What’s Your Leadership Language? | Rosita Najmi | TED

Translator: ryan aziz Reviewer: Made Pramana

As an Iranian refugee who grew up in rural east Tennessee,

Sebagai pengungsi Iran yang dibesarkan di pedesaan Tennessee timur,

and someone who studied,

dan seseorang yang belajar,

lived and worked in over 30 countries,

tinggal, dan bekerja di lebih dari 30 negara,

I thought I knew how to navigate across cultures and languages.

saya pikir saya tahu bagaimana mengatasi lintas budaya dan bahasa.

I was wrong.

Saya salah.

There I was, day one of business school,

Di sanalah saya berada, hari pertama sekolah bisnis,

getting my bearings and hearing an alien language.

memahami dan mendengar bahasa asing.

It wasn't English, French, or my native Persian.

Itu bukan bahasa Inggris, Prancis, atau bahasa Persia asli saya.

It was a bouillabaisse of languages,

Itu adalah kumpulan bahasa,

jargon from across the organizational multiverse:

jargon dari seluruh multiverse organisasi:

the corporate world,

dunia korporasi,

the nonprofit sphere,

bidang swadaya masyarakat,

international development

pengembangan internasional

and the public sector.

dan sektor publik.

It was weird.

Itu aneh.

In business school, I thought I'd learn about leadership styles.

Di sekolah bisnis, saya pikir saya akan belajar tentang gaya kepemimpinan.

What I found were leadership languages.

Apa yang saya temukan adalah bahasa kepemimpinan.

And I learned that by becoming conversant in these languages

Dan saya belajar bahwa dengan menjadi fasih dalam bahasa-bahasa ini

that I could communicate with and contribute to all of these worlds.

saya dapat berkomunikasi dan berkontribusi pada semua dunia ini.

So how does one become multilingual?

Jadi bagaimana seseorang menjadi multibahasa?

Here's my story.

Inilah cerita saya.

In college, I went to West Africa to study microfinance

Di perguruan tinggi, saya ke Afrika Barat untuk belajar keuangan mikro

and economic empowerment.

dan pemberdayaan ekonomi.

Seeing a large public health need,

Melihat kebutuhan kesehatan masyarakat yang besar,

I cofounded and led a nonprofit

saya ikut mendirikan dan memimpin organisasi nirlaba

collecting medical supplies and money.

yang mengumpulkan persediaan medis dan uang.

We saw what collective action could yield,

Kami melihat hal yang bisa dihasilkan tindakan kolektif,

and we were creative with our advocacy and our fundraising,

dan kami kreatif dengan advokasi dan penggalangan dana kami,

with campaigns like "Band Aids for Benin."

dengan kampanye seperti “Band Aids for Benin.”

Along the way, I studied different leadership styles:

Seiring waktu, saya mempelajari gaya kepemimpinan yang berbeda:

autocratic, democratic,

otokratis, demokratis,

laissez faire, servant, collaborative, transformational and more.

laissez faire, pelayan, kolaboratif, transformasional, dan banyak lagi.

I read books, attended trainings

Saya membaca buku, menghadiri pelatihan

and I even had the privilege to study with some of the greats

dan saya bahkan memiliki hak istimewa untuk belajar dengan beberapa orang hebat

and to work with General Colin Powell and Dr. Maya Angelou.

dan bekerja dengan Jenderal Colin Powell dan Dr. Maya Angelou.

After all of this,

Setelah semua ini,

I became convinced that there's no best type of leadership.

saya menjadi yakin bahwa tidak ada jenis kepemimpinan terbaik.

So many of us just default to one style or another,

Begitu banyak dari kita hanya berpegang pada satu gaya atau yang lain,

similar to how we're born with our native tongue.

mirip dengan bagaimana kita dilahirkan dengan bahasa ibu kita.

But this default style doesn't work in every situation.

Tetapi gaya bawaan ini tidak berfungsi di setiap situasi.

Many leaders obsess over leadership style

Banyak pemimpin terobsesi dengan gaya kepemimpinan

when really they just need to get over themselves.

padahal mereka hanya perlu memperbaiki diri mereka sendiri.

(Laughter)

(Tertawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

Sorry, leader, it's not about you.

Maaf, pemimpin, ini bukan tentang Anda.

(Laughter)

(Tertawa)

What's more useful is to adapt and personalize your leadership

Yang lebih berguna adalah menyesuaikan dan mempersonalisasi kepemimpinan Anda

to be the leader the situation and the people involved need.

untuk menjadi pemimpin yang dibutuhkan dan orang-orang yang terlibat.

It's not so much style as language,

Ini bukan gaya melainkan bahasa,

the living vernacular of each discrete community and culture.

bahasa yang hidup dari setiap komunitas dan budaya yang terpisah.

The successful leader will aspire to be multilingual,

Pemimpin yang sukses akan bercita-cita untuk menjadi multibahasa,

to speak fluently with all groups and to translate among them.

berbicara lancar dengan semua kelompok dan menerjemahkan di antara mereka.

In 2012, while working at the Omidyar Network,

Pada tahun 2012, saat bekerja di Omidyar Network,

I was one of the sponsors of a two-year study

saya adalah salah satu sponsor dari sebuah studi berdurasi dua tahun

of 12 impact investing funds.

tentang dana investasi 12 dampak.

One of the "ahas" of this project

Salah satu “aha” dari proyek ini

was that the most successful funds were those led by multilingual leaders,

adalah bahwa dana yang paling sukses yang dipimpin oleh pemimpin multibahasa,

people that could communicate across the corporate, nonprofit, philanthropic

orang-orang yang dapat berkomunikasi lintas korporasi, nirlaba, filantropi,

and public policy perspectives.

dan perspektif kebijakan publik.

These leaders also made sure

Para pemimpin ini juga memastikan

that others on their team were multilingual.

bahwa orang lain di tim mereka multibahasa.

This came to me as a bit of a surprise.

Hal ini membuat saya sedikit terkejut.

I expected the secret sauce to be in sophisticated financial modeling

Saya berharap resep rahasianya berada dalam pemodelan keuangan yang canggih

or some other type of complex analysis.

atau jenis analisis kompleks lainnya.

According to this study,

Menurut penelitian ini,

the multilingual leader will describe their work

pemimpin multibahasa akan menggambarkan pekerjaan mereka

as being unremittingly financially driven -- business speak,

sebagai didorong secara finansial tanpa henti -- berbicara bisnis,

moving the needle on social and environmental challenges --

membuat perubahan pada tantangan sosial dan tantangan lingkungan --

nonprofit and philanthropic speak,

berbicara nirlaba dan filantropi,

while addressing systemic market failures --

sambil mengatasi kegagalan pasar sistemik --

public policy speak.

berbicara kebijakan publik.

The study further found

Studi lebih lanjut menemukan

the need to be conversant into four industry languages.

perlunya menjadi fasih dalam empat bahasa industri.

Those are finance, nonprofit, government and international development.

Itu adalah keuangan, nirlaba, pemerintah dan pembangunan internasional.

The multilingual leader

Pemimpin multibahasa adalah

was something that seemed very familiar to me.

sesuatu yang tampaknya sangat akrab bagi saya.

This really rang true

Ini benar-benar terdengar tepat

based on my own experience of patchworks across these sectors,

berdasarkan pengalaman saya sendiri tentang tambal sulam di sektor-sektor ini,

and it took me back to that first weird day in business school.

dan itu membawa saya kembali ke hari aneh pertama di sekolah bisnis.

Now that we've described the how, let us turn to the what.

Sekarang kita telah menjelaskan caranya, mari kita beralih ke apa.

Where should leaders focus?

Di mana para pemimpin harus fokus?

I will modestly propose three topics that cut across issues,

Saya akan dengan sederhana mengusulkan tiga topik yang membahas masalah,

and together we'll double-click on one of them.

dan bersama-sama kita akan pilih pada salah satunya.

Data, climate, power.

Data, iklim, kekuatan.

How each of these sectors measure the impact and even the timing,

Bagaimana masing-masing sektor ini mengukur dampak dan bahkan waktu,

the tempo and the tools that they use for each

tempo dan alat yang mereka gunakan untuk masing-masing

could not be more different.

tidak bisa lebih berbeda.

Say you're the private sector at one end.

Katakanlah Anda adalah sektor swasta di satu ujung.

Anda memiliki akuntansi dengan kenaikan harian, mingguan,

You have accounting on a daily, a weekly,

a monthly and quarterly increments.

bulanan dan triwulanan.

The public sector.

Sektor publik.

You're working on multi-year election cycles.

Anda sedang mengerjakan siklus pemilihan multi-tahun.

The nonprofit and philanthropic sector,

Sektor nirlaba dan filantropi,

well, you may give yourself 15 years or even a generation to reach a goal.

Anda dapat memberi diri Anda 15 tahun bahkan satu generasi agar mencapai tujuan.

Yet all of these sectors must come together

Namun semua sektor ini harus bersatu

to reach these outcomes.

untuk mencapai hasil ini.

To make it real,

Untuk mewujudkannya,

let's look together about how these sectors can come together

mari kita lihat bersama tentang bagaimana sektor-sektor ini dapat bersatu

to address power

untuk mengatasi kekuasaan

with the focus on gender equality.

dengan fokus pada kesetaraan gender.

Say you're a public sector leader.

Katakanlah Anda seorang pemimpin sektor publik.

You have the unique ability to create equity, a level playing field,

Anda memiliki kemampuan untuk menciptakan ekuitas, lapangan bermain yang setara,

so everyone has a fair shot.

jadi setiap orang memiliki kesempatan yang adil.

You can create regulations and incentives

Anda dapat membuat peraturan dan insentif

to increase the use of gender data.

untuk meningkatkan penggunaan data gender.

You can set goals for women on boards and in public office.

Anda dapat menetapkan tujuan untuk wanita di dewan dan di kantor publik.

You can practice gender budgeting and you can mandate paid care.

Anda dapat mempraktikkan penganggaran gender dan dapat memandatkan

perawatan berbayar.

Say you're a leader in the business sector.

Katakanlah Anda seorang pemimpin di sektor bisnis.

You can design products and services that unleash the economic power

Anda dapat merancang produk dan layanan yang melepaskan

of the female customer.

kekuatan ekonomi pelanggan wanita.

You can fortify and diversify your supply chain

Anda dapat memperkuat dan meragamkan rantai pasokan Anda

with women-owned businesses,

dengan bisnis milik wanita,

and you can invest in your female talent pipeline

dan Anda dapat berinvestasi dalam jalur talenta wanita Anda

with pay equity and leadership opportunities

dengan kesetaraan gaji dan peluang kepemimpinan

so that your corporate decisions are more inclusive.

sehingga keputusan perusahaan Anda menjadi lebih inklusif.

Or maybe you work in philanthropy or international development.

Atau mungkin Anda bekerja di bidang filantropi atau pembangunan internasional.

You can help remove the barriers, whether formal or informal,

Anda dapat membantu menghilangkan hambatan baik formal maupun informal,

that influence how power is distributed.

yang memengaruhi bagaimana kekuasaan didistribusikan.

You can fund the research and training

Anda dapat mendanai penelitian dan pelatihan

that both the public and the private sector need to do their part.

yang dibutuhkan sektor publik dan swasta untuk melakukan bagian mereka.

You can fund campaigns and grassroots efforts

Anda dapat mendanai kampanye dan upaya akar rumput

that influence social and cultural norms.

yang memengaruhi norma sosial dan budaya.

And you can help get women in decision-making roles

Dan Anda dapat membantu perempuan dalam peran pengambilan keputusan

in their households, in their communities,

di rumah tangga mereka, di komunitas mereka,

in their countries and in economies.

di negara mereka, dan di ekonomi mereka.

The multilingual leader can be conversant

Pemimpin multibahasa dapat fasih

and use the languages of all of these sectors

dan menggunakan bahasa dari semua sektor ini

to identify the root causes,

untuk mengidentifikasi akar penyebab,

and then collaborate together

dan kemudian berkolaborasi bersama

to find the solutions to these complex issues.

untuk menemukan solusi untuk masalah kompleks ini.

So here is over 20 years of experience distilled into one sentence.

Ini adalah pengalaman lebih dari 20 tahun yang disaring menjadi satu kalimat.

Don't fret over your leadership styles,

Jangan khawatir tentang gaya kepemimpinan Anda,

focus on your leadership languages.

fokuslah pada bahasa kepemimpinan Anda.

So over to you, leader.

Terserah pada Anda, pemimpin.

Which languages are you going to learn next?

Bahasa apa yang akan Anda pelajari selanjutnya?

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)