You Deserve the Right to Repair Your Stuff | Gay Gordan-Byrne | TED

Translator: Ananda Farie Inayah Reviewer: Maria Nainggolan

I am a repair geek.

Saya adalah penggila reparasi.

Saya tumbuh besar memperbaiki barang-barang bersama ayah saya;

I grew up fixing things with my dad; it was what we did.

itulah yang kami lakukan.

We fixed our TV, we fixed our refrigerator,

Kami memperbaiki TV kami, kulkas,

we fixed stuff that didn't need fixing.

kami memperbaiki barang-barang yang tidak perlu perbaikan.

We fixed our Volkswagen Beetle.

Kami memperbaiki Volkswagen Beetle kami.

In our home,

Di rumah kami,

if something broke, we took it as an opportunity to have fun.

jika sesuatu rusak, maka kami melihatnya sebagai waktu untuk bersenang-senang.

We loved the idea and the challenge of bringing things back to life.

Kami menyukai ide dan tantangan pada menghidupkan kembali suatu barang.

And I still love that feeling,

Dan saya masih suka perasaan tersebut,

which to me is just thrilling.

perasaan yang mendebarkan bagi saya.

I did it recently.

Saya baru saja melakukannya.

My laptop was overheating,

Laptop saya panas,

saya pikir mungkin karena kipasnya.

I thought it might be the fan,

I ordered a fan,

Saya memesan kipas,

I put the fan in, I turned it on,

saya pasang kipasnya, dan saya nyalakan,

and the fan went "whir"

lalu kipasnya berbunyi “whir”

like, “Yes! That really worked.”

seperti, “Yes! berhasil.”

It was a great feeling.

Itu merupakan perasaan yang hebat.

Now I know this kind of repair probably sounds very old-fashioned,

Saya tahu, reparasi semacam ini mungkin terdengar sangat old-fashioned,

and I probably look a little old-fashioned,

dan mungkin saya terlihat agak old-fashioned,

but it's much more than saving money.

tetapi, ini lebih dari sekedar menghemat uang.

Begitulah cara kita menjaga barang-barang yang kita sukai saat pemakaian.

It's how we keep the things that we like in use.

It helps us keep things out of the trash.

Membantu kita mengurangi membuang barang ke tempat sampah.

It helps bring jobs into our communities,

Membantu kita membuka lapangan pekerjaan ke komunitas kita

and it can help solve the digital divide.

dan juga bisa membantu mengatasi kesenjangan digital.

Now, since 2013, I've been the executive director

Sekarang, sejak 2013, saya menjabat sebagai direktur eksekutif

of the Digital Right to Repair Coalition,

dari Digital Right to Repair Coalition,

otherwise known as repair.org.

atau dikenal dengan repair.org.

Our members do all the Rs:

Anggota kami melakukan berbagai macam “R”

We repair, we reuse, we resell and we recycle.

Kami repair (memperbaiki), reuse (memakai ulang),

resell (menjual kembali), recycle (mendaur ulang).

And in doing this work, I've come to realize

Dan dalam mengerjakan ini, saya sadar

that repair is right now central

bahwa reparasi adalah pusat

to all of our sustainability goals.

untuk tujuan kita mencapai berkelanjutan.

If we can fix our stuff a little more frequently, keep it in use,

Jika kita bisa lebih sering memperbaiki benda-benda kita, terus memakainya,

we're keeping it out of the front of the waste stream at the front end.

kita menjaganya benda-benda masuk ke aliran limbah dari ujung terdepan.

So we'll have less to process at the back end.

Jadi kita akan mengurangi benda untuk diproses di ujung paling akhir.

If we are going to have any control over our e-waste problem,

Jika kita ingin memiliki kendali atas masalah limbah elektronik,

we have to talk about repair.

kita harus berbicara mengenai reparasi.

Let me give you a sense of scale.

Biarkan saya memberi Anda gambaran dalam skala.

Back in 2013,

Di tahun 2013,

Badan Perlindungan Lingkungan (USEPA) memperkirakan

the EPA estimated that the average US household

rata-rata rumah di Amerika Serikat

already owned 28 digitally-driven gizmos and gadgets.

sudah memiliki 28 alat dan gawai yang beroperasi secara digital.

It was everything from garage-door openers

Benda itu mulai dari alat pembuka pintu garasi

and hot tub controls to smart toasters.

dan kontrol bak mandi air panas serta pemanggang roti pintar.

If we just do a little math and multiply

Jika kita hitung dan dikalikan,

28 times are roughly 123 million households,

28 dikalikan, kira-kira, 123 juta rumah,

kita mencapai jumlah yang cukup mengejutkan

we come up with a pretty staggering

three and a half billion pieces of e-waste

sebesar tiga setengah miliar limbah elektronik.

yang belum termasuk ke tempat pembuangan akhir,

that don't belong in our landfills,

and they are costly

dan itu mahal

and difficult to put back as raw materials

dan sulit untuk dikembalikan menjadi material mentah

if those processes even exist.

itupun jika terdapat proses semacamnya.

When we look a little more closely at what's even possible with recycling,

Saat kita melihat lebih teliti apa yang mungkin dilakukan dengan daur ulang,

I think we've been ignoring some really ugly truths.

saya pikir kita telah mengabaikan kenyataan pahit.

By the time a laptop or a refrigerator

Pada saat laptop atau kulkas

or even an electric toothbrush gets in our hands,

atau bahkan sikat gigi elektronik tiba di tangan kita,

almost all of the environmental damage has already been done.

hampir semua kerusakan lingkungan sudah terjadi.

All the costs of mining and refining and smelting and transportation.

Semua biaya penambangan, pengilangan, peleburan, dan transportasi.

And we don't see these costs when we go to the store,

Kita tidak melihat biaya-biaya ini ketika kita pergi ke toko,

and we don't see the human costs of terrible labor conditions

dan kita tidak melihat biaya manusia dari kondisi kerja yang mengerikan

and exposure to toxic materials.

dan paparan dari bahan-bahan beracun.

So even if we can't agree on how to calculate these costs,

Jadi meskipun kita tidak bisa setuju tentang cara menghitung biaya ini,

I think we can agree that fixing more and throwing away less just makes sense.

kita bisa sepakat bahwa memperbaiki dan mengurangi membuang lebih masuk akal.

There's a lot of other advantages of repairing things

Ada banyak keuntungan lain dari mereparasi barang

other than just the obvious.

selain yang sudah jelas.

Repair is what lets us keep our older devices in use,

Reparasi adalah cara kita untuk menjaga perangkat lama agar terus terpakai,

and it allows a secondary market for the products that we want to resell.

dan itu membuka peluang pasar sekunder untuk produk yang ingin kita jual kembali.

And secondary markets are why used equipment is so affordable

Dan pasar sekunder yang menjual alat bekas dengan harga yang terjangkau

because the used seller has to compete with new.

karena penjual barang bekas harus bersaing dengan harga barang baru.

So if a new gadget is 1,000 dollars,

Jadi jika perangkat baru memiliki harga 1.000 dolar,

we expect a pretty big discount to buy that same item used.

kita berharap diskon yang cukup besar untuk membeli barang yang sama tapi bekas.

Let's start with 50 percent.

Mari kita mulai dari 50 persen.

So now we have an affordability capability

Jadi sekarang kita memiliki kemampuan keterjangkauan

that is central to crossing the digital divide.

di tengah untuk menyeberangi kesenjangan digital.

We had five million students that went to virtual school this past year

Kita punya lima juta pelajar melaksanakan sekolah virtual setahun belakangan ini

that didn't have enabling technology.

yang tidak memiliki teknologi yang mendukung.

And that's because parents and school districts couldn't buy new.

Dan itu karena orang tua dan distrik sekolah tidak mampu membeli yang baru.

We still have a lot of chip shortages,

Kita masih kekurangan banyak chip,

and these are going to be with us for a while.

dan ini akan bersama kita beberapa waktu.

And I think we have to think very seriously about doing more repair,

Dan saya pikir kita harus berpikir secara serius untuk lebih banyak mereparasi,

not just to make things last longer

bukan hanya untuk membuat benda bertahan lebih lama

but also to be more resilient as an economy.

tetapi juga untuk menjadi lebih tangguh dalam situasi ekonomi.

Repair is also a point of entry for a lot of our engineers and innovators.

Reparasi juga sebuah titik masuk bagi banyak insinyur dan inovator kami.

I heard Steve Wozniak speak very recently --

Saya mendengar Steve Wozniak berbicara baru-baru ini --

Apple Steve Wozniak --

Steve Wozniak dari Apple --

He spoke very recently about his growth and development

Ia baru saja berbicara mengenai pertumbuhan dan perkembangannya

at a time when he was repairing things as a kid.

pada saat ia memperbaiki barang-barang ketika ia masih anak-anak.

And it was central to his development as an engineer.

Dan itu hal yang utama dalam perkembangannya sebagai insinyur.

He grew up pretty much the same time I did,

Dia tumbuh kira-kira di masa yang sama dengan saya,

where repairs were very ordinary.

dimana reparasi adalah hal yang sangat biasa.

Consumers were empowered to take their vacuum tubes to the local store,

Konsumen diberdayakan untuk membawa tabung vakum mereka ke toko lokal

plug them in and see if they work

colokkan dan lihat apakah itu berfungsi

and then buy a replacement on the spot.

dan mereka membeli penggantinya di tempat.

And there were lots of options for repair within the community

Dan ada banyak pilihan reparasi di dalam komunitas

to help with the more difficult challenges.

untuk membantu dalam tantangan yang lebih sulit.

I think you've probably noticed

Saya pikir Anda sudah melihat

that these mom and pop businesses disappeared

bahwa bisnis para orang tua ini menghilang

or all but disappeared in our communities.

atau semua bisnis ini menghilang dari komunitas kita.

And it’s not because we don’t want to fix our stuff,

Dan bukan karena kita tidak mau memperbaiki benda kita,

it's because they were not allowed to buy the essential repair materials

tapi karena mereka tidak diizinkan membeli material yang penting untuk reparasi

that enabled them to stay in business.

yang memungkinkan mereka untuk bertahan dalam bisnis.

So if we can back that back

Jadi jika kita bisa mengembalikannya

and make it possible for our local repair shops

dan menyanggupkan untuk bengkel lokal kita

to buy parts and tools,

untuk membeli bagian dan alat,

then those businesses will come back

maka bisnis tersebut akan kembali

and they will bring back with them jobs that feed families.

dan mereka akan membawa kembali bersama mereka pekerjaan yang menghidupi keluarga.

And our nerdy kids will be able to open things up,

Dan anak-anak nyentrik akan mampu membuka sesuatu,

figure out how they work

mempelajari bagaimana itu bekerja

and become the engineers and innovators of our future.

dan menjadi insinyur dan inovator untuk masa depan kita.

Repair jobs, which I mentioned,

Pekerjaan reparasi, seperti yang saya sebutkan,

they’re great jobs,

adalah pekerjaan yang bagus,

and they don't require an advanced degree.

dan tidak memerlukan gelar yang lebih tinggi.

I'll give you an example.

Saya beri Anda contoh.

There's a charity in Minnesota called Tech Dump,

Ada sebuah acara amal di Minnesota bernama Tech Dump,

and they take in donated electronics,

mereka menerima donasi barang elektronik,

and then they hire adults that are hard to employ,

dan mereka mempekerjakan orang dewasa yang sulit dipekerjakan,

many of whom coming out of the criminal justice system.

banyak dari mereka yang keluar dari sistem peradilan pidana.

They train them to make repairs.

Mereka melatih orang-orang ini untuk memperbaiki.

They then take the repaired goods,

Mereka kemudian mengambil barang yang diperbaiki,

sell them and use the proceeds to fund more training.

menjualnya dan menggunakan hasilnya untuk mendanai lebih banyak pelatihan.

They’re keeping equipment out of the waste stream;

Mereka menjaga peralatan dari aliran limbah;

they’re bringing good-quality equipment to their community in a used format;

mereka membawa peralatan berkualitas baik yang bisa digunakan ke komunitas mereka;

and they are bringing people out of poverty and into the workforce.

dan mereka membawa orang-orang keluar dari kemiskinan ke lapangan kerja.

What's really got me irritated

Apa yang mengganggu saya adalah

(Laughs)

(Tertawa)

is that at this point,

bahwa di titik ini,

the vast majority of products on the market today

sebagian besar produk di pasaran sekarang

cannot be repaired by any party

tidak bisa diperbaiki oleh siapa saja

without being totally dependent on the manufacturer.

tanpa bergantung secara total kepada pabrik.

And the day the manufacturer decides they don't want you to fix it,

Dan hari dimana pabrik memutuskan bahwa mereka tidak mau Anda memperbaikinya,

it's over.

maka tamatlah sudah.

This is a completely artificial problem.

Ini adalah masalah yang sepenuhnya artifisial.

Manufacturers used to provide comprehensive documentation

Produsen biasanya menyediakan dokumentasi lengkap

and schematics and shipped it with every product.

dan skema dan kemudian dikirim dengan setiap produk.

It was expected that you could fix your stuff.

Dapat diduga bahwa Anda bisa memperbaiki barang Anda.

Then once the internet allowed this documentation to be hosted online,

Kemudian setelah internet diizinkan untuk mendokumentasi secara online,

manufacturers stopped printing,

produsen berhenti mencetaknya,

which made sense because printing was expensive.

masuk akal, karena biaya mencetak mahal.

And then somewhere along the line, somebody said,

Dan kemudian diikuti oleh seseorang yang berkata,

"Ah, we need to know who's using our website."

“Ah, kita perlu tahu siapa saja yang menggunakan laman kita.”

So they demanded a login.

Jadi mereka mengharuskan login.

And then another bright light said,

Dan seseorang dengan ide cemerlang berkata,

"Oh, we can charge."

“Oh, kita bisa menarik biaya.”

So they put up a paywall.

Jadi mereka memasang paywall.

And then a third bright light said,

Dan orang ketiga dengan ide cemerlang berkata,

"We can't let anybody have this information at all.

“Kita tak bisa membiarkan siapa pun memiliki informasi ini.

They might compete with us."

And that's where we are today.

Mereka bisa menyaingi kita.”

Dan di situlah kita saat ini.

We can't get what we need to fix our stuff.

Kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita butuhkan untuk memperbaiki barang kita

Now, I can tell you because I've had a front-row seat,

Saya bisa memberitahu Anda karena saya melihat langsung,

this trend towards a throwaway economy is reversing all over the world.

tren menuju ekonomi sekali pakai ini sudah berbalik di seluruh dunia.

And it's really fun to be able to tell you about it.

Dan sangat menyenangkan untuk memberitahu Anda tentang ini.

Back in 2014,

Kembali di 2014,

we put forward our very first digital “Right to Repair” bill,

kami mengeluarkan peraturan digital pertama kami “Hak untuk Memperbaiki”,

and that became the template for dozens of other bills.

dan menjadi contoh untuk lusinan undang-undang lainnya.

And this year, we've had 27 states take up the same legislation.

Dan tahun ini, kita memiliki 27 negara bagian dengan legislasi yang sama.

These bills are starting to pass.

Undang-undang ini mulai disetujui.

There's been a lot of help from the Federal Trade Commission

Sudah banyak yang terbantu dari Komisi Perdagangan Federal

and also the Biden administration,

dan juga administrasi Biden,

dengan bahwa kita benar-benar, sebagai sebuah negara,

in saying we really, as a country,

need to be able to fix our stuff, and we need competition for repair.

harus dapat memperbaiki barang kita, dan kita butuh kompetisi untuk reparasi.

It's not just us.

Ini bukan hanya kita.

Canada and Australia have got similar processes underway.

Kanada dan Australia memiliki proses serupa sedang berlangsung.

The European Union has put forward a set of regulations that just took effect

Uni Eropa baru saja memberlakukan sejumlah regulasi

that are limiting the use of adhesives in the construction of products

yang membatasi penggunaan perekat untuk konstruksi produk

karena jika Anda tidak bisa masuk ke dalam benda,

because if you can't get into the thing,

you can't fix the thing.

Anda tidak bisa memperbaikinya.

France has yet another idea.

Prancis memiliki ide lain.

They are requiring manufacturers to rate themselves on their repairability,

Mereka mengharuskan produsen untuk menilai kemampuan barang diperbaiki,

and then they are posting those scores for consumers to consider pre-purchase.

dan mereka memposting skor tersebut untuk pertimbangan konsumen sebelum membeli.

There are groups forming up all over the world

Banyak kelompok yang terbentuk di seluruh dunia

yang membantu orang-orang memperbaiki barang

that help people repair stuff

even without government or regulatory change.

bahkan tanpa pemerintah atau pergantian regulasi.

You may have seen Repair Cafés advertised in your community.

Anda mungkin melihat Repair Café diiklankan di komunitas Anda.

That first Repair Café started in 2009 in Denmark.

Repair Café pertama dimulai di Denmark tahun 2009.

There are now over 2,000 official chapters.

Kini terdapat lebih dari 2.000 bab resmi.

There are web sites, YouTube

Teradapat situs web, YouTube

and a company called ifixit.com

dan perusahaan bernama ifixit.com

that hosts tens of thousands of repair tutorials

yang memberikan puluhan ribu tutorial reparasi

to help people learn how to fix their stuff.

untuk mengajari orang-orang memperbaiki barang mereka

Last year,

Tahun lalu,

they recorded 116 million unique users on their website,

mereka merekam 116 juta pengguna unik di laman mereka.

so I think it's pretty clear people do want to fix their stuff.

Jadi saya pikir cukup jelas orang-orang mau memperbaiki barang mereka.

So I'm very encouraged by the fact that our throwaway economy,

Jadi saya sangat terdorong oleh fakta bahwa masyarakat membuang kita,

the trend is reversing.

tren ini sudah berbalik.

And we are going to be able to fix our stuff.

Dan kita akan bisa memperbaiki benda kita.

We're going to be able to use the things we want

Kita akan bisa memakai barang yang kita mau

in the way that we want them.

dengan cara yang kita mau.

We will be able to cross the digital divide,

Kita akan bisa menyeberangi kesenjangan digital,

dan kita akan mempunyai lebih banyak pekerjaan,

and we will have more jobs,

and we will all get that great “Yes! I fixed it!” feeling.

dan kita akan merasakan perasaan “Yes! Saya berhasil memperbaikinya.”

So the next time something around you breaks,

Jadi, lain waktu, saat sesuatu di sekitar Anda rusak,

don't take "broken" for an answer.

jangan menjadikan “sudah rusak” sebagai jawaban.

Go fix something.

Perbaikilah sesuatu itu.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.