relationships

menginginkan hubungan mendalam yang kuat dan sehat

to the same degree as those without mental illness.

layaknya orang tanpa gangguan mental.

And they do socialize,

Mereka juga bersosialisasi,

they’re not robotic aliens.

mereka bukan robot alien.

And when they socialize,

Dan ketika bersosialiasi,

they often enjoy doing so.

mereka kadang menikmatinya.

In fact, when we ask people with social anxiety

Malah, ketika bertanya pada orang dengan kecemasan sosial

how happy they are,

seberapa bahagia mereka,

they report feeling happier when they are with other people

mereka menyampaikan mereka lebih bahagia ketika mereka bersama orang lain

than when they're alone.

dibanding saat sendiri.

This is because not all social interactions are stressful.

Ini terjadi karena tidak semua interaksi sosial membuat stres.

Maybe someone feels socially anxious with friends

Mungkin seseorang merasa cemas secara sosial dengan teman

but not their romantic partner.

tapi tidak dengan kekasih.

Or they feel anxious with strangers and acquaintances

Atau mereka merasa cemas dengan orang asing dan kenalan

but not people like their neighbors or coworkers.

tapi tidak dengan tetangga atau teman kerja.

So even though some interactions are stressful,

Jadi meski beberapa interaksi sangat membuat stres,

people with social anxiety are not devoid of the basic desire for human connection.

orang dengan kecemasan sosial tidak hilang hasrat akan koneksi manusia.

They just have trouble obtaining it in certain situations with certain people.

Mereka hanya kesulitan mendapatkannya pada situasi dan orang tertentu.

OK, so maybe then people with social anxiety do socialize,

Oke, mungkin orang dengan kecemasan sosial bisa bersosialisasi,

and when they do, they enjoy it.

dan mereka nyaman melakukannya.

But it's with a small, tight-knit group of people.

Tapi hanya dalam grup kecil yang erat.

And really, social anxiety is about avoiding the spotlight.

Kecemasan sosial adalah tentang menghindar dari pusat perhatian.

And this is the second myth.

Dan ini mitos kedua.

Social anxiety is not necessarily about a fear of public performance.

Kecemasan sosial tidak harus tentang ketakutan tampil di depan publik.

While this is true of some people,

Walau ini benar bagi sebagian orang,

other people with social anxiety find performing in front of others

orang lain dengan kecemasan sosial melihat tampil di depan orang lain

less anxiety-provoking

lebih sedikit mengundang kecemasan

than smaller, more intimate conversations,

dibanding obrolan kecil yang intim,

like when they have to carry a conversation one on one.

seperti saat mereka harus mengobrol satu lawan satu.

Many people with social anxiety excel in careers

Banyak orang dengan kecemasan sosial sukses dalam karir

that are intertwined with social evaluation and social performance.

yang terjalin dengan evaluasi dan penampilan sosial.

Modeling, acting, sports.

Model, akting, olah raga.

In May of 2021,

Pada Mei 2021,

Naomi Osaka declined to participate in press conferences of the French Open.

Naomi Osaka menolak berpartisipasi dalam konferensi pres Prancis Terbuka.

She courageously and preemptively shared

Dia berkata terlebih dahulu dengan berani

that they exacerbated her social anxiety.

kalau mereka memperparah kecemasan sosialnya.

Shortly thereafter, she received a wave of public backlash and scrutiny.

Segera setelahnya, dia menerima serangan dan pengawasan publik.

She goes on to play her first match,

Dia bermain pada pertandingan pertama,

of course, wins,

tentunya, ia menang,

and then she withdraws from the French Open.

kemudian ia mundur dari Prancis Terbuka.

Many people were perplexed

Banyak orang kebingungan

about how someone could have social anxiety

bagaimana orang bisa memiliki kecemasan sosial

and also be the number one ranked tennis player in the world,

dan juga menjadi pemain tenis nomor satu sedunia,

lead a fashion campaign with Nike -- good choice --

memimpin kampanye mode bersama Nike -- pilihan bagus --

and don the cover of Sports Illustrated in a swimsuit.

dan berada di sampul Sports Illustrated mengenakan baju renang.

In an interview the year prior discussing her social anxiety,

Setahun sebelumnya dalam wawancaara membahas kecemasan sosialnya,

Osaka explained:

Osaka menjelaskan:

"On the court is completely different.

“Di lapangan sangat jauh berbeda.

I love playing at Arthur Ashe because it’s the biggest stadium,

Aku suka bermain di Arthur Ashe karena itu stadium terbesar,

and you feel the rumble of the crowd.

dan kalian merasakan gemuruh penonton.

You kind of feel like a gladiator because it’s super-big

Kalian merasa seperti gladiator karena tempat yang sangat besar

and there are so many people watching your match.

dan banyak orang menonton pertandingan kalian.

But off the court,

Tapi di luar lapangan,

if I was ever thrown into a situation

kalau aku dilempar ke dalam situasi

where I had to speak in front of 100 people,

di mana aku harus bicara di hadapan 100 orang,

I feel like I would start shaking."

Aku merasa akan gemetaran.”

There is no one-size-fits-all profile of social anxiety.

Tidak ada kecemasan sosial yang benar-benar serupa.

Just like people who are depressed have different collections of symptoms

Seperti orang depresi yang memiliki gejala yang berbeda-beda

at different times for different reasons,

pada waktu dan alasan yang tak sama,

social anxiety looks different in different people.

kecemasan sosial terlihat berbeda pada orang yang berbeda.

And last and maybe the most problematic myth.

Yang terakhir dan mungkin mitos yang paling bermasalah.

That social anxiety is fleeting and harmless.

Kecemasan sosial hanya sekilas dan tidak berbahaya.

Social anxiety is not just something you grow out of.

Kecemasan sosial bukan sesuatu yang bisa ditinggalkan.

It doesn't magically disappear

Itu tidak hilang secara ajaib

when you graduate middle school or high school.

saat kalian lulus SMP atau SMA.

Without intervention, many people struggle with social anxiety for years,

Tanpa intervensi, banyak orang bergulat dengan kecemasan sosial selama tahunan,

for decades.

selama sekian dekade.

And social anxiety can influence every aspect of a person's life.

Dan kecemasan sosial bisa mempengaruhi tiap aspek kehidupan seseorang.

It can influence the hobbies they choose,

Bisa mempengaruhi hobi yang dipilih,

maybe opting for solo activities like reading, writing,

mungkin lebih memilih aktivitas tunggal seperti membaca, menulis,

rather than things like team sports.

dibandingkan hal semacam tim olahraga.

It can influence the careers people pursue.

Juga bisa mempengaruhi pilihan karir.

Maybe opting for careers with more individual, like computer time,

Mungkin lebih ke karir secara individu, seperti di depan komputer,

versus things like sales or customer service.

dibanding departemen penjualan atau layanan pelanggan.

And social anxiety could influence people's everyday lives.

Dan kecemasan sosial bisa mempengaruhi keseharian orang-orang.

Ricky Williams, star NFL running back,

Ricky Williams, bintang gelandang NFL,

Heisman-winning running back,

gelandang penerima piala Heisman,

dazzled millions of people on the football field every week.

memukau jutaan orang dalam lapangan rugbi tiap pekan.

And yet he shared that he struggled with social anxiety, and because of it,

Namun dia berbagi bahwa dia bergulat dalam kecemasan sosial, dan karenanya

he had difficulty interacting with teammates,

dia kesulitan berinteraksi dengan timnya,

running everyday errands

menjalankan tugas sehari-hari

where he'd have to interact with people

di mana dia harus berinteraksi dengan orang

and even interacting with his own daughter.

dan bahkan berinteraksi dengan putrinya sendiri.

The real tragedy of social anxiety

Tragedi nyata dari kecemasan sosial

is that it robs individuals of their greatest resource:

adalah ia merampas tiap individu dari sumber terbaik mereka:

other people.

orang lain.

Other people help us overcome adversity,

Orang lain membantu kita melewati kesulitan,

like recovering from illness or after you bomb a job interview.

seperti pemulihan dari sakit atau setelah gagal wawancara kerja.

Other people help us celebrate milestones

Orang lain membantu kita merayakan tonggak sejarah

like showing up to the birth of our child or a wedding or a graduation.

seperti hadir saat kelahiran anak kita atau pernikahan atau kelulusan.

And other people help us overcome loss,

Dan orang lain membantu kita melewati rasa kehilangan,

like grieving the death of a loved one.

seperti duka kepergian orang tercinta.

Our fear of rejection gets in the way of obtaining and appreciating

Ketakutan atas penolakan menghalangi kita untuk mendapat dan mengapresiasi

the benefits of being accepted, the benefits of other people.

keuntungan merasa diterima, keuntungan atas keberadaan orang lain.

And in our modern world,

Dan dalam dunia modern kita,

it is harder than ever to manage social anxiety.

lebih sulit untuk mengatur kecemasan sosial.

We are more connected today than any time in human history,

Kita jauh lebih terhubung saat ini dibanding dahulu,

and yet we are lonelier,

namun kita lebih kesepian,

more depressed

lebih depresi

and more socially anxious than ever.

lebih cemas secara sosial dari sebelumnya.

We have endless tools to socialize,

Kita punya banyak alat untuk bersosialisasi,

and yet we're seeing a decaying social connection.

namun kita melihat koneksi sosial melemah.

In a rapid amount of time,

Dalam waktu pesat,

our social structures have been upended and rewritten.

sosial struktur kita telah dibalik dan ditulis ulang.

Technology and social media have created new standards

Teknologi dan media sosial menciptakan standar baru

for social relationships and interactions:

untuk interaksi dan hubungan sosial:

"Do I post it, do I share it, do I like it, do I love it?"

“Apa aku unggah, membagikannya, menyukainya, mencintainya?”

We create these bizarre extensions of ourselves

Kita menciptakan ekstensi luar biasa dari diri kita

through curated profiles and now avatars.

melalui profil yang terkelola dan juga avatar.

We try to make sense of unlimited feedback

Kita mencoba memahami masukan tak terbatas

from a massive and often invisible audience.

dari penonton yang banyak dan kadang tak terlihat.

And the costs of social blunders are higher.

Dan akibat dari kekeliruan sosial lebih tinggi.

Things you do and things you say can live online forever

Hal yang Anda katakan dan lakukan bisa hidup daring selamanya

and subject you to unforgiving scrutiny,

dan membuat kalian tunduk dalam pengawasan,

reputation loss and even job loss.

kehilangan reputasi dan pekerjaan.

It is a tough time to have social anxiety.

Ini waktu yang sulit untuk memiliki kecemasan sosial.

But the world will become more, not less, connected,

Tapi dunia akan lebih terhubung, tak kurang,

and the influence of technology and social media will grow,

dan pengaruh teknologi dan media sosial akan tumbuh,

not shrink.

tidak mengecil.

Now is the time to address social anxiety.

Sekarang waktunya mengatasi kecemasan sosial.

And here's how.

Dan ini caranya.

The first and maybe easiest thing we can do is identify early.

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah identifikasi dini.

Early detection is critical

Deteksi dini sangat penting

because of those who go on to develop social anxiety disorder,

karena lebih dari separuh dari mereka

yang kemudian terkena gangguan kecemasan sosial,

more than half will have developed it before their 14th birthday.

akan terkena sebelum ulang tahun yang ke-14.

More than half.

Lebih dari separuh.

And social anxiety puts people at risk

Dan kecemasan sosial beresiko

for developing other mental illnesses later on.

mengakibatkan gangguan jiwa lain di kemudian hari.

Of adults who were diagnosed with both social anxiety disorder

Dari orang dewasa yang didiagnosa gangguan kecemasan sosial

and a mood disorder like depression,

dan gangguan suasana hati seperti depresi,

social anxiety came first 70 percent of the time.

kecemasan sosial lebih dulu muncul sekitar 70%.

Of adults who were diagnosed with both social anxiety disorder

Dari orang dewasa yang didiagnosa gangguan kecemasan sosial

and alcohol use disorder,

dan alkoholisme,

social anxiety came first.

kecemasan sosial muncul pertama.

It was developed first approximately 80 percent of the time.

Kira-kira itu berkembang 80% tiap waktu.

What these data suggests is that social anxiety starts early,

Data ini menunjukkan bahwa kecemasan sosial mulai sejak dini,

and it puts people at risk for developing other mental illnesses.

dan membuat orang terpapar resiko terkena gangguan jiwa lainnya.

But here's the incredible part.

Tapi ini bagian baiknya.

Social anxiety can be reliably and accurately flagged

Kecemasan sosial dapat ditandai dengan andal dan akurat

by asking just a few simple questions.

dengan menanyakan beberapa pertanyaan mudah.

Questions like:

Pertanyaan seperti:

"Is your fear of rejection among one of your worst fears?"

“Apa ketakutan atas penolakan adalah salah satu ketakutan terbesarmu?”

And "Does your fear of rejection get in the way of doing things

Dan, “Apa ketakutan atas penolakan menghalangi untuk menjadi

that you'd otherwise want to be or enjoy doing?"

atau berbuat sesuatu yang kalian inginkan?”

The cost of asking these questions is like 30 seconds and zero dollars.

Hanya dibutuhkan waktu 30 detik dan nol dolar untuk menanyakan ini.

We don't have to create new infrastructures.

Kita tak perlu membuat infrastruktur baru.

We don't have to upend existing ones.

Kita tak harus mengubah yang ada.

We can embed early detection programs into our existing structures

Kita bisa melekatkan program deteksi dini ke dalam struktur yang sudah ada

like at schools, new year orientation,

seperti di sekolah, orientasi baru tahunan,

one-on-one counselor meetings

pertemuan empat mata dengan konselor

and in primary care settings.

dan dalam tempat pelayanan primer.

Because if a doctor can screen for depression,

Karena jika seorang dokter bisa memeriksa untuk depresi,

then she can also screen for social anxiety.

dia juga bisa memeriksa untuk kecemasan sosial,

Early detection

Deteksi dini

and then appropriately intervening

lalu melakukan intervensi dengan tepat

can significantly alter the trajectories of young people.

bisa mengubah arah anak muda secara signifikan.

The second thing we can do is harness our platforms.

Hal kedua yang bisa dilakukan, memanfaatkan platform kita.

One of the benefits of living in this hyperconnected world

Salah satu keuntungan hidup di dunia yang sangat terhubung

is that a single person can have a ton of power.

adalah seseorang bisa memiliki banyak kekuatan.

They can use their platforms to create meaningful and lasting social change.

Mereka bisa memakai platform untuk membuat perubahan sosial yang bermakna dan abadi.

I mentioned Ricky Williams and Osaka,

Aku menyebutkan Ricky Williams dan Osaka,

who have used their platforms to share about their social anxiety.

yang menggunakan platform untuk berbagi tentang kecemasan sosial mereka.

And just from these two people, we’ve seen a ripple effect.

Dan dari dua orang ini, kita melihat efek riak.

In response to Osaka's announcement,

Merespon pengumuman Osaka,

Viola Davis,

Viola Davis,

Oscar, Emmy, Tony-award winning actress,

aktris pemenang piala Oscar, Emmy, dan Tony,

shared that she struggles with social anxiety.

berbagi bahwa dia bergulat dengan kecemasan sosial.

A woman whose job it is as an actress

Seorang wanita yang berprofesi sebagai aktris

to embody and express the complexities of people

mewujudkan dan mengekspresikan kompleksitas manusia

in very vulnerable and very public ways.

dalam cara yang sangat rentan dan umum.

But frankly, these celebrities are not the poster children for social anxiety.

Sejujurnya, selebriti ini bukan representasi tepat untuk kecemasan sosial.

They're just three of the millions who suffer,

Mereka hanya tiga dari jutaan penderita,

who were brave enough to talk about it.

yang cukup berani membicarakannya.

And we can do the same with our platforms, however big or small.

Dan kita bisa melakukannya dengan platform kita, seberapa besar atau kecil.

In our schools,

Di sekolah kita,

in our workplaces,

tempat kerja,

in our communities and in our homes.

komunitas dan rumah kita.

Because regular, candid and forthcoming conversations about mental illness

Karena obrolan biasa yang terus terang, dan penuh kesediaan tentang kesehatan jiwa

ultimately reduce stigma,

pada akhirnya mengurangi stigma,

correct harmful myths

mengoreksi mitos berbahaya

and get people the help that they need.

dan membawa pertolongan yang dibutuhkan.

The last thing that we can do is foster social courage.

Hal terakhir adalah menumbuhkan keberanian sosial.

Addressing social anxiety is not about preventing or avoiding rejection.

Membahas kecemasan sosial bukan tentang mencegah atau menghindari penolakan.

Addressing social anxiety is about fostering social courage.

Membahas kecemasan sosial adalah tentang menumbuhkan keberanian sosial.

Being socially courageous means pursuing experiences

Menjadi berani secara sosial berarti mengejar pengalaman

and knowing that your chances of rejection are not zero.

dan tahu bahwa kemungkinan atas penolakan tidak nol.

In fact, the chances that you get rejected at some point in your life,

Faktanya, kemungkinan kalian akan ditolak di satu titik kehidupan,

at some point this year, are high.

satu titik pada tahun ini, tinggi.

And worse, you may be rejected as a function of who you are.

Buruknya, kalian bisa ditolak sebagai siapa kalian sebenarnya.

Things about yourself that you cannot change.

Hal tentang diri kalian yang tidak bisa diubah.

Where you come from,

Dari mana asal kalian,

what you look like or who you love.

penampilan kalian atau siapa yang kalian sukai.

Being socially courageous means pursuing experiences

Menjadi berani secara sosial berarti mengejar pengalaman

because they are important to you

karena itu penting bagi kalian

and knowing that the successes of those pursuits

dan tahu bahwa kesuksesan dari pengejaran itu

are not contingent on your worth as a human being.

tidak tergantung pada nilai kalian sebagai manusia.

Being socially courageous means knowing your worth

Menjadi berani secara sosial berarti tahu harga diri

and finding people and social groups

dan mencari orang dan kelompok sosial

that love and accept that person.

yang mencintai dan menerima orang itu.

And being socially courageous means asking that person out,

Menjadi berani secara sosial berarti mengajak orang itu keluar,

applying for that job,

melamar pekerjaan itu,

speaking up at that meeting or that party

bicara dalam pertemuan atau pesta itu

or giving that big talk on that big stage,

atau berbicara hal besar di panggung besar,

knowing that rejection lurks around the corner.

dan tahu bahwa penolakan mengintai di sudut.

But the opportunity for growth and for purpose shines brighter.

Tapi kesempatan untuk tumbuh dan bertujuan untuk bersinar lebih terang.

A purpose not defined by ensuring that you go unnoticed in this world,

Tujuan yang tidak berarti memastikan kalian tidak diperhatikan di dunia ini,

but a purpose that makes you feel most alive, most present

tapi tujuan yang membuat kalian paling hidup, paling hadir di saat ini

and most authentically you.

dan paling menjadi diri sendiri.

Thank you.

Terima kasih.