Melati Wijsen: A roadmap for young changemakers | TED Countdown

Translator: Laksmi Wijayanti Reviewer: Reno Kanti Riananda

Do you remember when you were 12 years old?

Ingatkah Anda saat Anda berusia 12 tahun?

I do.

Saya ingat.

I was on a mission,

Saya memiliki misi,

convinced that I could change the world around me.

dan merasa yakin saya dapat mengubah dunia di sekitar saya.

In 2013, together with my sister Isabel,

Tahun 2013, saya dan saudara saya, Isabel,

I started a movement in Bali

memulai suatu gerakan di Bali

because I saw a problem that I thought had an easy solution.

karena saya melihat suatu masalah yang saya kira dapat diatasi dengan mudah.

We wanted to do something

Kami ingin mengatasi masalah polusi plastik yang semakin memburuk

about the growing problem of plastic pollution

on our home island of Bali, Indonesia.

di pulau kami, Bali, di Indonesia.

Now, when I first started,

Saat saya memulai gerakan ini,

I had never heard of the word “changemaker” or “activist.”

saya bahkan tak pernah dengar kata-kata “agen perubahan” atau “aktivis”.

Today, I introduce myself as a full-time changemaker and movement builder.

Sekarang saya memperkenalkan diri sebagai agen perubahan dan perintis pergerakan.

But it was not always delivered with such confidence.

Namun, saya tak selalu penuh percaya diri.

There is this saying,

Ada ucapan,

"If I only knew back then what I know today."

“Jika saja dulu saya tahu hal yang saya tahu sekarang.”

Sounds familiar, right?

Terdengar familier?

I started full of passion and excitement,

Dulu saya mulai dengan penuh semangat dan gairah,

believing that I would achieve this change of making Bali plastic-bag-free

saya percaya saya dapat membebaskan Bali dari polusi plastik

before summer was over and the school year started.

sebelum akhir musim panas dan tahun ajaran baru dimulai.

Ke mana pun saya pergi,

And everywhere I went,

I was met with, "Oh, so cute, so inspirational."

saya mendengar ucapan, “Kamu lucu sekali. Kamu menginspirasi saya.”

And yeah, I guess two little girls and a bunch of friends

Yah, mungkin dua gadis kecil bersama teman-teman mereka

trying to make a difference is pretty special.

yang ingin membuat perubahan memang cukup spesial.

But you know what?

Namun, tahukah Anda?

Cute wasn't really what I was going for.

Tujuan saya bukan untuk menjadi gadis yang lucu.

I slowly learned to build a team,

Pelan-pelan saya belajar membentuk tim,

to gather evidence, create campaigns,

mengumpulkan bukti, membangun kampanye,

develop a movement, to stage beach cleanups

membangkitkan pergerakan, membersihkan pantai,

collect signatures,

mengumpulkan tanda tangan,

speak in public and meet politicians.

berbicara di depan publik, dan bertemu politisi.

The more I learned,

Semakin saya belajar,

the more I wanted things to change.

semakin saya ingin mengubah situasi.

Passion quickly turned into obsession,

Antusiasme saya dengan cepat menjadi sebuah obsesi,

and when change didn't happen as quickly as I expected,

dan ketika perubahan tidak terjadi secepat yang saya harapkan,

at 14 years old,

di usia 14 tahun,

frustration settled deep in my soul.

saya merasa sangat frustrasi.

And soon after that,

Setelah itu,

in my first years of high school, I experienced my first burnout.

di tahun pertama SMA, saya merasa jenuh.

But having said that, I wouldn't have changed a thing,

Meski demikian, tak ada satu pun yang ingin saya ubah,

especially because in 2019,

terutama karena di tahun 2019,

Bali akhirnya melarang pemakaian tas plastik sekali pakai.

Bali finally did ban single-use plastic bags.

My peers and I created our own learning journey

Saya dan teman-teman menciptakan perjalanan kami sendiri

di luar kurikulum dan kelas tradisional.

outside of the traditional curriculum and classroom.

Building our own guidance and frameworks

Kami menyusun buku panduan dan kerangka kerja

that could share with us what the next step should be,

untuk berbagi langkah selanjutnya,

how to continue building the momentum we needed

cara untuk terus membangun momentum yang diperlukan

to achieve the change we wanted to see.

untuk mencapai perubahan yang kami inginkan.

I went through a lot of life lessons very quickly.

Saya mendapat banyak pelajaran hidup dengan cepat.

And yet there are things that I wish someone could have told me earlier,

Namun saya masih berharap, jika saja ada yang dapat memandu saya dulu,

back when I was starting.

ketika saya baru memulai.

First,

Pertama,

change does not happen as quickly as summer vacation.

perubahan tidak terjadi secepat liburan musim panas.

Perubahan butuh waktu lama,

It takes a long time,

and that is not always easy to accept.

dan itu tak selalu mudah diterima.

But that is why it is essential to create a clear goal with a timeline.

Oleh karena itu, menentukan tujuan dengan jadwal yang jelas sangat penting.

Also, it takes a lot of people.

Perubahan juga membutuhkan banyak orang.

Kita perlu saling mendengar dan belajar,

Listen and be open to learn,

but stay true to the mission.

tetapi tetap sejati pada misi kita.

And it would have also been so helpful to know

Memahami cara berkolaborasi dengan pengusaha dan politisi

how to navigate collaborations with businesses and politicians.

juga merupakan keterampilan yang berguna.

Someone has to address the elephant in the room.

Harus ada yang menyampaikan masalahnya.

And finally,

Yang terakhir,

it's OK to take a break and step back for a second.

lumrah untuk sesekali beristirahat dan mundur sejenak.

There are many of us on the front lines

Ada banyak orang seperti kita di garis depan

who will continue the work while you rest and recharge.

yang akan melanjutkan kerja sementara kita beristirahat sejenak.

Today, many of us are getting involved at a younger and younger age.

Saat ini, anak muda sudah mulai terlibat sejak usia yang semakin muda.

16-year-olds, 15, 14, 10-year-olds are out on the front lines,

Anak usia belasan, bahkan 10 tahun, berdiri di garis depan,

membolos, membuat manifesto, menyelenggarakan demonstrasi,

missing school, drafting manifestos, organizing demonstrations,

bringing governments and corporations to court,

menuntut pemerintah dan perusahaan ke pengadilan,

refusing to wait until we are older to start making a difference.

menolak menunggu sampai mereka dewasa untuk membuat perubahan.

But being a changemaker is not something anybody has on their bucket list.

Namun, menjadi agen perubahan bukanlah sesuatu yang diinginkan semua orang.

It isn't something kids aspire to become when they grow up.

Ini bukanlah cita-cita seorang anak saat mereka dewasa nanti.

It's something that just happens.

Ini sesuatu yang terjadi begitu saja.

Something activates you.

Ada sesuatu yang memicu ini.

An experience,

Satu pengalaman,

an injustice that takes place,

ketidakadilan yang terjadi,

big or small, local or global.

besar ataupun kecil, lokal ataupun global.

And then there is almost no choice but to get involved.

Dan akhirnya satu-satunya pilihan adalah dengan melibatkan diri.

In the last few years,

Beberapa tahun terakhir,

I have spent more time in other students' classrooms

saya lebih sering menghadiri kelas murid-murid lain

dibanding kelas saya sendiri,

than in my own,

sharing principles of leadership,

untuk berbagi prinsip kepemimpinan,

sustainability and changemaker skills.

kesinambungan, dan keterampilan seorang agen perubahan.

And I can say with confidence that young people are aching for skills

Saya yakin bahwa anak muda amat menginginkan keterampilan

and knowledge that will allow them to act effectively today.

dan pengetahuan yang memberdayakan mereka untuk bertindak efektif sekarang juga.

Real change can start in the classroom,

Perubahan yang nyata dapat dimulai dari ruang kelas,

but the classroom has an increasingly distant relationship with reality.

tetapi ruang kelas sering kali tidak sesuai dengan kenyataan.

I think it is high time to ensure that what we learn in the classrooms

Saya rasa sudah saatnya kita memastikan apa yang kita pelajari di kelas

reflect what is happening outside of them.

sesuai dengan apa yang terjadi di dunia luar.

And to ensure that every single student

Dan untuk memastikan setiap murid

in every corner of the world has at least one hour a day

di seluruh dunia mendapat setidaknya satu jam per hari

of mandatory lessons about the climate crisis, the 17 SDGs

pelajaran wajib mengenai krisis iklim, ke-17 SDG,

and about any sustainable innovations,

inovasi terkait kesinambungan,

about the realities of today's world.

dan realitas dunia saat ini.

From kindergarten through to graduation.

Mulai dari TK sampai mereka lulus SMA.

And I mean mandatory.

Benar-benar diwajibkan.

I strongly believe

Saya sangat percaya

that every young person can be a changemaker.

bahwa setiap anak muda mampu menjadi agen perubahan.

But often they need help knowing where and how to start.

Namun, mereka perlu bantuan terkait tempat dan cara untuk memulai.

And while we wait for the classrooms to adapt,

Selagi kita menunggu sekolah untuk beradaptasi,

once again, my peers and I create our own learning journey.

sekali lagi, saya dan teman-teman saya menciptakan jalan kami sendiri.

That is when I started a network called the Circle of Youth within YOUTHTOPIA,

Saat itulah saya memulai jaringan Circle of Youth dalam YOUTHTOPIA,

a platform for young changemakers to learn from each other.

ajang bagi para agen perubahan untuk saling belajar.

We need role models and positive stories with an impact,

Kita perlu panutan dan kisah-kisah positif mengenai perubahan,

real-life examples of how we can take action

contoh dari dunia nyata mengenai cara mengambil tindakan,

and we need to see this from people our age.

dan kita perlu mendengar ini dari orang-orang sebaya kita.

I wish I would have known refugee educator Mohamad Al Jounde from Syria,

Andai saya tahu pendidik para pengungsi, Mohamad Al Jounde dari Suriah,

tree planter and entrepreneur Felix Finkbeiner from Germany,

pengusaha dan penanam pohon, Felix Finkbeiner dari Jerman,

or gender equality activist Faye Simanjuntak from Indonesia

atau aktivis kesetaraan gender, Faye Simanjuntak dari Indonesia,

when I was 12 years old.

ketika saya berusia 12 tahun.

And I wish that I could have been able to jump on a call with them

Andai dulu saya dapat menghubungi mereka

and share ideas and experiences.

dan berbagi ide dan pengalaman.

Now, I have to add that with the rise in youth engagement,

Saat ini, seiring dengan semakin banyaknya anak muda yang terlibat,

tren yang menakutkan pun dimulai.

a new scary trend has also set in.

The best way to describe it is maybe to refer to the word “greenwashing.”

Definisi yang paling tepat mungkin merujuk pada kata “greenwashing”.

You all know it.

Kalian semua tahu.

It's the process of conveying a false impression

Ini adalah proses untuk menimbulkan kesan palsu

about the climate friendliness of a company product or actions.

seakan-akan produk suatu perusahaan atau aksi tertentu memang ramah lingkungan.

What I see happening a lot at the moment

Yang sering saya lihat saat ini

is something I would call “youthwashing.”

adalah sesuatu yang saya sebut “youthwashing.”

You don't want to know the emails and approaches we get on a daily basis

Kami sering sekali dihubungi melalui surel setiap hari

from companies that want to use us for anything that sounds good

oleh perusahaan yang ingin berkolaborasi untuk apa pun yang terdengar bagus

or just to tick off a box.

atau sekadar untuk mencentang kotak.

Associating one's brand with youth climate activists

Mengasosiasikan merek perusahaan dengan aktivis iklim muda

seems to be good for business,

terlihat bagus untuk bisnis,

although the intention rarely extends to being good for climate too.

meski niat tersebut jarang sekali turut berkontribusi positif untuk iklim.

So to the companies youthwashing,

Untuk perusahaan yang melakukan youthwashing,

I want to say,

aku ingin katakan,

instead of inviting youth for the photo ops and the applause,

alih-alih mengundang anak muda untuk keperluan foto atau sambutan meriah,

offer us a seat during the brainstorming meetings,

libatkan kami dalam rapat ide,

during the internal workshops with no audience.

atau lokakarya internal, tanpa liputan.

Maybe invite us to one of your board meetings

Atau libatkan kami dalam rapat pemegang saham

and ask us for some reverse mentoring sessions.

dan tawari kami untuk melakukan mentoring.

You might be surprised.

Hasilnya mungkin di luar dugaan.

I look back at the last 10 years

Saya melihat ke 10 tahun terakhir

and see an intense journey from a young cute girl to a changemaker.

dan menyaksikan petualangan intens seorang gadis menjadi agen perubahan.

For the next decade,

Untuk dekade selanjutnya,

I see a whole generation that is rising,

saya melihat kebangkitan seluruh generasi,

leading by example and taking action.

yang menjadi teladan dengan memberi contoh dan bertindak.

Youth activism is more than an inspiration.

Aktivisme anak muda lebih dari sekadar inspirasi.

We are serious about change.

Kami sungguh ingin membuat perubahan.

Thank you.

Terima kasih.