Can AI Preserve Your Most Precious Memories? | Pau Aleikum Garcia | TED

Translator: Vian Nanda Fajar Reviewer: Reno Kanti Riananda

A year ago, I was in front of Carmen,

Setahun yang lalu, aku berada di depan Carmen,

a 90-year-old woman from Barcelona.

seorang wanita berusia 90 tahun dari Barcelona.

I asked her, "Carmen, what is your earliest memory?"

Aku bertanya kepadanya, “Carmen, apa memori pertama Anda?”

Now, for someone who has almost seen a century unfold,

Bagi seseorang yang telah melihat hampir satu abad terungkap,

this can be a difficult question.

ini bisa menjadi pertanyaan yang sulit.

I was half expecting her to say,

Aku setengah mengharapkan dia berkata,

"Son, my earliest memory is of you asking me this question."

“Nak, memori paling awal adalah Anda menanyakan pertanyaan ini kepada saya.”

(Laughter)

(Tawa)

But the truth was that it was from 1941.

Sebenarnya, memori pertamanya dari tahun 1941.

She was six years old, and her mother would pay another family

Dia berusia enam tahun, dan ibunya membayar sebuah keluarga

so they could enter their house and go up to their balcony.

agar diizinkan masuk ke rumah mereka dan naik ke balkon.

What was particular about that balcony was that it was facing La Modelo prison.

Istimewanya, balkon itu menghadap penjara La Modelo.

During that time,

Pada masa itu,

during the Spanish dictatorship in Spain,

di era kediktatoran Spanyol,

it was a political prison

La Modelo adalah penjara politik,

and her father, a doctor for the antifascist front,

dan ayahnya, seorang dokter untuk front antifasis,

was a prisoner there.

adalah tahanan di sana.

So the only way they could see each other

Jadi, satu-satunya cara untuk melihat satu sama lain

was from that balcony to the window of the prison.

adalah dari balkon tersebut, yang menghadap ke jendela penjara.

And that was her earliest memory of him.

Itulah memori pertamanya.

Between bars, through that street.

Di antara bar, melalui jalan itu.

I asked her, "Carmen, would you like to have an image of that memory?"

Aku bertanya, “Carmen, apakah Anda ingin melihat memori itu dalam bentuk gambar?”

And she said, "Yes, of course.

Dia berkata, “Ya, tentu saja.

I would love to show to my family what I experienced,

Saya ingin menunjukkan kepada keluarga saya apa yang saya alami,

the things that I went through

hal-hal yang saya lalui,

so they can remember where we all come from."

sehingga mereka dapat mengingat dari mana kita semua berasal.”

And this is how we started this experiment,

Beginilah cara kami memulai eksperimen ini,

trying to transform a memory into an image,

mencoba mengubah memori menjadi gambar,

in this case using generative AI.

dalam hal ini menggunakan AI generatif.

We started by creating a description of the memory,

Kami mulai dengan membuat deskripsi memori,

a prompt, to say so.

atau sebutlah prompt.

And then Carmen generated tens of images.

Kemudian, Carmen menghasilkan puluhan gambar

You could see her going through all of them.

dan mengamatinya satu per satu.

But it was not until she saw these two images

Namun, baru setelah dia melihat dua gambar ini

that something clicked in her.

sesuatu terhubung dalam dirinya.

She pointed at the image and said,

Dia menunjuk gambar itu dan berkata,

"Yes, this is me and my mother on the balcony.

“Ya, ini saya dan ibu saya di balkon.

I can see the haircut."

Saya bisa melihat potongan rambutnya.”

It was as if she had found something long lost.

Seolah-olah dia telah menemukan sesuatu yang lama hilang.

Dari sana, kami melakukan sesuatu yang lain, kami menggunakan gambar itu,

From there we did something else.

We used that image as a starting point to generate a video,

sebagai titik awal untuk menghasilkan video, tetapi kali ini,

but this time,

not only showing her and her mother,

tidak hanya menampilkan dia dan ibunya, tetapi juga ayahnya

but also showing her father looking back at them

melihat ke arah mereka dari sisi lain jalan.

from the other side of the street.

When she saw it, there was a long silence.

Ketika dia melihatnya, ada keheningan yang panjang.

And later she told me that it had been a long time

Kemudian, dia memberi tahuku bahwa sudah lama waktu berlalu

since she had seen an image of her father.

sejak dia terakhir melihat gambar ayahnya.

And as you can see,

Seperti yang kalian lihat,

these are not factual recreations of the past.

ini bukan penggambaran akurat dari masa lalu.

This feels a bit more like dreams, right?

Ini terasa lebih seperti mimpi, kan?

And in fact, they are.

Kenyataannya memang begitu.

They are visualizations based [on] memories

Gambar ini adalah visualisasi berdasarkan memori

with their imperfections and undefinition.

dengan ketidaksempurnaan dan ketidakjelasan.

That's how we discovered that blurry, undefined images

Begitulah cara kami menemukan bahwa gambar buram dan tidak terdefinisi

work much better than hyper-realistic ones

bekerja jauh lebih baik daripada yang terlalu realistis

when we are trying to reconstruct memories.

ketika kami mencoba merekonstruksi memori.

That's why early generative AI models

Itulah sebabnya model AI generatif awal

work much better than the ultimate state-of-the-art ones.

bekerja jauh lebih baik daripada yang canggih.

It's not the factual accuracy that moves us

Yang membuat kita tergerak bukanlah ketepatan fakta,

but the emotional truth that we find embedded into some of these systems.

tetapi kebenaran emosional yang kita temukan tertanam

dalam beberapa sistem ini.

And we call this project Synthetic Memories.

Kami menyebut proyek ini “Kenangan Sintetis.”

It's one of the several projects we are doing at Domestic Data Streamers,

Ini salah satu dari beberapa proyek

yang kami lakukan di Domestic Data Streamer,

a team of researchers, designers and engineers

tim peneliti, desainer, dan insinyur

exploring the impact that generative AI can have in society,

yang mengeksplorasi dampak AI generatif dalam masyarakat,

going from media literacy to cultural heritage

mulai dari literasi media sampai dengan warisan budaya,

and of course, memories.

dan tentu saja, memori.

Now, memories are the architects of our identity, right?

Memori adalah pembentuk jati diri kita, bukan begitu?

Memories remind us who we are.

Memori mengingatkan tentang siapa diri kita.

And visual memories are very important.

Memori visual sangat penting.

We all have a picture of someone we love

Kita semua memiliki gambar seseorang yang kita cintai dalam dompet,

in our wallet, in our phones,

di gawai kita, di rumah kita.

in our homes.

Visual memories shape our sense of self,

Memori visual membentuk rasa diri kita,

and they can shape our sense of belonging to a specific place.

serta dapat membentuk rasa memiliki kita akan tempat tertentu.

They can teach us things from the past.

Memori visual mengajarkan kita tentang masa lalu.

Oleh karena itu,

And because of that,

they can actually make us understand in a deeper level

mereka dapat membuat kita memahami, pada tingkat yang lebih dalam,

how we react to things.

cara kita bereaksi terhadap sesuatu.

And like organic memories,

Seperti memori organik yang terbentuk dan disimpan di otak manusia,

which are formed and stored in the human brain,

synthetic memories are visual memories from a person's past

memori sintetis adalah ingatan visual dari masa lalu seseorang

which have been never documented or lost,

yang tidak pernah didokumentasikan atau hilang.

and that we can now, using gen-AI,

Sekarang, kita dapat menggunakan Gen-AI,

transform from a text or an oral description into an image.

mengubah teks atau deskripsi lisan menjadi gambar.

Now, there are many reasons why we can lose visual memories

Ada banyak alasan mengapa kita bisa kehilangan ingatan visual

and memories itself,

dan ingatan itu sendiri,

but the most common one is the one that comes with aging

tetapi yang paling umum adalah yang datang dengan penuaan

and diseases like Alzheimer's or Parkinson's.

dan penyakit seperti Alzheimer atau Parkinson.

I myself have lived through that in my family,

Aku sendiri telah mengalami itu dalam keluargaku,

and I guess many of you have had similar experiences.

dan aku kira banyak dari kalian memiliki pengalaman serupa.

It's a terrible disease as you not only see the memories fade away,

Ini penyakit yang mengerikan karena kalian tidak hanya melihat

memori yang memudar, tetapi juga karakter dan identitas orang yang kalian cintai.

but also the character and the identity of someone that you love.

So two years ago,

Dua tahun lalu,

we started to create these meetups

kami mulai melakukan pertemuan

to meet people from very different disciplines,

dengan orang-orang dari disiplin yang sangat berbeda.

trying to figure out how synthetic memories could be used

Kami mencoba mencari tahu bagaimana memori sintetis dapat digunakan

in different social setups.

dalam berbagai lingkungan sosial.

And then I met David, a social worker in a nursing home.

Lalu aku bertemu David, seorang pekerja sosial di panti jompo.

He was taking care of a group of Alzheimer’s patients

Dia merawat sekelompok pasien Alzheimer

and he was using a therapy called reminiscence therapy.

dan dia menggunakan terapi yang disebut terapi kenangan.

Now, reminiscence therapy is a kind of therapy that uses music

Terapi kenangan adalah sejenis terapi yang menggunakan musik

and old photographs from a person's past

dan foto-foto lama dari masa lalu seseorang

to trigger these very visceral, emotional memories.

untuk memicu ingatan emosional yang sangat mendalam ini.

Think of it as kind of lubricating an old rusty lock,

Anggaplah seperti melumasi kunci tua berkarat,

making it much easier to open the doors of certain forgotten rooms

membuatnya lebih mudah untuk membuka pintu kamar terlupakan

that we have in our head.

yang ada di kepala kita.

And it has been proven to, for certain people,

Ini telah terbukti, bagi orang-orang tertentu,

help very much in the prevention of depression, of cognitive decay,

dapat membantu dalam pencegahan depresi, kerusakan kognitif,

and in some cases, even improve cognitive abilities.

dan dalam beberapa kasus, bahkan meningkatkan kemampuan kognitif.

So we designed a pilot experiment

Jadi, kami merancang eksperimen percobaan

using synthetic memories within reminiscence therapy.

menggunakan ingatan sintetis dalam terapi kenangan.

Selama lebih dari dua bulan,

And for over two months,

12 patients did both individual sessions and group therapy.

sebanyak 12 pasien melakukan sesi individu dan terapi kelompok.

And we could see a direct relation between the level of engagement

Kita dapat melihat hubungan langsung antara tingkat keterlibatan

and their cognitive abilities,

dan kemampuan kognitif mereka,

pointing out that this could not only be a new way of doing therapy,

menunjukkan bahwa ini tidak hanya menjadi cara baru dalam melakukan terapi,

but also it could be another way to detect early signs of cognitive decay.

tetapi juga bisa menjadi cara lain

untuk mendeteksi tanda-tanda awal kerusakan kognitif.

Now, this image was generated with Nuria,

Gambar ini dihasilkan bersama Nuria,

a 96-year-old woman from a nursing home.

seorang wanita berusia 96 tahun dari panti jompo.

And she was telling me about one of her favorite memories of her husband

Dia bercerita, salah satu kenangan favorit tentang suaminya

was during Sundays,

adalah tiap hari Minggu,

he used to read the newspaper in the living room.

suaminya biasa membaca koran di ruang tamu.

And she will always play this old, jumpy gramophone with some music

Nuria selalu memutar musik dengan gramofon tua yang tersendat

just to annoy him.

hanya untuk mengganggunya.

When she saw the image, she was so happy her eyes [lit] up,

Ketika melihat gambar itu, matanya berkilau karena senang.

but after a while, she looked at me and she said,

Namun, beberapa saat kemudian, dia menatapku dan berkata,

"But Pau, we have a problem here.

“Pau, ada masalah.

This man over here is not my husband."

Orang ini bukan suamiku.”

And I said, "How come?"

Saya pun berkata, “Bagaimana bisa?”

And she said, half laughing,

Dia lantas menjawab, setengah tertawa,

“Well, my husband was much more ugly.”

“Yah, suamiku jauh lebih jelek.”

(Laughter)

(Tawa)

[Proving] once again that love is not just blind,

Membuktikan sekali lagi bahwa cinta tidak hanya buta,

but also nearsighted.

tetapi juga rabun jauh.

(Laughter)

(Tawa)

As you can see, this is far from being a cure of Alzheimer’s,

Seperti kalian lihat, Ini jelas bukan obat untuk Alzheimer.

but it could be a way of making the journey a bit less daunting.

Namun, ini bisa membuat perjalanan terasa sedikit lebih ringan.

Another patient told me

Seorang pasien lain berkata padaku “Rasanya seperti

"It feels a bit like finding your glasses on your head

menemukan kacamata Anda di kepala sendiri

after searching for them everywhere."

setelah mencarinya di mana-mana.”

It's small but very significant relief.

Kecil, tapi sangat berarti.

And from a medical perspective,

Kemudian, dari perspektif medis,

it could be a new way to temporarily enhance cognitive abilities,

Ini bisa menjadi cara baru meningkatkan sementara kemampuan kognitif,

making it much easier for family members

membuatnya menjadi lebih mudah bagi anggota keluarga

and caregivers in moments of distress or disconnection.

di saat-saat sulit atau ketika merasa terpisah.

So the pilot experiment was promising enough

Jadi, eksperimen percobaan cukup menjanjikan

to partner up with the AGE-WELL network here in Canada,

untuk bekerja sama dengan jaringan AGE-WELL di Kanada,

together with researchers from the University of Toronto

bersama dengan para peneliti dari University of Toronto

and the University of British Columbia.

dan University of British Columbia.

And during this summer,

Selama musim panas ini, kami akan mengeksplorasi

we will be exploring and designing an ethical framework

dan merancang kerangka etika

to protect both family members and patients,

untuk melindungi pasien dan anggota keluarga,

as well as comparing this therapy to other therapeutic interventions

serta membandingkan terapi ini dengan intervensi terapeutik lainnya

and exploring how we can make it truly accessible

dan mencari cara agar hal itu benar-benar dapat diakses

for both families and institutions all over the world.

oleh keluarga dan institusi di seluruh dunia.

But as you can imagine, synthetic memories

Namun, seperti yang dapat kalian bayangkan, memori sintetis

and this project can go beyond the research on dementia.

dan proyek ini dapat melampaui penelitian tentang demensia.

There are many other reasons why we can lose visual memories.

Ada banyak alasan lain mengapa kita bisa kehilangan memori visual.

There is the loss that comes from sudden displacement due to war,

Ada yang terjadi karena pengungsian mendadak akibat perang,

political persecution, or natural disasters.

politik, atau bencana alam.

Situations in which our photo albums,

Situasi di mana album foto,

hard drives, phones, diaries can be lost,

hard drive, gawai, atau buku harian kita dapat hilang,

damaged or just left behind.

rusak, atau ditinggalkan begitu saja.

Synthetic memories is a way

Memori sintetis adalah cara

to recover a part of this past heritage that have been lost

untuk memulihkan bagian dari warisan masa lalu yang telah hilang

and that right now is at risk of being forgotten.

dan saat ini berisiko dilupakan.

It's a new way of reconstructing a past that has been hidden to our eyes.

Ini adalah cara baru untuk merekonstruksi masa lalu

yang luput dari penglihatan kita.

Now, soon we will open the first public office

Saat ini kami akan membuka kantor publik pertama

for visual memory reconstruction in the city of Barcelona,

untuk rekonstruksi memori visual di kota Barcelona,

with the support of the city council.

dengan dukungan dewan kota.

The idea is to make a city-scale experiment,

Idenya adalah untuk membuat eksperimen skala kota,

a place where any citizen will be able to generate their own memories,

tempat di mana setiap warga bisa menciptakan kenangan mereka sendiri

to reconstruct a part of their past together in community,

untuk merekonstruksi bagian dari masa lalu mereka bersama dalam komunitas,

understanding which are the subjectivities of the past

memahami subjektivitas masa lalu

from different communities.

dari komunitas yang berbeda.

This image was sent to me not long ago by David, the social worker,

Gambar ini dikirim kepadaku belum lama ini oleh David, pekerja sosial,

and he did it with a dementia patient

dan dia melakukannya dengan seorang pasien demensia

that for very long time had not spoken with his daughter.

yang untuk waktu yang sangat lama tidak berbicara dengan putrinya.

They were in kind of bad terms,

Mereka dalam kondisi yang kurang baik.

and he told David that he was terrified about horses,

Dia memberi tahu David bahwa dia takut dengan kuda,

but because his daughter loved them,

tetapi karena putrinya menyukai kuda,

he would bring her to ride every week during her childhood.

dia membawa putrinya menunggang kuda setiap minggu selama masa kecilnya.

And he asked David to generate this image of both of them riding

Dia meminta David menghasilkan gambar mereka berdua sedang menunggang kuda

in this kind of dreamy landscape.

ai pemandangan yang indah ini.

This was not a memory, this never happened.

Ini bukan memori, ini tidak pernah terjadi.

It was a remembrance.

Ini adalah pemuliaan.

It was a way that he wanted to remember his daughter.

Ini adalah cara yang dia inginkan untuk mengenang putrinya.

With his permission,

Dengan izinnya,

David sent this image to his daughter,

David mengirim gambar ini kepada putrinya,

who, because of that,

yang setelah hampir sepuluh tahun tak saling bicara,

after almost ten years without speaking to each other,

came back to Barcelona to speak back to him.

kembali ke Barcelona untuk bicara dengan ayahnya.

Afterwards, she told David that when she saw the image,

Setelah itu, putrinya memberi tahu David bahwa ketika dia melihat gambar itu,

she realized that her father still had good memories of her.

dia menyadari bahwa ayahnya masih memiliki kenangan indah tentangnya.

An image can work as a witness to the world, we know that,

Sebuah gambar dapat berfungsi sebagai saksi dunia, kita tahu itu,

but it can also change the way we see it.

tetapi gambar juga dapat mengubah cara kita melihatnya.

We have now tools that can help us understand a time that was not ours.

Kita kini punya alat untuk memahami masa yang bukan milik kita.

Experiences from others that have never been shown in images

Pengalaman orang lain yang belum pernah ditampilkan dalam gambar

and bridge realities that were hidden to our eyes.

dan menjembatani realitas yang tersembunyi dari mata kita.

Montserrat Roig, a beloved Catalan writer,

Montserrat Roig, seorang penulis Catalan kenamaan,

once wrote (speaking in Spanish).

pernah menulis, (berbicara dalam bahasa Spanyol).

"If there is an act of love, that is to remember."

“Jika cinta memiliki tindakan, maka itu adalah mengingat.”

And that is truly my hope.

Itu benar-benar harapanku,

That we all get the opportunity to love

bahwa kita semua mendapat kesempatan untuk mencintai

and be loved in that way.

dan dicintai dengan cara itu.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)